NovelToon NovelToon
Stuck In Your Life Forever

Stuck In Your Life Forever

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:419.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: eMViBi

Novel ini bercerita mengenai Bianca Sallen yang sudah menjadi yatim piatu saat usia belia. Seorang Paman kaya raya yang juga teman baik orang tuanya
berbaik hati mengangkatnya dan menggangapnya seperti anak sendiri.
Tapi Leon, sang kakak angkat tidak menyukai kehadirannya sejak awal dan memutuskan pindah ke luar negri. Sekembalinya ke rumah, Leon malah sengaja merekrut Bianca menjadi asistennya dan mempermainkan gadis baik-baik itu.

Bagaimana kelanjutannya?

Baca selengkapnya hanya di Stuck in Your Life Forever, novel karya kedua eMViBi. 💖💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eMViBi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~Chapter 21~

Bianca memakan makan siangnya yang teramat-amat telat dengan kesal. Kalau bukan karena ia lapar, ia yakin ia akan membuang makanan yang disediakan Leon itu.

"Sudah berapa kali ku bilang, kau wajib makan siang dengan ku." Leon mengajukan protes karena kesal Bianca jarang melakukan tugas memesan Dan menemaninya makan siang.

"Jadwalmu kan suka berubah-ubah, bagaimana bisa aku menyesuaikanmu?? " Celetuk Bianca kesal dan mendapat pelototan tajam dari Leon.

"Itu sudah tugasmu, bagaimana caranya untuk menyesuaikanku!"

"Iya-iya, baiklah, aku akan memesankan makan siang untuk mu setiapppp harii." Jawab Bianca malas berdebat.

"Tidak usah, aku sudah menyuruh Calvin untuk mengatur kembali menu makan siang ku. Kau terlalu lamban, memesan hanya saat ku pinta dan ku suruh."

WHAT?????!!!! Bianca serasa ingin meremas wajah Leon saat itu juga.

"Baguslah, lagian aku malas memesan makanan untukmu, apalagi menemani mu makan." Celoteh Bianca berani.

"Kau adalah karyawanku, bawahanku, jangan menolak perintah dariku!" Tekan Leon tegas.

"Tapi aku bukan budakmu yang seenaknya kau kecup dan cium!" Balas Bianca geram.

"Semua yang ada di sini milikku, termasuk kamu, jadi kau tidak ada hak melawanku."

Ekspresi bingung, heran dan marah terpancar jelas dari wajah manis Bianca. Semakin ia memprotes dan berdebat, semakin dia tidak mengerti arah pikiran Leon.

"Aku heran, kenapa orang tidak waras seperti mu bisa memimpin perusahaan..ckck.." Sindir Bianca menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jaga mulutmu!"

"Kau yang jaga mulutmu supaya tidak sembarangan mencium orang seenaknya. Sungguh menjijikan Leon." Umpat Bianca kesal.

"Menjijikan? Kau bilang aku menjijikan?" Tanya Leon berang.

"Iya, apalagi kau adalah kakak angkatku sendiri!" Tekan Bianca tegas. Leon seakan tersentak, ia lupa jika ia adalah kakak angkat Bianca, bahkan ia tidak pernah mengakuinya.

"Jangan menggunakan alasan itu, aku tahu kau hanya ingin diakui oleh keluargaku karena ibumu.. hmm," Leon tidak meneruskan perkataannya, sengaja membuat Bianca menebak-nebak dan bertanya-tanya maksud dari ucapannya.

"Apa? Kenapa kau mengaitkannya dengan ibuku?"

"Jangan berlagak polos, aku tahu ibumu memanfaatkan Papa, apalagi kebetulan Papa adalah orang yang baik." Ucap Leon tanpa memikirkan perasaan Bianca. Bianca sama sekali tidak menyangka, bahkan kepergian orangtuanya dijadikan hal negatif di mata Leon. Tak terasa setetes air mata bergulir di pelupuk mata Bianca.

"Hentikan Leon. Jika kau tidak suka padaku, pada keluargaku, aku mohon, lepaskan aku." Ucap Bianca lalu pergi dari ruangan Leon, meninggalkan pria berhati dingin yang tertegun melihat gadis itu menangis.

Leon sesekali mencuri pandang memperhatikan Bianca yang terlihat suntuk. Berada dalam satu kantor, apalagi satu ruangan dengan Leon, benar-benar mengurasi emosi Bianca.

Bahkan Calvin yang baru saja memasuki ruangan merasakan hawa dingin menusuk. Ia memperhatikan atasannya dan Bianca. Terlihat jelas dari raut wajah mereka jika baru saja bertengkar.

"Hmm..., Mr. Leon, ada undangan makan malam dengan Mr. Ken pada Jumat malam. Apakah anda bersedia hadir?" Tanya Calvin dengan hati-hati.

"Baiklah. Kirimkan aku alamat tempatnya nanti."

"Baik Mr. Selanjutnya...,"

Drrrtt... Drrrtttt.. Handphone Leon bergetar saat mendapat panggilan masuk, Tante Billa is calling... Leon mengangkat tangannya memberi intruksi pada Calvin untuk menunggu sebentar.

"Hallo Tante, ada apa?" Tanya Leon tanpa basa basi.

"Leon, maaf tante baru menelfonmu, Tante mau ucapkan terima kasih." Jawab Tante Billa yang terdengar ceria di sebrang sana.

"Terima kasih apa Tante, justru Leon yang seharusny menelfon dan berterima kasih."

"Itu, baju yang sempat dipake sewa Bianca kemarin itu lohh..."

"Sewa?" Tanya Leon mengerutkan keningnya.

