NovelToon NovelToon
Kekuatan Dalam Bayangan: Mencari Cinta

Kekuatan Dalam Bayangan: Mencari Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rifan Darmawan

Rifan adalah seorang remaja yang pendiam dan cenderung tertutup. Sejak kecil, ia selalu menjadi sasaran empuk bagi para pembully di sekolahnya. Hidup dalam bayang-bayang ketakutan dan rasa rendah diri, Rifan sering merasa putus asa dan tidak berharga. Namun, di balik kelemahannya, tersembunyi semangat dan potensi besar yang menunggu untuk ditemukan.

Suatu hari, Rifan bertemu dengan seorang guru bela diri yang melihat potensi tersembunyi dalam dirinya. Dengan bimbingan dan latihan keras, Rifan mulai mengasah keterampilan fisik dan mentalnya. Proses ini tidak hanya mengubah tubuhnya menjadi lebih kuat, tetapi juga membangkitkan keberanian dan kepercayaan dirinya.

Dalam perjalanannya, Rifan bertemu dengan tiga wanita yang mengubah hidupnya secara signifikan yaitu aiko, miyu, dan sakura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifan Darmawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 19

Rifan telah berlatih setiap hari dengan latihan yang sangat keras, melebihi kemampuan banyak orang. Latihan ini begitu ekstrem sehingga tubuhnya sering kali merasakan sakit setiap malam.

Saat Rifan berteriak kesakitan di malam hari, Sakura yang tertidur terbangun oleh suaranya dan langsung menuju ke kamar Rifan.

Namun ketika ia membuka pintu, ia melihat guru mereka yang santai sedang menikmati secangkir teh, tanpa memperdulikan teriakan Rifan.

"Apa yang kau lakukan Pak Tua! Mengapa kau diam saja saat muridmu berteriak kesakitan seperti ini?" tanya Sakura dengan emosi yang memuncak.

Namun guru itu, dengan tenangnya, menjawab sambil meminum tehnya, "Biarkan saja. Itu wajar karena dia berlatih dengan keras."

Sakura semakin marah melihat sikap santai guru. "Lalu mengapa kau memberinya latihan yang begitu berat? Bagaimana bisa kau melatihnya sampai ia berteriak kesakitan?" tanyanya dengan penuh kegeraman.

Guru itu hanya menghela nafas dalam dan mulai berdiri. "Hey Pak Tua, kemana kau akan pergi? Kamu harus bertanggung jawab!" ucap Sakura dengan nada yang tegas.

Guru itu menatap Sakura dengan pandangan tajam, matanya berkilat di bawah cahaya ruangan yang redup. "Kau tak tahu apa-apa anak muda," desisnya dengan nada yang mengancam.

 "Kau hanya orang baru di sini, Asal kamu tahu, dia melakukan semua latihan keras karena ia yang bertekad melakukannya!" Dengan gerakan tiba-tiba, guru mengambil sesuatu dari meja dengan sikap yang menggertak, menegaskan otoritasnya dengan kuat di hadapan Sakura.

Guru mengambil sebuah pil dengan gerakan mantap, kemudian menyerahkannya kepada Sakura dengan penuh serius. "Berikan ini pada Rifan," desisnya tajam.

 "jika pil ini tak berfungsi, aku tak peduli, Kau tunggu saja besok nanti juga ia berhenti." Tanpa menoleh guru itu melangkah pergi menuju kamarnya, meninggalkan Sakura dengan tugas yang berat dan sebuah ancaman yang tersirat di udara.

Sakura mengambil pil itu dengan gemetar dan emosi, tetapi dengan tekad untuk menenangkan Rifan. "Rifan, tenanglah, aku di sini," ucapnya dengan suara mantap sambil mencoba memasukkan pil ke dalam mulut Rifan.

Namun Rifan terus bergerak, membuat pil terlempar dari tangan Sakura, Tanpa kehilangan ketegasannya, Sakura segera mengambil kembali pil itu dan dengan hati-hati mencoba sekali lagi memberikannya kepada Rifan.

Namun Rifan terus memberontak kesakitan, membuat Sakura semakin bingung mencari cara untuk menghentikannya agar bisa memasukkan pil ke dalam mulut Rifan.

 Dengan penuh keputusasaan, Sakura memeluk Rifan erat, mencoba meredakan gerakannya yang liar.

Rifan mencengkeram tangan Sakura dengan keras, tetapi Sakura tidak mempedulikannya.

Satu-satunya tujuannya adalah untuk membuat Rifan sembuh dan berhenti dari penderitaannya.

