Alana Zaskia kehilangan seseorang yang penting dalam hidupnya di sebabkan satu kejadian yang menimpanya, dan yang merencanakan itu semua adalah orang yang ia cintai.
Setelah kejadian itu, Alana hanya menjalani hidupnya sendiri dan mengurung diri, rumah adalah tempat ternyaman baginya.
Tapi sahabat nya selalu berusaha menarik nya keluar.
****
Seperti ia yang terjebak oleh rencana sang pacar, seorang pria juga ikut terjebak bersamanya.
***
"Alana menyukai seseorang"
ucapan sahabat Alana membuat seorang pria menjadi sangat marah.
***
"beraninya kamu menghindar"
Alana yang tidak puas menarik rambut pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kemarahan Reno
Josh melongo melihat adegan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya dan tidak ia sangka akan terjadi di depan matanya.
matanya melihat pakaian yang di pakai wanita itu,
kaos berwarna putih di atas perut di padukan dengan short pants berbahan jeans berwarna biru, memperlihat kaki putih panjang dan perut langsingnya, dengan mantel berwarna biru tua di tangan.
Sebenarnya Amanda tadi memakai mantel panjang nya, tapi sengaja ia lepaskan sebelum masuk ke sini.
"hei lepas gila"
Reno mendorong tubuh sepupunya menjauh.
Ia Amanda lah yang datang pagi pagi dan menerobos kantor sepupu CEO nya pagi pagi.
Setelah menertawakan sahabatnya ia langsung bergegas kemari.
"apa yang kamu lihat, keluar sana"
Marah Reno pada asisten nya, yang dari tadi melihat adiknya seakan ingin di makan.
Amanda tersenyum melihat josh sambil mengedipkan mata nya menggoda.
Josh meneguk liur, tapi saat melihat ada tanduk yang keluar dari atas kepala atasan nya.
Dengan cepat ia menunduk lalu keluar dari sana.
sedangkan Amanda dengan tampang masa bodoh nya, ia berjalan ke arah sofa mewah di dekat dinding kaca ruangan kantor mewah sang Ceo.
Reno berdecak melihat adik sepupunya yang pengangguran, tapi pagi pagi sudah mengganggu orang yang bekerja.
Ia kembali duduk tampa mempedulikan Amanda.
"Ini tentang Alana loh"
Amanda tersenyum melihat Reno langsung berdiri dan berjalan ke arah sofa dengan membawa sebuah bantal mungil.
Ia tertawa terbahak bahak seakan mengerti apa yang terjadi saat melihat cara jalan sepupu nya yang berbeda, apa lagi melihat betapa peminim warna bantal berbentuk hati itu.
"kakek sangat luar biasa ha ha ha ha"
tidak cukup tertawa dengan mulut Amanda menepuk nepuk sofa seperti orang kesurupan, wajah nya merah dengan air mata yang sedikit keluar.
Reno hanya bisa menahan sabar, padahal dia sangat ingin menyeret Amanda ke tempat Ruqyah, tapi demi berita sang calon istri, dia hanya bisa menunggu kerasukan yang di alami sepupunya sembuh sendiri.
'pasti dia terlahir hanya untuk menyusahkan hidup aku'
Gumam Reno pelan
"aduh ha ha ha"
Amanda memegang perut sambil mengelap ujung matanya, masih ada sisa tawa yang perlahan berhenti, ia merapikan rambut lurus panjang nya hingga rapi, lalu mengeluarkan bedak mahal berkaca dari tas mewahnya.
Reno menghela napas dalam, ia memang harus ekstra sabar menunggu tuan putri keluarga pedro
merias diri.
"jadi ada apa dengan Alana"
Tanya Reno tidak sabar setelah Amanda menutup bedaknya.
"dia bilang dia menyukai seseorang"
Ucap Amanda sambil melipat tangan di dada, ia menunggu respon sepupunya, dan.
Reno berdiri dengan wajah dingin dan suram, membuat Amanda meneguk liur takut, ia sedikit menyesal sudah mengerjai Reno dengan nama Alana, dengan cepat Amanda berdiri saat melihat Reno berbalik, ia menarik jas sepupunya yang terlihat akan segera menghabisi seseorang.
darah memang tidak berbohong, sifat obsessi keluarga perdo menurun pada setiap keturunan nya.
"itu kakak, Alana bilang ia suka kakak"
Amanda berkata cepat, ia menunduk saat Reno berbalik menatap nya tajam.
"kamu tidak bohong hemmm?" tanya Reno
Siapa tau Amanda mengatakan itu karena ingin menenangkan nya saja.
"beneran kak, manda tidak bohong, Alana mengatakannya tadi pagi, makanya aku langsung kesini"
Jawab Amanda cepat
Reno tersenyum lebar, ia memeluk Amanda dan mengangkat sepupunya sambil berputar putar, membuat Amanda berteriak terkejut sekaligus lega.
Amanda tersenyum melihat Wajah bahagia sepupunya.
Rasa sakit karena pukulan kakek seakan hilang begitu saja karena berita itu.
"kamu mau uang jajan, mobil baru, atau tas, bilang saja biar Josh mengurus nya"
Ucap Reno setelah menurunkan Amanda.
Amanda melompat senang karena mendapatkan banyak hal pagi ini, itulah kenapa dia tidak mau bekerja, banyak orang yang akan memberinya uang di keluarga pedro.
Reno memanggil Josh lewat intercom.
Tidak lama josh muncul dari balik pintu.
Belum sempat ia bertanya apa apa pada Atasannya, pria itu sudah bicara duluan.
"batalkan rencana kita, kamu harus menyiapkan hal lain " perintah Reno
"Rencana apa pak?" tanya josh
"lamaran" jawab Reno
Josh sedikit terkejut begitu juga Amanda
"kapan pak" tanya josh lagi
"sekarang juga"
Hah
Hah
Amanda dan josh sama sama tercengang