NovelToon NovelToon
Dibalik Tirani Pernikahan

Dibalik Tirani Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Tukar Pasangan / Selingkuh / Balas Dendam
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Rama dan Ayana dulunya adalah sahabat sejak kecil. Namun karena insiden kecelakaan yang menewaskan Kakaknya-Arsayd, membuat Rama pada saat itu memutuskan untuk membenci keluarga Ayana, karena kesalahpahaman.

Dalih membenci, rupanya Rama malah di jodohkan sang Ayah dengan Ayana sendiri.

Sering mendapat perlakuan buruk, bahkan tidak di akui, membuat Ayana harus menerima getirnya hidup, ketika sang buah hati lahir kedunia.

"Ibu... Dimana Ayah Zeva? Kenapa Zeva tidak pelnah beltemu Ayah?"

Zeva Arfana-bocah kecil berusia 3 tahun itu tidak pernah tahu siapa Ayah kandungnya sendiri. Bahkan, Rama selalu menunjukan sikap dinginya pada sang buah hati.

Ayana yang sudah lelah karena tahu suaminya secara terbuka menjalin hubungan dengan Mawar, justru memutuskan menerima tawaran Devan-untuk menjadi pacar sewaan Dokter tampan itu.

"Kamu berkhianat-aku juga bisa berkhianat, Mas! Jadi kita impas!"

Mampukah Ayana melewati prahara rumah tangganya? Atau dia dihadapkan pada pilihan sulit nantinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

Rama menoleh sekilas, disaat lengannya di tepuk pelan oleh Mawar. Di tengah kekakutanya itu, ia berkata, "Aku hanya kecapean aja, Maw! Akhir-akhir ini pekerjaanku banyak banget. Belum lagi si Deril ngambil cuti. Jadi, aku harap kamu dapat mengerti!"

Mawar terdiam sejenak. Wajahnya mencoba memahami, meskipun hati kecilnya menolak.

Ada perubahan dari sikap kekasihnya itu. Dan, ia menyadari. Mawar ingin bertanya, namun keadaan tidak mendukung untuk berdebat kembali.

"Aku tahu... Oke nggak papa! Tapi, setidaknya kamu harus memberi pikiran kamu istirahat! Kerja boleh, tapi juga harus memikirkan kesehatanmu. Aku nggak ingin, pas Lamaran nanti kamu jatuh sakit!" Wajah Mawar begitu serius, namun suaranya terdengar lembut.

Rama tak lagi menjawab. Ia hanya mengangguk, menarik sudut bibirnya, lalu menarik Mawar untuk di rengkuh dalam dekapannya.

Tanpa terasa, mobil yang mereka bawa sudah berhenti di depan Butik ternama milik Bu Mira.

~Butik Mira Collection~

Rama turun lebih dulu. Biasanya, ia selalu membukakan pintu mobil untuk kekasihnya. Namun kali ini Rama tak melakukan itu.

Wajah Mawar sempat kecewa. Dengan cepat ia juga menyusul turun. Mereka berjalan ke depan, dan dapat mereka lihat juga jika keadaan Butik pagi ini sangatlah ramai.

"Selamat datang Bapak, Ibu! Ada yang dapat kami bantu?" ucap seorang wanita yang tengah berdiri dibalik pintu.

Mawar tersenyum hangat, "Saya ingin bertemu dengan Tante Mira! Tolong katakan, jika Mawar sudah menunggu di depan."

Wanita dengan seragam kerja, serta rambut yang sudah di tata rapi itu, lalu mempersilahkan kedua pasangan tadi untuk menunggu terlebih dulu.

"Ibu dan Bapak dapat duduk terlebih dulu. Bu Mira baru saja meting online dengan rekan bisnisnya," ucapnya sopan.

Mawar mengangguk, lalu mengajak Rama untuk duduk terlebih dulu.

Rama mengeluarkan gawainya, begitu juga dengan Mawar, ketika ada notif pesan yang masuk dalam gawai mereka.

Undangan Reuni anak Fakultas hukum.

"Sayang, besuk malam loh ini undangannya. Suruh bawa pasangan masing-masing, dan drescodenya simple tapi elegant. Dan disini, harus bawa topeng mata sebagai pelengkapnya. Ihhh... Seru banget nggak sih, sayang!" Mawar sampai menoleh antusias kearah Rama, setelah tadi membaca pesan dari grub miliknya.

"Untung ya, kita udah berpasangan," lanjut Mawar sambil memeluk bahu Rama sejenak.

