NovelToon NovelToon
Pembalasan Dendam Sang Tumbal

Pembalasan Dendam Sang Tumbal

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Mata Batin / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Melati, mantan atlet bola pingpong, menjadi tersangka pembunuhan sepupunya sendiri yang adalah lawan terakhirnya dalam turnamen piala walikota. Setelah keluar dari tahanan, ia dibantu teman baiknya, Aryo, berusaha menemukan pelaku pembunuhan yang sebenarnya.

Namun ternyata Melati bukan hanya menghadapi licik dan bengisnya manusia, namun juga harus berurusan dengan hal-hal gaib diluar nalarnya.

"Dia, arwah penuh dendam itu selalu bersamamu, mengikuti dan menjagamu, mungkin. Tapi jika dendamnya tak segera diselesaikan, dibatas waktu yang ditentukan alam, dendam akan berubah menjadi kekuatan hitam, dia bisa menelanmu, dan mengambil kehidupanmu!" seru nenek itu.

"Di-dia mengikutiku?!" pekik Melati terkejut.

Benarkah Aryo membantu Melati dengan niat yang tulus?
Lalu, siapa pelaku yang telah tega menjejalkan bola pingpong ke dalam tenggorokan sepupunya hingga membuatnya sesak napas dan akhirnya meninggal?

Mari berimajinasi bersama, jika anda penasaran, silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cenayang?

Mela terdiam beberapa saat, akal sehatnya seakan melarangnya untuk percaya dengan ucapan nenek itu, tapi ada perasaan seperti dejavu yang membuatnya semakin penasaran. "Ap-apa maksud, Nenek? Apa nenek membicarakan...."

"Layla!" seru sang nenek memotong ucapan Melati yang terdengar sangat ragu. "Namanya Layla, kan?"

Sekarang ganti Melati yang mengambil langkah mundur, tiba-tiba ia seperti kehilangan tempatnya berpijak. "Di-dia selalu mengikuti ku?" lirihnya mengulang ucapan sang nenek sebelumnya. "Ap-apa aku tidak sedang bermimpi?"

Pemuda angkuh yang tadinya duduk, kini berjalan mendekati sang nenek, lalu berdiri dibelakangnya. "Kita percepat saja prosesnya, Nek! Jika bukan karena dia pernah menyelamatkanmu sekali, aku tak sudi menerima nasib buruknya di rumah ini!" ketusnya.

"Biarkan si bodoh itu yang jadi cenayangnya kali ini, dia harus bertanggungjawab karena berteman dengan gadis pembawa sial itu!" imbuhnya semakin meninggikan suaranya.

Melati mengerjap setelah mendengar ucapan pria itu. "Gadis pembawa sial?" gumamnya lalu teringat akan mimpi buruknya tadi.

Nenek itu tersenyum penuh misteri. "Baiklah, mari kita mulai, kalian berdua duduklah berhadapan di sana!" perintah sang nenek seraya menunjuk bangku panjang di sudut ruangan, tak memperdulikan Melati yang masih bingung.

"Akan aku siapkan air suci dan dupanya!" seru sang pemuda setelah memapah sang nenek dan membantunya duduk di kursi lain di samping bangku panjang itu.

Melati duduk di bangku panjang, merasa sedikit takut dan tidak yakin apa yang akan terjadi. Aryo duduk berhadapan dengannya, lalu tersenyum, menunjukkan wajah yang tenang dan percaya diri. "Cobalah untuk percaya," katanya.

"Apa yang akan terjadi?" tanya Melati menatap Aryo, lalu beralih memperhatikan sang nenek yang sedang menyiapkan sesuatu di meja.

"Aku tidak tahu pasti," Aryo menjawab. "Tapi Nenek pasti tahu apa yang dia lakukan. Kita hanya harus percaya padanya."

Sang nenek selesai menyiapkan air suci dan dupa, lalu mendekati Melati dan Aryo. "Baiklah, Melati harus memegang lutut Aryo, jangan lepaskan hingga aku memintanya!” instruksi sang nenek. “Sekarang kalian berdua harus fokus dan tenang. Aku akan membantu menghadirkan Layla."

