Seorang pria yang terdampar ditengah hutan dan mengalami luka parah akibat mobilnya masuk ke dalam jurang.
saat ia tersadar, ia sudah berada didapam sebuah bilik yang ditemani oleh wanita cantik.
Siapakah Wanita itu? dan apakah ia akan selamat, serta dapat kembali ke rumahnya dan mengungkap siapa yang telah membuatnya berada didalam jurang?
Ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lima belas
Adhisti menatapnya dengan tatapan dingin. Lalu mengambil ranting kering dan melemparkannya ke perapian untuk membuat api unggun.
"Berapa banyak bayaran yang kau punya?" tanya gadis itu sembari memainkan kuku jemari tangannya. Lalu kembali melemparkan dahan kayu dan dedauan ke perapian sehingga membuat api itu terus menyala.
"Jangan meremehkanku, Aku ini pria kaya, aku punya banyak uang. Maka jangan takut soal bayaran. Kecuali jika kau memintaku untuk menikahimu, maka itu adalah hal yang tidak mungkin, sebab kau gadis aneh dan pemarah yang pernah ku temui, hahahahahaha,"Kenzo tertawa hingga hampir saja tersedak.
"Kau sangat menyebalkan," tukas Adhisti dengan kesal. Lalu melemparkan kayu kering ke dalam api dengan wajah yang semakin dingin.
Ia tidak mengerti mengapa Tuhan mengirimkan pemuda bermulut pedas tersebut. Ramalan yang diberikan oleh buyut yang selama ini merawatnya, bahwa ia akan keluar dari hutan jika ada seorang pemuda yang menemukannya atau ia yang menemukan dihutan larangan.
Kini usianya sudah 25 tahun sejak ia diasingkan oleh warga desa sejak kematian kedua orangtuanya yang dibakar hidup-hidup karena dianggap keturunan ular yang berasal dari nenek buyut mereka.
Sedangkan ia dapat bertahan hidup dengan bantuan sang nenek buyut yang selalu melindungi dan memberinya makanan.
Hingga akhirnya ia bertemu dengan pemuda asing yang terluka parah dalam kecelakaan mobil dan terguling ke jurang. Hatinya tergerak untuk menolong dan menyelamatkannya dari kematian.
Tanpa sadar ia menitikkan bulir bening yang telah berkumpul disudut matanya saat mengingat kematian tragis kedua orangtuanya. Ia dapat melihat semua kejadian itu melalui penglihatan mata bathin yang dimilikinya.
Kenzo tersentak melihat kedua mata gadis itu sembab. Hal itu terlihat dari penutup wajahnya yang basah. "Heeei... mengapa kau menangis? Aku hanya bercanda," ucapnya sembari beranjak dari tempatnya, lalu menyeka air mata sang gadis dengan menggunakan jemarinya.
Saat ia menatap kedua mata itu ia menyadari sesuatu yang tersembunyi. Meskipun gadis itu menggunakan penutup wajahnya, ia tahu, ada sepasang mata indah yang dimilikinya.
Adhisti merasakan sebuah kehangatan menjalar direlung hatinya, namun ia tak ingin pria itu mengetahuinya, sebab akan membuatnya sangat besar kepala.
Kemudian ia membalas menatap kedua mata pemuda dihadapannya dengan penuh makna, lalu dengan cepat ia membuang pandangannya.
"Tak perlu mengasihaniku!" ia menepis tangan sang pemuda, hingga membuat Kenzo hampir terjungkal kebelakang. " percepat-lah makanmu, kita akan melanjutkan perjalanan pulang," ucap sang gadis dengan nada dingin.
"Aku sudah menghabiskannya--tanpa sisa," jawab Kenzo sembari nyengir kuda.
Adhisti menatapnya seraya mengerutkan keningnya. "Ternyata kau rakus juga," jawabnya, sembari mencibir.
Pemuda itu terperangah mendengar ucapan sang gadis yang sudah merendahkannya.
"Heeei, aku lapar, bukan rakus," Kenzo berusaha menegaskan.
"Bedanya hanya tipis," gadis itu beranjak dari tempatnya. Sepertinya ia harus memiliki kesabaran seluas samudera untuk menghadapi pemuda itu.
Kenzo tercengang mendengarnya. Gadis itu sangat menyebalkan, tetapi ia tak ingin berjauhan, sungguh bertolak belakang dengan hati dan otaknya.
"Terserah katamu saja. Aku mau mencari air sungai atau sumur untuk minum, dimana aku dapat menemukannya," Kenzo tak ingin berdebat. Ia juga beranjak bangkit, dan celingukan menatap setiap sudut malam yang memperlihatkan kegelapan semata.
"Tetaplah disini, aku akan mengambilkan air minum untukmu. Jika kau yang mencarinya akan tersesat, sebab kau tak mengenal daerah ini, dan pastinya akan merepotkanku pastinya." gadis itu beranjak dari tempatnya, lalu menghilang dikegelapan malam.
