NovelToon NovelToon
Ibu Aku Harus Kemana?

Ibu Aku Harus Kemana?

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author:

Kaira Lestari anak berusia 19 tahun yang dulunya seorang anak kecil yang selalu manja dan bahagia,namun kepergian sang Ibu membuatnya hancur berantakan.Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda yang membawa satu anak perempuan yang hampir satu usia dengan nya. Hidup nya di siksa habis habisan,selain Luka batin,luka dan lebam selalu memenuhi tubuh nya. Akankah ada hari bahagia atau senyum lagi muncul di bibir gadis itu?

13.kaira nggak nyuri pah!

Tess…

Tess….

Satu per satu air hujan sudah menetes menyentuh genteng dan juga tanah yang satu harian ini mengering karena panasnya cuaca matahari.

Hari sudah semakin gelap, angin sepoi-sepoi menerbangkan dedaunan yang sudah gugur di atas tanah.

Kaira menutup semua jendela rumah mereka, gadis itu baru saja selesai mandi. Dia juga sudah membereskan semua pekerjaan rumah, kecuali memasak. Karena dia tidak tau harus memasak apa untuk makan malam mereka. Ibunya menyimpan semua stok makanan kecuali sayuran.

Mata Kaira melihat satu mobil yang biasa digunakan oleh papanya dan juga satu mobil yang biasa digunakan oleh ibunya sama parkir di depan rumah mereka. Kedua orang tuanya sudah sampai di rumah.

Dan tidak lama, sebuah motor NMAX juga sampai di halaman rumah mereka. Kaira pun segera membuka pintu rumah supaya ketiga orang itu segera masuk dan tidak terkena air hujan.

“ kamu sudah membereskan rumah kan? “ Mita langsung bertanya kepada Kaira belum juga dirinya masuk melangkah ke dalam rumah.

Kaira menganggukan kepalanya “ sudah mah “ tidak lama, hujan deras pun datang bersahut sahutan menyentuh permukaan bumi dan juga genteng rumah.

“ Papa duluan mandi ya, mama mau beresin tempat tidur dulu “ ujar Mita yang membuat Bima menganggukan kepalanya lalu pria itu segera masuk ke dalam kamar. Sedangkan Andini juga langsung masuk ke dalam kamar miliknya.

“ kamu enggak masak apa-apa kan? “

Kaira menggelengkan kepalanya “ mama menyimpan semua stok makanan, makanya aku belum masak “ Kaira takut ibunya marah kepadanya.

Mita melihat remeh ke arah anak itu “ itu sengaja supaya kamu tidak sembarangan makan enak di rumah ini “ wanita itu pun segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya menemui suaminya. Sedangkan Kaira, dia pun juga melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar miliknya untuk mengerjakan tugas sekolah nya.

“Mama cari apa?”ucap Bima sembari mengusap rambut basahnya menggunakan handuk kecil setelah dirinya keluar dari kamar mandi.

“ ini pah, tadi mama mau ngambil baju tidur, tapi mama enggak sengaja melihat kotak perhiasan yang papah berikan sebagai kado pernikahan kita nggak ada di sinu“ ujar wanita itu yang masih berusaha mencari sesuatu di dalam lemari.

“Nanti mama lupa naro barangnya dimana.”

“Nggak pah,semua perhiasan mama,mama gabung tidak ada yang terpisah.lihat hanya kotak itu yang tidak ada.”Mita menunjuk kan tempat perhiasan itu kepada suaminya.

“Lalu kemana perginya? Mana mungkin perampok masuk rumah kita,kalaupun iya, kenapa mereka nggak mengambil semua perhiasanmu?”

Mita menunjukkan wajah panik dan gelisahnya.”mama juga nggak tahu,kalau nggak ada yang ngambil terus kemana perhiasannya pah…”

Bima terdiam,tapi pikiran pria itu berusaha memikirkan ucapan istrinya.”mama tadi tidak kunci kamar pas mau datang ke kantor?”

