NovelToon NovelToon
SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

SEKEPING HATI UNTUK SAHABAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Anggun

Gue sebenarnya suka sama Lo, Lo mau gak jadi pacar gue?

Mata Zea terbelalak rasa bahagia tak terkira saat mendengar ucapan Fero
Namun hanya seketika rasa bahagia itu hilang saat mendengar kelanjutan ucapan Fero
Kira-kira kalau gue ngomong begitu diterima apa gak ya sama Shena?"
"Hah, Shena?"
"Iya gue suka sama Shena, Ze. Gue mau jadiin dia pacar gue. Gimana menurut Lo?"
Zea menelan salivanya dengan susah payah. Lagi-lagi dia tertipu dengan ucapan sahabatnya yang selalu menggantung itu.
Zea gadis cantik berhidung mancung yang mencintai sahabatnya sendiri. suatu hari dia pernah tidak sengaja mengucapkan perasaannya tapi malah ditertawakan oleh Fero.
Sahabat tetaplah akan menjadi sahabat tidak pernah berubah menjadi cinta. itu yang selalu Fero usapkan pada Zea
Fero yang tidak peka terhadap perasaan Zea malah berusaha mengejar cinta Shena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAHABAT 10

Sejak satu jam yang lalu Fero mondar mandir bagai setrikaan, pemuda itu kepikiran apa yang telah dia lakukan kepada Zea tadi.

Sesekali ia memukul kepalanya kenapa ia tadi melakukan itu kepada Zea.

"Zea marah gak sih dengan apa yang telah gue lakukan tadi?" gumam Fero sambil menggigit kukunya " Masa Gue jatuh cinta sama Zea?"

Fero gelisah, ia merasa bersalah.

"Kita itu kan sahabatan masa kita pacaran?

Jam menunjukkan pukul satu dini hari, tapi Fero belum bisa tidur. Dia membuka laptop yang tadi di berikan Mama nya. Kata Arinda itu laptop miliknya. Barangkali Fero butuh untuk mengerjakan tugas sekolahnya karena laptop yang biasa Fero pakai ikut di tarik Papa nya.

Fero iseng-iseng membuka folder berisi foto-foto, dia mengernyit ketika melihat folder yang diberi nama Zero

" Zero? Kok Gue kayak gak asing sama folder ini" ucap Fero lalu meng klik folder tersebut.

Saat folder terbuka mulut Fero pun ikut terbuka.

Folder itu berisi foto Fero dan Zea dari bayi sampai mereka sebesar ini. Effort banget Mama nya mengumpulkan foto sampai sebanyak itu.

"Ini beneran foto Gue sama Zea, kok Mama bisa punya foto terbaru Gue? Ini kemarin kan?" Fero bertanya pada diri sendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩ...

Disisi lain Zea pun tidak bisa tidur. Matanya sama sekali tidak mau terpejam perasaannya campur aduk mengingat yang tadi Fero katakan.

Zea menutup wajahnya dengan bantal lalu ia berteriak agar suaranya tidak kedengeran orang lain.

Tiba-tiba pintu kamar Zea terbuka dan membuat gadis itu terkejut.

"Ngapain Lo?" tanya Andi.

"Hah? Gak apa-apa? Ngapain kak Andi kesini? Coba biasain kalau masuk ke kamar orang itu ketok pintu dulu jangan asal masuk!" omel Zea sambil memperbaiki duduknya

"Memangnya kamu orang? Lagian kakak tau kalau kamu gak tidur, makanya langsung masuk aja tadi."

Zea mendelik kesal, Andi memang sering membuatnya kesal.

"Ngapain kesini? Kalau gak penting mending kakak keluar, aku mau tidur"

Andi meletakkan beberapa lembar foto di atas kasur dan meminta Zea untuk melihatnya.

Tangan Zea terulur mengambil lembaran foto itu. Dahi Zea mengernyit "Loh ini foto Tante Indi kan kak?"

Andi mengangguk

"terus ngapain kak Andi kasih lihat foto Tante Indi jam segini? Ngigo kali ah" ucap Zea sambil membolak-balik foto-foto tersebut.

Andi duduk di tepi kasur lalu memegang tangan Zea " Kamu jangan kaget ya?"

Zea menegang pikirannya sudah kemana-mana "Tante Indi kenapa kak? Jangan bilang Tante Indi sudah tidak ada, Tante Indi meninggal?"

"CK!" Andi berdecak "ngaco kamu!"

