Connection Between Us

Samuel bertemu ayahnya ketika masuk ke dalam perusahaan.

"Tidur dimana kau semalam?" tanya ayahnya.

"Apartemen" jawab Samuel singkat lalu berjalan mengikuti ayahnya.

"Pulanglah! Ibumu ingin cepat mendengar hasil tentang makan malammu dengan putri Tuan Rakesh"

Hasil?

Tidak ada hasil dari makan malam yang gagal. Hanya ada rasa kesal membekas karena Samuel harus mengganti waktu efektifnya yang terbuang karena menunggu putri Tuan Rakesh.

"Selamat pagi Tuan West, Tuan Muda West" sapa pegawai ketika Samuel dan ayahnya baru saja masuk ke lobi. Mata Samuel segera mencari seseorang yang harusnya sudah ada disana.

Ketemu

Wanita itu tampak baik-baik saja. Tak sengaja mata mereka bertemu dan wanita itu memberikan tanda berupa lingkaran di depan perut. Samuel mengangguk dan melanjutkan langkahnya.

"Bagus kalau tidak sakit lagi" gumamnya lalu tersenyum kecil.

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya ayahnya yang sudah ada di lift.

Samuel tidak mengerti pertanyaan ayahnya.

"Tidak ada yang terjadi pada wajahku"

"Tapi ayah pikir tadi ... "

"Tuan Rakesh jadi datang siang ini?" tanya Samuel mengalihkan pembicaraan tentang wajahnya yang sama seperti biasanya.

"Tentu saja. Dia akan segera menandatangani perjanjian investasi. Dengan investasi sebesar itu, keuangan Techno West selama sepuluh tahun ke depan akan aman"

"Bukankah keadaan keuangan kita selalu aman?"

"Tentu saja. Tapi siapa yang akan menolak investasi tanpa syarat?"

Benar juga. Investasi Tuan Rakesh mungkin tidak begitu diperlukan oleh Techno West. Tapi memiliki simpanan dana sebesar itu akan memberikan penilaian baik dari pasar. Yang akan membuat harga saham mereka naik dan keuntungan meningkat. Tidak ada kerugian dari menerima investasi tanpa syarat.

Tapi ternyata ... Tuan Rakesh memiliki rencana lain.

Siang itu Tuan Rakesh datang tanpa kata sama sekali. Berbeda dengan saat mereka bertemu pertama kali.

"Investasi ini batal!" kata Tuan Rakesh sesaat setelah masuk ke dalam ruangan Presdir.

Samuel dan ayahnya terkejut karena mereka tidak menerima kabar apapun sebelumnya.

"Apa saya boleh tahu alasannya?" tanya ayah Samuel.

"Tanya saja pada putramu itu. Dia mempermalukan putriku di depan semua pegawai restoran. Meninggalkannya begitu saja bahkan tanpa makan!!"

Tampak sekali kemarahan yang ditunda Tuan Rakesh sejak kedatangannya.

Samuel dipandangi oleh dua orang ayah. Dan keduanya siap untuk membuat masalah dengannya.

"Saya minta maaf. Tapi Nona Rakesh terlambat datang semalam. Saya harus pergi ke tempat lain" jawab Samuel memberikan alasan.

Kelihatannya alasannya tidak diterima dengan baik. Baik oleh ayahnya maupun Tuan Rakesh.

"Investasi ini tidak akan saya lanjutkan!" balas Tuan Rakesh memberikan desakan penuh pada ayah Samuel.

Lalu ...

"Samuel akan makan malam dengan putri Anda. Akhir Minggu ini. Dan saya akan memastikan dia bertahan sampai putri Anda datang. Mereka akan makan malam berdua" kata ayah Samuel mengorbankannya.

Tapi Tuan Rakesh sepertinya belum percaya dengan kata-kata ayah Samuel. Kini beban investasi itu ada di pundak Samuel.

"Sabtu malam. Saya akan meluangkan waktu untuk Nona Rakesh. Saya akan menunggu sampai putri Anda datang dan makan malam" janjinya terpaksa.

Tuan Rakesh mulai menunjukkan perubahan ekspresi wajah. Sepertinya, janji Samuel berhasil mengubah pemikiran Tuan Rakesh.

"Baiklah. Tapi sebagai seorang pria, kau tidak boleh ingkar janji" ucap Tuan Rakesh.

Samuel maju dan menatap pria yang katanya tidak akan pernah mengajukan syarat untuk investasi itu.

"Saya tidak pernah ingkar janji" jawabnya tegas.

