NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Pangeran Yang Sakit

Transmigrasi Ke Tubuh Pangeran Yang Sakit

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mengubah Takdir / Akademi Sihir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Murid Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: NoxVerse

Sejak kecil Adrian Pratama Putra hidup di lingkungan keluarga yang menuntut kesempurnaan, dimana Orangtuanya selalu menetapkan standar yang sangat tinggi kepadanya, karena itulah Adrian setiap hari bekerja mati-matian agar bisa menjadi seorang anak yang diinginkan orangtuanya.

Hingga dimana Adrian telah berada dititik keputusasaan total — Telah menyerah dan tidak lagi mengejar dengan apa yang namanya keluarga. Di saat itulah dia mulai mengenal yang namanya novel yang selalu menjadi tempat hati Adrian yang dulunya retak kini mulai terpasang kembali berkat membaca novel.

Mungkin Akibat kebanyakan membaca sebuah novel Reyan tiba-tiba masuk kedalam salah satu novel yang pernah ia baca. Tapi masalahnya novel yang dia masuki itu ... dark fantasi!! Sebuah webnovel yang terakhir kali dia baca.

Terlebih lagi dia masuk kedalam tubuh lemah yang sebentar lagi akan menjemput ajalnya!?

Halo para readers. Ini karya pertamaku, jadi mohon maaf bila banyak kesalahan dan typo yang bersebaran😓

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NoxVerse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18: Ujian pertama, kejujuran dan pemikiran

Elena menggunakan sihir teleportasi barang—memindahkan buku yang tadinya berada di atas meja, kini berada di tangannya.

"Sven," ucap Elena memanggil nama calon siswa.

Sven yang di sebutkan namanya bangkit dari tempat duduknya, dengan percaya diri maju ke depan dengan membusungkan dadanya.

Dia kemudian meletakkan tangannya di atas bola kaca.

Elena mempertahankan sikap profesional nya dan mulai memberi pertanyaan. "Pertanyaan pertama, apa arti sihir bagimu?"

"Sihir adalah instrumen mulia untuk menjaga kedamaian kerajaan! Untungnya aku telah mempelajarinya kemarin di buku." jawabnya lantang sambil berkata senang dalam hatinya.

Setelah menjawabnya, reaksi bola itu mulai terlihat—cahaya putih yang berkedip-kedip, seperti bohlam lampu yang akan segera mati.

Atmosfer nya terasa kosong, tidak ada tekanan energi sama sekali.

"Jawaban yang dangkal," ujar Elena berkomentar datar dan menghela nafas.

Tetapi dia masih menulis jawaban Sven di sebuah buku.

"Pertanyaan kedua, Apa yang bersedia kau korbankan demi mencapai puncak sihir?" tanya Elana.

"Aku akan mengorbankan seluruh waktuku untuk belajar. Asalkan bukan hartaku."

Sekali lagi, reaksi bola itu masih sama, tetapi lebih redup dan ingin hilang dari pandangan.

Elana tidak memberi komentar, ekspresinya tetap datar dan sedikit rasa hina melihatnya.

"Pertanyaan terakhir, Jika sihirmu kelak menjadi tak terkendali dan membunuh orang yang paling kau cintai, apa yang akan kau lakukan?"

"Itu tidak mungkin terjadi karena bangsawan sepertiku memiliki kontrol mana yang sempurna sejak lahir. Padahal aku pernah hampir membunuh pelayanku."

Bola kaca yang tadinya ingin redup sekarang sudah mati total. Jawaban yang di berikan Sven lah yang membuat bola kaca itu padam.

Yang berarti, jawaban Sven adalah kebohongan saja.

"Karena kau berbohong, Kau tidak lulus, silahkan keluar dari ruangan ini," ucap Elena singkat.

Elena mencoret nama Sven dalam daftar calon siswa academy.

"Bagaimana mungkin?! Aku sudah memberikan jawaban sesuai kejujuran ku! Kau jangan pernah berbohong di hadapan yang lain dan menjebak ku," hardik Sven, dia dengan beraninya menunjuk Elana dengan keadaan marah.

