NovelToon NovelToon
Membalas Dendam Suami Tak Tahu Diri

Membalas Dendam Suami Tak Tahu Diri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Selingkuh / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: dava hanafisha

Seorang gadis dari keluarga kaya jatuh cinta pada pria biasa. Dia memalsukan identitas dan menikah dengan pria itu. Tidak hanya itu, karena dia secara diam-diam meminta bantuan keluarga untuk membantu karir suaminya.

Sayangnya, setelah sang suami sukses, wanita itu di selingkuhi dan bahkan di ceraikan.

Untuk membalas dendam, dia kembali ke keluarganya dan menjadi putri salah satu dari 10 keluarga terkaya di dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dava hanafisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Hallo, Ray apa kamu bisa membantu aku?." tanya Alea kepada lelaki tersebut.

"Bantu apa Al?." tanya lelaki tersebut.

"Bisa kah kita bertemu malam ini di kafe permata?."

"Bisa Al, oke kita ketemu disana."

"Oke, sampai ketemu Ray." Alea memutuskan panggilan nya.

Alea langsung bergegas meninggalkan Apartemen nya dan menuju kafe, karena Winda sudah menunggu dikafe tersebut. Beberapa saat kemudian Alea tiba disana dan tak berselang lama lelaki yang dihubungi Alea pun tiba.

"Hallo Ray, gimana kabar kamu? kenalkan ini teman ku nama nya Winda."

Kedua nya saling berjabatan tangan. Sebelum membahas rencana untuk Alisha, ketiganya masih asik membicarakan yang lain nya.

"Ray, jadi aku punya kerjaan untuk kamu." ucap Winda. "Kamu tak perlu memikirkan berapa bayarnya, pokoknya rencana kamu berhasil aku akan berikan kamu bayaran + bonus untuk kamu."

Winda dan Alea mulai membicarakan rencana nya untuk Alisha kepada Raymond.

Raymond menganggukkan kepalanya, pertanda bahwa iya paham akan rencana yang sudah dibuat oleh Winda.

"Oke, kapan rencana ini bisa aku jalankan?."

"Secepatnya! Kalau bisa besok." ucap Winda tegas. "Kalau kamu sudah berhasil menghubungi Alisha dan mengajaknya bertemu, kamu langsung kabarin aku atau Alea."

Ketiga nya melanjutkan obrolan kembali.

Disisi lain...

Alisha masih didalam kamarnya dengan perasaan yang tak seperti biasanya. "Sebenarnya apa yang akan terjadi. Apa yang harus aku lakukan. Tuhan tolong lindungi aku dan kedua orang tua ku." ucap nya lirih dalam hati.

Tokkk... Tokkk... Tokkk...

"Iya masuk."

"Non, Sudah ditunggu untuk makan malam."

"Iya Bi, nanti aku turun ya."

Tak berselang lama Alisha menghampiri Mama dan Papa nya di meja makan.

"Sha, kita sudah nunggu kamu lho dari tadi."

"Iya Ma, aku lagi lemas saja ini bawaan nya, gak tau kenapa."

"Kamu sakit Sha?."

"Engga Ma, biasa saja cuma bawaan nya lemas saja dan perasaan ku gak enak. Entahlah semoga baik-baik saja."

Setelah beberapa saat, usai makan malam Alisha kembali kekamarnya. Iya langsung meraih ponselnya diatas kasurnya.

"Hmm.. Apa aku minta temenin sama Reno aj ya, jadi sekalian jalan. Tadi kan Reno bilang besok minta ketemu."

Tak berselang lama iya langsung menghubungi Reno.

"Ya sudah besok aku temenin ya kamu ketemu klien nya, tapi kok tumben Sha malem?."

"Gak tau aku juga, makanya aku sekalian minta temenin kamu. Maksudnya mau liat dulu sih gimana perusahaan nya aku gak akan langsung acc aj untuk kerja sama."

"Ya sudah kalau gitu, sampai ketemu besok ya."

*****

Winda dan Alea masih membicarakan tentang rencana nya besok saat Alisha masuk dalam perangkapnya usai Raymond meninggalkan keduanya. "Aku jadi gak sabar mau cepat-cepat besok saja deh, mau liat bagaimana Alisha saat meminum obat itu dan langsung aku kasih tau ke Reno, penasaran sekali akan seperti apa reaksi Reno saat melihat Alisha seperti itu." ucap Winda sinis.

"Kita tunggu saja besok Win, pasti akan gempar juga, apa lagi kalau beritanya sampai Viral." tutur Alea sambil tertawa.

"Pokoknya rencana ini gak boleh gagal, aku sudah menyusun nya dengan sangat rapi. Awas saja kalau Raymond sampai gak berhasil menjalankan rencana ini." Winda tertawa licik.

"Harus berhasil dong Win, aku juga sangat menunggu kesempatan seperti ini."

*****

Keesokkan hari nya...

"Kamu nanti janjian jam berapa Sha sama klien kamu?."

"Jam tujuh malam Ren, kamu bisa kan menemaniku."

"Bisa kok Sha, kamu tenang saja aku akan temanin kamu."

"Makasih Reno, sampai ketemu nanti ya."

Malam harinya Reno dan Alisha tiba di kafe tersebut. Alisha masuk terlebih dahulu kedalam kafe tersebut.

