NovelToon NovelToon
Tangis Dan Doa Dalam Kegelapan

Tangis Dan Doa Dalam Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Ibu Tiri / Selingkuh / Janda / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:819
Nilai: 5
Nama Author: Queen_Fisya08

Setelah bertahun-tahun hidup sendiri membesarkan putrinya, Raisa Andriana seorang janda beranak satu, akhirnya menemukan kembali arti cinta pada Kevin Wibisono duda beranak dua yang terlihat bijaksana dan penuh kasih. Pernikahan mereka seharusnya menjadi awal kebahagiaan baru tapi ternyata justru membuka pintu menuju badai yang tak pernah Raisa sangka

Kedua anak sambung Raisa, menolak kehadirannya mentah-mentah, mereka melihatnya sebagai perebut kasih sayang ayah nya dan ancaman bagi ibu kandung mereka, di sisi lain, Amanda Putri kandung Raisa, juga tidak setuju ibunya menikah lagi, karena Amanda yakin bahwa Kevin hanya akan melukai hati ibunya saja

Ketegangan rumah tangga makin memuncak ketika desi mantan istri Kevin yang manipulatif, selalu muncul, menciptakan intrik, fitnah, dan permainan halus yang perlahan menghancurkan kepercayaan.

Di tengah konflik batin, kebencian anak-anak, dan godaan masa lalu, Raisa harus memilih: bertahan demi cinta yang diyakininya, atau melepas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_Fisya08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Mimpi Itu Datang Lagi

Malam itu rumah besar milik keluarga Raharja terasa hening, terlalu hening untuk ukuran rumah seorang konglomerat muda seperti Bryan Louis Raharja....

Angin malam masuk lewat sela ventilasi lorong, membuat tirai panjang di ujung tangga bergoyang pelan...

Suasana itu membuat langkah Kasandra terasa semakin berat ketika ia membuka pintu rumah..

Perjalanan hari ini, sudah cukup melelahkan, mulai dari berziarah, berbelanja perlengkapan kebutuhan rumah, sampai kejadian penjambretan yang membuatnya hampir kehilangan nyawa dan barang-barang berharga nya...

Jika bukan karena Raisa dan gadis muda bernama Amanda, entah apa yang terjadi.

Kasandra menutup pintu pelan, ia mengedarkan pandangan ke seluruh ruang tamu..

Kosong.

Sepi.

Tidak ada siapapun.

Lampu ruang keluarga menyala redup, menandakan Bryan tidak berada di sana..

Biasanya suaminya bekerja sampai larut atau setidaknya menonton berita ekonomi di televisi sambil melepas penat hingga larut malam, tapi malam ini berbeda...

"Mungkin dia sudah tidur,” gumamnya.

Kasandra mengusap lehernya yang pegal sebelum mulai menaiki tangga, setiap anak tangga terasa seperti beban, seolah kaki dan pikirannya sama-sama lelah..

Ketika ia sampai di depan pintu kamar utama, ia membuka gagang pintu perlahan, nafasnya tertahan, takut jika gerakannya membangunkan sang suami...

Namun ternyata…

Bryan belum tidur.

Ia duduk di tepi ranjang, wajahnya suram, seperti seseorang yang menyimpan banyak pikiran..

Kasandra tersentak kecil..

“Kamu masih belum tidur sayang?” tanya Kasandra terkejut

Bryan menatap istrinya tajam, bukan marah, tapi penuh selidik dan rasa ingin tahu, tatapan yang hanya muncul ketika ia sangat khawatir.

“Kenapa malam sekali pulangnya? Ini sudah tengah malam loh" suaranya tenang, namun mengandung tekanan..

Kasandra menghela napas panjang, lalu duduk di samping suaminya.

"Aku pikir kamu sudah tidur…” ucap nya

Kasandra ragu sejenak sebelum menceritakan semuanya, mulai dari kejadian penjambretan, sampai bagaimana ada dua orang perempuan, seorang ibu dan anak, menolongnya..

"untungnya mereka sigap, Mas. Kalau tidak… entah nasibku bagaimana.” ucap kasandra sambil menghela nafas..

Bryan mendengarkan tanpa memotong satu kata pun..