"Dasar aneh," omel Kenzo, lalu melipat kedua tangan didepan dada, dan duduk bersandar dibatang pohon. "Tetapi mengapa ia dapat secepat itu menyusulku ketempat ini? Seingatku saat mengendarai mobil saja sangat jauh, apalagi dengan berjalan kaki?" pemuda itu terlihat sangat bingung memikirkan sang gadis misterius.
"Apakah ada jalan pintas lainnya? Dan ia sengaja mengerjaiku dengan jalan yang lebih jauh," Kenzo terus berprasangka tentang gadis itu. "Ibarat ada jalan tol, ia memberiku arah jalan nasional," gumamnya lagi.
"Nih, minum, dan segera habiskan!" tiba-tiba saja Adhisti datang membawa sebotol air minum bermerk. Entah darimana ia mendapatkannya, semua hal tentang gadis itu membuat Kenzo tak dapat berfikir lagi.
Kenzo tersentak kaget karena Adhisti tiba-tiba saja muncul. kemudian ia membolakan matanya. "Kau mengagetkanku saja. Bagaimana kau mendapatkan minuman ini? Disini tidak ada rumah--apalagi warung,"protes Kenzo yang semakin lama merasakan kejanggalan-kejanggalan dalam diri Adhistii.
"Minum saja, jangan banyak protes," jawab gadis itu dengan nada dingin.
"Baiklah, terimakasih." pemuda itu meraih botol minuman tersebut, dan tak ingin lagi menanyakan dimana sang gadis mendapatkannya, sebab hanya akan menambah masalah yang panjang jika terus berdebat dengan seorang wanita yang disinyalir sebagai ras terkuat dimuka bumi.
"Ternyata, selain aneh, kau juga sangat baik," Kenzo meneguk minumnya dengan sangat dahaga.
Adhisti tak menghiraukannya, lalu pergi melangkah meninggalkan pemuda yang masih menenggak minumnya. Ia tidak menyadari jika gadis itu telah berjalan meninggalkannya.
"Kau mau pulang atau tetap diam disana?"
Ucapan Adhisti menyadarkan Kenzo yang baru saja selesai dengan minumnya, dan membuat pemuda itu menatap bengong.
"Sekarang? Apakah tidak dapat kita beristirahat disini?" Kenzo mencoba memberi saran.
"Kalau begitu tidur saja kau disitu, jika ingin saat bangun kau sudah berada didalam perut harimau," tukas Adhisti menakuti.
Kenzo melongo. "Oh, no! Aku masih ingin hidup, dan juga menikah." sahutnya, lalu bergegas dengan langkah yang cukup cepat dan mengikuti sang gadis.
"Dasar!" Adhisti terlihat sangat datar dalam ucapannya, lalu kembali berjalan.
Kenzo berusaha untuk dapat mensejajarkan langkahnya. Hingga ia mencapai sisi kanan Adhisti.
"Boleh aku tanya sesuatu?" Kenzo berusaha memecahkan kesunyian yang ada.
Adhisti masih terus melangkah dan mencoba menyeimbangkan dengan kecepatan sang pemuda.
"Apa yang ingin kau tanyakan tentangku?"
"Mengapa kau bisa sampai tinggal dihutan? Kemana kedua orangtuamu?"
Adhisti menghentikan langkahnya, lalu menatap pria disisi kanannya. "Aku yatim piatu, apakah kau puas?" jawabnya dengan tegas dan membuat nyali Kenzo menciut.
"Oh, bukan seperti itu maksudku, tetapi‐-," pemuda itu menghentikan ucapannya saat Adhisti menutup mulutnya dengan menggunakan telapak tangannya.
Wuuuuuuus
Sesuatu melesat dari depan dan Adhisti melindungi pemuda itu dengan tubuhnya dan membuatnya menempel satu sama lain saat melihat seekor burung hantu terbang dengan cepat disertai cakarannya yang tajam.
Kenzo mengambil kesempatan dengan mendekap pinggang ramping sang gadis.
Setelah burung hantu itu melewati mereka, Adhisti yang tersadar dengan ulah sang pemuda memberikan satu tendangan siku dibagian anu Kenzo yang ternyata bangun.
"Aaaaw, sakit tau," ia meringis saat merasakan ngilu, dan untungnya tidak begitu kuat, hingga ia masih dapat berjalan.
"Dasar mesum!" omel Adhisti pada pria tersebut, lalu melangkah pergi.
itu Usman di bacain Yasin aja pak yai.... dan liat reaksinya kayak gimana.. itu Usman jadi-jadian deh....
jangan-jangan tubuh nya si Kusman yg sdh di telan itu di lepeh lg tuh trs di sambungin dg kepalanya dn di hidup kan kembali ,,, dh kaya zombie donk yaa 😱😱🤣
di saat menunjukan siapa senernya lgsg ngacir dan itu membuat sang wanita jd memilih yg lain krn saat melihat penampakan wanita setwngah buaya dia g takut
nahhh tau kan kisah asih buhul gaib
masak Kusman dikeluarin lagi dari perut Sobo...?? biasanya juga kalau ada yang tertelan ular, perut ularnya yang di bedah.