NovelToon NovelToon
WAGE

WAGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Selingkuh / Mata Batin / Kutukan / Hantu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Diambil dari cerita weton Jawa yang populer, dimana seseorang yang lahir di hari tersebut memiliki keistimewaan di luar nalar.
Penampilannya, sikapnya, serta daya tarik yang tidak dimiliki oleh weton-weton yang lain. Keberuntungan tidak selalu menghampirinya. Ujiannya tak main-main, orang tua dan cinta adalah sosok yang menguras hati dan airmata nya.
Tak cukup sampai di situ, banyaknya tekanan membuat hidupnya terasa mengambang, raganya di dunia, namun sebagian jiwanya seperti mengambang, berkelana entahlah kemana.
Makhluk ghaib tak jauh-jauh darinya, ada yang menyukai, ada juga yang membenci.
Semua itu tidak akan berhenti kecuali Wage sudah dewasa lahir batin, matang dalam segala hal. Dia akan menjadi sosok yang kuat, bahkan makhluk halus pun enggan melawan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak ada jejak

Meskipun sudah menemukan siapa pembunuhnya, tapi setelah itu tidak menemukan petunjuk apapun lagi.

"Mbah Somo itu tinggal sendiri, kambing-kambingnya di urus tetangga, anak laki-lakinya sudah meninggal setahun yang lalu karena sakit tidak tertolong lagi. Pulang-pulang sudah parah dan akhirnya meninggal dunia."

Wulan mendengarkan penjelasan ibu-ibu pemilik warung tempat ia menginap.

"Berarti, kakek yang dimaksudkan temanku itu bukan Mbah Somo." jawab Wulan memancing pembicaraan kepada tetangga jauh Mbah Somo itu.

"Ya... Yang kami tahu Mbah Somo tidak memiliki cucu karena anaknya tidak memiliki istri. Pernah menikah tapi bercerai, belum punya anak." jelas si tetangga itu lagi.

Wulan mengangguk, sekian lama memancing pembicaraan tapi sepertinya tidak menemukan petunjuk, orang yang datang menemui si Mbah Somo sebelum meninggal pun tidak ada.

'Kalau tidak ada, lalu siapa? Apakah Mbah Somo punya dendam pribadi kepada mas Arif? Atau keluarga mas Arif? Tapi kata Ki Mangku Alam, kelak aku akan bertemu dia? Maksudnya, si pembunuh yang sebenarnya?'

Kalau iya, artinya orang itu tidak jauh dari kehidupannya di desa.

Lelah sudah memikirkan siapa dan siapa. Akhirnya Wulan memutuskan pulang di pagi hari kemudian menaiki mobil pengangkut sayur milik warga yang akan menjual hasil panennya ke pasar kecamatan, itu sudah tidak jauh dengan tempat tinggal Wulan, hanya perlu naik angkot lagi beberapa puluh menit saja.

Di desa, warga heboh mencari keberadaan Wulan yang tiba-tiba menghilang. Belum usai kesedihan kehilangan Arif, kini keluarga Setyo di landa gosip dan kebingungan karena hilangnya Wulan, padahal malam itu Wulan menginap di rumah mereka.

Berbagai gosip mulai beredar, sebagian mengatakan Wulan mengalami gangguan jiwa karena tidak jadi menikah, sebagian lagi kasihan karena Wulan pastilah sangat bersedih karena kehilangan Arif sehingga pergi dari kampung halaman tanpa berpamitan.

"Kemana kita harus mencari Wulan Mas?" Ratih terus-terusan menangis.

Hingga sore hari kemudian, beberapa warga berkumpul di mesjid untuk mengadakan yasinan dan doa bersama atas meninggalnya arif dan hilangnya Wulan. Akan tetapi, sebuah angkot berhenti di halaman masjid dan sesosok yang mereka cari itu turun dengan tenang.

"Wulan! Itu Wulan."

"Wulan! Dari mana saja kamu Nduk?" Rudy baru saja datang terburu-buru, segera menghampiri Wulan dan memeluk anaknya.

