Dilarang plagiat, eklusif hanya di Noveltoon, sudah menjadi hak cipta
Seorang pria bernama SYAFIQ, yang hanya tinggal dengan bibi dan seorang keponakan yang masih kecil berumur 3 tahun. Hari itu ia di pecat karen ahanya salah antar pesanan.
Karena ia memainkan ponselnya tanpa ia sadari ia menabrak tiang listrik dan tiba-tiba ia tersambar listrik dan mati seketika, namun ia malah mendapatkan sistem.
Syafiq di beri kesempatan kedua untuk hidup.
Syafiq mengerjakan yang sudah terprogram di system canggih itu dan ia pun mendapat hadiah dan poin sebagai balasannya.
Meskipun ia kaya, namun ia tetap rendah hati dan suka berbagi.
Dan akhirnya ia bisa membangun perusahaan teknologi tinggi yang terkenal seasia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
"Baru aja di omongi dah mulai lagi, ya udah aku minum dulu deh," ucap Syafiq meneguk minumannya.
"Tadi itu aku memmbantu seorang anak yang jatuh panjat tebing dan bokongku terhempas lantai, ya beginilah jadinya," jelas Syafiq.
"Tapi kamu nggak apa-apa kan?" Tanya Sahara khawatir.
"Sebenernya ya sakit sih, semoga saja cepat hilang sakitnya," ucap Syafiq mengelus-elus bokongnya.
"Jadi ini gimana? Lanjut mainnya apa pulang?" Tanya Tedi.
"Pulang aja yuk," ajak Sahara.
"Ya udah, kita pulang," sambung Syafiq.
Mereka bertiga memutuskan untuk pulang.
"Yedi antar Sahara dulu, nanti baru antarkan aku," saran Syafiq.
"Baiklah," angguk Yedi. "Di mana rumahmu?" tanya Yedi.
"Di jalan melati," jawab Sahara. Yedi mengarahkan jalannya ke arah jalan yang di sebutkan Sahara.
Ding ding
Misi baru
Menyelamatkan seorang anak yang di kejar anjing di sebelah bengkel mobil.
Hadiah 100.000.000
"Bengkel mobil?" tanya Syafiq bingung.
"Kenapa dengan bengkel mobil?" tanya Sahara.
"Di sini mana bengkel mobil?" tanya Syafiq yang melihat ke arah Sahara yang duduk di kursi belakang.
"Oh paling 400 meter dari sini," jawab Sahara yang familiar dengan jalan yang menuju rumahnya.
"Lajukan mobilnya?" perintah Syafiq.
"Ada apa Syafiq?" tanya Yedi yang tak mengerti.
"Cepat aja dan nanti berhenti di bengkel mobil," ucap Syafiq.
"Oke," jawab Yedi mengikuti ucapan Syafiq meskipun ia tak mengerti.
Beberapa menit kemudian, ia sampai juga ke tempat bengkel tersebut dan mendapati seorang anak yang bergelantungan di pagar sedangkan kakinya di tarik-tarik anjing tersebut dengan giginya.
Yang mengherankan, tidak ada yang menolongnya.
Syafiq meskipun dengan bokongnya yang masih sakit tapi ia tetap berlari dan membantu anak tersebut, serta mengusirnya, tapi anjing tersebut tidak mau pergi, Yedi dan Sahar keluar dari mobil dan mengambil kayu dan mencoba mengusirnya, tapi Anjing itu malah mengejar Yedi dan Saraha.
Syafiq meletakkan anak itu di samping pagar karena anjing itu sudah teralih lerhatiannya.
"Berikan kayu itu," ucap Syafiq.
Yedi pun melempar kayunya ke arah Syafiq dan Syafiq menyambutnya.
Syafiq memukul bokong anjing itu dan malah mengejarnya. Dengan membenranikan diri, Syafiq menangkap anjing tersebut dan memegang kakinya dan menutup mulut anjing yang bau itu.
"Pak, siapa pemilik anjing ini?" Syafiq kepada orang yang sedang memperbaiki mobil.
"Punya anak itu," ucap bapak tersebut menunjuk anak yang di selamatkan oleh Syafiq tadi.
Syafiq melihat anak itu. "Ini punya mu?" tanya Syafiq ke arah anak itu. Anak itu mengangguk.
"Kenapa dia ingin mengigitmu? Kamukan Tuannya," ucap Syafiq membungkukkan badannya.
"Kami sedang bermain," ucap Anak itu dengan polosnya. Syafiq jadi bingung.
"Ya udah ini peliharaannya di jaga baik-baik ya, hati-hati di gigitnya ya," pesan Syafiq.
"Ya," ucap anak itu mengambil peliharaannya kembali.
"Ternyata cuma bermain, ku pikir anak itu bakal di gigit beneran," ucap Yedi lega.
Mereka masuk kembali ke mobil.
Ding ding
Misi selesai.
