NovelToon NovelToon
Pahitnya Cincin Di Jari Manis

Pahitnya Cincin Di Jari Manis

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:375.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dwi cahya rahma R

Maura Geraldin, wanita cantik yang berprofesi sebagai Dokter kandungan, akhirnya menerima lamaran dari sang kekasih yang baru di kenalnya selama 6 bulan, yaitu Panji Kristian anak terakhir dari keluarga Abraham yaitu pemilik perusahaan batu bara.

Namun tidak menyangka Panji, Laki-laki yang di cintai Maura ternyata mempunyai wanita lain di belakang Maura, padahal mereka berdua sudah bertunangan, akan kah Maura membatalkan pertunangannya, atau malah mempertahankan hubungan mereka.

Jika kalian penasaran simak terus yukk perjalanan mereka.. jangan kasih kendor.. Dan jangan lupa untuk like nya juga.

Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 11

Dengan kepala yang berat Maura baru saja membuka matanya, saat membuka mata ia sedikit terkejut karena tiba-tiba sudah ada di rumah sakit. Maura yang mengetahui itu pun langsung beranjak untuk duduk.

"Kenapa aku di sini?, bukankah tadi aku ada di dalam mobil." ucap Maura yang sangat bingung terkahir yang dia ingat dirinya berada di dalam mobil, dan kenapa tiba-tiba bisa di rumah sakit.

"Kamu sudah siuman?." tanya seorang laki-laki yang sedang duduk di sofa.

Maura yang mendengar suara laki-laki pun seketika langsung menatap ke arah laki-laki tersebut. "Kamu siapa?." tanya Maura."Bagaimana aku bisa ada di sini, siapa yang membawa ku ke sini."

"Kamu mau aku jawab yang mana dulu?." ucap laki-laki yang sudah berjalan mendekat ke arah Maura.

"Maksud kamu?."

"Ya kamu mau aku jawab yang mana dulu, pertanyaan mu sangat banyak, kamu siapa? bagaimana aku bisa di sini? siapa yang membawa ku ke sini?." jawab laki-laki tersebut.

Maura yang mendengar ucapan laki-laki itu seketika mengusap wajahnya. "Oh iya maaf, kamu siapa?." tanya Maura lagi.

"Perkenalkan aku Kenan." Kenan yang sudah menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Maura.

Maura yang merasa masih asing dan tidak mengenal siapa laki-laki itu pun enggan untuk bersalaman."Aku Maura.. apa kamu yang membawa ku ke sini?."

"Iya.. tadi aku tidak sengaja melihat mobil mu berhenti di sebrang jalan, dan aku melihat mu sedang tidak sadarkan kan diri di dalam mobil, aku kira kamu sedang mengalami kecelakaan, makanya aku langsung membawa mu ke rumah sakit, tapi kata dokter kamu baik-baik saja hanya pingsan karena kelelahan." jelas Kenan kepada Maura.

Maura yang mendapat penjelasan dari Kenan pun seketika hanya mengangguk pelan, walaupun Maura baru saja mengenal Kenan, tapi Maura merasa bahwa Kenan adalah laki-laki yang baik.

"Terimakasih sudah menolongku." ucap Maura.

Saat Maura dan Kenan masih mengobrol, Tiba-tiba Panji datang ke rumah sakit tersebut, dan langsung masuk ke dalam ruangan Maura begitu saja.

"Sayang.. apa kamu baik-baik saja?." tanya Panji yang sudah mendekat ke arah Maura.

Maura yang melihat kehadiran Panji seketika kembali teringat kejadian barusan yang membuat dirinya pingsan. "Untuk apa kamu ke sini, aku sudah bilang kepadamu bukan, kita sudah putus." ucap Maura menatap benci ke arah Panji.

"Masalah itu jangan di bahas dulu, yang terpenting adalah kondisimu sekarang, kamu baik-baik saja kan?." Panji yang mengalihkan pembicaraan.

Maura sudah tidak lagi mengindahkan ucapan Panji, ia pun segera turun dari ranjang pasien, Maura segera keluar dari rungan, namun lagi-lagi di cegah oleh Panji. "Kamu mau ke mana, kamu masih sakit." Panji yang menarik tangan Maura, namun Maura segera menepis nya.

"Maura.." teriak Panji, namun Maura sudah berlari keluar dari rungan.

Panji yang melihat Maura sudah pergi pun segera untuk mengejarnya, sedangkan Kenan yang melihat adegan barusan hanya diam mematung di tempat. "Apa laki-laki itu ketauan selingkuh?." ucap Kenan pelan.

Maura baru saja keluar dari rumah sakit, dan segera masuk ke dalam mobilnya, namun sebelum masuk ia terus di cegah oleh Panji. "Maura.. dengerin aku dulu, jangan seperti anak kecil."

"Apa lagi yang harus aku dengarkan Ji, apa? semua sudah jelas bukan, tidak ada yang perlu kamu jelaskan kepadaku, dan stop untuk mengejar ku, aku sudah tidak mau mendengar apa pun dari kamu." Maura yang kembali masuk ke dalam mobil namun di cegah oleh Panji.

"Itu hanya salah faham, tidak mungkin aku berkencan dengan mamamu, aku masih waras Maura."

"Stop.. aku bilang stop..." Maura yang sudah mendorong tubuh Panji, dan langsung masuk ke dalam mobil lalu menutup pintu mobil dengan kasar.