"Wulan hanya jalan-jalan."

Itu saja, Wulan tidak ingin menjelaskan apapun. Masalahnya begitu rumit dan sensitif, dia tidak mau semua orang tahu perihal kepergiannya. Nanti, Wulan akan terus mencari tahu siapa yang mengirim santet mematikan itu kepada Arif.

Dia melihat sekeliling, semua orang berkerumun penasaran, semua orang bisik-bisik membicarakannya. Tentu saja Wulan tidak tahu siapa diantara mereka yang telah mendatangi dukun Somo. Tapi Wulan yakin sekali jika seseorang itu mengetahui perihal pernikahan Arif dengannya.

Musuh yang paling berbahaya adalah orang terdekat kita, contohnya bude Yuni. Wulan tersenyum sinis.

Beberapa bulan sudah berlalu, Ratih mendatangi mantan calon menantunya itu dengan selembar kertas. Para ustadz dan kiyai datang ke rumah Arif ketika hari kedua meninggalnya Arif, tapi mereka tidak bertemu Wulan lantaran Wulan pergi tanpa berpamitan.

Tapi mereka menitipkan formulir pendaftaran masuk ke pondok gratis dan mendapatkan beasiswa untuk Wulan sebagai hadiah dan ucapan belasungkawa.

"Nduk, kalau kamu bersedia, ibu bisa mengantarmu pergi ke pondok, melanjutkan sekolahmu di sana." begitulah kata Ratna, dia melihat Wulan seperti melihat bayangan Arif, beberapa pakaian dan foto milik Arif pun diantar ke rumah Wulan sejak beberapa waktu yang lalu, sebagai pengobat rindu, katanya.

Wulan pun tertarik, ia kembali meminta izin kepada Rudy dan Ratih untuk melanjutkan pendidikan yang tertunda. Akan tetapi, jawabankedua orangtuanya kembali mengecewakan.

"Kamu sudah pernah akan menikah, gagal, dan cukup menghebohkan seluruh kampung. Ibu takut kamu dibully habis-habisan karena hal itu." kata Ratih.

"Lagipula sekolah ke pondok itu butuh biaya yang tak sedikit. Bapak takut tidak sanggup dan akhirnya putus di tengah jalan." tambah Rudy.

Intinya, kedua orang tuanya tidak sanggup berjuang seperti orang-orang memperjuangkan nasib anaknya.

Ya, meskipun Bu Ratna mengatakan bersedia menyekolahkan Wulan seperti Arif, tapi malu rasanya mengandalkan orang lain, sedangkan Wulan memiliki orang tua sendiri.

Katanya, tidak punya uang. Tapi beberapa bulan setelah hari pendaftaran Rudy membeli sepeda motor untuk Jaka. Alasannya, Jaka sudah besar dan malu jika tidak memiliki kendaraan seperti anak laki-laki yang lainnya.

Lalu, apa kabar dengan Wulan. Apakah dia tidak malu? Gagal menikah, lalu menganggur di rumah saja.

Terkadang, Wulan ingin lupa cara bernafas agar tidak merasakan sesak karena kecewa. Ia menangis memandangi kebahagiaan Ratih, Rudy dan Jaka. Tapi dia sendiri di kucilkan.

Sesekali berandai-andai, mengapa tidak Jaka saja menjadi anak pertama dan Wulan menjadi anak kedua yang selalu dituruti keinginannya.

Harusnya, jika tidak masuk ke pondok, bisa masuk ke SMA seperti teman-temannya yang lain. Tapi sudahlah, memang dasarnya Rudy dan Ratih tidak ingin Wulan kembali masuk sekolah.

Mencari pemikiran yang positif agar tidak larut dalam kecewa, itu adalah satu-satunya cara untuk menguatkan diri, lama-lama terbiasa, dan mulai menata hati agar lebih baik. Bahwa tidak melanjutkan pendidikan demi kebaikan dan kemakmuran keluarga sendiri itu adalah bentuk bakti yang sesungguhnya.