Anda mendapatkan 100.000.000
Hadiah Anda menjadi 1.915.000.000
Selamat Anda mendapatkan 3 poin
Poin Anda menjadi 14 poin.
SYAFIQ
(Apa tidak salah misi? Bukannya tadi di misi anak itu mau di gigit anjing, tapi nyatanya mereka bermain)
SISTEM
(Jika terlalu lama lagi, anjing itu beneran akan mengigit anak tersebut.)
Dan sampailah di depan rumah Sarah.
"Ya udah, aku pulang dulu," pamit Sahara dan kemudian turun dari mobil.
"Oke!" jawab Yedi.
"Sip," ucap Syafiq mengacungkan jempol.
Mereka putar arah dan Yedi menuju rumah Syafiq.
"Makasih ya udah nganterin pulang," ucap Syafiq turun dari mobil Yedi.
"Iya, sama-sama, seperi biasa, besok aku jemput lagi," ucap Yedi. Yedi pun perlahan-lahan meninggalkan rumah Syafiq.
Syafiq masuk ke rumah dan mendapati rumah kosong. "Pergi kemana Bibi ya?" tanya Syafiq celingak-celinguk dan ia pun masuk kamarnya.
"Aduh... bokongku sakit sekali, aku sudah ada poin, kira-kira bisa di tukarkan dengan apa ya," ucap Syafiq duduk bersila di lantai.
Ia pun mengecek di sistem dan terdapat buku perisai.
SYAFIQ
(Berapa yang ku perlu untuk menukarkan dengan buku ini?)
SISTEM
(Anda bisa menukarkan 10 poin)
SYAFIQ
(Baiklah, tukarkan)
Penukaran poin dan buku perisai.
Memuat...
Proses...
Mulai...
10%...
20%...
30%...
40%...
50%...
60%...
70%...
80%...
90%...
100%...
Selesai.
Poin Anda sisa 4 poin.
Syafiq mencobanya tapi tidak terjadi apa pun.
SYAFIQ
(Kenapa tidak bekerja)
SISTEM
(Tuan memilih buku perisai, berarti jika seseorang memukul Anda dari arah yang tidak di ketahui maka Tuan akan tetap baik-baik saja)
SYAFIQ
(Oh, ya sudahlah, aku cari poin lain lagi untuk menambah kekuatan, pasti akan berguna nanti)
Syafiq pun ke dapur mencari makanan dan ia melihat dari celah jendela ada seorang pria mengendap-endap.
"Siapa itu?" tanya Syafiq dan pergi melihat apa kerja pria itu.
Pria itu naik di sebuah ember cat dan mengintip dari lubang pentelasi.
"Ngapain mang?" tanya Syafiq yang nggak jadi makan gara-gara mengikuti pria itu.
"Astaga!" teriak pria itu yang langsung terjatuh. "Kamu dateng kok nggak ngomong-ngomong?" tanya pria yang berumur 40 tahun itu.
"Kan saya ngomong, nanyai kenapa mamang di sini," celetuk Syafiq.
"Mamang minta tolong donk Syafiq, kucing mamang masuk kerumah orang ini, kamu kan tau jika mamang dan orang ini sedang bertengkar, kalo dia lihat muka mamang itu kucing bakal nggak selamat nyawanya," mohon mamang dengan mengatup kedua tangannya.
"Ya udah deh, Aku bantu," ucap Syafiq yang pergi ke depan teras, sedangkan mamang menunggu dan bersembunyi di balik pemilik rumah.
"Permisi," ucap Syafiq sambil melihat orangnya ke dalam rumah.
"Ya," sahut pemilik rumah itu. "Ada apa Syafiq?" tanyanya.
"Di rumah Aunty ada masuk kucing nggak?" tanya Syafiq.
"Oh ada, kucing kamu ya, bentar Aunty ambilkan ya," ucap Tante-tante itu.
"Yaa Aunty," angguk Syafiq. Tante itu pun masuk ke dalam rumah dan ternyata kucingnya garang.
"Syafiq! Kucingnya nggak mau keluar dan dia marah sama Aunty!" teriak Tante itu dari dalam rumah. Syafiq pun terpaksa masuk ke dalam rumah dan mengejar kucing tersebut. Kucing itu tidak mau keluar dan malah menjatuhkan pajangan tante tersebut.
"Aaaaa... pas bungaku!" teriak Tante itu. "Pas bungaku kesayanganku," ujarnya sedih sambil memegang sepihan kaca tersebut.
Syafiq merasa tidak enak hati. "Aunty, jangan sedih pagi ya, ini uang ganti ruginya, semoga Aunty bisa beli yang lrbih dari ini," ucap Syafiq menyodorkan uang 1.000.000.
"Wah, teriam kasih Syafiq," ucap Aunty dengan mata berbinar melihat uang merah-merah.
"Sama-sama Aunty," angguk Syafiq.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE DAN HADIAH
TERIMA KASIH