Mita terdiam,seakan berusaha mengingat.”kayaknya nggak deh pah,mungkin mama lupa.apa jangan jangan…”

“Jangan jangan apa ma?”

“Jangan jangan Andini atau Kaira yang ambil?”

“ kalau Andini tidak mungkin mah, dia kan pergi kerja kelompok, bahkan tadi kita makan bareng di restoran “ jawab bima sembari menggantungkan handuknya gantungan yang ada di dekat pintu kamar mereka.

“Terus siapa dong pah,mama nggak mau kehilangan perhiasan mama.”wanita itu berdiri dari duduknya.”hanya Kaira yang ada di rumah ini,mama akan tanya ke dia.”

“Kaira nggak mungkin juga mencuri perhiasan itu pah.”

“Terus gimana dong pah?,kan papa sendiri yang bilang kalau nggak mungkin Perampok,nggak mungkin Andini dan nggak mungkin Kaira,jadi mama harus nuduh siapa?”wajah panik dan ingin menangis ia tunjukkan kepada suaminya.

“Lagian nggak salah juga kan nanya Kaira.”lanjut wanita paruh baya itu lagi lalu dia pun melangkah kan kakinya keluar dari dalam kamar mereka.

“Kaira….kaira….kairaa…”’masih di ruang tamu,suara wanita itu sudah membesar,bahkan Kaira yang ada di dalam kamarnya segera keluar dan menemui ibunya.

“Kenapa ma?”

“Kamu…kamu ambil perhiasan ku kan? Jujur kamu! Kamu ambilkan?”Mita segera menunjuk ke arah Kaira yang baru sampai di sana,dan tatapan wanita itu sangat tajam.

“Maksud mama?”

“Kamu jangan sok polos Kaira,cuman kamu yang tinggal di rumah ini seharian,siapa lagi kalau bukan kamu.”Mita pun segera mendorong tubuh Kaira,lalu wanita itu melangkah menuju kamar gadis itu.

Andini yang juga sudah keluar dari kamarnya mengikuti ibunya ke kamar gadis itu begitu pun dengan Bima.

“Maksud mama apa? kaira nggak ada nyuri apa apa..”Kaira juga mengikuti langkah ibunya.

“Kamu diam! Kamu diam! Kalau kamu memang nghak nyuri,biarkan aku menggeledah kamar ini.” Dengan emosi,Mita membongkar nakas yang ada di samping tempat tidur Kaira.

Ke tiga orang itu hanya berdiri melihat Mita.

Semuanya sudah berserakan di lantai terutama buku buku milik Kaira.

Lalu Mita pun menuju lemari gadis itu, dan mulai membongkarnya.

“Hah? Kamu….kamu bilang kamu nggak nyuri? Lalu ini apa?”Mita menatap Kecewa kepada Kaira.

Degghhh…

Jantung Kaira berdegub kencang,apa lagi yang akan dia terima dari ibunya.dirinya benar benar tidak tahu dengan perhiasan itu,bahkan melangkah kan kakinya masuk ke dalam kamar ibunya,ia tidak pernah,lalu mengapa perhiasan itu berada di lemarinya?

Kaira menggelengkan kepalanya.”nggak,aku nggak ada nyuri mah,aku nggak ambil perhiasan mama.”

Mita menangis,menunjukkan rasa kecewanya.”aku nggak tahu sebenci apa kamu padaku Kaira,kamu….hikss….hiks…”lalu pandangan wanita paruh baya itu tertuju kepada suaminya.tangannya mengangkat kotak perhiasan itu.”kamu lihat sendiri kan mas? Sekarang katakan kepadaku,siapa yang mencuri perhiasanku mas?”

Kaira menatap ke arah papahnya.rahang pria paruh baya itu sudah mengeras bahkan matanya sudah memerah,Kaira tahu papahnya sangat benci yang namanya pencuri.

“P-pahh..percayalah padaku, aku tidak mencuri perhiasan itu..”suara nya sudah gemetar,dia sudah bisa menebak apa yang akan terjadi padanya setelah ini.

