NovelToon NovelToon
CEO Dalam Tubuh Gadis Terlupakan

CEO Dalam Tubuh Gadis Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

CEO paling disegani meninggal dan bangun di tubuh Anggun, putri yang sudah dilupakan semua orang.

Bagaimana bisa Anggun mendapatkan kerja sama dengan Alvin?

Dari mana kemampuan bahasa inggris,, oh, dia juga bisa bahasa arab?

Gawat!

Beberapa orang merasa terancam!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Dihalangi oleh pengawal

Pada keesokan harinya, para chef di dapur hotel keluarga Baraya keringat dingin gara-gara melayani seorang tamu yang sedari kemarin malam terus menolak makanan yang mereka buat.

Seorang perempuan kembali menemui kepala chef dengan keringat di keningnya, "dia menolak makanan yang anda sajikan, katanya itu tidak sesuai dengan seleranya," kata sang perempuan membuat sang kepala chef yang sedang memeriksa makanan langsung menggertakan gigi.

"Lagi? Semua makanan yang kita buat tidak sesuai dengan seleranya, tapi dia juga tidak mengatakan bagaimana seleranya!" Geram kepala chef penuh amarah.

"Itu,,," Sang Perempuan tanpa ragu untuk berbicara, tetapi pada akhirnya dia lanjut berkata, "sebenarnya pangeran Arab itu menyuruh saya untuk bertanya pada Nona Anggun tentang makanan selera pangeran Arab untuk disajikan, tetapi saya tidak dapat menghubungi Nona Anggun. Saya juga cemas jika kita ketahuan menghubungi Nona Anggun, maka Nyonya Baraya beserta putrinya bisa marah," kata Sang Perempuan yang jelas tahu bagaimana perselisihan keluarga tiri itu.

"Biar aku yang bicara dengannya," kata sang chef kemudian melangkah untuk keluar dari dapur saat Agatha telah tiba lebih dulu dengan raut muka lah garang.

"Apa yang kalian lakukan?!" Teriak Agatha membuat semua orang menghentikan pekerjaan mereka.

"Di mana kepala Chef-nya?!" Bentak Agatha saat melihat semua orang telah diam.

"Saya Nyonya," sang kepala chef berjalan ke depan, menghampiri Agatha.

"Kau bodoh? Untuk apa aku menggajimu mahal-mahal di sini kalau melayani satu tamu hotel saja kau tidak becus?! Apa kau tak tahu betapa pentingnya pangeran arab di hotel kita?! Kenapa kau tidak bisa membuat makanan yang dia sukai?!" Bentak Agatha yang telah mendengar dari asistennya bahwa semua makanan yang disajikan oleh dapur hotel pada pangeran dari arab ditolak mentah-mentah dengan alasan tidak sesuai selera atau tidak enak.

Sang kepala chef tertunduk sambil berkata, "Saya minta maaf, tapi saya sudah menyerahkan seluruh kemampuan yang saya bisa. Namun--"

"Jadi maksudmu, meski kau sudah mengeluarkan seluruh kemampuan mu, kau masih belum bisa juga untuk memenuhi keinginan pelanggan?! Jika begitu, untuk apa selama ini kau berada di sini?! Sekarang juga kau dipecat!" Tegas Agatha mengejutkan semua orang yang ada di sana.

"Tapi--"

"Tidak ada tapi-tapian, cepat buat hidangan lagi, jika ini juga kalian belum bisa memuaskan hati pangeran arab itu, maka kalian semua yang saat ini bekerja di dapur akan langsung dipecat!" Tegas Agatha sebelum berbalik meninggalkan tempat itu dengan semua langsung mengeluh.

'Dasar bodoh! Kami dalam masalah besar jika terus begini,' Gerutu Agatha dalam hati, sudah keringat dingin menangani pangeran arab dari kemarin malam terus bertingkah.

Sementara itu di restoran hotel, Berlin bersama teman-temannya sedang berkumpul bersama, melakukan arisan kecil-kecilan sebagai rutinitas bulanan mereka.

"Kiara bilang pangeran Arab menginap di hotelmu, tidakkah dia datang kemari dan kita bisa melihatnya?" ucap seorang perempuan sambil menatap Berlin yang saat itu sedang menikmati makanannya.

Berlin bisa melihat semua teman-temannya mengharapkan hal yang sama, tetapi tentu saja hal itu tidak akan terjadi.

Tapi karena harga diri yang tinggi, Berlin kemudian berkata, "aku akan mencoba bertanya padanya jika dia mau datang kemari menemui kalian, tapi jangan berharap terlalu banyak, dia itu sangat sulit menemui sembarang orang," kata berlin.

"Benarkah? Kalau begitu cepat hubungi dia untuk datang kemari, kalaupun dia menolak, yang penting kau sudah berusaha," ucap salah seorang perempuan diangguki yang lainnya.

"Asalkan mencoba saja, itu sudah cukup bagi kami."

"Iya, lagipula kami tahu yang beruntung di sini hanya Berlin saja yang bisa bertemu dengan pangeran arab itu. Harusnya kau mengambil foto dan mengupdate-nya di media sosial, aku yakin postingan itu akan meledak dan jumlah pengikut mu akan semakin bertambah, kenapa kau tidak melakukannya?" Tanya salah seorang perempuan sambil memperhatikan Berlin yang saat itu telah memegang hp, berpura-pura mengirim pesan pada seseorang.

