NovelToon NovelToon
KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Preman / Mafia
Popularitas:382
Nilai: 5
Nama Author: ilwa nuryansyah

menceritakan tentang seorang murid pindahan yang bernama Kim hyun yang pindah ke sekolah barunya yang bernama sekolah SMA CSB (CENTRAL SPORT BUSAN), awalnya kehidupannya lancar namun tampaknya dia tidak terlalu mengetahui tentang sisi gelap sekolah ini beserta kota ini maka dari itu kim Hyun mau tak mau harus mencari tahu tentang sisi gelap sekolah ini dan kota ini agar dirinya bisa menjalani kehidupan yang normal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilwa nuryansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 27

Rumah Sakit Kota, Ruang Rawat Inap VVIP

Suasana di kamar rumah sakit membeku saat Han Gyu-sik, Pemimpin Kelas 2-B, berdiri di sana. Gyu-sik adalah siswa tertinggi di CSB, dengan tinggi 190 cm dan aura kekuasaan yang terasa mencekik.

Melihat Kim Jin-hyuk, Petarung Nomor Dua-nya, terkapar tak sadarkan diri, Gyu-sik diliputi amarah. Ini bukan sekadar kekalahan, ini adalah penghinaan terhadap hirarki Kelas Dua.

Gyu-sik: (Suaranya rendah, tetapi setiap kata tajam seperti pecahan kaca) "Siapa. Nama. Orang yang melakukan ini?"

Keheningan melanda ruangan. Para siswa 2-B yang berkumpul di sana menunduk ketakutan.

Akhirnya, salah satu bawahan Jin-hyuk memberanikan diri.

Bawahan 1:(Gagap) "I-i-itu... Kim Hyun, Sunbae."

Gyu-sik terdiam sesaat, lalu seringai sinis muncul di wajahnya. Itu adalah siswa pindahan yang sejak awal ia anggap sebagai hama.

Gyu-sik: (Mengaum) "SIALAN!"

GEBRAK!

Gyu-sik menendang kursi lipat di dekatnya dengan kekuatan brutal. Kursi itu terbang melintasi ruangan dan menghantam bahu seorang siswa hingga ia menjerit dan ambruk.

Gyu-sik: (Berbalik, mata berapi-api) "Kalian! Kalian lebih dari dua puluh lima orang, dan kalian semua dikalahkan oleh satu siswa baru?! Dan sekarang Jin-hyuk berakhir seperti ini?!"

Bawahan 2: (Cepat menjelaskan) "Kim Hyun datang menyerang kami, Sunbae! Dia masih dendam atas kekalahan Jin-seop. Dia bergerak tanpa alasan, ingin balas dendam! Kami hanya mencoba bertahan..."

Gyu-sik tertawa, tawa yang dingin dan menakutkan.

Gyu-sik:"Balas dendam? Seharusnya kita yang melakukan balas dendam, tetapi si anjing itu bergerak duluan. Aku sudah terlalu lunak. Sekarang, aku akan serius."

Ia menatap tajam ke sekeliling ruangan.

Gyu-sik: "Di mana dia tinggal? Kalian tahu di mana aku bisa menemukan Kim Hyun?"

Bawahan 1: "Kami tidak tahu di mana dia tinggal, *Sunbae*... Tapi kami tahu bagaimana cara membuatnya datang kepada kita."

Gyu-sik menoleh, bingung. "Maksudmu?"

Siswa itu mengeluarkan ponselnya. "Kami tidak sengaja melihat Kim Hyun berjalan dengan seorang gadis di dekat apartemen mereka. Kami pikir mereka... sepasang kekasih."

Siswa itu menunjukkan sebuah foto buram: Kim Hyun dan Han Ji-soo yang sedang berjalan bersama.

Bawahan 1: "Kami yakin, jika kami menangkap gadis ini, Kim Hyun akan datang sendiri."

Han Gyu-sik menatap foto itu. Ia tersenyum, senyum predator.

Gyu-sik:(Mengambil ponsel siswa itu dan mengirimkan foto itu ke ponselnya sendiri) "Bagus. Kalian sudah selesai. Aku yang akan mengurus sisanya"

Para siswa menghela napas lega dan segera keluar.

Setelah Gyu-sik pergi, Bawahan 1 berbalik ke temannya.

Bawahan 3: "Kita menuduh Kim Hyun memulai semuanya... Apakah ini tidak apa-apa?"

Bawahan 1:"Itu adalah perintah Jin-hyuk Sunbae sebelum dia pingsan: Buatlah Kim Hyun terlihat sebagai penyerang utama. Kami hanya mengikuti perintah. Ini adalah perang psikologis."

Apartemen Kim Hyun, Pukul 19:00

Kim Hyun mengenakan kaos putih, celana \*training\* hitam, dan jaket \*hoodie\* hitam. Ia bersiap untuk \*jogging\* malam, sebuah kebiasaan yang jarang ia lakukan sejak pindah.

Saat ia keluar, ia berhenti sejenak di depan pintu apartemen Han Ji-soo. Rasa bersalah menggerogotinya. Kejadian semalam dan tipuan surat Min-ho tadi pagi membuatnya berpikir: dia telah melibatkan orang tak bersalah.

