NovelToon NovelToon
Orin

Orin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Mengubah Takdir / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:32.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

VROOOM!

VROOOM!

Orin mempercepat laju motornya menerobos derasnya hujan. Orin bahkan tidak menyentuh rem sama sekali. Entah kenapa hatinya tidak terima mendengar perkataan jujur dari teman-temannya. Orin menangis di tengah gemuruh dan derasnya hujan. Matanya basah tiba-tiba penglihatannya mengabur.

SZZZZT!

Kilatan petir yang menyilaukan menyadarkan Orin. Mata Orin melebar selebar-lebarnya tatkala nampak seorang nenek tua tepat di depan motornya. Orin panik, dia menginjak rem belakang. Usahanya percuma karena Orin terlanjur menghabiskan full gas motornya. Orin berteriak dan terus menekan klaksonnya.

TIN!

TIIIIIIIIINNN!

CKIIIITTTT!

BRAAAAKK!


Yuk ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Incaran Makhluk Astral

BRAKKKK!

BOOMMMM!

Terjadi kecelakaan di depan mobil yang ditumpangi Aydin.

Beberapa mobil yang melaju kencang bertabrakan dan menyebabkan bunyi benturan begitu keras. Mobil-mobil itu jungkir balik hingga ke pinggir jalan. Dan sebuah mobil meledak.

"Awas Pak!" teriak Aydin kepada sopir.

Pak sopir menginjak pedal rem dengan tiba-tiba menghindari tabrakan dengan mobil yang lain. Sontak membuat Omar yang berada di kursi depan, Ezar dan Orin yang berada di kursi belakang terbangun. Mereka langsung melihat ke depan mobil.

"Apa yang terjadi?" Ezar memegang kepalanya setelah terhantam kursi yang ada di depannya.

Sedangkan Orin aman, karena dipeluk Aydin ketika Pak Sopir menghindari tabrakan.

"Maaf Tuan Muda, Nona Muda, kalian tidak apa-apa?" Pak Sopir dengan wajah cemas dan panik.

"Ada apa Pak?" Omar tidak kalah terkejutnya.

"Ada kecelakaan Pak di depan," jawab Pak Sopir.

Aydin melihat dengan jelas, di depan sana Malaikat Maut menjalankan tugasnya. Dia baru saja membawa jiwa-jiwa yang meninggal dunia. Dan Malaikat Maut sempat melirik ke arahnya. Beruntung kecelakaan itu tidak membuat mereka semua celaka.

Tibalah mereka di kediaman Papa Thoriq. Papa dan Mama menyambut kedatangan mereka. Tidak hanya Papa dan Mama yang menunggu mereka, seorang teman Papa bernama Om Surya berpakaian koko juga menunggu.

Om Surya menatap ke arah Aydin dan Orin. Om Surya bertanya apa baru-baru ini mereka melihat makhluk ghaib? Orin menjawab dia pernah melihat Malaikat Maut begitu juga dengan Aydin.

Om Surya memejamkan mata, membaca ayat-ayat suci dan menerawang dengan mata batinnya. Om Surya melihat cahaya gelap di sekitar Orin. Orin sekarang jadi incaran makhluk tak kasat mata. Karena Orin pernah melihat Malaikat Maut dan lolos dari kematian.

Makhluk-makhluk tak kasat mata itu berlomba-lomba untuk mendapatkan Orin. Karena mereka percaya Orin akan membuat mereka abadi dan mereka selamanya tidak akan pernah bertemu dengan Malaikat Maut.

Papa bertanya kepada Om Surya, apa yang membuat mereka abadi? Om Surya menjawab mereka akan menikahi Orin di alam ghaib atau mereka meminum darah Orin. Sontak semuanya terkejut. Terlebih lagi Orin tidak mau jadi sasaran makhluk-makhluk tak kasat mata.

Mama meminta tolong kepada Om Surya, bagaimana caranya agar Orin terbebas dari incaran makhluk ghaib. Dalam hati Om Surya menjawab tentunya dengan kematian Orin semuanya berakhir. Tapi tidak mungkin Om Surya mengatakan semua itu. Om Surya meminta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa.

Om Surya kembali menatap Aydin. Om Surya melihat cahaya putih yang mengelilingi Aydin. Om Surya merasakan kekuatan yang amat sangat. Hanya Aydin yang bisa menyelamatkan Orin dari segala incaran makhluk ghaib.

"Hanya ada satu cara, tapi ini tergantung kalian," Om Surya menatap ke arah Aydin dan Orin.

"Apa itu Om?" tanya Aydin.

"Kalian berdua harus menikah. Karena cuma kamu yang bisa melindungi Orin," jawab Om Surya.

"Menikah????" Papa, Mama, Omar, Ezar dan Orin berpandangan.

"Tapi Orin masih terlalu muda Om. Apa tidak ada cara lain?" tanya Orin.

"Untuk sementara hanya itu caranya. Ya sudah jangan terlalu dipikirkan. Jodoh di tangan Tuhan. Orin kamu makin perbanyak ibadah, minta pertolongan kepada Allah. Siapa tahu dengan pertolongannya semua ancaman-ancaman jahat akan hilang dengan sendirinya." Kata Om Surya.

Setelah makan malam, Om Surya, Papa dan Mama duduk santai di ruang keluarga. Sedangkan Omar dan Ezar berisitirahat di kamar mereka masing-masing. Aydin dan Orin makan cemilan di samping rumah. Aydin memikirkan tentang perkataan Om Surya.