Setibanya di rumah, Maura sudah di sambut oleh kakaknya yaitu kak Dinda. Kak Dinda yang melihat adiknya lesu dan pucat seketika mendekat. "Maura apa kamu baik-baik saja, kata papa kamu tadi di rumah sakit, apa kamu sedang sakit, apa yang terjadi dengan mu."

"Aku tidak apa-apa kak, tadi hanya pingsan kata dokter hanya kecapean." jawab Maura dengan malas.

Maura pun kembali melangkahkan kakinya untuk menuju ke kamar, sedangkan kak Dinda masih diam, kala adiknya hanya diam dan begitu terlihat sangat pucat. Tuan Guntoro yang mendapat info dari rumah sakit sebelah kalau anaknya pingsan pun seketika baru saja tiba di rumah. Tuan Guntoro begitu cemas dengan ke adaan Maura, ia pun memutuskan untuk pulang lebih awal.

"Papa" ucap kak Dinda yang melihat papa nya sudah pulang.

"Apa adikmu sudah pulang?." tanya tuan Guntoro.

"Iya pa.. baru saja masuk ke dalam kamar, tadinya Dinda mau ke rumah sakit, tapi Maura malah udah pulang lebih dulu."

"Ya sudah papa temui Maura dulu." ucap tuan Guntoro dan kak Dinda pun hanya mengangguk pelan.

Di tempat lain, nyonya Geraldine baru saja mendapat info dari suaminya bahwa Maura baru saja pulang dari rumah sakit, nyonya Geraldine yang mendapat pesan dari tuan Guntoro seketika semakin cemas, namun nyonya Geraldine juga takut kalau Maura bilang ke pada papanya bahwa nyonya Geraldine dan Panji mempunyai hubungan.

"Aduh bagaimana ini, aku harus gimana, kalau aku pulang, aku takut Maura akan bilang ke ayahnya jika aku berselingkuh dengan Panji, tapi kalau aku tidak pulang mas Guntoro akan marah kepadaku."

Nyonya Geraldine masih saja duduk di ruangan klinik kecantikannya sambil memijat keningnya, ia benar-benar frustasi karena tertangkap basah oleh anaknya sendiri. Nyonya Geraldine pun memutuskan untuk menghubungi Panji dan menanyakan apakah Panji berhasil menyakinkan Maura, bahwa mereka berdua tidak ada hubungan.

"Tutt... Tutt.. Tutt..". telfon yang tak kunjung di angkat oleh Panji, dan tidak lama akhirnya telfon pun sudah di angkat.

" Bagaimana, apa kamu berhasil meyakinkan Maura?."

"Belum tan, sepertinya Maura sangat marah dengan kita, dia sudah tidak mau mendengarkan penjelasan dari ku, sepertinya dia sudah tidak percaya lagi denganku, lebih baik kita jangan berkomunikasi dulu tan, karena kondisinya belum kondusif."

"Lalu apa yang akan kamu lakukan kepadanya?." tanya nyonya Geraldine kepada selingkuhannya tersebut.

"Nanti malam aku akan datang ke rumah, karena om Guntoro juga tadi menghubungiku, agar berbicara dengan Maura, karena Maura tidak mau berbicara dan bertemu dengan siapa pun."

"Baik lah.. jangan sampai kita ketahuan sama om Guntoro Ji, itu bisa bahaya, jangan sampai Maura bilang ke pada papanya."

"Baik tan.. biar aku yang mengurus semua ini." ucap Panji.

"Ya Udah tante tutup ya, l love you." ucap nyonya Geraldine.

"Love you more." jawab Panji lalu telfon pun sudah terputus begitu saja.

1
Capricorn 🦄
.
Setya
Lha kalo trtukar waktu bayi is okelah, tpi kalo dah balita atau anak2 masa ortunya ga kenal muka anaknya sih 🤦‍♀️🤦‍♀️
Setya
Gas bor apaan thor kok aku ora mudeng 😁😁
kimiatie
bodoh sendiri
kimiatie
egois terlalu tinggi
kimiatie
bodohnya...kalau mengandung macam mana?
Ester Hadasa Ruru
Luar biasa
Anna Wamey
hallo tuan Guntoro,,,dalam hal ini bukankah Maura dan kenan sama sama bersalah,,,?,atas kejadian sebelumnya,,?,,bijaksanalah,,,,,,,jangan mendendam ,,,,itu tidak baik,
Tua Jemima
maura taik
Anna Wamey
mama Geraldine dan panji kemana thor,,,?ga ada kabarnya,,🤔
Tua Jemima
bokar maura jangan diem diem baek
Anna Wamey
Lumayan
sweetpurple
Luar biasa
sweetpurple
kartu nama ya thor...
Adity Hartati
kasian Maura dari sekian laki laki yg dekat semuanya gak ada yg beres
Pandra Tour
dashboard Thor, dashboard BUKAN gas bor wkwkwkw. apa pula gas bor
Adity Hartati
masa sekelas dokter bego,kamu bukan anak kecil Maura,bikin buktinya dg photo atau video
Mesra Turnip
sebenarnya Maura sama Kenan cocok, yang satu terlalu gingging(koras)yang satu plin-plan, gak bakal bahagia, lanjot,..semangat Thor !
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali 👍✌️
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya Maura hidup bahagia bersama keluarga tercinta....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!