NovelToon NovelToon
Cinta Lelaki Sempurna

Cinta Lelaki Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua / Suami ideal
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Shina Yuzuki

Hidup dalam lingkaran kemiskinan, membuat Rea ingin bekerja setelah lulus SMA, semua itu dia lakukan demi keluarga.

Namun takdir berkata lain, Ayahnya sudah memutuskan masa depan Rea, sebagai istri dari seorang lelaki bernama Ryan.

Dia tidak bisa menolak dan menerima keinginan sang ayah.

Hanya saja, Rea tidak pasrah, dia bukan wanita lemah, selama belasan tahun berjuang dalam kesengsaraan, melatih mental yang kuat menahan setiap penghinaan para tetangga.

Sehingga dia akan berusaha membuat Ryan menyesal karena sudah menikah dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Supir diam saja !

Rea selalu mempertanyakan tentang segala hal yang berkaitan dengan Ryan, dia meyakinkan diri kalau dibalik senyum itu hanyalah kepura-puraan semata.

Mana pernah Rea bisa percaya kalau ada seorang lelaki dari keluarga jutawan, berwajah tampan, penghasilan mapan, memiliki sikap tauladan dan dermawan benar-benar muncul di sebuah desa seperti Pakusanga.

Sekali pun ada, dia hanya lelaki tua berusia hampir 60 tahun, duda anak satu, seorang jutawan memang, tapi kata tampan tidak lagi pantas dibayangkan, terlebih sikapnya lebih seperti setan daripada harus menyebutnya dermawan. Dialah Brahman.

Kenapa Rea menjadikan Brahman sebagai patokan. Tidak ada alasan, karena dia tidak mengenal orang kaya lain di desanya. Titik.

Sebagian besar orang-orang seperti Ryan, hanya muncul di dalam sinetron religi, novel fiksi, karya biografi, dan cerita dongeng kisah pangeran berkuda datang menyelamatkan tuan putri.

Secara logika, mana ada lelaki muda, tampan dan kaya, mau menikahi Gadis miskin seperti Rea, sekali pun karena mematuhi keinginan orang tua dengan pikiran sadar, secara sukarela, ikhlas lahir dan batin, tanpa paksaan apa lagi tuntutan. Jelas tidak ada bahkan mustahil.

Itulah yang Rea percaya.

Mana kala Rea membandingkan dengan orang-orang kaya lain dalam drama sinetron keluarga, semua terasa tidak nyata. Seperti Rea ketahui, mereka memiliki status hierarki dimana yang kaya akan berkuasa, patriarkisme, menjunjung tinggi martabat lelaki sebagai pemimpin mutlak rumah tangga dan perempuan tidak lebih dari pembantu atau sekedar alat untuk menghasilkan keturunan saja.

Rea selalu merinding jika dirinya harus menikah pada lelaki seperti itu.

Dan sosok lelaki yang kini berstatus seorang suami, Ryan hampir tidak pernah menunjukkan tanda-tanda adanya ketidakadilan dalam rumah tangga.

Harusnya ini bisa menjadi suatu hubungan harmonis dan diidam-idamkan oleh semua wanita, termasuk Rea. Tapi ada satu alasan kenapa dirinya selalu menolak, yaitu Rea ingin menikah dari seseorang yang bisa membuatnya jatuh cinta.

Ryan sangat pantas untuk menjadi seorang suami idaman dan tidak kurang satu pun, segala hal yang dia miliki akan membuat wanita-wanita di luar sana saling berebut demi mendapat perhatian lelaki ini.

Di dalam mobil menuju pusat perbelanjaan itu lah, Rea memikirkan segala pertanyaan mengenai kebenaran dari pernikahannya dengan Ryan.

Di sisi lain, Rea menyingkirkan isi pikirannya tentang Ryan, dan mulai memperhatikan sosok pelayan bernama Qiya, dimana kini mereka duduk bersebelahan dan tampak serius menatap supir yang sibuk menyetir di depan.

Entah kenapa, Rea bisa tahu, jika wanita ini memiliki ketertarikan kepada supir tersebut, karena hampir tidak mungkin ada orang yang melepaskan pekerjaan sebagai model demi menjadi pelayan.

"Kak Qiya ?." Panggil Rea.

Bagaimana pun Rea masih menunjukkan etika dan sopan santun kepada Qiya, karena dia jelas lebih tua, seumuran dengan Ryan, maka usianya adalah 24 tahun.

"Ada apa Nyonya Rea ?." Jawab Qiya.

Tapi ekspresi Rea tampak tidak senang atas panggilan itu.

"Kenapa kakak mau bekerja dengan lelaki ini, aku dengar jika sebelumnya adalah seorang model." Tanya Rea penasaran.

"Soal itu...." Qiya sedikit ragu-ragu bercerita.

"Mungkin karena aku mengenal tuan Ryan sejak SMA." Sebuah alasan sesederhana dari Qiya.

"Mana ada orang mau melepaskan pekerjaan sebagai model, hanya karena teman lama meminta untuk bekerja menjadi pelayan." Rea merasa tidak puas atas jawaban itu.

Tapi Qiya sedikit tersenyum, namun senyum diwajahnya adalah perasaan tidak nyaman untuk mengingat kembali masa lalunya.

"Mungkin memang benar nyonya, tapi saat aku masih menjadi model, aku mendapat perlakukan yang jelas tidak aku suka, mereka mencoba memaksaku untuk melakukan ini dan itu." Qiya memberi kiasan agar lebih nyaman didengar.

'Ini dan itu, apa yang dia maksudkan, apa seperti mencuci pakaian atau mengepel lantai, bukankah sama saja.' pikir Rea.