"Yes, akhirnya Alisha datang juga." tutur Winda dengan senyum liciknya.

Tak berselang kemudian Reno datang menghampiri Alisha.

"Reno? Sial! kenapa Alisha datang dengan Reno? Gagal rencanaku ingin memjatuhkan Alisha. Sialan!." ucap Winda kesal.

Alea yang belum tiba di kafe tersebut langsung dihubungi Winda. "Kamu dimana Alea? Sial rencanaku gagal, Alisha datang malah dengan Reno. Kamu segera hubungi Raymond, dia tidak usah datang kesini. Kita akan atur ulang rencana nya." Ungkap Winda kesal, iya langsung mengakhiri panggilan tersebut.

Alea yang baru saja tiba di kafe itu langsung menghubungi Raymond. Setelahnya iya langsung menghampiri Winda didalam.

"Oh jadi lelaki itu nama nya Reno, yang waktu itu aku pernah bertemu dengan mereka juga disalah satu Resto." gumam Alea dalam hatinya. "Kamu sabar dulu ya Win, kita akan cari cara untuk menghancurkan Alisha."

"Bisa-bisanya mengajak Reno. Apa mereka memang sudah pacaran, makanya Reno menemani Alisha? Sial! Awas saja kamu Alisha aku akan membuat perhitungan dengan kamu lebih dari ini!." Winda semakin kesal dibuatnya, apalagi melihat kebersamaan mereka.

Sementara itu...

"Sha, mana klien kamu. Sudah jam segini belum datang juga? harusnya kalau dia telat datang kabarin kamu dong."

"Iya Ren, ini aku coba hubungi tapi gak bisa. Apa aku dikerjain ya?."

"Maksud kamu dikerjain bagaimana?."

"Ya buktinya saja gak jelas seperti ini."

"Alhamdulillah aku bisa menemani kamu ya, kalau gak kasian kamu nya kalau kaya gini, Ya sudah kita jalan-jalan saja yu."

Kini keduanya meninggalkan kafe tersebut.

"Ren apa jangan-jangan kemarin perasaan aku gak enak itu karena ini ya, ada orang yang berusaha berbuat jahat sama aku?."

"Kamu gak boleh berfikiran yang gak baik dulu, mungkin saja orang itu ada kendala lain."

"Entah lah ren aku juga gak tau."

*****

"Alea, pokoknya kamu harus bantu aku menyusun rencana baru untuk Alisha, Rencana yang sudah aku susun dengan rapi gagal begitu saja didepan mata."

"Kamu tenang saja Win, itu hal kecil bagiku. Dulu nya Alisha adalah tumbal ku hampir setiap hari." ucap nya tertawa.

"Oke kalau begitu, aku percayakan kali ini kamu yang mengatur semua rencana itu, harus berhasil aku gak mau gagal seperti hari ini. Aku gak mau melihat mereka pergi bersama lagi. Sial sekali perempuan itu."

"Kamu tenang saja Winda, jangan meragukan rencana ku ini."

Kedua nya mengakhiri panggilan nya tersebut.

Disisi lain...

"Kak bantuin aku dong untuk mengerjakan ini, kamu jangan menerima laporan dari aku saja. Ini kan usaha kita bersama. Tapi kamu sibuk bermain game terus."

"Yasmin, belajar lah kamu berwirausaha.. Jangan hanya bisanya kamu jalan-jalan saja. Sekali-kali aku merasakan hasil usaha kamu."

"Ya justru itu ka, kamu ajarin aku jangan hanya bicara saja."

Adik dan kakak itu saling berdebat argumentasi.

**

**

"Apa perasaan kamu saat ini masih gak enak?."

"Sudah lebih legaan sih Ren, gak seperti kemarin. Makanya aku sempat berfikir seperti itu."

"Alhamdulillah kalau lebih baik. Besok ngantor gak? atau masih mau dirumah saja?."

"Belum tau nih, sepertinya masih akan dirumah lagi besok." jawab nya tertawa.

"Enak ya, bisa ganti-gantian sama Papa kamu." ledek Reno.

"Aku masih belajar Ren, belum semua nya aku pahami. Masih banyak berdiskusi sama Papa kalau dirumah."

"Ya bagus, semua nya memang dimulai dari 0 Sha, gak ada yang langsung instant. Tapi lambat laun kamu akan bisa sendirinya."

"Seperti kamu ya, pengusaha muda yang sukses."

"Alhamdulillah.. Wah pujian kamu berlebihan Sha, aku juga masih banyak belajar kok."

"By the way, teman kamu siapa yang waktu kita ketemu dipesta itu? dia mantan kamu ya?."

"Hah mantan aku? yang mana Sha?."

"Aku lupa namanya, tapi dia menghampiri kita waktu itu."

"Winda? Dia bukan mantan aku. Cuma teman saja."

"Tapi sepertinya kalian pernah dekat ya?."

"Ya dekat sebagai teman aj Sha. Kenapa kok kamu tiba-tiba nanyain Winda?."

1
dava hanafisha
terimakasih kak 🥰 .. oke siappp
dava hanafisha
maaf typo kak 😁🙏
QueenRaa🌺
sakit semua ini sekeluarga😭
dava hanafisha: Gregetan ya 😫
total 1 replies
QueenRaa🌺
alurnya bagus, tpi ini typo ya thor? kata padamu seharusnya padaku kan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!