"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERBONGKAR
"Kak, Baju ganti Sasha mana?" tanya Naya saat membuka tas milik Reyvan.
"Gue gak bawa Nay"
"Lah lo gimana sih, baju ganti istri gak lo bawa"
"Gue kira Sasha pake baju passien dari rumah sakit"
"Iya sih, tapi kan daleman Sasha harus bawa sendiri lah kak"
Reyvan hanya nyengir karna tidak memikirkan hal itu.
Naya dan Fitto pamit pulang, sebelum pulang, Billy menghampiri Reyvan.
"Rey" Seketika wajah Billy berubah.
"Udah ada kabar Bill?"
Billy hanya diam tidak menjawab.
"Apa Sasha itu Little yang slama ini gue cari Bill?" tanya Reyvan penuh selidik.
"Tidak diragukan lagi Rey, Sasha adalah little, little lo yang slama ini lo cari tapi slama ini juga sia-siain"
Rey menggusar rambutnya kebelakang,
"Tempat bimbel Sasha, dan tahunnya, sama dengan tempat bimbel lo juga ditahun yang sama dengan yang lo ceritakan"
"Belum terlambat kan Bill?"
"Perbaikilah Rey, masih ada waktu dan kesempatan, Sasha adalah kebahagiaan lo" Ucap Billy sambil menepuk pundak Rey kemudian berdiri lalu pergi untuk mengantar Naya pulang.
Rey kembali masuk kedalam ruang perawatan Sasha, gadis itu masih belum sadar dibawah pengaruh obat bius. Rey dengan setia menggenggam tangan Sasha dan menundukan kepalanya di brankar Sasha lalu tertidur.
Sasha terbangun saat obat biusnya sudah habis, dia merasakan tubuhnya sangat sakit, dan juga merasa sangat haus.
Sasha melihat Reyvan yang tertidur sambil menunduk.
"Mass" Panggil Sasha dengan pelan.
Reyvan terbangun dan menatap Sasha.
"Sha.. kamu gapapa?" ucapnya dengan panik.
"Aku haus Mas"
Reyvan memberikan Sasha minum kemudian menekan tombol untuk memanggil suster.
Suster dan Dokter jaga masuk dan memeriksa kondisi Sasha.
"Semuanya bagus, tidak ada yang perlu dikhawatirlan" ucap dokter jaga kemudian keluar bersama Suster.
Reyvan duduk dikursi sebelah brankar, tangannya masih setia menggenggam tangan Sasha.
"Maafin aku Sha" Ucapnya dengan penuh penyesalan.
"Aku gapapa mas" jawab Sasha dengan pelan sambil sedikit tersenyum.
"Kenapa kamu gak bilang Sha? kenapa kamu harus nekat jadir driver?"
Sasha hanya diam tidak menjawab.
"Dari sekarang, aku akan tanggung jawab untuk kamu Sha, jangan pernah merasa sendiri lagi, kita mulai dari awal hubungan rumah tangga ini, aku sayang kamu"
"Benarkah mas?"
Reyvan mengangguk, dirinya sangat ingin bilang bahwa dia adalah panda yang slama ini Sasha tunggu, namun Reyvan merasa tidak pantas karna slama ini tlah mengabaikan Sasha, dirinya ingin berubah jadi lebih baik lagi, membuat Sasha jatuh cinta secara perlahan.
"Sekarang tidur ya Sha, biar besok kondisi kamu lebih enak lagi" ucap Reyvan dengan lembut dan mengecup kening Sasha.
"Mas juga tidur disana" Sasha menunjuk bed untuk penunggu passien, "jangan tidur disini, mas juga kan baru sembuh"
"Gapapa Sha, aku mau dekat sama kamu terus, nebus segala kesalahan aku" lirih Reyvan.
"Jangan mas, gak baik tidur sambil duduk"
"Kalo gitu aku tidur sama kamu disini ya, brankarnya kan cukup besar Sha" Ucap Reyvan dengan nada menggoda.
Sasha hanya mengangguk, enggan berdebat, karna dirinya sudah merasa ngantuk sekali.
Reyvan naik keatas berankar dan tidur disebelah Sasha, dia tertidur sambil memegang tangan Sasha.
Pagi hari tlah tiba, Reyvan bangun terlebih dahulu, dia melihat gadis disampingnya,
"My Little Girl" Gumamnya sambil mengecup kening Sasha.
Reyvan ke toilet untuk membersihkan diri, kemudian setelah selesei, Reyvan melihat suster yang mengantar sarapan untuk Sasha, dan melihat Sasha yang sudah terbangun.
"Sayang, makan dulu yuk" Ucap Reyvan sambil mendekatkan meja berisi makanan ke brankar Sasha.
Sasha merasa terkejut dengan panggilan Sayang dari Reyvan.
"Mas aku gak mau makan itu"
"Terus kamu mau makan apa? dari semalam kamu belum makan"
"Aku mau makan roti coklat aja"
Reyvan tersenyum dan memegang pipi Sasha.