Sudah di besarkan, jangan menyusahkan. Meskipun sering menangis karena kehendak hati harus bertentangan dengan keadaan. Begitulah kira-kira hati seorang anak yang merasa tidak di sayangi.

"Lan! Dari kemarin aku cari-cari kamu? Susah banget ketemunya!"

Sore itu, Yanti datang sambil mengomeli Wulan. Dia adalah satu-satunya gadis yang menjadi teman Wulan, meskipun tidak terlalu dekat. Bisa dikatakan Wulan itu tidak punya teman di sebabkan pergaulan masa kecil yang selalu di kucilkan. Hanya Arif yang menjadi teman, kekasih, dan teman hidup, seharusnya. Wajar jika Wulan sulit menerima kenyataan kalau Arif sudah tiada.

"Aku pergi ke kebun sayur Yan, panen kacang, ini baru pulang." jawab Wulan, ia mengajak Yanti duduk di teras rumahnya, sambil melepaskan caping dari kepala, mengibaskan agar angin masuk ke leher dan tengkuknya yang berkeringat.

"Oh." Yanti duduk bersebelahan dengan Wulan. "Kamu mau nggak, bekerja di konter ponsel tempat ku bekerja?"

Wulan menoleh sahabatnya itu, memang Yanti pun tidak melanjutkan sekolah karena dia juga bukan orang berada, beruntungnya sudah selesai mondok.

"Gajinya bulanan?" tanya Wulan.

Yanti mengangguk. "Lumayan Lan, daripada nganggur di rumah tidak akan ada yang menggaji. Kalau bantu orang tua di ladang terus, bagaimana nasib wajah kita yang mulus ini? Lama-lama terbakar matahari dan tidak ada yang mau sama kita. Rugi!" ucap Yanti, membuat Wulan tertawa.

"Baiklah Yan, kapan aku bisa mulai bekerja? Apa perlu membuat surat lamaran kerja?" tanya Wulan.

"Ah, tidak perlu Lan. Yang penting kamu siap bekerja. Lagipula melihat penampilan kamu yang ayu begini, mereka akan langsung suka. Nanti yang beli cowok-cowok ganteng. Hihi." Yanti terkekeh geli.

"Kamu." Wulan menggeleng melihat tingkah Yanti.

"Ya sudah, besok kamu siap-siap ya! Kita berangkat barengan!" teriak Yanti, gadis itu beranjak, jalan terburu-buru sambil berbicara.

"Kok buru-buru?" teriak Wulan pula.

"Kebelet!" teriak Yanti lagi, berjalan cepat menuju rumahnya.

Kerja, sepertinya memang lebih baik, karena merenungi nasib sudah tidak ada gunanya. Perihal Arif, tentu Wulan tidak akan melupakan cinta pertamanya.

Kini aktivitasnya lumayan sibuk. Bekerja seharian, pulang melakukan pekerjaan rumah. Setiap gajian memberikan sebagian kepada sang ibu untuk meringankan belanja rumah tangga, atau bisa membayar upah orang bekerja di ladang, sebagiannya lagi di pakai untuk modal bekerja hingga bulan depan gajian lagi, begitu seterusnya. Tidak ada yang lebih utama selain membantu orang tua. Jangan sampai setelah mereka tiada, menyesal karena tidak pernah berbuat apa-apa.

Dan benar seperti kata Yanti, akan banyak pria yang mengincar Wulan. Terlebih lagi semakin lama bekerja tubuh dan wajahnya semakin terawat, tidak pernah terkena sinar matahari dan mulai mengenal alat-alat kecantikan. Dia cukup menikmati pekerjaan yang di lakoni itu, meski tanpa cinta-cintaan lagi.

Ya, sesekali rindu di rayu, rindu di puji, ingin di cintai seperti Arif mencintai Wulan sepenuh hati.

7 tahun sudah berlalu.

Kini dia menjelma sebagai gadis yang cantik, anggun, dan pintar bertransaksi sehingga konter ponsel tempat dia bekerja selalu ramai. Itu membuatnya di pertahankan, di hargai dan di sayangi, tentunya penghasilannya juga lumayan.

