NovelToon NovelToon
Guru Para Dewa Menjadi Menantu Yang Di Benci!

Guru Para Dewa Menjadi Menantu Yang Di Benci!

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Soccer@

Ye Xuan, Guru Para Dewa yang terlahir kembali, mendapati dirinya menjadi menantu yang tidak diinginkan dalam keluarga dan di hina semua orang. Namun, segalanya berubah ketika dia perlahan berubah. Tawaran pernikahan kedua datang, seorang wanita cantik dari keluarga kaya. Awalnya menolak, Ye Xuan kemudian jatuh cinta dan memutuskan untuk menikahinya. Sejak itu, dia memulai perjalanan untuk menjadi pria yang kuat dan kaya, tidak hanya untuk memanjakan istrinya, tetapi juga untuk mencapai kemahakuasaan. Dengan kemampuan alkimia, seni bela diri, dan kemahiran dalam musik, lukisan, dan kaligrafi, Ye Xuan bertekad untuk membangun kehidupan yang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19 : Kualitas Istana Qi tingkat tertinggi!

“Kakekku adalah alkemis nomor satu di Sekte Pedang Surgawi... bagaimana mungkin dia dianggap tidak layak?”

Gu Ling’er akhirnya angkat suara. Suaranya menggema, dibumbui emosi yang sulit ia sembunyikan. Tatapannya menusuk, mempertanyakan ketidakadilan yang baru saja dialami oleh sosok yang paling ia hormati dalam hidupnya.

Di usia senjanya, kakeknya rela merendahkan diri... hanya untuk ditolak begitu saja. Bagaimana mungkin seorang seperti Ye Xuan tak melihat nilai dan dedikasi itu?

Namun Ye Xuan tetap tak terguncang. Sikapnya tenang, tak terbawa oleh perasaan atau tekanan.

“Magang hanyalah gelar... sebuah nama tanpa makna. Apakah itu benar-benar penting?” ucap Ye Xuan dengan nada datar namun tegas.

“Selama aku berkata akan membimbing, maka aku akan membimbing. Dan jika suatu hari kau benar-benar layak menyandang status sebagai muridku, maka saat itu aku sendiri yang akan mengangkatmu menjadi murid secara resmi.”

Kata-kata itu sederhana, namun menyimpan prinsip yang dalam. Guru sejati bukan hanya pemberi gelar, tapi penuntun sejati pada jalan ilmu.

Gu Dong menunduk... lalu perlahan tertawa.

Tawanya bukan karena mengejek, tapi tawa penuh penerimaan dan kebebasan. Wajahnya bersih dari kekecewaan.

“Aku memang terlalu sombong,” ujarnya lembut. “Kau benar. Status sebagai murid hanyalah bentuk. Yang lebih penting adalah isi dari hubungan itu.”

Ia menatap Ye Xuan dengan rasa hormat yang tulus. “Mulai hari ini, meskipun bukan secara resmi, aku akan menganggapmu sebagai guruku.”

Ye Xuan mengangguk pelan, mengakui hubungan yang terbentuk bukan dari gelar, tapi dari hati.

Sementara itu, Gu Ling’er memandang mereka berdua dengan bingung, pipinya memerah dalam ketidakpastian. Ia menggigit bibirnya, lalu dengan suara ragu bertanya:

“Lo—Tuan Ye Xuan...” Suaranya kecil, seolah takut mengganggu.

“Kalau begitu... bisakah aku juga belajar alkimia darimu?”

Ye Xuan menoleh perlahan, menatap gadis itu dengan ekspresi sulit dibaca. Senyum tipis terukir di wajahnya, sedikit geli, sedikit mengejek.

“Kau?” Ia menyipitkan mata, suaranya datar tapi mengandung makna. “Apa yang sudah kau lakukan... pantaskah kau belajar alkimia?”

Hah!

Seolah menyadari sesuatu, wajah Gu Ling’er seketika memucat, lalu berubah merah padam seperti terbakar. Matanya membulat, bibirnya terkatup rapat. Ia tampak hendak protes, namun tak mampu berkata apa pun.

“Kau… tidak tahu malu!” gumamnya akhirnya, lebih pada dirinya sendiri, sambil memalingkan wajah.

Ye Xuan hanya terkekeh kecil. “Kalau kau memang sungguh-sungguh ingin belajar, bertanyalah. Aku tak keberatan memberi saran.”

