NovelToon NovelToon
Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Istri Cantik Si Pewaris Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Pengasuh / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Harsie Alive

Arin seorang penyandang disabilitas menyelamatkan David dari serangan preman di tepi pantai. Dia membawa pria itu ke rumahnya dan menemukan bahwa David adalah putra dari penyelamatnya di masa lalu. Tapi gawat, pria itu lupa ingatan!
Bencana dimulai, David Bima Carat sebagai pewaris perusahaan besar dinyatakan hilang oleh teman-teman dan adiknya. Kenyataannya David diserang oleh salah satu sahabatnya atas perintah pria tua di balik layar yang menuduh keluarga David menculik adiknya.
Rekan David berusaha mencari keberadaannya, sedang di sana, David terjebak dalam pernikahan dengan Arin karena jebakan pembenci gadis itu.
Bagaimana teman-teman David mengungkap kasus hilangnya David? siapa pria tua yang memerintahkan orang itu menyerang David dan siapa adik yang dia maksud? bagaimana kelanjutan hubungan antara Arin dan David? Benarkah David lupa ingatan atau hanya sandiwara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

^^^Sukacitaku hanya dalam Tuhanku, kurasakan kasih-Nya setiap waktu. Bersyukur, ku bersyukur buat anugerah-Nya yang ajaib.^^^

^^^-Arin-^^^

...****************...

Mentari bersinar indah hari ini, mengiringi langkah kedua kaki Arin yang ringan. Pelangi di siang bolong menyambut kembalinya dia ke kotanya.

Sambil memeluk tasnya, dia melangkah masuk menuju pasar tradisional yang ramai akan hiruk pikuk manusia yang penuh cerita.

Cerita apa lagi yang akan menyambut nya hari ini? Arin penasaran dengan satu hal, akan ada kejutan apa lagi yang Tuhan siapkan untuknya, seorang bunga Bakung yang kecil, yang tumbuh di tengah dunia yang berisik ini.

"Tuhan... Terimakasih banyak buat berkat-Mu hari ini, akhirnya aku mendapatkan kontrak baru untuk buku-buku yang aku tulis!"

" Huwaaa... Senangnya, terimakasih banyak!!" seru gadis itu sambil tersenyum bahagia menatap ke langit.

Dia sangat senang, karena hatinya dipenuhi sukacita hari ini. Meskipun ada sedikit salah paham saat di perusahaan tadi, Arin menganggapnya sebagai angin lalu.

" Ku harap nona tadi tidak tertipu dengan wajah jahat itu, bisa saja mereka sudah tahu dan berpura-pura,"

" Ahhh... Terserahlah, jangan dipikirkan Arin!" gumam gadis itu sambil menepuk pipinya.

Dia bahkan mendoakan gadis yang tidak dikenalnya itu. Gadis itu memang membawa banyak aura positif.

Tapi tidak bagi Wanda. Menurutnya, Arin hanya seorang perempuan menyedihkan yang suka cari perhatian karena kecacatan yang dia alami.

Wanda yang tidak sengaja melihat Arin di pasar itu, sontak membuntuti Arin dari belakang. Mencari tahu segala sesuatu tentang hidup Arin.

Tujuannya apa? Tentu saja untuk mempermalukan Arin di hadapan orang-orang dengan menjual cerita penuh nelangsa yang dikemas dengan rapi dalam bumbu-bumbu rahasia yang meracuni pikiran pendengarnya.

Entah kenapa, Wanda sangat membenci Arin. Padahal hidup Wanda saja sudah sempurna. Punya ayah ibu, kakak dan adik, punya wajah cantik dan populer diantara orang seusianya.

Tetapi begitu melihat Arin yang seorang penyandang disabilitas mendapatkan begitu banyak perhatian, timbul sirik di hatinya untuk menghancurkan bahagia yang didapat Arin.

Apalagi sejak dokter tampan penuh kharisma ditempatkan di klinik Sehati, Wanda yang mengklaim dirinya datang lebih dulu menjadi gusar karena dokter Derrick sangat menyukai kinerja Arin.

Merasa dirinya harus selalu dipuja dan dijunjung tinggi bak usungan parade, dia menebar benih kebencian seolah mencuci otak pendengar yang buta akan kecantikannya.

Cantik sih cantik tapi sayang mulutnya berbisa.

" Arin, aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang!" batinnya.