Pemuda itu menyerahkan dupa dan air suci pada sang nenek, lalu berdiri di belakangnya, masih dengan wajah yang tidak senang. "Mulai saja, Nek!” ucapnya ketus.

Sang nenek mengangguk, lalu memulai ritualnya. "Tutup mata kalian, dan fokus pada apa yang ingin kalian katakan atau tanyakan pada Layla."

Melati memejamkan mata, tiba-tiba ia merasakan angin dingin menerpa wajahnya, namun mengalirkan rasa panas di jantungnya.

'Apa aku melakukan hal yang benar?' batin Melati kembali ragu.

"Buka matamu, aku disini, Mela!"

Sontak Melati membuka mata setelah mendengar suara yang begitu akrab dan sangat dirindukannya. Jelas sekali ia mendengar suara Layla, tepat di hadapannya.

Namun saat melihat sekeliling, hanya ada Aryo di depannya, dan pemuda yang duduk di belakang Aryo, menatap tak suka padanya, serta Nenek yang duduk bersila di kursi lain, dengan mata yang terpejam, tapi mulutnya terus bergerak merapalkan sesuatu.

"Ini aku," ucap lembut mulut Aryo, seraya melakukan gerakan seperti sedang memilin ujung rambut yang panjang, persis seperti kebiasaan Layla saat berbicara sambil memainkan ujung rambutnya.

Melihat kebiasaan itu, membawa ingatan Melati pada kenangan manis saat Layla masih hidup. Tanpa sadar, matanya berkaca-kaca, “Layla?”

Aryo terus melakukan gerakan itu, sambil berbicara dengan suara yang lembut dan familiar bagi Melati. "Aku disini, Mela. Aku tahu kamu mencariku."

Melati merasa seperti sedang bermimpi, tapi dia tahu bahwa ini bukan mimpi. Dia bisa merasakan kehadiran Layla di sana, walaupun tidak bisa melihat sosoknya secara langsung.

Air mata tak bisa Melati cegah, kerinduan dan penyesalan kembali menyeruak, menghimpit dadanya.

"Layla, apa kabar?" sapa Melati dengan suara yang bergetar, seakan tercekik oleh rasa rindu dan rasa bersalah.

"Aku pikir kau melupakanku, aku terus memanggilmu, tapi kau tak bisa mendengarku lagi, Mela." Kalimat itu, keluar dari bibir Aryo, dengan nada bicara yang ringan dan ceria, khas seperti Layla.

Mela menggigit bibir bawahnya, pandangannya kabur oleh air mata, namun kedua tangannya harus terus berpegangan pada lutut Aryo yang duduk bersila, membuatnya tak bisa menyeka.

"Layla, maafkan aku!" Lagi-lagi bukan pertanyaan yang seharusnya ia ungkapkan, melainkan hanya ucapan permintaan maaf yang sebenarnya tak penting justru terlontar dari bibir Melati.

Dalam benaknya, rasa bersalah itu lebih besar dan menguasai pikirannya, membuatnya melupakan hal utama yang harusnya ia tanyakan.

"Cepat tanyakan hal penting yang seharusnya! Jangan banyak drama!" gertak si pemuda ketus itu dengan tatapan penuh ketidaksabaran.

Melati merasa terkejut dan sedikit kesal dengan gertakan itu, tapi dia berusaha untuk tidak memperhatikannya. Dia masih fokus pada percakapan dengan Layla melalui Aryo.

"Layla, apa yang terjadi padamu? Kenapa kamu... maksudku, siapa yang melakukannya?" tanya Melati terbata, ada rasa enggan dan tak tega karena harus memaksa Layla mengingat kenangan yang mungkin sangat menyakitkan bagi saudaranya itu.

Aryo yang masih melakukan gerakan seperti Layla, menatap Melati dengan mata yang lembut. "Aku tidak ingin mati, Mela. Aku dibunuh, tapi aku tidak tahu siapa yang melakukannya, yang aku tahu, itu pasti berhubungan dengan ritual di sekolah."

Melati merasa seperti tersengat listrik, dia tidak percaya apa yang dia dengar. "Ritual? Apa maksudmu?" dia bertanya dengan suara yang lebih tegas.