Nada bicaranya berubah santai, tidak lagi terlalu serius. Ia tahu gadis itu belum sepenuhnya dewasa. Gu Dong terlalu melindunginya... hingga ia tumbuh besar tanpa melihat kerasnya dunia.

Jauh berbeda dari Xie Xiaoyan, yang ditempa oleh waktu dan luka.

Ye Xuan kembali memalingkan pandangannya ke Gu Dong. “Kalau begitu, karena aku telah memakai ruang rahasiamu untuk menyempurnakan pil, maka kau juga wajib mengkonsumsinya—Pil Roh Virtual Sembilan Peringkat.”

Suara Ye Xuan merendah, namun mengandung arti besar.

Kini, saatnya membuka Istana Qi.

.....

Dalam sekejap mata, satu hari pun berlalu.

Di dalam ruang rahasia yang sunyi, aroma spiritual samar-samar memenuhi udara. Ye Xuan duduk bersila di tengah ruangan, dikelilingi dua butir pil: Pil Pengumpul Roh dan Pil Konsentrasi Qingxin.

Tatapannya tertuju pada kedua pil itu dengan mata yang menyiratkan harapan dan tekad.

"Apa jenis Istana Qi yang akan kubuka… setelah berhasil membuka kesepuluh meridian?" pikirnya dalam diam.

Tanpa ragu, ia menelan Pil Konsentrasi Qingxin terlebih dahulu. Rasanya dingin namun menyegarkan, langsung menyebar ke seluruh tubuh, menjernihkan pikiran dan menenangkan jiwa. Setelah itu, Ye Xuan mulai menjalankan aliran Sutra Pil Tertinggi—sebuah metode kultivasi kuno yang hanya bisa dijalankan oleh mereka yang telah menembus batas tubuh fana.

Seketika itu juga, aura di ruang rahasia bergolak hebat. Aliran spiritual dari sekeliling mulai terkonsentrasi, tertarik masuk menuju tubuh Ye Xuan, seperti sungai-sungai yang mengalir menuju samudra.

Kesepuluh meridiannya—yang telah terbuka melalui proses panjang dan menyakitkan—mulai menyala satu per satu, membentuk jalur-jalur cahaya yang terhubung dari seluruh tubuh, membimbing aliran aura ke perut bagian bawah.

Di titik itu, aura membentuk pusaran energi yang mulai berputar dengan kecepatan tinggi. Semakin cepat berputar, pusaran itu semakin menyempit… hingga pada puncaknya, ia mengerut menjadi satu titik kecil.

Namun titik itu bukan sekadar titik. Ia adalah dimensi baru—sebuah ruang mikrokosmos yang tampak kecil secara fisik, namun tak terbatas dalam potensi.

Begitu titik itu terbentuk, gelombang aura spiritual melonjak liar melalui meridian dan menyerbu masuk ke dalamnya. Seolah kekacauan purba terbuka kembali—segala sesuatu bermula dari kehampaan. Di dalam titik itu, energi mulai menyatu dan berkembang, menciptakan fondasi dari sebuah struktur baru: Istana Qi.

Ye Xuan tetap tenang. Tidak terguncang oleh ledakan energi, tidak terpancing oleh lonjakan kekuatan.

Ia mengambil Pil Pengumpul Roh dan menelannya perlahan.

Kesadarannya masuk lebih dalam—menyelami inti dari Istana Qi yang baru terbentuk.

Ruang di dalamnya kini tidak lagi kosong. Aura terus mengalir deras, mengisi seluruh ruang, berubah menjadi kilau putih bercahaya, membentuk lanskap spiritual yang menakjubkan.

Istana Qi terus berkembang, dan saat itulah perbedaan mulai tampak. Berdasarkan akar spiritual, bakat bawaan, dan pondasi kultivasi, tingkat Istana Qi akan terwujud dalam berbagai tingkatan warna:

Putih, hijau kebiruan (cyan), ungu, dan emas.

Ye Xuan mengamati dengan saksama. Kilau putih yang memenuhi istananya mulai bergemuruh. Kilatan biru perlahan muncul di dalamnya, mewarnai ruangan dengan cahaya hijau lembut.

Namun itu belum selesai.

Cahaya biru itu tiba-tiba menguat, dan dari dalamnya muncul cahaya ungu yang kaya dan berwibawa. Kilau ungu itu menyebar cepat, menyelimuti seluruh ruang.

“Hanya... ungu?”