Rama hanya diam, tanganya masih sibuk bermain dalam layar gawai itu. Disaat ia menarik pesan dalam whatsappnya, tanpa sengaja ia menemukan pesan dari nomor Ayana beberapa tahun lalu.

Akan tetapi, sudah lama itu Ayana mengganti nomornya dengan yang baru.

"Jangan pernah menyebut saya sebagai Ayah kandung dari putramu."

"Dan akan saya pastikan, setelah kekasih saya tiba, secepatnya saya akan menceraikanmu!"

"Pernikahan ini hanyalah sebuah kesalahan! Saya tidak pernah sekalipun mencintaimu. Justru, saya sangat membencimu, Ayana!"

Dasa Rama terasa sesak membaca ancaman-ancaman yang ia berikan pada Istrinya itu. Padahal, tak sekalipun Ayana membalas ataupun mendebat. Sejak dulu pun, Ayana hanya bersabar sebab kesembuhan penyakit Ibunya terlebih dulu.

"Sejahat itukah aku memperlakukannya?! Tapi rasanya aku tidak sanggup jika harus bercerai dengannya." Batin Rama menolak.

Rama menyimpan kembali gawainya dalam saku celana. Ia memejamkan mata dalam-dalam, merasakan sesak yang kian menusuk dalam hatinya.

** **

Sementara di rumah, tepatnya di Paviliun.

"Baik, terimakasih Bu Mira. Secepatnya akan saya kirimkan beberapa dress pengantin bulan ini." ucap Ayana di penghujung meting.

Wanita parubaya itu menarik kedua sudut bibirnya hangat, "Baik, saya juga berterimakasih atas kerja samanya, Neswari. Pokoknya, jika ada referensi yang kamu buat, langsung saja kirim pada saya. Dan sebagai apresiasi untuk kamu, saya akan kasih bonus buat kamu. Selamat ya, Neswari!"

Pukul 09.30 Ayana baru saja selesai meting online, dan menerima kontrak kerja sama dengan pemilik Butik ternama di Jakarta itu.

Ia tak menyangka, beberapa desain yang ia unggah dalam media sosialnya, rupanya menarik mata bagi beberpa desainer ternama untuk mengajaknya berkolaborasi.

"Alhamdulillah... Semoga saja semuanya berjalan lancar, Amiinnn...." Ayana mengusap wajahnya dengan kedua tangan, lalu menutup laptop kerjanya setelah tadi face to face malalui online.

Belum sampai ia bangkit, ada satu pesan yang masuk dalam gawainya.

"Ayana, apa saya boleh minta tolong sama kamu? Ada yang ingin saya bicarakan, dan ini sangat penting sekali. Jika kamu tidak sibuk, bisa kita bertemu di cafe terdekat dari rumah Majikanmu? Biar saya jemput kamu! Saya menganggapnya ini sebagai kerja sama antara kita."

Begitulah kira-kira pesan yang di kirimkan Dokter Devan kepada Ayana.

"Kerja sama? Kerja sama apa ya?" batin Ayana agak berpikir.

Setelah itu ia membalas pesan dari Dokter Devan, "Tidak usah di jemput, Dok! Nanti saya tunggu di cafe xxx dekat Perumahan Cendana Emas."

Ayana menganggap itu adalah misi, sebagai bentuk kerja sama. Tidak pernah terlintas, atau terpikirkan dalam pikirannya untuk berkhianat, sebelum ia benar-benar bercerai dengan Rama.

Sebelum berangkat, Ayana menitipkan Zeva pada Bik Sumi, dan kebetulan wanita tua itu mendapat giliran cuti yang sama dengan Ayana.

"Bik, Aya titip Zeva sebentar ya! Aya nggak lama kok, hanya membahas masalah pekerjaan di kuar," kata Ayana kepada Bik Sumi.

Pelayan tua itu mengangguk dengan antusias, "Udah, pergi aja, Non! Den Zeva biar Bibi yang jaga."

Setelah Bik Sumi masuk dalam Paviliun dan menemani Zeva bermain, barulah Ayana pergi dengan penampilan apa adanya.

*

*

~Cafe Saung Berlian~

Setelah men sherlock kepada Dokter Devan, selang beberapa menit itu ada sebuah mobil mewah yang berhenti di depan Cafe tersebut.

Devan turun. Ia dapat melihat dari dinding kaca, seorang wanita muda nan cantik, berpakaian kaos yang dimasukan rok sebetisnya, dan tak lupa kuncir kuda itu.

Namun sayang sekali, wanita pemikat hatinya itu sudah bersuami.

"Selamat pagi, Bu Ayana...." kekeh Devan yang sudah tiba.

