Dea Gadis desa yang biasa nya berjualan kue di kampung nya.
Karena tradisi perjodohan di kampung nya masih sangat ketat, Dea di paksa menerima perjodohan dengan anak juragan teh di kampungnya.
Untuk menolak juga tidak mungkin, karena orang tua nya bekerja di perkebunan teh milik juragan itu.
Akhirnya Dea memutuskan ke kota, dengan alasan akan pulang saat tunangan juga kembali ke desa. Karena sang tunangan sedang menuntut ilmu di Malaysia.
Tapi, lagi-lagi takdir tak berpihak padanya, setelah ijab Kabul sang suami langsung menceraikan nya.
Bagaimana kah perjalan kisahnya? apa penyebab suaminya menceraikan nya?
.
.
.
Novel ini berbahasa Jawa campur indonesia. ada beberapa yang di beri terjemahan dan tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Monica kesal
“Siapapun kamu aku nggak ada urusan sama kamu! aku mohon lepaskan aku.’’ Dea membuat suaranya gemetar seolah takut.
“Cih!!!’’ Monica tersenyum miring dibalik maskernya.
"Aku mohon bebaskan aku. Kasian suami ku pasti sedang sibuk mencari dan khawatir sekali saat ini. Mana tadi malam baru belah duren, pasti belum puas Dia’’ ucap Dea sudah kemana-mana pembahasannya, membuat wajah Monica jadi merah menahan marah.
“Diam!’’ sentak Monica kesal sekali.
“Aku mohon’’ Dea menangkupkan kedua tangannya tertunduk lemah, padahal tersenyum samar karena geli dengan ucapan sendiri.
“Dasar wanita jalang!’’ Monica menarik rambut Dea hingga wanita itu mendongak.
“Arghkkkk!!! Kau pikir jika suami ku tau jika ada perempuan gila yang menganiaya istrinya begini, Dia akan diam saja?! Lihat nanti jika Dia kesini!’’ ucap Dea tanpa takut sama sekali. Tapi sakit juga rambut di Jambak.
“Cih!! Emang special apa kamu ini?! hanya orang desa yang gila harta dan sok kecakapan.’’ ucap Monica sinis.
“Lah emang cakep. Meskipun desa tapi aku nggak gila seperti kamu! Kamu pikir aku nggak tau di balik masker mu itu!?’’ balas Dea. Melihat alis Monic terangkat menandakan keterkejutan, Dea melanjutkan ucapannya.
“Tapi lebih baik kamu bermasker saja, supaya sikap gila mu itu nggak menular. Cukup preman suruhan mu itu bodoh, jangan sampai gila juga’’ ujar Dea menahan tawa.
“Kau!’’ Monic menuding telunjuknya ke wajah Dea.
“Apa?! Mau mencelakai? silahkan. Biyu suamiku itu pasti akan benci pada mu wanita ulat bulu’’ ucap Dea santai.
Monica terkejut Dea malah membawa nama Abiyu. Tentu Monica pikir Dea sudah mengetahui siapa di balik topengnya ini. Semakin membaralah rasa hati Monica karena Dea berani menyebut Biyu dengan sebutan suami. Karena terlalu emosi, Monica menendang kursi yang Dea duduk sehingga wanita itu tersungkur. Mulut Dea mengeluarkan darah akibat benturan yang sedikit keras. Monica kembali menjambak rambutnya.
“Siapa bilang Biy ku akan tau jika aku menyiksa wanita jalang seperti mu disini? Bahkan sebelum ayam berkokok esok hari, Kau sudah tidak bisa melihat matahari lagi. Dan aku akan menjadi Nyonya Abisatya Husein Mahendra Atmojo!’’ Monica tersenyum smirk.
Ya! Beberapa hari lalu, Dia dikirimkan oleh temannya yang bekerja di Hotel Mahendra. Temannya itu tak sengaja menemui dompet Biyu, karena Biyu tidak ada di Hotel sehingga dompet itu diberikan pada Monica. Tekan Monica hanya tau jika Monica adalah pacar Biyu. Karena itu lah Monica tau jika Dea adalah wanita yang membuat Biyu gagal move on, sampai Abiyu juga menutup rapat hati untuk nya. Makanya Monica semakin membenci Dea dan merencanakan hal ini.
.
...🩵🩵🩵🩵...
.
Biyu saat ini sedang menuju lokasi yang tertera di ponselnya. GPS ponsel Dea menunjukkan bahwa saat ini Dirinya sedang berada di gedung tua yang terbengkalai. Sudah 1 jam Biyu dijalan, kemungkinan 20 menit lagi baru tiba dia lokasi. Karena lokasi di tempat terpencil dan sangat jarang di lalui. Untung saja signal nya sangat bagus, jadi bisa untuk di deteksi.
Aparat kepolisian juga menyusul jauh di belakang, demi menghindari hal-hal yang tidak-tidak. Karena biasanya pelaku akan mengancam dan mencelakai korban, untuk itulah Biyu meminta mereka di belakang saja.