"Lalu kenapa sekarang menjadi pelayan rumah, bukankah sangat disayangkan, siapa tahu setelah jadi model terkenal, bisa jadi artis sinetron." Rea masih melanjutkan perkataannya.

"Aku pernah ditawari jadi bintang iklan." Jawab Qiya.

"Itu hebat." Rea kagum.

"Bagaimana pun menjadi model atau bintang iklan memiliki penghasilan cukup besar dan bisa membantu perekonomian keluarga ku. Namun aku harus menerima setiap perlakukan buruk orang-orang disana, aku ingin berhenti tapi jika itu aku terjadi, bagaimana kedepannya. Aku tidak bisa memutuskan"

"Entah kenapa aku bisa paham." Rea tersenyum rumit, seakan-akan itu juga terjadi kepadanya.

"Dan siapa sangka aku bertemu Tuan Ryan, hingga aku di tawari pekerjaan oleh tuan Ryan dengan gaji cukup besar tanpa perlu lagi melakukan semua hal buruk itu."

Rea mengangguk paham... "Jadi intinya saat kakak ragu harus keluar dari model atau tetap lanjut, sedangkan kakak tidak ingin melakukan ini dan itu, Ryan menawarkan pekerjaan lain."

Qiya menceritakan semua, sedangkan Ryan tampak ragu kepada istrinya... 'Apa Rea paham tentang ini dan itu.'

"Aku baru tahu, jika lelaki macam ini cukup baik dan perhatian dengan orang lain." Ucap Rea.

"Aku merasa, hanya kau yang menganggap aku bukan orang baik-baik dan tidak perhatian, istriku." Ryan membalas.

"Kau supir diam saja !." Jawab Rea karena masih kesal atas pemaksaan sebelumnya.

"Padahal ini mobilku sendiri." Gumam Ryan yang sibuk menyetir.

Qiya tidak senang atas sikap Rea kepada Tuan Ryan, tapi bagaimana pun dia hanya pembantu, dan Rea adalah wanita yang dipilih Ryan sebagai istrinya. Merasa tidak adil, namun dia tidak bisa menolak.

"Nyonya Rea...." Panggil Qiya.

"Tunggu kak, aku benar-benar tidak suka jika harus dipanggil nyonya, bahkan usiaku jauh lebih muda." Rea mengeluh dengan ekspresi rumit.

"Tapi tetap saja, aku tidak bisa seenaknya sentuh memanggil anda seperti orang lain, sedangkan anda adalah istri tuan Ryan." Balas Qiya bingung.

"Aku selalu benci dengan sistem majikan dan pelayan. Aku ingin di panggil Rea saja." Perintah Rea.

"Tapi nyonya..." Qiya bingung.

Seketika tangan Rea terangkat sebagai tanda untuk Qiya berhenti bicara.

"Tapi Rea, maaf aku tidak yakin itu terdengar pantas...." Coba Qiya mengikuti keinginan Rea.

"Begitu lebih baik." Rea tersenyum puas.

Hanya saja Qiya segera menggelengkan kepala.

"Tidak, tidak nyonya Rea, aku tidak bisa, mustahil untukku yang hanya seorang pelayan memanggil istri tuan Ryan seperti itu." Qiya lebih takut kalau Ryan akan marah jika dia sembarangan memanggil Rea.

"Kau tidak perlu berpikiran terlalu rumit, cukup terima saja apa yang harus kau miliki istriku." Ucap Ryan agar Rea tidak menolak.

"Supir diam saja !." Sekali lagi Rea tidak mau Ryan bicara.

Ryan pasrah dan tersenyum sendiri..."Baiklah, baiklah."

"Bagaimana jika, nona Rea...." Qiya mengubah panggilannya

"Meski aku kurang suka. Tapi itu terdengar sedikit menyenangkan, jauh lebih baik dari pada dipanggil nyonya, aku merasa sangat tua ketika membayangkannya." Ungkap Rea.

"Baiklah nona." Qiya pun merasa lega.

Qiya tidak bisa meminta lebih, dia sadar akan perasaan dalam hatinya, semua bantuan yang Ryan berikan sudah mengubah status keluarga miskin penerima bantuan pemerintah, kini memiliki kehidupan lebih layak.

Tapi semua terlambat, kini dia sudah menjadi milik wanita lain.

Mengingat apa yang Ersi katakan sebelumnya, jika suatu hari Ryan merasa tidak puas terhadap Rea, dia akan suka rela menyerahkan jiwa dan raga tanpa perlu berpikir dua kali agar Ryan bahagia.

1
partini
semakin mencurigakan hubungan majikan sama pelayan
Re
ya benar sekali, kita sedang membahas martabak
partini
lelaki waras ?
apa banyak misteri di antara mereka ber dua bukan cuma majikan ma pelayan ,,aihhh
partini
aku masih dan belum faham alurnya
ig.sayventoon: sebenarnya sederhana, cuma gadis desa menikah dengan orang kaya. gitu kak....
total 1 replies
partini
aihhhh pembantu body aduhai hot meleleh bosnya malah kalah jauh 🤦🤦🤦 perbaiki come on you can do it aihhhh lucu bos vs majikan tapi Banyak sih di dunia real majikan kikuk kikuk ma bosnya
Re
lanjut terus Thor, jangan sampai berhenti ya... karya mu paling di tunggu...
Re
Emang lucu n out the box, paling di tunggu nih karya author satu ini, cuma sayang aja karya-karya yang lain jadi terbengkalai....

mohon untuk up terus Thor...
ig.sayventoon
karya terbaik yang pernah aku tulis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!