Saat ada kesempatan yang muncul, tanpa ragu Sakura langsung memasukkan pil ke dalam mulut Rifan.

Rifan perlahan mulai tenang dan Sakura merasa lega melihat perubahan itu, Dia memeluk Rifan dengan hangat, mencium keningnya dengan penuh kasih sebelum Rifan tertidur.

Saat Sakura hendak beranjak pergi untuk merawat luka-lukanya akibat cengkraman Rifan, tiba-tiba Rifan menariknya dan memeluknya dengan erat. Sakura terkejut dengan tindakan tiba-tiba itu, namun juga merasa tersentuh.

"R-Rifan?" ucap Sakura dengan kebingungan, tetapi melihat Rifan yang sudah tertidur dengan nyenyak, membuatnya tidak tega untuk membangunkannya. Dia memutuskan untuk tidur di samping Rifan, merasakan kehangatan dan kedamaian di sampingnya.

"Kau tahu, Rifan," bisik Sakura lembut pada Rifan yang tertidur,

 "walau kita baru bertemu, aku merasa kau adalah jodoh yang tepat bagiku, Aku senang melihat segala kekonyolanmu, dan aku juga bahagia saat melihat senyummu, meskipun jarang kulihat senyum itu ditujukan padaku."

Dengan perasaan yang tulus, Sakura melanjutkan untuk mengungkapkan perasaannya pada Rifan yang tertidur, menunjukkan bahwa meskipun hubungan mereka baru dimulai, ia merasa bahwa mereka memiliki ikatan yang istimewa.

Sakura merasa hangat dan aman di samping Rifan yang tertidur, Meskipun baru mengenalnya, kehadiran Rifan telah membuatnya merasa seperti memiliki tempat yang benar-benar miliknya.

Dalam keheningan malam, dia terus berbicara, seolah Rifan bisa mendengarnya di alam bawah sadar.

"Kau membuat hatiku merasa damai Rifan," bisik Sakura dengan suara lembut.

 "Aku tidak tahu mengapa, tapi ketika bersamamu, aku merasa seperti semua masalah bisa teratasi, Seperti aku menemukan bagian dari diriku yang hilang."

Dia mengelus perlahan tangan Rifan yang terbaring di sebelahnya, mencoba mengekspresikan rasa syukur dan kehangatannya dalam sentuhan lembut. "Aku akan selalu ada di sini untukmu Rifan, Untuk menemanimu, untuk mendukungmu, dan untuk menyelamatkanmu dari dirimu sendiri jika perlu."

Sakura mengakhiri ucapannya dengan senyum kecil, matanya masih terfokus pada sosok Rifan yang tidur dengan tenang.

Dia merasa bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang istimewa, dan dia siap menghadapi segala tantangan bersama Rifan di masa depan yang belum terungkap.

Pagi pun tiba, Rifan terbangun dengan perlahan dan menguap panjang seolah baru saja terbangun dari tidur yang dalam. Wajahnya terlihat sedikit malas karena baru bangun tidur, sambil mengelap wajahnya. Namun, tiba-tiba ekspresinya berubah menjadi kaget saat melihat Sakura yang sedang duduk di sampingnya. Ia mundur beberapa langkah dengan ekspresi tidak percaya.

"S-Sakura?" ucap Rifan dengan suara terkejut, matanya memandang Sakura dengan campuran antara kebingungan dan ketakutan, Hatinya berdebar kencang karena tidak mengerti apa yang terjadi.

Sakura tersenyum lembut, mencoba menenangkan Rifan. "Selamat pagi Rifan," kata Sakura dengan suara lembut. "Maaf jika aku membuatmu terkejut. Aku hanya ingin memastikan bahwa kau baik-baik saja setelah semalam yang berat."

Rifan masih terlihat bingung, tetapi wajahnya sedikit demi sedikit mulai memperlihatkan ekspresi lega, Dia menyadari bahwa Sakura hanya ingin membantunya dan merawatnya dengan baik.

"Aku... maafkan aku," ucap Rifan dengan ragu, masih terdiam sejenak. "Aku tidak bermaksud membuatmu khawatir atau terkejut."

Sakura tersenyum lembut lagi, memahami perasaan Rifan. "Tidak apa-apa Rifan, Aku hanya ingin memberikan dukungan dan kesembuhan bagimu."

Rifan mengangguk perlahan, merasa sedikit canggung namun juga hangat dengan kehadiran Sakura di sampingnya.