“Ckkk!!! Sialan!’’ Biyu berdecak kesal karena kehilangan jejak. Dirinya segera menelpon Dea tapi nomer nya malah tidak aktif. Mungkin saja kehabisan baterai, pikir Biyu.
Tampak dari jauh seorang wanita sedang membawa gebogan di kepala. Biyu agak lega juga, karena ada yang bisa untuk di tanyai. Pria ini langsung melambatkan mobil, lalu berhenti di bahu jalan. Turun dari mobil, Biyu mendekati wanita itu.
“Permisi Mbak, apakah di sekitar sini ada gedung tua?’’ tanya Biyu menatap wanita berkebaya tersebut.
“Ada mas, di ujung jalan sana belok kiri. Tapi jalannya buntu. Biasanya ada jalan setapak untuk para petani mencari pakan sapi’’ ujar nya menunjuk lokasi sekitar beberapa meter kedepan.
“Oh, terima kasih Mbak’’ ucap Biyu senang.
Wanita itu mengangguk, lalu kembali berjalan. Dari barang yang di bawa dan bunga yang terselip di telinga menandakan Dia akan beribadah atau semacamnya. Karena tidak jauh dari sana ada pura dan pohon yang juga ada gebogan serupa.
🩵
Biyu tiba di lokasi, tapi masih jauh. Karena Dirinya melihat ada dua mobil, pastilah banyak preman. Berhenti agak jauh supaya tidak ada yang curiga.
Biyu langsung menyelinap masuk gedung ketika para preman terlihat asik makan dan ngobrol. Melihat semua lantai yang terlihat sepi, Biyu naik ke lantai yang di tebak lantai terkahir. Ternyata bagian atas sini ada beberapa preman yang berjaga-jaga, jadi memang harus hati-hati. Biyu langsung bersembunyi, lalu melemparkan balok ke lantai bawah.
Prankkkkk!! Bughhhhk Gdubrakkkk
“Eh suara apa itu?’’ ucap salah satu preman.
“Ayo kita periksa!’’ semua langsung turun ke bawah.
Ketika semua sudah turun, Biyu langsung masuk ke ruangan yang terdengar rintihan dan wanita marah-marah.
“Biyu mu itu tidak akan mencari mu. Dari dulu hanya mempermainkan mu saja. Lihatlah sebentar lagi, aku lah yang akan menjadi Nyonya Biyu. Cepat katakan! Apa kalimat terakhirmu untuk mengucapkan selamat padaku dan Biyu setelah menikah nanti’’ ucap Monica setelah nya tertawa.
“Ah hahaa... Aku kasian sekali melihatmu ini monkey, eh Monik!_’’
Dea bersedekap dada, tetap tampak tangguh meski wajah sudah lumayan babak belur dan rambut juga sudah acak-acakan. Biyu iba sekali melihatnya tapi di urungkan niat untuk segera menghantam Monic, karena mau mendengar tanggapan Dea setelah tau jika Dirinya adalah Abisatya.
“Jika benar yang di ucapkan oleh mulut janda mu itu, tentu Biyu sudah menerima para wanita pengemis cintanya, Bahkan menerima mu juga. Tapi mimpi mu itu justru terlalu ketinggian, sehingga sulit untuk sadar DIRI. Ups!!!! sebentar, sebaiknya kamu kipas dulu, terlihat sekali wajahmu itu merah.’’ Dea terkekeh melihat wajah Monica yang emosi sekali, terlihat dari genggaman erat kepalannya.
“Huhhhhf! Dan lagi-lagi kali ini kamu harus kecewa, dan aku menang! Ibu mertua, bahkan saat aku masih menjadi anak angkatnya saja sudah sangat ingin menjadikan ku menantu nya. Apa lagi setelah tau jika aku masa lalu anak nya, bisa di bayangkan oleh mu kan bagaimana sayangnya mama Dian pada menantu tunggalnya ini?!’’ ucap Dea tegas dan lugas.
“Diam! Kau su.....’’
“Monic, sebaiknya kamu mundur atau lebih tepatnya berhentilah untuk mengejar hal yang tidak bisa di gapai. Biyu sudah memilih sesuai keinginan hatinya. Untuk apa memiliki raga tapi hati nya milik orang lain. Hambar yang akan kau rasakan!’’ kali ini Dea menurunkan nada bicara nya dan sedikit lembut.
.
.
.
Hallo🤗
Mohon maaf apabila memang masih banyak silap dan kurangnya. Bukan mau banyak alesan atau gimana. Tapi ponsel ini memang kongsi, dan kemarin malah ga bisa di charger🥹😭. Sedih bingits
Do'ain othor ya kakak, semoga bisa gajian biar bisa ganti ponsel🥹🤲 dan bisa rutin update juga.
.
Btw, makasih pada kakak yang sudah setia membaca karya sederhana dari orang amatiran ini. Dan makasih juga yang sudah minta update nya.
semoga kakak di balas Allah SWT berlipat ganda.
Salam toleransi🙏🩵🫰
.
Jangan lupa like subscribe vote dan komentarnya 🙏
,, mawar mendarat 🌹