"Makan ini dulu sedikit ya, nanti habis makan, aku turun kebawah cari roti" bujuk Reyvan.
Sasha mengangguk, kemudian menerima suapan dari tangan Reyvan.
"Masih mau Roti?" tanyanya lagi setelah Sasha menghabiskan sarapannya.
Sasha mengangguk, "Masih mas"
"Tunggu disini sendiri gapapa? aku turun dulu cari Roti"
"Iya, mas juga sekalian cari sarapan untuk mas juga ya"
"Tentu dong sayang" Jawab Reyvan sambil mengelus puncak kepala Sasha kemudian mencium kening Sasha.
Sasha merasa heran akan perubahan sikap Reyvan, "Kenapa mas Rey bisa berubah begitu" Batin Sasha.
Reyvan menuju mini market, dia membeli Roti juga beberapa cemilan untuk dirinya dan Sasha, tak lupa Reyvan membeli ice cream dan lolipop kesukaan Sasha.
Dirumah Bunda,
"Nay kamu mau kerumah sakit?" tanya Ayah saat sarapan bersama.
"Iya yah, diantar sopir aja, soalnyya Billy handel kerjaan Kak Rey dikantor"
"Kalo gitu jalan sama Ayah aja, ayah juga mau lihat kondisi Sasha dulu sebelum kekantor"
"Bunda nyusul aja ya Yah, mau buat puding dulu untuk Sasha, biar bunda nanti sama supir" Sahut bunda.
Ayah dan Naya pergi menuju rumah sakit, namun Naya teringat akan satu hal.
"Yah mampir dulu ke Apartemen kak Rey"
"Lho ada apa Nay?"
"Kak Rey itu kebangetan, masa kemarin dia cuma bawa baju ganti buat kak Rey doang, Baju Sasha gak dibawain" gerutu Naya.
"Lah kan Sasha pake baju passien dari rumah sakit Nay" jawab Ayah dengan tenang.
"Iya yah, tapi masa Sasha gak ganti dalaman yah, atau untuk baju pulang"
"Ya sudah kalo gitu kita mampir dulu ke apartemen Rey"
Naya dan Ayah tiba diapartemen Reyvan, naya menekan tombol pintu apartemen, ART Rey membukakan pintu.
"Bi Asih" sapa Ayah yang memang mengenal Bi Asih karna dulu Bi Asih sempat bekerja dirumah Bunda.
"Pak Rivano, selamat pagi" jawabnya dengan hormat.
"Bi Asih sudah tau kalo Sasha dirumah sakit?" tanya Ayah.
"Be.. belum pak, ada apa dengan non Sasha Pak?"
"Kecelakaan"
Sementara Ayah ngobrol dengan Bi Asih, Naya langsung masuk menuju kamar Reyvan, dia membuka lemari Reyvan dan mencari pakaian ganti untuk Sasha, namun dirinya tidak menemukan barang-barang milik Sasha dikamar Reyvan.
Naya keluar dari kamar dan menghampiri Bi Asih.
"Bi, baju-bajunya Sasha dimana? koq gak ada dilemari"
"Ada koq Non, baru bibi rapihkan" jawabnya bi Asih karna tidak mengetahui bahwa Naya masuk kekamar pribadi Reyvan.
"Gak ada Bi, aku udah buka lemari dikamar utama gak ada"
"Ma.. Maaf Non, baju non Sasha ada dikamar Non Sasha sendiri"
"Iya Bi, dikamar utama gak ada" jawab Naya.
"Maksud Bibi, baju non Sasha dikamar non Sasha sendiri, didepan kamar utama"
Ayah dan Naya sedikit terkejut, kemudian bergegas kekamar yang dimaksud bi Asih.
Naya melihat kesekitar, dan membuka lemarinya, hanya ada baju Sasha dan perlengkapan Sasha hanya ada dikamar ini tidak bercampur dengan barang pribadi milik Reyvan.
Naya dan Ayah saling menatap kemudian menatap Bi Asih.
"Bi Asih bisa jelaskan ini?" Tanya Ayah.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
tanya pada diri thor jika suami salah paham dan pergi jauh dan sesudah salah paham itu jelas suami tetap tidak pergi bertahun2 dia disana hidup tenang saja dan kau disini terus mencari kayak orang gila, dan setelah bertemu suami terus mengabaikan mu apakah kau masih mau mengejar cinta suami kayak gitu dan mau jadi pengemis cinta
tanyakan pada diri thor
jadi novelis netral bukan hanya melihat dari sudut pandang pemeran utama wanita saja tapi nilai juga dari sudut pandang pemeran utama pria, biar novel mu tidak egois
reyvan salah dan dia udah medapat balasan setimpal tapi apakah shasa tidak melakukan kesalahan, jawaban shasa banyak melakukan kesalahan tapi egoisnya novel ini dan author malah membenarkan semua kesalahan shasa
maaf bacanya lompat2,,