Sedang Arin menarik langkah penuh semangat memasuki setiap lorong dagangan sambil mencari-cari beberapa potong pakaian baru untuk dia bawa sebagai buah tangan untuk David.

Arin singgah dari toko yang satu ke toko yang lain. Mencari barang diskon adalah kegiatan favorit nya, sekalipun punya cukup tabungan, dia tetap tidak mau hidup boros dengan memberi barang berlabel selangit padahal toh dipakai untuk terkena debu dan panas. Bukan tak suka barang branded, tapi Arin lebih mementingkan nilai fungsi daripada estetika nya.

Bahkan gadis itu tak segan masuk ke toko pakaian dalam pria, memilihkan yang cocok untuk David tanpa rasa canggung.

Pekerjaan nya sebagai jasa medis membuatnya terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Tapi lain cerita jika sudah ada rasa, mungkin Arin tidak akan seluwes ini.

" Meski dia lumpuh, tubuhnya cukup bugar untuk seorang pasien, dia akan cocok memakai apapun!" tukas Arin seraya menatap beberapa kantong plastik berisi belanjaannya.

Setelah sibuk memilih pakaian dan perlengkapan Lain, Arin membeli bahan-bahan makanan juga membeli bakso untuk mereka santap malam ini.

Tanpa Arin sadari, sedari tadi Wanda mengamati gadis itu bahkan sampai merekam apa yang Arin lakukan di pasar.

Wanda nanap melihat apa yang yang dibeli oleh Arin. Seumur-umur baru kali ini dia melihat anak gadis yang belum menikah malah masuk ke toko pakaian dalam pria dan membeli cukup banyak pakaian dalam.

" Apa-apaan ini? Apa dia buka toko pakaian dalam?" Wanda membatin di tempatnya berdiri.

" Apa polisi-polisi itu tidak mengikuti si cacat ini!?" pikirnya. Karena biasanya ada saja anggota kepolisian yang mengunjungi Arin dan menemaninya walaupun hanya sekedar bercakap-cakap biasa.

Hingga dia tersadar kalau matahari sudah tenggelam digantikan oleh sang bulan.

Masih belum menyerah dengan penyelidikan dan rasa penasarannya. Kedua kakinya yang kecil membawanya melangkah lebih cepat menuju mobil miliknya.

Wanda menghubungi seseorang di dalam sana, terlihat dari mimik wajahnya kalau percakapan mereka sangat serius.

" Pokoknya aku mau sekarang, aku akan beri bayaran mahal kalau tugasmu berjalan dengan lancar!" ucap Wanda.

" Kirim siapapun, cari tahu dan awasi rumah itu, aku yakin aku bisa menghancurkan nama gadis cacat itu selamanya!" ucap Wanda pada preman kampung yang dia hubungi barusan.

Benar saja, Wanda yang kalap akan iri dengki dan sirik, mencari tangan perantara untuk menyelidiki apa yang Arin lakukan dan rahasia apa yang disembunyikan gadis itu.

Bagi seorang anak Camat terkenal seperti Wanda, bukan hal sulit menghasut orang-orang untuk menjebak Arin. Apalagi hari ini dia tidak melihat satu pun teman Arin di sisinya.

" Arin Arin, kau mungkin bisa membohongi semua orang tentang rahasiamu, tapi tidak dengan aku" ucapnya dengan senyuman angkuh.

Dia sengaja mengirim orang untuk mengikuti Arin dan mencari tahu apa yang disembunyikan oleh Arin. Dari kejauhan Wanda mengawasi, menunggu sampai orang suruhannya bergerak.

Sementara itu, Arin kembali ke kerumahnya sambil membawa begitu banyak barang belanjaannya.

Suasana hatinya baik hari ini, " David, Arin pulang!!" seru gadis itu sambil mengangkat barang-barangnya dari sepeda motor.

Di saat yang sama, David membuka pintu rumah dan menyambut Arin dengan senyuman.

"Hupp... Hahh... Ini bawa ke dalam!" Arin memberikan kantong belanja pada David.

" Banyak sekali!" ucap David heran, tapi tetap menuruti perintah Arin dan membantu gadis itu membawa semua barang ke rumah.

Dari ujung sana, orang suruhan Wanda berhasil mengabadikan foto Arin dan David yang tampak saling tersenyum satu sama lain sambil saling membantu.

Pria itu terus mengawasi sampai larut malam.