"Lha terus? Tante Indi sakit parah? Prtku donor? Kak Andi mau aku jadi pendonornya?"

"Ih apaan sih Ze? Ngawur kamu!"

"Makanya ngomong yang jelas, Tante Indi kenapa?" desak Zea tak sabar.

"Janji jangan kaget"

Zea mengangguk dia sudah meyakinkan dirinya supaya tidak kaget dan jantungan lalu meningggoy di tempat

"Sebenarnya orang yang merencanakan kecelakaan kamu itu Tante Indi"

Zea terbelalak, tidak bisa! Zea tidak bisa untuk tidak jantungan. Ini terlalu mengejutkan.

"Kak Andi bercandanya gak lucu, gak mungkin Tante Indi melakukan hal itu" ucap Zea dengan suara bergetar.

Andi menggenggam erat tangan Zea " Kakak juga awalnya gak percaya. Tapi, tapi memang itu kenyataannya, kakak juga baru tau tadi sore dari Om Doni"

"Om Doni tau?"

Andi kembali mengangguk "Om Doni juga baru tau Ze "

Zea menggelengkan kepalanya, dadanya terasa sesak memikirkan Tante Indi yang bisa melakukan hal jahat itu kepadanya.

"Kenapa Tante Indi ngelakuin hal itu kak? Apa aku ada salah sama dia?"

Andi menghela nafas awalnya tidak mau memberi tahu Zea. " Semua karena warisan Ze!"

Zea mengernyit "Warisan? Warisan apa? Warisan Papi?"

"Kamu menjadi salah satu penerima warisan milik om Doni, Tante Indi gak terima makanya ia mau nyelakain kamu"

Zea tak bisa berkata-kata lagi, hampir saja ia mati konyol karena warisan yang dia sendiri tidak tahu.

Om Doni dan Tante Indi memang tidak mempunyai keturunan makanya Zea masuk daftar penerima warisannya.

"Demi keselamatan kamu, mulai Senin kemana-mana kamu harus sama Fero. Cuma Fero yang bisa ngelindungi kamu dari Tante Indi "

"Fero?"

"Iya, Papanya Fero udah setuju sama usulan kakak. Dan kakak tidak menerima penolakan!"

...ΩΩΩΩΩΩΩ...

Kemana-mana harus sama Fero!

Kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga Zea semalaman Zea tidak bisa tidur karena masalah Tante Indi dan juga Fero.

Bagaimana mungkin Zea dan Fero kemana-mana harus berdua, pasti ada rasa canggung setelah kejadian kemarin itu.

Menang bukan sesuatu yang baru dimana ada Zea disitu ada Fero. Tapi yang dimaksud Andi bukan kebersamaan seperti biasanya.

Selangkah Zea keluar dari gerbang rumahnya maka Fero harus dengan sigap menemaninya. Begitu yang dimaksud Andi.

Zea keluar kamar dengan rambut acak-acakan. Tak hanya itu kantung matanya menghitam itu pertanda kalau gadis itu semalaman tidak tidur alias begadang.

"Zea kamu kenapa?" tanya Zoya, ia terkejut melihat penampilan Zea pagi ini. Biasanya putri bungsunya itu rambutnya selalu rapi. Tapi pagi ini penampilan Zea jauh dari kata rapi. Sungguh tidak menggambarkan seorang Zea sama sekali.

"Pagi Mami" Zea tersenyum dan menyapa Zoya.

"Begadang ngerjain tugas atau insomnia kamu kambuh?" tanya Zoya

Zea tak langsung menjawab. Ia meneguk segelas air terlebih dahulu "Ngerjain tugas Mi" dustanya.

Zoya menghela napas dan geleng-geleng kepala "jangan terlalu dipaksa Ze, jangan mentang-mentang libur semua tugas di gas pol. Istirahatnya jangan lupa juga"

"Iya Mami, ini aku mau tidur bentar ngantuk banget "

gadis berhidung mancung itu meninggalkan Zoya yang masih nampak khawatir. Zea pernah insomnia sampai tidak bisa tidur berhari-hari. Hal itu yang membuat Zoya khawatir kalau insomnia Zea kambuh

Sesampainya di Zea tidak langsung bisa tidur. Justru ia membuka sosial medianya hanya untuk sekedar mencari informasi pagi ini. Informasi apa saja yang bisa menghiburnya di pagi hari yang galau ini.

Saat Zea lagi scroll medsosnya tiba-tiba teleponnya berbunyi

1
Mukmini Salasiyanti
salken, thor
ZeNa
🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!