Ia menekan bel pintu Ji-soo. Tidak ada jawaban.

Ia menekan lagi, lalu mengetuk, sambil memanggil pelan nama Ji-soo. "Hening"

"Mungkin dia masih belum pulang dari lesnya,"pikir Hyun. "Atau dia menghindariku. Aku tidak menyalahkannya."

Hyun menghela napas, memutuskan untuk melanjutkan olahraganya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~∆

Taman Kota, busan. Pukul 19:30

Taman itu sepi, hanya diterangi oleh lampu jalan. Ini bukan akhir pekan, dan suasana malam menyelimutinya.

Han Ji-soo berjalan sendirian. Ia masih mengenakan seragam sekolah, tasnya terasa berat. Ia baru saja selesai les dan terlihat sangat lelah.

Ji-soo:(Mengeluh pada dirinya sendiri, sambil melihat ponsel) "Kenapa aku harus les piano sampai selarut ini? Sementara Min-ah dan Eun-ji malah bolos dan pergi ke warnet."

Ia melihat pesan di ponselnya, foto dua sahabatnya sedang selfie dengan wajah ceria di depan layar komputer di warnet. Ji-soo mendengus, mengetik balasan yang marah: "Kalian berdua benar-benar tidak setia!"

Tiba-tiba, saat ia sedang fokus pada ponselnya...

Sebuah tangan mencengkeram pergelangan tangannya dengan kuat.

Ji-soo terkejut, berteriak. Ia mendongak, matanya yang besar membelalak ketakutan.

Di depannya, berdiri seorang pria tinggi, dengan pakaian kasual, tetapi memancarkan aura mengancam. Itu adalah Han Gyu-sik. Wajahnya sedikit berkeringat, ia jelas-jelas berlarian mencarinya.

Gyu-sik: (Tersenyum dingin) "Akhirnya ketemu juga, gadis cantik."

Ji-soo memberontak, mencoba melepaskan cengkeraman kuat itu.

Ji-soo:(Berteriak) "Siapa kau?! Lepaskan aku! Apa maumu?!"

Gyu-sik: "Tidak perlu tahu siapa aku. Sekarang, panggil Kim Hyun kemari. CEPAT!" Gyu-sik membentaknya dengan suara yang dingin dan kuat.

Ji-soo terdiam." Kim Hyun? Dia adalah musuhnya?" Ketakutan melumpuhkannya.

Melihat Ji-soo diam, kesabaran Gyu-sik habis. Kemarahannya meledak.

Gyu-sik: (Mengangkat tinju kanannya) "Aku tidak punya waktu bermain denganmu, jalang!"

Tinju Gyu-sik bergerak cepat, mengarah ke wajah Ji-soo. Ji-soo hanya bisa menutup mata, terkejut dan pasrah.

DHAK!

Bukan wajahnya yang terkena, melainkan wajah Gyu-sik.

Tiba-tiba, serangan cepat mendarat di sisi wajah Han Gyu-sik. Pukulan itu sangat kuat, mengirim Gyu-sik jatuh ke tanah, tubuhnya berguling dua kali.

Ji-soo membuka mata, terkejut. Ia melihat siluet tinggi di sampingnya. Ia langsung terduduk di tanah karena rasa takut yang hebat.

Han Gyu-sik bangkit, memegangi rahangnya yang nyeri. Ia menatap orang yang menyerangnya.

Itu adalah Kim Hyun. Ia berdiri tegak, matanya memancarkan kemarahan dingin, jauh lebih menakutkan daripada amarah yang ia tunjukkan di Taman Samping tadi pagi.

Kim Hyun segera melepas jaket jaket hitamnya dan mengenakannya pada Han Ji-soo yang masih \*shock\*.

Hyun: (Suaranya lembut, penuh penyesalan) "Maafkan aku, Ji-soo-ssi. Aku minta maaf karena melibatkanmu. Aku minta maaf atas semua kekacauan ini."

Ji-soo tidak bisa berkata-kata.

Kim Hyun lalu berdiri tegak, kembali menghadap Han Gyu-sik.

Mereka berhadapan di bawah lampu taman yang redup. Kontras ketinggian mereka jelas terlihat: Hyun 186 cm, sedangkan Gyu-sik 190 cm. Pemimpin Kelas Dua berdiri lebih tinggi, tetapi intensitas di mata Hyun jauh lebih mengancam.

Gyu-sik tersenyum dingin, menyeka darah di sudut bibirnya.

Gyu-sik:"Akhirnya kita bertemu. Han Gyu-sik. Dan kau pasti Kim Hyun."

Kim Hyun tidak peduli dengan basa-basi. Matanya hanya terpaku pada ancaman di depan Ji-soo.

Hyun:(Suara dingin, mematikan) "Aku tidak peduli siapa namamu. Sekarang, katakan padaku. \*\*Kau ingin mati dengan cara apa?"

Han Gyu-sik, Pemimpin Kelas Dua, hanya tersenyum lebar. Pertarungan yang ia cari selama ini, akhirnya dimulai.

Gyu-sik: "Menyenangkan sekali."

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!