Choki namanya, preman kampung yang kerap dibayar untuk melakukan misi haram. Wanda dan orang-orang kampung sangat mengenal Choki, si detektif Conan nya kota pinggiran.

"Buset, si Eneng perawat ngajak cowok nginap di rumahnya, gak bahaya tah!?" celetuk pria itu dengan aksen medoknya yang kental.

Dia terus mengamati, lalu dengan diam-diam dia berjalan mendekati kediaman Arin.

Diintipnya rumah semi beton itu melalui celah-celah yang ada di dinding kayu.

Sementara, di dalam sana Arin membantu David membersihkan tubuhnya.

"David, sebelum makan, kita bersihkan lukamu lebih dulu, sudah saatnya ganti plester!" ucap Arin sambil membongkar alat ajaibnya untuk membersihkan luka David yang akan segera sembuh.

"Biar aku saja," ucap David yang merasa segan.

Sejujurnya, selama dia hidup, Arin adalah gadis pertama yang pernah melihat sekujur tubuhnya selain dokter.

" Apa kau malu!?" celetuk Arin, menggoda pria itu.

Entah datang dari mana, pipi pria itu malah memerah karena malu

" prfftthhh bahahahau... Ciee... Malu malu nieee... Santai aja mas bro, Arin ini perawat, jadi udah biasa!!" ucap gadis itu sambil tertawa receh.

" iya kamu yang biasa, aku mana biasa, dasar gadis tengik!" David membatin sambil menatap wajah senang gadis itu.

Mau tak mau, dia dibantu Arin melepas plester dan memasang yang baru. Lukanya sudah hampir kering sempurna, menunggu beberapa hari lagi, lukanya akan sembuh dengan baik.

Dengan perlahan Arin membantu pria itu menarik kaos yang dia pakai. Sentuhan lembut jemari Arin membuat David merasa tenang. Padahal dia paling benci disentuh orang lain.

" Aku bisa sendiri," ucap David seraya mengambil paksa salep dari tangan Arin.

Pletak!

Arin menepuk tangan pria itu," Jangan bandel!" kesal Arin.

" biar aku yang oleskan!" ucap Arin sambil mengambil salep dan mengoleskannya ke punggung David.

David tercengang pada dirinya sendiri, kenapa dia malah menurut pada gadis yang baru beberapa hari dia kenal itu.

" Mungkin karena aku tidak merasakan niat buruk darinya, aku jadi menurut padanya, gadis ini benar-benar punya daya tarik yang aneh!" batin David sambil trus menatap wajah Arin.

" Wajahku bisa bolong kalau kau tatap terus, tutup mata, jangan ambil kesempatan dalam kesempatan!" ejek Arin.

" Si-siapa juga yang ambil kesempatan, Arin terlalu narsis!" balas David dengan wajah memerah.

Bibir Arin tersenyum simpul ," Bilang aja naksir!" goda gadis itu lagi.

" Si-siapa yang naksir!? Mana mungkin!" ucap David dengan tegas.

Pria itu jadi salah tingkah, yang menjahilinya malah asik tertawa terbahak-bahak.

Tanpa mereka ketahui, Chiko mengambil potret mereka dari luar dan mengirim semua foto itu pada Wanda.

Foto-foto yang bisa membuat orang salah paham, berpikir kalau Arin dan David berciuman padahal angel pengambil fotonya yang diatur sedemikian rupa.

Di dalam kendaraan nya, Wanda tersenyum puas menatap isi pesan dari Chiko. Dengan wajah songong mirip Soang, gadis itu merencanakan hal besar untuk membuat Arin terjebak selamanya dengan David.

" Lihat saja, akan ku buat kau malu Arin, hahahahhaha...."

" Hahahahhahaha....."

Wanda mendapatkan apa yang dia inginkan, rencana busuk apa yang sedang dipersiapkan gadis ini? Apa yang akan terjadi pada Arin dan David kedepannya?

1
famida
ok gak cerita ni... cuma jangan terlalu lama update nyer...
famida
jangan lama sangat update nyer Thor.... nanti bosan....
Melvi Ana
apakah Airin....?
Moms Arkha
lanjut
Harsie Alive
sampai sejauh ini, masih sepi 😣
Septian Ramadhan
aku baru buka kotak notifikasi, semangat thor up terus
Harsie Alive
hai yuk letakkan komentar kalian, tunggu kelanjutannya ya 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!