Rifan terkejut saat melihat luka di tangan Sakura, bekas dari cengkeraman Rifan semalam yang keras. Matanya memperhatikan dengan penuh penyesalan dan kesedihan, menyadari bahwa tindakannya telah menyakiti orang yang begitu peduli padanya.

"Sakura maafkan aku," ucap Rifan dengan suara rendah, matanya terus memandang luka di tangan Sakura. "Aku tidak bermaksud melukaimu, Aku tidak tahu apa yang aku lakukan semalam."

Sakura tersenyum lembut, mencoba menghibur Rifan. "Tidak apa-apa Rifan, Itu bukan salahmu," jawabnya sambil menggenggam tangan Rifan dengan lembut.

 "Aku tahu kau sedang dalam kondisi sulit. Yang penting sekarang adalah kau sudah baik-baik saja."

Rifan mengangguk perlahan, masih terlihat tersentuh dan memandang luka di tangan Sakura dengan penuh penyesalan. Dia merasa bersalah namun juga terharu dengan perhatian dan perasaan Sakura terhadapnya.

"Aku benar-benar minta maaf Sakura" ucap Rifan lagi, kali ini dengan suara yang lebih mantap. "Terima kasih sudah ada di sini untukku, Aku berjanji akan mencoba lebih baik lagi."

Sakura tersenyum lebar, merasa lega bahwa Rifan menerima kehadirannya dengan tulus, Mereka berdua menghadapi hari yang baru, dengan perasaan yang semakin dalam dan hubungan yang semakin kuat di antara mereka.

"Kalau begitu aku akan mengobati, ayo kita ke ruang tamu aku akan mengambil obat dulu."

Sakura memeluk Rifan dengan penuh kasih sayang. "Tak perlu Rifan, Ini hanya luka kecil, akan cepat sembuh kok."

 "Tapi aku ingin pastikan kamu baik-baik saja, Biarkan aku membantumu." ucap rifan

Sakura tersenyum lembut sambil mempererat pelukannya pada Rifan. "Kalau begitu, izinkan aku memelukmu lebih lama."

Rifan hanya bisa mengangguk, merasa hangat dengan kehadiran dan perhatian Sakura. Dia merasa lega bahwa Sakura ada di sisinya untuk merawatnya. Mereka berdua berjalan bersama ke ruang tamu, sambil tetap saling memandang dengan penuh kehangatan dan rasa saling percaya.

1
Mhila izuna
semangat rifann
Mhila izuna
rifan anak yang rajin/Joyful/
Mhila izuna
baca dari sini deh
Mhila izuna
semangat untuk jadi kuat rifan
piyo lika pelicia
satu iklan untuk kakak
piyo lika pelicia: seru kok
Ryoma: makasih, gimna ka, seru ga
total 2 replies
piyo lika pelicia
sabar miyu aku tau itu sangat menyakitkan
Nino Ndut
rada lambat ceritanya y..tp gpp asal jgn putus ditengah jalan aj..klo dah lambat plus putus tengah jalan mah kebangetan bgt thor..
Ryoma: tensng aja kaka, walaupun lmbt, suthor skan membuat yg lebih seru tenang juga aku usahain update setiap hsri demi kk, support terus ya/Scowl/
total 1 replies
S. M yanie
2 bunga untuk author
S. M yanie
kmu sukanya gitu...
S. M yanie
modus
S. M yanie
setipis apa???
Ryoma: tisu kaya nya/Facepalm/
total 1 replies
S. M yanie
tidaaakkk jangan pergi romaaaa...
Aiyuki
sampai sni dlu ya, kalimatnya banyak yg masih rancu, tpi kmu bisa kok lebih menyederhanakan klimat2nya.. over all bagus, krna aku juga masih belajar kita sama2 saling dkung ya 2 iklan +🌹 biar makin semangat 🔥🔥😉
Ryoma: baik kaka aku akan memperbaiki nya
total 1 replies
Aiyuki
urgensi itu apa?
Ryoma: mendesak kaka
total 1 replies
Aiyuki
tanda kutipnya kebnyakan thor 😉
Aiyuki
yok bangkit fan, kmu bisa 🔥
Aiyuki
kmu gk culun, hanya kurg perawatan 🥲
thor
Miyu kalian belum halal😭
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️
kopi aja ya.. belum sempat nambah bacaan soalnya
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️: sama-sama
Ryoma: Makasih kaka slalu support aku, dengan adanya kaka slalu buat aku semangat/Sob/
total 2 replies
Jazzy Bold
udah mampir nih.. semangat berkarya /Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!