Sampai pada akhirnya, hari itu seorang pesepeda motor berhenti di depan konter ponsel tempat Wulan bekerja. Pria yang memakai motor besar lengkap dengan helmnya itu tampak gusar karena ponselnya jatuh di tengah jalan dan mengalami mati total.

Dia turun, melepas helmnya langsung bertanya dengan wajah panik. "Mbak! Bisakah memperbaiki hp saya?"

1
☠ 🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
nyesek jaddi anak pertama ya Wulan
harus mengalah
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
kok iso usman nekad ya 🤭
Ai Emy Ningrum: lho 🙄
total 3 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
cinta ditolak, golok bertindak /Cleaver//Cleaver/ Usman cari mati niih😋
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: nah betul kata mbk ning
total 4 replies
💞
walah walaaah apa yang terjadi niihh, kok seyem bawak bawak golokk
☠ 🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
Wulan sedih alam pin ikut sedih
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
oalah gono too
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: emboooh yoo 😋
total 4 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
tamatan SMP kek, tamatan SD kek, atau gak sekolah samsek, bukan urusan situ, kan gak nyusahin situ, gak minta makan sama situ 🤪🤪 bangga bisa merendahkan orang lain hanya karena merasa lebih berpendidikan? huh.. berarti situ yg sebenernya gak tamat sekolah, cuma makan bangku sekolahnya doang, ilmunya gak ketelan 😏😒😒
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: hape fitur lain gak penting yg penting kameranya jahat 🤣🤣
total 8 replies
☠ 🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
Sarinah plekk ibune kelakuan nya
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
wahh itu knp yaaa 🤣🤣🤣
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: ya entah ngintip yok biar tau
total 2 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
jurig pelet si Usman dah gatot, gagal total, kalah dihajar sama khodam Wulan, Usman nanti jadi planga plongo cengo gegara peletnya berbalik? 🙄
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: ya sudahlah..😋
total 18 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
widih dinserang 6 sekaligus lho tp kuat jd emag sakti mandra guna itu penjga wulan ya 🤭
Ai Emy Ningrum: iyee donk 🤪 kalok ga sakti mandrabokir ga usah jd penjaga,jd hansip aja , jaga pos ronda😙
total 1 replies
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
ehh kok tau ya si bara asli ini sosok bara kek si om bara deh keren ya 🤣🤣
☠ 🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
ibuknya Sarinah emg yaaa
g beda jauh watak nya jelek
ibu dan anak perangai nya buruk
☠ 🇸 🇺 🇱 🇱 🇾🍒⃞⃟🦅
yg di lamar Arif Wulan kog
kog Sarinah ngaku2
calon istrii arif
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
itu ada 6 sosok, yg dua dari batu, yg satu khodam Wulan, yg 3 bawa senjata itu kiriman? atau penjaga Wulan juga? 🤔🙄
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅: turu dsik buuu
total 17 replies
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
semangat dengan karya nya kak
semoga bisa memberi pencerahan buat para readers.
pepeleng bagi orang jawa,jangan sembarangan menyebutkan weton atau hari lahir versi jawa kepada siapapun,jika tidak ingin terjadi hal hal diluar nalar dan perkiraan.
tetap eling lan waspada.
berserah pada Allah ta'alla.
Dayang Rindu: terimakasih kakak, mudah-mudahan ada manfaat yang diambil dari cerita ini, selain untuk hiburan dan menjalin pertemanan. 🙏
total 1 replies
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
terimakasih update nya thor.
tetap semangat dengan karya nya
Dayang Rindu: sama-sama kak, terimakasih kembali karena sudah mampir di karya receh ku ini. Semoga suka. 🥰
total 1 replies
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
jodoh selanjutnya kah
💞
ini bara saposee, penasaran jadinyaa
𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ Uttariᄂ⃟ᙚ🍒⃞⃟🦅
Ada kekuatan lain yang mengincar arif juga?? 🤔 siapa kiranya? atau seseorang yang juga mencintai arif selain sarinah tentunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!