"Bola kaca itulah yang menjelaskan semuanya, kau tidak bisa mengelaknya." Elena membalas amarah Sven dengan tenang.

"T-tidak mungkin!?"

Elena menatap tajam Sven, dengan senyuman miring dia berkata, "Kau kira hanya dengan berkata jujur, kau bisa lulus dari ujian ini? Sangat di sayangkan kalau otakmu begitu dangkal sehingga tidak mengetahui tujuan ujian ini."

Elena menunjuk bola kaca yang kini telah padam.

"Sihir tanpa pemahaman hanyalah bunuh diri. Akademi ini tidak dibangun untuk menampung orang-orang yang ingin bermain api tanpa tahu cara memadamkannya. Siapa pun yang tidak menghormati beban kekuatan ini ... Tidak berhak menyebut dirinya Penyihir," tegas Elena.

Suasana langsung memasuki keheningan total, beberapa calon siswa yang ada di ruangan ini sedikit bingung dengan maksud perkataan Elena.

Dari ratusan peserta yang hadir di ruangan itu, mereka yang benar-benar memahami esensi perkataan Elena bisa dihitung dengan jari sebelah tangan, salah satunya adalah Sean.

Sean menopang dagunya dengan tangannya. "Aku mengerti apa arti ujian ini," ucap Sean tersenyum.

Di sisi lain, Sven masih ngotot tidak terima dia tidak di luluskan. "Setidaknya Berikan aku kesempatan lagi, kali ini akan kubuktika–"

Ctakk!

Sebelum Sven menyelesaikan perkataannya, Elena menjentikkan jarinya dan secara menakutkan Sven hilang dari ruangan, tidak ada jejak-jejak orangnya sama sekali.

"Maaf, tapi academy ini tidak memerlukan orang bodoh seperti itu." Dengan sadisnya Elena menggunakan kembali Sihir teleportasi dan mengirim paksa Sven keluar dari academy ini dengan tidak terhormat.

Dari perkataannya, Elena juga seperti menekankan bahwa bukan cuma Sven yang dia sebut, melainkan para calon siswa yang memiliki pemikiran yang sama dengan Sven.

Suasana atmosfer yang berada di dalam ruangan menjadi mencekam, beberapa siswa sedikit takut kalau mereka akan di usir secara tidak terhormat seperti nasib Sven.

"Murid selanjutnya, Rina." Elena kembali menyebutkan nama siswa.

"I-iya." Rina menjawab dengan gugup, saat melangkah ke depan, kakinya gemetar hebat.

Sama seperti Sven, Rina di berikan 3 pertanyaan yang sama sebelumnya dan menjawab semuanya dengan gugup.

Setelah ketiga pertanyaan itu selesai, bola kaca itu menjadi redup dan kemudian mati total.

Elena menghela nafas panjang, menutup matanya dengan perasaan jenuh. "Kau tidak lulus, silahkan keluar dari ruangan ini."

"T-tidak mungkin." Rina berkata dengan nada tak percaya.

Meskipun begitu tidak ada yang bisa Rina lakukan, dia sudah tau kesalahannya, dia menjawab dengan ragu ketiga pertanyaan dan bukan dari pikirannya sendiri.

Dengan terpaksa Rina berjalan keluar dari ruangan dengan keadaan kecewa berat.

"Lian."

....

"Felix."

....

"Zara."

Siklus ini terus berulang, sudah ratusan siswa yang telah naik setelah nama mereka di panggil oleh Elena, tapi ada beberapa yang lulus di ujian dari ratusan siswa ini, mereka menjawab dengan jujur dan memiliki tekad.

Setidaknya masih ada beberapa orang memahami pengetahuan di antara banyaknya calon siswa yang bodoh, batin Elena.

Hingga di mana hanya tersisa 5 murid saja yang ada di dalam ruangan yang super besar ini.

"Selanjutnya, Kayzen," ucap Elena sambil fokus melihat buku keterangan siswa.

Hening. Tidak ada jawaban.