"Tapi kamu tidak apa-apa kan sayang dan kenapa tidak memberi tahu mas sebelumnya kalau hari ini kamu mau ziarah ke makam ibu" ucap Bryan

"Tidak apa-apa mas, aku kan sekaligus shopping dan gak ingat waktu deh, tahu-tahu sudah malam" ucap kasandra sambil terkekeh manja

"Lain kali bilang sama mas atau kalau sudah malam kabari mas, supaya mas jemput atau suruh pak Diman jemput" ucap Bryan khawatir

"Ok deh boss besar" Kasandra terkekeh dan Bryan mengelus kepala sang istri..

“ ya sudah kamu bersihkan diri dulu sana, setelah itu tidur, kamu sudah mengalami hal buruk hari ini.” ucap Bryan

Kasandra mengangguk, mencium tangan suaminya, lalu masuk ke kamar mandi...

Bryan meremas tangannya sendiri sambil menunduk.

"Mama, Aisah... Dimana kalian" lirih Bryan

Tanpa sadar Bryan pun tertidur..

tidurnya diseret kembali oleh mimpi yang sudah puluhan tahun menghantui..

Suara itu…

Tangis itu…

Teriakan itu…

"Mama… Mama jangan pergi. Mama!”

“Aisah, tunggu! Jangan tinggalkan aku!”

Bryan terbangun dengan hentakan keras.

Nafasnya memburu, tubuhnya dingin oleh keringat..

Kasandra yang baru keluar dari kamar mandi terkejut mendengarnya.

"Mas? Kamu mimpi lagi?” Kasandra duduk di samping suaminya, menggenggam tangannya erat.

Bryan menutup wajahnya dengan satu tangan...

“Aku… melihat mereka lagi dalam mimpi, dan firasat ku bilang mereka dekat dengan ku" ucap Bryan

"Mimpi tentang ibu dan Aisah lagi?” tanya Kasandra penasaran, Bryan mengangguk pelan...

Sejak kecil, mimpi yang sama terus menghantuiku, mimpi saat Mama pergi membawa Aisah, adikku yang baru berusia dua tahun, setelah diusir oleh Omah yang tak pernah menyukainya...

Tak lama kemudian, kami mendapat kabar bahwa Mama dan Aisah mengalami kecelakaan dan mayat mereka tak pernah ditemukan. Itu berita yang selalu ku percaya…

sampai akhirnya aku tahu bahwa semua itu hanyalah rekayasa Omah agar aku dan Papa melupakan Mama..

Aku dikirim bersekolah ke luar negeri, sementara Papa diam-diam masih terus mencari Mama karena ia yakin Mama masih hidup..

Baru setelah Omah meninggal, kami mengetahui kebenaran, Omah lah dalang di balik kepergian mama..

Dan membohongi Mama bahwa Papa telah menikah lagi agar Mama tak pernah kembali dan merekayasa kecelakaan mama..

Omah pergi sebelum sempat meminta maaf pada Mama sepenuhnya, namun ia meninggalkan pesan bahwa Mama masih hidup dan berada di suatu tempat, akan tetapi kami telah mengecek ternyata tempat itu telah kosong..

Mendengar kenyataan itu, aku memutuskan untuk berkuliah di sini sambil mencari Mama dan Aisah...

Tak lama kemudian, Papa jatuh sakit. Sebelum meninggal, ia memintaku menemukan Mama… dan mengambil alih perusahaan yang selama ini ia persiapkan untukku dan Aisah..

Sejak saat mengetahui kebenaran tentang mama nya Bryan tumbuh dengan ambisi besar dan hati yang tertutup..

Ia tidak pernah benar-benar percaya pada siapa pun, kecuali istrinya..

Kasandra memeluk Bryan erat...

“Mas, itu hanya masa lalu. Kamu tidak bersalah karena kamu tidak tahu akan hal itu" ucap Kasandra berusaha menenangkan Bryan, sambil mengusap punggungnya, tidak berkata apa-apa lagi

Karena tidak ada kata-kata yang bisa mengobati luka sedalam itu...

***

Sementara itu, di tempat berbeda..

Pagi datang dengan warna abu-abu, langit mendung seolah mencerminkan hati seseorang yang penuh niat buruk..

Desi berdiri di depan cermin besar di kamarnya...

Wajahnya kacau, bekas air mata dan amarah belum sepenuhnya hilang, kepalanya masih terasa pusing setelah kejadian itu, namun tekadnya semakin kuat untuk menghancurkan Raisa..