“Ambil kabel biasa Andini!”suara Bima menggema yang membuat Andini segera keluar dari dalam kamar itu.

Sedangkan Kaira,kepalanya menggeleng,”pahh bukan aku yang mencurinya…percayalah padaku..”Kaira berlari dan segera memeluk kaki papahnya dengan erat,berharap pria itu mengerti dan percaya padanya.

Dengan kasar Bima menghempaskan tubuh puterinya.”kelakuan mu sudah tidak bisa di maklumi,sudah berapa kali kamu mencuri Kaira? Apa kamu tidak jera dengan pukulan papah? Hah?”bentak pria itu dengan hembusan nafas kasarnya,pertanda emosinya sudah memuncak.

“Pah,percayalah..aku tidak mencuri..”tubuh gadis itu sudah gemetar,dia sudah tahu bagaimana rasa sakit pukulah ayahnya.matanya sudah menunjukkan trauma sakitnya setiap sentuhan kabel listrik itu ke tubuhnya.

“Ini pah…”ucap Andini memberikan kabel listrik kepada papahnya.

“Pahh jangann…aku mohon..”Kaira mencoba mundur saat papahnya mendekat ke arahnya.

Blasss….

Blass…..

“Aahhhh….sakit pahh…jangan…”Kaira menahan pedih dan sakitnya pukulan yang di berikan papahnya menyentuh punggung nya.

“Hikss…..hikss…ampun pahh..”ucap gadis itu gemetar dengan wajah kesakitan,semakin lama kabel itu menyentuh tubuh nya semakin tubuhnya melemah tergeletak ke lantai

“Anak sial….kau bisa bisa nya mempermalukan saja! Apa untungnya aku memeliharamu Kaira!…kenapa pekerjaanmu selalu memancing emosiku!,seharusnya kamu mati saja! Tidak pernah sedikit pun kamu membuatku bangga mempunyai anak sepertimu!”

Di setiap libasan itu Ayahnya melemparkan kata kata yang menyakitkan bagi hati seorang anak perempuan..

Kaira hanya terdiam,tidak berteriak memohon kepada papahnya,untuk apa? tidak ada guna nya kan? Suara teriakannya selama ini juga tidak pernah di dengar oleh Ayahnya.

Tubuhnya sudah tergeletak di lantai,manik mata yang sudah di tutupi buliran air mata itu bergerak melihat ke arah kedua orang perempuan yang berdiri di dekat pintu kamar nya.samar matanya melihat kedua nya tersenyum puas kepadanya.

“Pahh…sudah…sudah jangan di pukul lagi kasihan Kairanya..”Andini memeluk papahnya dari belakang,yang membuat Bima menghentikan tangan nya dengan nafas ter engah engah…

Bima menatap tajam ke arah Kaira.”bagaimana aku bisa mengasihanimu,perilakumu pun sejahat ini kepada mama mu Kaira hah?”bentak Bima lagi.

“Buat dia diluar malam ini,supaya anak ini tahu rasanya kedinginan tanpa rumah,yang sama seperti tanpa orang tua,sungguh teganya dia mencuri,padahal makan dan kehidupannya di tanggung di rumah ini.”setelah mengucapkan kalimat itu,Bima pun melangkah meninggalkan kamar.

Mita mendekat ke arah Kaira,lalu wanita paruh baya itu menarik tubuh gadis itu supaya berdiri dari duduknya.

“Cepat berdiri…”

Wanita itu menarik tubuh Kaira yang lemah dan langsung membawanya keluar dari dalam rumah.

“Malam ini kamu tidur di luar,pasti enak,apalagi kan ada hujan menemanimu.”wanita paruh baya itu tersenyum puas ke arah Kaira yang terduduk di teras rumah.

Ceklek…

Mita pun segera masuk ke dalam rumah dan tidak lupa menguncinya.

1
Celeste Banegas
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
FalconSC99
Jelas banget ceritanya!
Nurbaya Simanjorang: Hehe terima kasih,jangan lupa terus ikuti alur cerita author ya🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!