"Apa dia tidak ada?" jawab Elena mengerutkan kening.

Sean melirik ke arah teman bangku yang berada di sampingnya sedang tertidur pulas. "Hey. Bangunlah, sekarang giliran mu di panggil," bisik Sean menggoyang-goyangkan tubuh teman bangkunya untuk membangunkannya.

Kayzen yang telah di bangunkan oleh Sean menguap dan mengucek matanya. Sungguh, dia sangat mengantuk sekarang dan hanya ingin beristirahat kembali.

Elena mendengus dingin. "Tidak ada yang menyuruhmu tidur selama ujian. Cepatlah kesini, sekarang giliran mu."

"Hoaam ... Iyaa." Kayzen yang berada duduk di samping Sean menyahut dengan nada malas

Rambutnya berantakan seperti baru bangun tidur, mata sayu (selalu terlihat mengantuk), seragam tidak dikancingkan dengan rapi, dan postur tubuh yang bungkuk malas.

Dia berjalan menyeret kakinya sambil menguap lebar. Dia terlihat seperti ingin cepat-cepat pulang untuk tidur siang.

Kayzen meletakkan tangannya di bola kaca dengan malas.

Meski sikap Kayzen di anggap kurang sopan, tapi Elena tidak memperdulikannya. Dia hanya fokus pada satu hal sekarang, yaitu menyelesaikan ujian membosankan ini secepatnya.

"Pertanyaan pertama, apa arti sihir bagimu?" tanya Elena.

"Jalan pintas," jawab singkat Kayzen.

Elena mengernyitkan kening. "Jalan pintas?"

"Kenapa kita harus berjalan jika kita bisa memakai sihir untuk sampai ke suatu tempat? Itu membuang-buang waktuku. bagiku, sihir adalah membantuku melakukan sesuatu dengan cepat dan efisien."

Bola kaca kembali menyala, tapi berbeda dengan murid yang lain, bola itu tidak kelap-kelip atau padam, tapi mengeluarkan cahaya berwarna merah terang.

Berarti jawaban Kayzen bukan kebohongan dan murni dia jujur dan dari pemikirannya, tapi karena dia malas warnanya jadi warna merah begitu.

Ke empat murid yang tersisa yang belum di sebutkan namanya melihat cahaya merah itu. Seorang wanita berambut biru panjang terlihat tidak perduli.

wanita berambut putih yang terlihat baik terpanah melihat cahayanya yang merah pekat.

Dan pria sombong yang merasa tertantang untuk melakukan duel satu lawan satu dengan Kayzen.

Sean juga sebenarnya telah mengetahui beberapa informasi tentang Kayzen. Tidak—Bukan cuma Kayzen saja, tapi seluruh murid dia telah ketahui namanya dengan bantuan kacamata analisis dari sistem.

Tapi ke empat murid ini berbeda dengan kebanyakan murid lainnya. Sean telah melihat ketinggian level dan deskripsi singkat mereka dan bisa Sean katakan, mereka ber empat adalah murid jenius yang memiliki masa depan cerah.

Elena tersenyum. "Jawaban untuk orang pemalas, tapi aku suka itu," ujar Elena.

Dia sedikit menyindir kemalasan Kayzen tapi bukan berarti dia tidak menyukai Kayzen, justru sebaliknya, dia menyukai murid yang bisa memberikan pemahaman mereka sendiri.

"Lanjut pertanyaan kedua, Apa yang bersedia kau korbankan demi mencapai puncak sihir?"

1
Carolline2011
Ayo Thor, lanjut
ARFIAN
wah,seru juga ceritanya aku tunggu kelanjutannya ya...
NoxVerse: hehe, makasih kak. insyaallah aku akan terus updatenya
total 1 replies
Không có tên
Terperangkap dalam cerita 😱
NoxVerse: hehe, makasih sudah mampir kak/Determined/
total 1 replies
Hoa xương rồng
Aku udah baca beberapa cerita disini, tapi ini yang paling bikin saya excited!
NoxVerse: makasih banget kak😍 aku jadi semangat buat lanjutin ceritanya/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!