Ia merapikan rambut, memoles bedak tipis, mengenakan parfum yang mahal karena hari ini ia sudah punya tujuan:

**Mencari Amanda.**

Dan bukan untuk alasan baik, ia menatap pantulan dirinya sendiri, senyum sinis tersungging di ujung bibirnya..

“Kau pikir bisa sembunyi dariku, Manis?” gumamnya.

“Aku sudah tahu sekolahmu… dan aku sudah tahu siapa yang paling dekat denganmu.” lanjut nya lagi

Desi mengambil tasnya, berjalan keluar, di depan rumah, seorang pria berbadan tegap dengan sepeda motor hitam menunduk hormat..

Laki-laki itu adalah kaki tangan yang ia bayar untuk menyelidiki Amanda secara diam-diam..

Laki-laki yang memberinya alamat sekolah Amanda pagi ini.

Desi memasang kacamata hitam..

“Kita ke sekolah itu sekarang.”

“Siap, Bu,” jawab pria itu sambil menyalakan motor.

Desi naik ke belakang, memegang pinggang pria itu, lalu berbisik:

"Jangan biarkan Amanda melihatku dulu. Aku hanya ingin… memerhatikan nya terlebih dahulu, lalu mendekati nya.” ia tersenyum gelap.

Pria itu menelan ludah, mereka melaju meninggalkan rumah, melewati jalanan lengang menuju sekolah Amanda.

Di tempat lain... Amanda baru tiba di sekolah dengan wajah tidak secerah biasanya...

Karena semalam ia tidak bisa tidur memikirkan mama nya,, perasaannya yang tiba-tiba buruk walaupun semalam ia tidur bersama mama nya, Amanda pun tak tahu apa sebabnya..

ia menatap layar hp, memeriksa titik lokasi Raisa... Aman... Sang mama masih berada di rumah neneknya..

Namun ada rasa tak nyaman hari ini seperti ada seseorang yang memperhatikan dirinya

Amanda menoleh, kesana, kesini namun tak ada yang mencurigakan akan tetapi ia melihat sesosok bayangan seorang wanita yang sedang mengawasi nya akan tetapi Amanda berpura-pura tidak melihatnya..

"Tante Desi, rupanya ia sudah mengetahui sekolah ku" gumam nya dalam hati sambil tersenyum tipis lalu ia langsung masuk kedalam sekolah

"Bagus sekali, ia tidak melihat ku" ucap Desi

"Aku akan menghancurkan kamu Raisa dan aku tidak akan membiarkan kamu hidup bahagia sampai kapan pun, aku akan menghancurkan mu melalui anak-anak karena mereka adalah senjata paling ampuh" Desi tersenyum puas akan rencananya

Desi masih di sekolah Amanda untuk memulai rencananya untuk meracuni pikiran Amanda agar mau membantu dirinya..!!

Tak terasa bel pulang sekolah pun berbunyi, Amanda sangat berhati-hati sekali, ia keluar untuk mengambil motor nya..

"Manda ikut kamu yuk, mau ada acara nih, gak ada lu gak rame nih" ucap Seli sahabat nya

"Maaf sel hari ini aku tidak bisa karena ada urusan keluarga" ucap Amanda yang tidak ingin melibatkan teman-temannya..

"Lain orang sibuk sekarang, pake ada urusan keluarga segala" jawab Angga..

"Husst, gak boleh gitu sama sahabat gue, gue kenal banget siapa Amanda" ucap selli kesal

"Ya lu Ga, minta maaf tuh sama Amanda" ucap Lusi ikut nimbrung

"Ya gue salah.. maaf Manda, kan kalau gak ada lu manda, kita jadi bertiga dong, gak seru tahu" ucap Angga sambil memonyongkan bibirnya

"Sudah.. sudah, gue gak marah sama lu Angga, santai aja, karena gue tahu lu tuh orang nya seperti itu kaya perempuan" Amanda tertawa dan langsung pergi mengambil motor nya

"Gue yakin ada sesuatu yang ditutupi oleh Manda" gumam selli dalam hati

1
Setsuna F. Seiei
Tidak hanya cerita, tetapi juga pengalaman hidup. 🤗
•°ꫀꪜꪖ°•
Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!
kappa-UwU
Seru abis 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!