Ayana bangkit, ikut tersenyum lebar, "Dokter bisa saja. Mari, silahkan duduk!"

Devan segera duduk, dan tampak berbasa basi terlebih dulu. "Kita makan dulu, ya?"

Ayana menolak, "Tidak usah, Dok! Saya sudah makan di rumah. Kita langsung saja membahas, apa yang ingin Anda bicarakan pada saya."

Devan mengangguk paham. Kedua tanganya tergenggam di atas meja.

"Sebelumnya, saya ingin meminta maaf kepada suamimu, karena diam-diam saya mengajak kamu bertemu, Ayana," kata Devan dengan serius.

Ayana melipat kedua bibirnya secara bersamaan. Ia sangat bingung harus menjawab apa, jika di singgung masalah rumah tangganya.

"Dokter tidak perlu khawatir, karena kita bertemu juga akan membahas kerja sama, bukan?"

"Benar, Ayana. Oh ya, ini... Bacalah kontrak kerja kita!" Devan menyodorkan sebuah maps, yang tadi ia bawa dari rumah.

Ayana agak sedikit mengernyit. Ia menatap sejenak sampul kertas bewarna hitam itu.

"Bukalah, dan baca saja!"

Begitu Ayana membuka maps itu, alangkah terkejutnya ia ketika maps itu menawarkan kontrak kerja yang hanya menggunakan waktu dalam beberapa jam saja.

Di maps itu juga tertulis beberapa larangan yang tidak boleh dilanggar, si pembuat maupun rekannya.

"Kontrak pasangan pesta? Dan... Apa? Hanya menjadi pasangan pesta 2 jam, di bayar 50 juta? Ini Dokter Devan nggak mabuk 'kan? Ya Allah, jika memang ini rejeki hamba, maka jangan engkau persulit," batin Ayana penuh harap. "Semoga saja begitu aku sudah bercerai dengan Mas Rama, aku sudah memikiki rumah pribadi sendiri."

Ayana masih dalam raut wajah sama... Terkejut!

Ia mengangkat pandanganya, lalu mengunci tatapan Dokter di depannya itu. "Dokter... Ini pesta sungguhan 'kan? Dokter nggak akan berbuat jahat pada saya?"

Devan malah terkekeh, "Ayana... Apa tampang saya ini sudah seperti mafia dalam film-film? Lagian, disitu sudah ada beberapa larangan yang tertulis. Dan jika saya berbuat nal negatif, kamu dapat mempidanakan saya! Saya tidak memiliki kekasih, ataupun teman perempuan. Itulah makanya saya meminta kamu sebagai pasangan sewaan saya. Dan kamu tidak perlu cemas sebab identitas, karena semua orang akan memakai topeng mata sebagai pelengkap dresscode'nya!"

Ayana semakin mantap menerima kerja sama itu.

"Baik, saya terima kerja sama Anda, Dokter!" Ayana mengulurkan tangan kearah Devan, dan langsung di sambut hangat oleh Dokter tampan itu.

"Deal!"

"Dok, apa nggak kebanyakan uang 50 juta itu?" Ayana masih ragu dengan jumlah uang fantastik itu.

Devan menggeleng lemah, jelas tentu menolak, "Ayana... Sekalian saya ingin memberikan uang jajan buat anakmu. Sudah, kamu jangan berpikir lebih! Saya tidak akan pernah berbuat jahat sama kamu."

"Terimakasih sekali lagi, Dokter!"

"Sama-sama, Ayana," balas Devan tersenyum. "Oh ya... Setelah ini kita langsung ke butik, ya?! Saya ingin memakai baju senada dengan gaun pestamu, agar lebih meyakinkan beberapa teman saya jika saya tidak lagi jomblo."

Ayana mengangguk patuh, "Baik, Dokter!"

Setelah bercengkrama ringan, Devan langsung saja mengajak Ayana untuk menuju Butik langganan si Dokter Tulang itu.

Perjalanan kali ini hanya memerlukan waktu 20 menit, sebab Butik yang akan Devan datangi tak jauh dari Cafe tadi.

~Gracia's Butik Or Aksesories~

Mobil Devan sudah berhenti di halaman luas Butik tersebut. Devan turun terlebih dulu, guna membukakan pintu untuk Ayana.

"Terimakasih, Dokter! Saya dapat membuka sendiri," ucap Ayana merasa canggung.

"Bukan masalah besar, Ayana! Ayo kita masuk."

Begitu tiba di dalam, Devan di sambut dengan hangat sebab pemilik Butik itu masih saudara dengan keluarga Mamahnya.