Ye Xuan membuka matanya sedikit, tatapannya memaku pada kilau ungu yang kini memenuhi Istana Qi miliknya. Meskipun warna itu sudah tergolong tingkat tinggi, ia tak bisa menyembunyikan sedikit kekecewaan yang menyelinap di relung hatinya.

Namun, tepat di saat itu—

Sebuah kilau emas yang sangat halus dan lembut muncul, berkelebat laksana petir yang menyelinap di balik awan. Cahaya keemasan itu menari di dalam lautan ungu, perlahan menyelimuti Istana Qi dengan kemegahan yang agung.

"Istana Qi... emas?"

Pupil mata Ye Xuan menyempit. Seketika, rasa kecewa berubah menjadi keterkejutan, lalu perlahan tumbuh menjadi sukacita yang sulit dibendung.

“Ini… Istana Qi Emas. Kualitas tertinggi.”

Napasnya tertahan. Emosinya bergejolak, namun ia tetap berusaha mempertahankan ketenangan.

Ini adalah puncak dari pembukaan Istana Qi… yang bahkan dalam legenda, hanya segelintir orang yang pernah mencapainya.

Jika tidak seperti ini, "Tubuh Pedang Tertinggi"—seni kultivasi tertinggi yang mengandung rahasia kekacauan awal mula— tidak akan layak menyandang gelar metode kultivasi kelas surga.

Namun…

Tepat ketika Ye Xuan hendak menarik kembali kesadarannya dari dalam Istana Qi—

Cahaya keemasan itu tiba-tiba... lenyap.

Dalam sekejap mata, Istana Qi yang megah itu berubah menjadi tidak berwarna, transparan, seolah-olah menghilang ke dalam kehampaan.

“Apa…?”

Wajah Ye Xuan langsung berubah.

“Ke mana perginya Istana Qi Emas itu?!”

Ketegangan muncul. Ia berusaha mencari-cari jejak sisa aura keemasan, namun tak menemukan apa pun. Semuanya terasa sunyi—terlalu sunyi.

Menolak menyerah, Ye Xuan segera menelan semua sisa Pil Pengumpul Qi tanpa ragu.

Tubuhnya segera disapu oleh badai energi spiritual—liar dan kasar, menyembur di sepanjang meridian seperti ombak raksasa menghantam karang.

Aura itu masuk dengan dahsyat ke dalam Istana Qi... namun Istana itu tetap tak menunjukkan reaksi.

Masih transparan. Tak bergerak. Seolah tak pernah ada apa-apa.

Sunyi.

Kosong.

Segalanya terhenti seperti sebelum semuanya dimulai. Namun, justru dalam kehampaan itulah—kesadarannya bergetar.

Sebuah kata—atau lebih tepatnya, sebuah nama—muncul begitu saja dari dasar jiwanya, tak diundang dan tak diucapkan oleh mulut.

“Istana Qi Kekacauan Wushuang...”

Seketika, hawa dingin menyelinap di punggungnya. Detak jantungnya melambat, bukan karena takut—tetapi karena takjub.

Karena ia tahu…

Apa yang tampak seperti kehampaan… justru mungkin adalah bentuk tertinggi dari segala sesuatu.

1
Rinaldi Sigar
lanjut
Nanik S
Gaaaas Pooool 🙏Tor
Nanik S
Menantu rendahan.... Lalu mereka apa tdk lebih rendah yang beraninya main Kroyok... 🤣🤣🤣
Nanik S
Mantap Tor 🙏🙏
Nanik S
Kerja yang bagus....
Ananrac
yang bnyak thor
Nanik S
Lanjutkan Tor 🙏🙏
Nanik S
Makin seru ... cemburu.. marah jadi satu
Nanik S
Apakah Wanita ditengah Hutan itu sosok Dewi
Nanik S
Lanjutkan Tor
Nanik S
Hancurkan Sekalian mereka mumpung ada diluar sekte
Rinaldi Sigar
lanjut thor
Rinaldi Sigar
lanjut
kak so
tetap semangat buat Boss otor. semoga ide2 keren nya semakin gacor...😎
kak so
ciiihhhh...cukup kepala kau...😏. ga da cerita Dul... pecahkan kepala anak anjing nih...😏. gw kasih kopi Ampe lu muntah..bunuh plus spiritual Vote..😎
Rinaldi Sigar
lnjut
Rohmat setiawan
hukum persis di negara Konoha saja
Nanik S
Gas Poooool 🙏🙏
Nanik S
Cerita yang bagus Tor
Nanik S
Lenyapkan saja Penegak Hukum
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!