"Orin, apa kamu belum siap untuk menikah?" tanya Aydin.

"Uhuk, uhuk." Orin mengambil minuman ringan yang ada di meja.

"Jika kamu berkenan aku siap menjadi imammu."

"Uhuk, uhuk."

Aydin mendekati Orin, meniup dan menepuk lembut di atas ubun-ubun Orin. Hal ini yang Aydin ingat saat Aydin keselek makanan dan Mamanya melakukan hal yang sama kepada Aydin.

"Aku tidak akan memaksa. Kamu tetap bisa kuliah, menyelesaikan study mu. Aku tidak akan menuntut banyak. Yang aku minta cuma kepercayaan dan saling terbuka," kata Aydin.

"Cuma itu? Aku bebas melakukan apa saja yang aku mau?" tanya Orin.

"Iya, yang berubah cuman statusmu. Kamu hanya milik ku. Dilarang keras caper dan nengok Cowok lain, apalagi sampai selingkuh," jawab Aydin.

"Tapi Kak, apa alasan Kak Aydin menikahi ku. Bukannya kita baru saja ketemu. Jadian juga baru beberapa hari. Apa tidak terburu-buru?"

"Cuman aku yang bisa melindungi mu dari makhluk tak kasat mata. Aku tidak ingin kamu terluka dan aku juga tidak mau kehilanganmu apalagi sampai kamu dinikahi makhluk astral, aku tidak rela," jawab Aydin.

Orin terdiam, Orin tidak mau terburu-buru mengambil keputusan. Karena bagi Orin pernikahan adalah sekali seumur hidup. Dan Aydin orang yang selama ini selalu ada di saat Orin terancam bahaya. Orin juga sangat menyayangi Aydin, dipertemuan singkat mereka Orin merasa nyaman di dekat Aydin.

Entah bagaimana caranya Orin dan Aydin yang semula berada di samping rumah Orin, tiba-tiba berada di tempat yang serba hitam. Orin berlari masuk ke dalam dekapan Aydin. Aydin melindungi Orin.

"Bukannya ini tempat terakhir kita bertemu Malaikat Maut?" Aydin mengingat tempat ini.

"Kak, jangan-jangan waktu ku sudah tiba." ketakutan menghiasi wajah Orin. Orin yang sebelumnya pernah merasakan betapa menderitanya di ujung maut.

"Tidak, waktu mu masih panjang. Aku tidak akan membiarkannya mengambil mu," Aydin waspada.

Petir dan gemuruh mengamuk di langit. Hujan badai semakin menggila. Aydin membaca ayat-ayat suci di dalam hati. Dari jauh samar-samar terlihat seseorang berjalan ke arah mereka. Seorang Pria berpakaian serba hitam. orang yang sudah beberapa kali Aydin dan Orin temui.

Iya, dia adalah Malaikat Maut. Tapi kali ini dia datang tanpa membawa sabit besar yang biasa bersamanya. Dia juga tidak memakai jubah kematian yang menjadi ciri khasnya. Tapi dia datang dengan tatapan kematian yang dalam.

"Maaf, apa ajal ku sudah dekat?" tanya Orin dengan hati-hati.

"Aku datang bukan sebagai Malaikat Maut. Tapi aku datang sebagai seorang makhluk yang tidak ingin kehilangan seseorang," jawab Malaikat Maut.

"Apa maksud mu?" Aydin tidak mengerti apa yang di maksud Malaikat Maut.

"Aku tidak akan pernah membiarkan Orin hidup bersama mu!"

"Mengapa? Ada yang salah?" Aydin berdiri di depan Orin dan menghalangi dari Malaikat Maut.

"Karena aku menginginkan Orin. Menjauhlah darinya!"

Malaikat Maut mengangkat dan memutar-mutar tangannya. Tanah tempat Orin dan Aydin berpijak bergetar hebat. Angin tornado dalam sekejap menelan tubuh Orin. Tubuh Orin berputar-putar menjauh dari Aydin. Angin itu melemparkan Orin masuk ke dalam jeruji besi yang dibaluri api.

"Kak Aydinnnnnnn!" teriak Orin.

"Orinnnn, lepaskan dia!" Aydin mulai terpancing emosi.

"Ayo tunjukkan wujud aslimu. Biar dia tahu monster seperti apa dirimu!" Malaikat Maut kembali menyalakan api di sekitar jeruji besi Orin.

"Oriiiiinnnnn!" mata Aydin merah menyala, dadanya mendidih melihat Orin yang mulai kehabisan oksigen.

"Kak Aydin, aku mencintaimu." Orin kehabisan napas, sambil memegang dadanya yang sesak Orin tersenyum ke arah Aydin. Orin jatuh tidak sadarkan diri.

"Oriiiiinnnnn!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Queen
parah ni cewek
Queen
ngidam gorengan 😅
Queen
😁
Queen
emang Faris 😄
Queen
😱
Queen
ok²
Queen
ooohhhh
Queen
nah lho
Queen
waduh
Queen
😱
Queen
/Tongue//Facepalm/
Queen
raja copet
Queen
tokcer 😂
Queen
ihhhh gemesssss
Queen
kenapa lagi ini 🤔
Queen
bener juga
Queen
kesambet apa di negara orang 😜
Queen
/Facepalm/
Queen
negaranya Oppa
Queen
😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!