"Baiklah"

Perjanjian investasi akhirnya ditandatangani. Kedua pria paruh baya pemilik perusahaan besar itu saling tersenyum. Sedangkan Samuel tidak bisa menyembunyikan rasa kesal dalam hatinya.

Disaat ayahnya sedang berbicara dengan Tuan Rakesh, Samuel keluar dari ruangan untuk mengambil udara segar. Dia merasa sesak sekali di dalam sana.

"Selamat siang" sapa seseorang beserta suara troli.

"Siang" balas pegawai di ruangan Presdir.

Wanita itu sedang memberikan surat dan paket untuk Presdir lalu menghilang lagi. Tidak melihatnya yang berdiri tepat di depan pintu. Beraninya wanita itu.

Samuel bermaksud untuk sedikit usil. Dia membenturkan siku ke dinding. Lalu merasa sakit. Tapi rasa sakit itu terobati karena wanita di depannya mengaduh sakit tanpa alasan. Samuel merasa puas sekali dengan apa yang terjadi. Ternyata, bermain-main dengan tubuh yang saling terhubung ini lumayan menyenangkan.

Tapi sakit di siku tak bertahan lama. Wanita pengantar surat itu sudah menghilang dari hadapan Samuel. Padahal dia masih ingin bersenang-senang lebih lama.

"Tuan muda, Anda dipanggil ke dalam" kata asisten membatalkan niat Samuel mengejar wanita itu. Dia kembali ke dalam ruangan dan melakukan tugasnya sebagai penerus perusahaan.

Sampai akhirnya Samuel mengantar Tuan Rakesh pergi dari perusahaan.

"Aku akan menunggu kabar baik akhir Minggu ini dari putriku"

Kabar baik. Apa sebenarnya yang diharapkan Tuan Rakesh dari makan malam itu?

"Saya telah berjanji untuk makan malam dengan putri Anda. Dan saya pastikan untuk menunggu sampai Nona Rakesh datang, dan pergi setelah makan malam berakhir"

Benar saja, wajah Tuan Rakesh tampak kesal mendengar ketegasan Samuel. Tapi dia bukan pria yang akan terjatuh dalam perangkap perjodohan. Karena Samuel memang belum memiliki niat untuk menikah.

Setelah mengirim Tuan Rakesh pergi, Samuel melihat wanita yang ikut melepas Tuan Rakesh itu kembali ke tempatnya. Di sebelah meja resepsionis, terdapat troli yang sudah kosong. Berarti wanita itu menyelesaikan tugasnya berkeliling.

Samuel berjalan ke arah meja resepsionis dan menunggu sampai wanita itu menyadari kehadirannya.

"Tuan muda"

"Jangan terlalu banyak bergerak! Banyak beristirahat dan pulanglah tepat waktu" kata Samuel lalu kembali ke ruangannya.

Apa?

Asisten Samuel sampai tercengang karena tidak menyangka menyaksikan sesuatu yang sangat diluar dugaan.

Sebenarnya, sudah beberapa kali asisten Samuel merasa ada perubahan dengan Tuan Muda yang dilayaninya. Tapi dia berpikir kalau perubahan itu hanya suatu hal acak yang tidak berarti apa-apa.

Namun hari ini. Tidak hanya sekali dia melihat sendiri Tuan Mudanya memperhatikan satu wanita yang sama.

Apa Tuan muda menyukai wanita itu? Sehingga menunjukkan ketertarikan bahkan perhatian berlebih?

Tidak mungkin.

Selera Tuan Muda West sangat tinggi. Tidak hanya putri pengusaha kaya, juga model, pemilik perusahaan muda juga artis ditolak oleh Tuan Muda West. Hanya karena mereka tidak masuk dalam kriteria Tuan Muda West. Lalu kenapa tiba-tiba wanita seperti itu muncul dan menerima perhatian Tuan Muda?

Tidak

Itu hanya perhatian pada seorang pegawai baru. Dan lagi, wanita itu pernah menyelamatkan Tuan Muda sekali. Semua perhatian yang disaksikan Asisten Samuel pasti ditujukan untuk membalas kejadian saat itu. Tidak ada tujuan lain. Apalagi mengarah ke hal romantis.

Pasti hanya itu. Asisten melihat ke arah wanita itu dan merasa sangat kesal. Seakan wanita itu telah merusak tatanan sosial yang ada. Tanpa kata, asisten itu menyusul Tuan mudanya di lift. Juga berusaha menghapus kecurigaannya yang tak masuk akal itu.

Tuan Muda Samuel terlalu baik untuk wanita seperti itu. Dia tidak akan membiarkan masa depan Tuan Muda hancur di tangan wanita semacam itu.