adzqia putri wijaya
halo saya adqia putri wijaya panggil saja adzqia umurku 18 tahun....tapi di umurku yang masih muda ini saya tidak bisa menikmati masa muda seperti yang lainnya aku harus menerima perjodohan di lantaran perusahaan ayahku yang tiba tiba harus bangkrut dan ayahku yang mendadak terkena serangan jantung sebagai balas budi
datang lah teman bisnis ayahku yang menawarkan bantuan sekaligus menjodohkan anaknya yang bernama Rangga putra kusuma kara karan kedua orang tua kami memang udah bersahabat sedari SMA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raramemduy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
"Echhh itu kan doni dan genk nya kenpa tuh bisa babak belur gitu " tanya laila dengan antusias
Dan di jawab dengan gelengan kepala saja oleh sahabatnya karena mereka sendiri juga tidak tau ,saat hal itu terjadi kan mereka sedang bersama jelaslah mereka tidak tau .Sesaat setelah mobil itu pergi Rangga kembali menemui Adzqia .
Acara demi acara di lalui kini malam mulai larut dan acra pun usai saatnya untuk pulang
Rangga mengajak Adzqia untuk pulang ,dan kembali ke mobil untuk mengantarkan Adzqia pulang ketika di mobil
" Kak makasih iya udah nemenin buat acara parti " tiba tiba Adzqia mengucapkan terimakasih sebenernya kata kata itu tiba tiba membuat hati Rangga sangat bahagia ntah sejak kapan dia merasa senang seperti ini ,namun Rangga tudak mau mengakui pada dirinya bahwa malam ini dia sangat senang.
Jawaban Rangga hanya singkat karna dia tidak mau bahwa Adzqia menyadari perasaannya yang sedikit aneh , bukan sedikit emang aneh .
"Hmmmm"jawaban Rangga yang singkay dan cuek .Setelah itu mobil hitam sport merek ternama dan limited edition itu pun berjalan memecah jalan raya ibu kota yang memang sudah sepi karna sudah larut malam.Rangga melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah Adzqia ,setelah sampainya dia langsung putar balik mobilnya tanpa berpamitan dengan kedua orangtua Adzqia .
Tok.... Tok...Tok...
Mendengar suara ketukan pintu dan bell yang berbunyi ber ulang ulang membuat bunda terbangun dan menuju ke bawah untuk membukakan pintu dan ternyata setelah di buka hanya Adzzqia saja yang berdiri sendiri di depan pintu ...
"Loh nak kok sendiri mana Rangga" tanya bunda
tanpa menjawab Adzqia langsung memeluk bundanya ,kemudian di ajaknya Adzqia untuk masuk ,dan mereka berdua berjalan menuju kamar Adzqia karna bunda merasa putrinya ingin berbicara sesuatu kepadanya
"Bunda Adzqia tidak ingin melanjutkan perjodohan ini bunda kami tak saling syang dan cinta kelihatannya juga kak Rangga masih mencintai mantannya" jawab Adzqia
sang bunda hanya bisa memeluk dan menggosok gosok punggung putrinya sangking sedihnya putrinya pun terlelap di pelukan bunda , di baringkannya pelan - pelan Adzqia di tempat tidur .Sebenarnya bundanya juga tidak tega melihat putrinya seperti ini tapi apa boleh buat kehendak ayah yang tak bisa di tolak
....Hari berganti hari minggu berganti minggu tak terasa hari yang syakral itu pun tiba iksebuah pesta nan meriah telah diselenggarakan .Adzqia terlihat sangat cantik bak rattu namun orang yang beediri di sampingnya yang kini telah menjdi suaminya hanya diam seribu bahasa dan Adzqia hanya sesekali teesenyum dengan menahan air mata .Pesta pun telah usai satu persatu tamu pulang begitu juga dwngan orangtua mereka ,tapi orang tua Rangga telah menyiapkan hotel sangt romantis buat pengantin baru tapi Rangga menolaknya karena lebih memilih pulang ke apartemennya.Kehidupan baru pun di mulai dan ini awal dari sebuah peenderitaan.
Adzqia di apartemen suaminya hanya di jadikan seorang pembantu betapa kejamnya seorang Rangga
Sepasang suami istri yang cuma sebatas hitam di atas putih itu pergi menujh apartemen Ranggga ,dari gedung hanya butuk waktu 10 menit mereka sampai .
Setelah sampai Rangga menunjungkan kamarnya dan kamar Adzqia
"Disana kamarku dan kamarmu disini , sekarang istrahatlah dan mulailah kerjamu besuk menyiapkan segala keperluanku dari aku bangun tidur sampai tidur lagi" ucap Rangga
Adzqia hanya bisa terdiam dan tertunduk karena takut.Kemudian mereka masuk kekamar maaing masing