Pemuda itu kembali menghela napas dengan frustrasi, tapi sang nenek membuka matanya dan menatapnya dengan tatapan yang bijak. "Biarkan mereka berbicara, jangan ganggu."

"Waktumu tak banyak, Mela. Hanya sepuluh menit waktu terlama, jika kau melanggar itu, maka jiwa Aryo atau roh saudaramu, akan kalah salah satu, dan itu akan menimbulkan bencana besar untuk mereka. Nenek mohon, selesaikan secepatnya," ucap sang nenek bijak, bertolak belakang dengan cucunya.

Melati mengangguk, lalu berusaha kembali fokus. "Layla, kau ingat siapa yang melakukannya padamu?"

Layla yang saat ini berada dalam tubuh Aryo, tiba-tiba melengkingkan tangis yang terdengar begitu menyakitkan selama beberapa saat. "Jika aku tahu, aku akan membalasnya sendiri!"

"Kau dengar sesuatu? Percakapan pelaku atau aroma apapun, atau apapun yang bisa kau ingat saat itu?" tuntut Melati, meski dalam hatinya terasa sangat sakit, merasa bersalah harus melakukannya.

Layla kembali tergugu, "Mereka hanya mengatakan kalau aku harus mati, aku sudah ditakdirkan dalam daftar kematian, itu saja!"

"Lalu kau mengenal pemilik suara itu?"

Layla menggeleng dalam isak yang memilukan. “Itu suara yang berat, parau, dan sangat asing bagiku!”

"Waktu kalian habis, kita harus mengakhiri ini. Kalian hanya akan bisa kembali berkomunikasi, setelah sembilan hari,"

"Ah, tidak! Aku tidak mau keluar dari tubuh ini, aku harus mencari siapa yang melakukan ini padaku!"

...****************...

Bersambung

1
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
waduuuuh..... piye iki...???
mika digondol PK man... 🤣🤣🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: air es ato air mata 👀
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
maaf saya tidak mendengar bnyk... cuma tau doang apa yang kalian bahas..🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: ya harus nya gitu 😋
total 3 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
dokternya aneh bngt ya. semua orang mencurigakan nggak sih...
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕: lhoo kok aq
total 4 replies
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
sebenernya kepala sekolah baik atau enggak..?
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
makin penasaran... lanjut pk othor...
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
Aryo sebenarnya baik gak sih .😄
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
kenapa sih.. pemuda ini../Scare/
❤️⃟Wᵃf_Yuli a
kenapa tuh cowok ya..? kok aneh. 🤭
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕
lhaaa mika kmn coba

ahh semua masih misteri deh
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅☕: @Ai Emy Ningrum yoo kipasan too bermdam dang
total 6 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
wo'o.. kalian ketahuan... wkwkwkwkwkwk...
ayo melati.. akting yg bagus y..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
suntik bius kali y.. biar mika nggak ngoceh kesan kemari.. kasihan sekali kau mik... mau jadi tumbal..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
lah.. alah... niat menolong malah dituduh-tuduh... males banget mel....
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
sebenarnya gimana ini ya... kok si pemuda juga baik.. trus siapa yang jahat ya..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
sebenarnya gimana ini ya... kok si pemuda juga baik.. trus siapa yang jahat ya..
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
Laila kok gitu sih...🤣🤣
Ai Emy Ningrum: Laila knp siih gituh mulu 🙄😙
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
kok nggak tau sih Laila....
Ai Emy Ningrum: Laila tau nggak kok sih 😳
total 3 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
maksudnya nenek si Laila kan.. dendam laila
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
piye Iki Yo... makin kesini kok makin kesana...🚶🚶🚶
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳: wkwkwkwkwkwk...😙 laper .
total 4 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
piye Iki Yo... makin kesini makin kesono
Ai Emy Ningrum: gak usah gmn 🙄🤔🤔
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf~YULIA🏡s⃝ᴿ☘𝓡𝓳
GK baca 3 hari aja dh ketinggalan jauh..🚶🚶🚶
Ai Emy Ningrum: biasane udh bgituh mah suka mles baca 😹 baca dikit2 ditinggal terus lg
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!