Namanya Anisa, usianya masih muda sekali. Kira-kira 2 tahun diatas Ayana.

"Mas Devan, wih... Siapa nih? Calon ya?" Bisik Anisa meledeki sepupunya itu.

Wajah Devan sampai bersemu merah. Ia menatap Ayana sekilas, lalu berkata, "Kamu ini... Dia namanya Ayana, partner kerja Mas. Ayo kenalan dulu!" serunya.

Ayana tersenyum, "Saya Ayana, temannya Dokter Devan."

Anisa juga menerima uluran tangan itu, "Saya Anisa. Adik sepupunya Mas Devan."

1
Daulat Pasaribu
jgn sampai kau buat kesalahan fatal rama,kasihan zeva
Daulat Pasaribu
aku sih gk mau si rama sama ayana pisah,klo bisa jgn sampai kesalahan si rama fatal
Daulat Pasaribu
pasti si milya yg curi.jgn sampai si rama bodoh kesekian kalinya.mau mauan ketipu sama ibunya
Rieya Yanie
mungkin sebaiknya ayana pergi saja dr pada km, zefa dan ibumu makan ati dan diinjak ijak tiap hari
Daulat Pasaribu
takutnya si rama ingkar janji besok,kasian si zeva uda senang
Septi.sari: palingan nanti juga lupa kak😭
total 1 replies
Dini Anggraini
Jangan mau ayana itu jebakan dari myla agar kamu masuk dan menuduhmu mencuri uangnya anita bunda author tolong jangan jahat2 sama ayana padahal pencuri sebenarnya myla sendiri dan di berikan Brandon kemarin. 🙏🙏😍😍😍
Septi.sari: si milya biang kerok🤧
total 1 replies
Dini Anggraini
Apa yang membunuh irsyad pacarnya myla ya bunda author dan pak susilo juga yang membunuh orang yang sama tapi kenapa hanya irsyad, Rama tidak di bunuh juga. Semoga segera terpecahkan misteri pembunuhan irsyad dan pak susilo tapi saat mawar sudah bahagia dan sukses setelah keluar dari rumah neraka itu bunda. Q tunggu penyesalan Rama, ibu anita dan myla karena telah melepaskan berlian demi batu kali dan mawar menantu kesayangannya gak bisa apa2 bisanya hanya menghabiskan uangnya Rama saja saya tidak sabar menunggu penyesalan keluarga itu bunda author. 🙏👍👍👍😍😍😍
Dini Anggraini: maaf kak komentar saya salah yang sukses ayana bukan mawar keenakan dong mawar sudah jadi pelakor hidup bahagia sama Rama. 🙏🙏🙏
total 3 replies
Dew666
💃💃💃💃💃
Daulat Pasaribu
lawan aja terus ayana,emang dia aja yg boleh selingkuh.klo bisa balas ayana kamu pun brarti dimata pria lain
Septi.sari: Ayana mah gas aja🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
ntah kenapa aku curiga thor si arsyad,abangnya rama masih hidup.klo terbukti mamanya rama yg sengaja membunuh arsyad.apa gk nyesal si rama salah balas dendam sama ayana
Septi.sari: biar nyesel aja kak🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
apa gk menyesal seumur hidup sirama klo tau abangnya dibunuh sama mamanya sendiri.salah balas dendam ama ayana.
Septi.sari: ntar ada plot twistnya kak🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
giliran si ayana uda mau nyerah sok sok an si rama merasa korban
Septi.sari: playing victim banget🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
mau nya papa ibrahim nikah lagi biar tau si anita rasanya dipoligami
Rieya Yanie
bu Anita jahat banget klo g mau sama ayana minimal kan sayang sama zeva
Septi.sari: ini cucu aja ngga di akuin lo kak🤧
total 1 replies
Dew666
🔥🔥🔥🔥🔥
Daulat Pasaribu
kok aku nebaknya malah mamanya si rama ya.ibu tiri rupanya ku kira ibu kandung
Septi.sari: iya kak, ibu tirinya Arsyad.
total 1 replies
Siti Koyah
ini mh kaya nya ulh si anita mak tere
Septi.sari: biar anaknya lebih unggul kak🤭
total 2 replies
Daulat Pasaribu
gk sabar sih liat penyesalan si rama
Septi.sari: nanti kita liat sama2 kak🤭
total 1 replies
Dew666
👄❤️‍🩹
Daulat Pasaribu
klo uda di tinggal baru nyahok kamu rama
Septi.sari: iya kak nangis deh🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!