My Doctor'S Bastard

"Pergi ke luar negeri? Jangan bercanda kamu Ram," jawab Shinee yang seketika suaranya berubah jadi begitu dingin. Kedua matanya yang teduh kini menatap nanar ke arah gerbang utama rumah keluarga Carter.

Apa yang dia dengar jelas sesuatu yang tidak mungkin terjadi, tak mungkin secara tiba-tiba Laura pergi tanpa memberitahunya. Dan lebih parahnya lagi, Laura pergi ke luar negeri bukan pergi di sekitar sini.

"Maaf Tuan, tapi saya sudah berulang kali memastikan sebelum mengatakannya kepada Anda dan memang seperti itulah adanya. Jam 6 sore tadi nona Laura melakukan penerbangan."

Shinee tergugu, diam dalam kegelisahan yang membuat daddanya sesak. Kenapa tiba-tiba Laura pergi? Kenapa seolah menghilang dari hidupnya?

'Apa aku melakukan kesalahan? Tapi apa?' batin Shinee.

Dia mengingat jelas pertemuan terakhir mereka yang masih baik-baik saja. Kemarin Shinee membawa Laura untuk mengunjungi apartemennya seperti biasa. Di sana Laura mengeluh sakit perut dan sangat manja, bahkan ciuman hangat di bibir keduanya belum mampu Shinee lupakan hingga sekarang.

Lalu apa yang terjadi malam ini?

Tiba-tiba Shinee mendapatkan kabar bahwa Laura pergi ke luar negeri? Bukankah itu sesuatu yang sangat tidak masuk akal.

Shinee kembali menyalakan ponselnya yang sudah mati sejak tadi, melihat tidak ada satu pun notifikasi dari sang kekasih. Sementara waktu sudah menunjukkan hampir jam setengah sepuluh malam. Terlalu larut untuk dia memasuki gerbang rumah utama tersebut.

"Tidak mungkin, tidak mungkin kamu pergi kan Lau," gumam Shinee lirih, mencoba untuk tidak mempercayai apa yang baru saja dia dengar, tapi sesak di dalam dadanya tak mampu Shinee kendalikan.

Terlebih hari ini Laura benar-benar menghilang tanpa kabar, bahkan ponselnya pun tidak aktif.

Malam yang penuh teka teki akhirnya berakhir dengan kegundahan yang belum usai. Hari ini pagi-pagi sekali Shinee kembali mendatangi rumah utama keluarga Carter dan datang sebagai tamu yang tidak diundang.

Menunggu hasil pencarian Rama pasti akan lama, karena itulah Shinee langsung datang tanpa pikir panjang.

Kedatangannya tentu saja membuat semua orang di dalam sana merasa bingung, sebab selama ini mereka tidak pernah memiliki hubungan apapun dengan keluarga Wu, terutama Shinee Wu.

Daddy Nickolas yang akhirnya menyambut kedatangan Shinee dan mereka duduk bersama di ruang tamu.

"Perkenalkan Tuan, saya adalah Shinee. Maaf jika kedatangan saya pagi ini mengganggu waktu anda," ucap Shinee .

"Tidak perlu sungkan seperti itu Shinee, cukup panggil Om Nickolas. Aku mengenal ayahmu meskipun tidak dekat, Jackson Wu adalah orang yang sangat baik."

Shinee tersenyum tipis, meski sesekali kecemasan di sorot matanya terkadang nampak jelas. Berulang kali Shinee melirik ke arah dalam rumah ini, berharap bisa melihat Laura secara tiba-tiba.

"Kedatanganku kemari bukan tanpa maksud, Om. Aku ingin bertanya tentang Laura," ucap Shinee akhirnya.

Dahi Daddy Nickolas langsung berkerut saat mendengar hal tersebut, setelah anaknya pergi ke Amerika kini tiba-tiba ada pria yang datang dan mempertanyakannya. Sontak saja hatinya ikut cemas, mungkinkah ada hubungan diantara kepergian Laura dan juga kedatangan Shinee.

Namun belum sempat Daddy Nickolas bertanya lebih dulu, Shinee sudah kembali buka suara.

"Sebenarnya satu tahun terakhir ini aku memiliki hubungan dengan Laura, maaf jika baru datang sekarang," jelas Shinee. "Hubungan kami masih baik-baik saja, tapi sejak kemarin aku tidak bisa menghubungi Laura," timpal Shinee.

Daddy Nick terdiam mendengar hal tersebut, jantungnya sedikit berdenyut nyeri. Tak menyangka jika anak gadisnya kini bukan lagi anak kecil, tapi telah tumbuh jadi seorang wanita bahkan memiliki hubungan dengan pria.

Tapi Shinee Wu, sepengetahuan Daddy Nickolas pria itu telah menikah. Meski hanya kabar-kabar burung yang belum dia ketahui kejelasannya, tapi bagaimana bisa mereka telah menjalin hubungan selama satu tahun.

"Sebenarnya kemana Laura pergi? Aku mohon katakan padaku, Om," pinta Shinee.

"Tunggu sebentar," balas Daddy Nick yang masih terkejut. Dia mengambil ponselnya dan menghubungi sang asisten pribadi, meski hanya melalui pesan singkat namun komunikasi keduanya terjadi dengan begitu cepat.

Ternyata memang benar, bahwa Shinee Wu adalah pria yang sudah beristri. Bahkan keduanya masih bersama hingga sekarang, belum ada catatan perpisahan.

Seketika rahang Daddy Nickolas mengeras, tak ada lagi raut wajah penuh penerimaan seperti beberapa waktu lalu. Kini di hadapannya bukan duduk seorang pria yang terhormat, melainkan pria yang telah mempermainkan anak kesayangannya.

Setelah lama diam, Daddy Nickolas akhirnya buka suara. "Bagaimana bisa pria beristri seperti mu memiliki hubungan dengan anakku? Tidak, hal sehina itu tidak akan pernah kami terima. Sekarang pergilah sebelum aku mengusir mu dengan kasar."