Berlin tersenyum mematikan ponselnya, lalu meletakkannya di meja seraya berkata, "aku ingin menghormati kehadirannya di hotel ini, jadi aku tidak akan memposting tentang nya kecuali jika dia sendiri yang memintanya. Lagipula tanpa memposting pun followers aku sudah banyak kok," ucap Berlin membuat semua teman-temannya tak mampu berkata-kata lagi.

Berlin sungguh beruntung!

Mereka pun lanjut bercakap-cakap sampai beberapa saat kemudian salah seorang teman menatap kearah pintu masuk dan berkata, "ada lift yang akan tiba, apa jangan-jangan pangeran arab mengiyakan permintaan Berlin?"

"Benarkah? Itu sungguh luar biasa jika dia mau bertemu kita demi Berlin."

Berlin menggelengkan kepalanya, "Jangan berharap terlalu banyak, sudah kubilang kalau dia bukan orang yang akan--"

"Itu pangeran arab!"

"Di benar-benar datang!"

"Gila! Dia datang lebih cepat dari perkiraan ku!"

"Kau sungguh luar biasa Berlin! Hanya 1 pesan saja dari mu membuatnya datang kemari!"

Para perempuan di sana bersuara, mereka tak menyangka pangeran arab benar-benar akan mendatangi mereka hanya dengan satu pesan yang dikirim oleh Berlin meminta pria itu datang.

Dengan begini, Berlin mengukuhkan posisinya bahwa dia benar-benar dihormati oleh pangeran arab, bukan hanya omong kosong.

Berlin yang melihatnya juga heran, dia mengirim pesan pada asistennya, tapi dia tahu bahwa pesan itu tidak akan berhasil membujuk pria itu, tapi kenapa sekarang pangeran arab benar-benar datang?

Berlin kemudian berdiri dengan tujuan untuk menyambut pangeran arab itu di restoran hotel mereka.

'Ternyata dia benar-benar datang, kalau begitu dia pasti tidak bisa menolak pesonaku kemarin,' pikir Berlin dalam hati yang merasa bahwa kejadian kemarin hanya disengaja oleh pangeran arab, tetapi sekarang pria itu telah menyadari kesalahannya dan mungkin saja datang meminta maaf padanya.

Kalau pria itu memang minta maaf padanya di depan teman-temannya, maka teman-temannya pasti akan sangat terkejut dan mereka semua akan semakin sungkan padanya.

Dengan pemikiran yang luar biasa itu, Berlin kemudian berjalan menghampiri pangeran arab bersama pengawal nya yang baru saja keluar dari lift.

Teman-teman Berlin memandangi kepergian Berlin dengan rasa iri, "siapa yang bisa melakukan yang dilakukan oleh Berlin? Bahkan putri kandung pemilik hotel ini pun tidak akan bisa melakukannya! Berlin memiliki pesona tersendiri, jadi Anggun tidak akan pernah bisa menyamai Berlin," kata salah seorang perempuan.

"Sungguh beruntung ibu Berlin menikah dengan ayah Anggun, jadi kita memiliki kesempatan bermain-main di hotel ini, tidak seperti Anggun dulu yang selalu menutup diri terhadap orang lain. Dia itu pendiam, di juga tidak pernah memiliki teman karena semua orang malas mendekati perempuan yang bodoh seperti dia."

"Benar, Berlin lebih baik daripada Anggun."

Para perempuan bercakap-cakap sambil melihat Berlin yang akhirnya semakin dekat dengan rombongan pangeran arab.

Tetapi baik berlian maupun teman-temannya, mereka semua terkejut saat salah seorang pengawal pangeran arab tiba-tiba melangkah ke depan menghalangi Berlin.

"Tolong jaga jarak," ucap sang pengawal dalam bahasa English dengan nada suara yang tegas dan tanpa sedikitpun memberi kesempatan bagi Berlin untuk membela diri karena selain berbicara, pengawal itu juga sedikit mendorong Berlin ke samping membuat Berlin yang menggunakan high heels hampir saja terjatuh.

"Apa yang terjadi?" Salah seorang teman bermain berdiri melihat kejadian tak terduga itu.

"Pengawal itu mendorong Berlin karena menghalangi jalan."

"Bukankah berlin yang memanggilnya kemari? Mengapa pengawal itu bersikap tidak sopan pada Berlin?"

"Pengawal itu akan mendapat masalah besar! Dia pasti tidak tahu apa-apa!"

Teman-teman Berlin langsung berkomentar, mereka segera berdiri untuk mendekat melihat langsung apa yang akan terjadi berikutnya.

1
Soraya
lanjut thor
Safitra
rasain kamu regina
Safitra
lanjut kak
Soraya
lanjut
kaylla salsabella
mampus deh lo Regina🤣🤣
kaylla salsabella
lanjut thor
Safitra
anggun knpa diem bae si
Narti Narti
ih bikin kesel aja si anggun masa d hina gitu tetap diam
Allea
knp si anggun ga bales sih meneng bae 😑
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Anindita keisha
lnjut thor
Safitra
lanjut kak
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Safitra
lanjut kak thor
Safitra
lanjut kak
Teteh
lanjut
Dwi Setyaningrum
yaelah knp ga kerjasama dg polisi sih pura2 mati biar bisa usut tuh siapa yg membunuhnya🤪
Allea
dh tau pernah mati knp ga belajar beladiri kaya novel2 laen 🤣
Anindita keisha
ya ampun harni. kok si anggun gak bisa beladiri sih
kaylla salsabella
kasihan harni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!