"Iyahh, kamu bayarnya banyak banget, itu Tante hitung harga sewa aja, kemarin mau titip ke Bianca, tapi dia bilang bicara sama kamu langsung aja."

"Maaf Tante, Leon belum paham maksud Tante. Bukannya gaunnya Leon beli dan pembayarannya sudah diurus assisten saya secara tunai?" Raut wajah Calvin seketika berubah serius saat mendengar Leon seperti mengaitkannya.

"Iyah, betul, awalnya kan tante terima pembelian dari kamu, sudah lunas juga. Tapi 3 hari kemudian Bianca kembalikan gaunnya, sudah dilaundry wangi pula. Katanya gak jadi beli, sewa aja. Tante mau balikin uangnya melalui Bianca tapi dia menolak dan suruh tante balikin ke kamu aja. Begitu sayang...," Jelas Tante Billa sabar.

Leon melirik ke arah Bianca, gadis itu terlihat cuek dengan pembicaraannya dan fokus dengan pekerjaannya.

"Hmm..., gaun itu tetap akan saya beli Tante. Tolong tante simpan dan jaga dulu. Nanti saya akan suruh assisten saya mengambilnya." Jawab Leon tegas.

"Baiklah kalau begitu, Tante juga senang mendengarnya, Karena jujur tante juga tidak rela gaun itu disewa atau dibeli oleh orang lain. Lebih baik jika ponakan Tante yang punya, secara limited edition banget Leon." Leon tersenyum kecil, ia merasa Tante Billanya sama sekali tidak berubah, masih sama baiknya sedari dulu.

"Baiklah, Leon tutup telfonnya ya Tante." Ucap Leon sopan kemudian mematikan telfonnya. Leon kembali memfokuskan perhatiannya pada Calvin.

"Lanjutkan," perintahnya dengan lugas. Calvinpun melanjutkan laporannya secara detail dan tentu saja dengan cepat dan jelas. Sesekali Leon bertanya dan dijawab dengan tegas dan percaya diri oleh Calvin, membuat Leon sangat puas dengan kinerjanya yang mampu menyeimbangi cara kerja Leon yang keras, tegas dan cepat.

Bianca melewati mereka yang sedang serius berdiskusi, tanpa menoleh sedikitpun, ia keluar ruangan dan menuju Pantry. Sesekali mulut gadis manis itu terbuka, menguap dan terlihat bosan, tangannya sibuk mengaduk kopi sachet yang ia buatkan di pantry, menghela nafas berat. Matanya masih terlihat sembab akibat menangis cecegukan setelah bertengkar dengan Leon. Pikirannya melayang, masih jernih di ingatannya bagaimana Leon mengaitkan Ibunya dalam permasalahan mereka. Ia benar-benar tidak habis pikir, seorang yatim piatu seperti dia masih kurang menderita di mata Leon sehingga harus membawa-bawa orang tuanya. Bianca bertekad mencari pekerjaan baru, tidak peduli Leon suka atau tidak suka, ia harus menjauhi Leon secepatnya.

"Kenapa kau mengembalikan gaun Tante Billa?" Tanya Leon saat Bianca kembali ke ruangannya. Bianca melihat sekelilingnya, Calvin sudah pergi, dan Leon sedang bertanya padanya, ia sungguh malas menjawab dan berdebat.

"Lalu harus aku apakan? Aku jual?" Tanya Bianca kesal dan meletakkan gelas kopinya dengan hati-hati di meja.

"Gaun itu ku beli dengan harga yang mahal dan kau ingin menjualnya?" Tanya Leon tersinggung dan mulai menaikkan nadanya. Bianca menghela nafas kesal dan memutarkan kedua bola matanya. Ya Tuhan, sulit sekali bicara baik-baik dengan pria angkuh ini... Bianca menghela nafas sekali lagi sebelum menjawab, ia benar-benar tidak ada tenaga untuk ribut.

"Justru tidak aku jual, jadi aku kembalikan pada Tante Billa. Dan aku juga tidak tahu gaun itu sudah kau beli. Ku pikir mengembalikannya adalah hal yang tepat."

"Kenapa tidak kau tanyakan padaku?" Tanya Leon lagi.

"Menurut mu, apa aku bisa bertanya padamu? Sekarang aku tanyakan padamu, apakah kita pernah bicara baik-baik?" Leon tertegun sesaat, ia baru menyadari, selama ini memang ia selalu bertengkar dengan Bianca.

"Setidaknya kau bisa menyimpan gaun itu terlebih dahulu."

"Untuk apa? Jika nantinya kau akan menuduh aku mencuri gaun itu dan aku tahu gaun itu tidaklah pantas untukku." Jawab Bianca merendahkan dirinya sendiri. Ia kembali mengalihkan perhatiannya ke layar komputer di hadapannya. Memasangkan headset kecil berwarna pink ke kedua telinganya.

Leonpun diam, tidak melanjutkan pertanyaaan yang masih mengambang di pikirannya. Melihat Bianca yang tampak lesu, mata sembab dan tidak ceria, membuat dia mengurungkan niatnya untuk bertanya.

Jam pulang kerjapun tiba, Bianca tanpa sepata kata bergegas meninggalkan meja kerjanya dan melewati Leon yang masih berkutat dengan dokumen-dokumen perjanjian yang harus ia selesaikan hari itu juga.

Ingin rasanya ia mengucapkan dan mengajak Bianca berbicara, tapi sepatah katapun tak terucap. Entah mengapa, melihat Bianca seperti menjaga jarak dan membatasi diri, justru membuat dia merasa kecewa dan tidak nyaman.

.

.

.

.

.

To be Continue~

1
Whyro Sablenk
karya baru thorr
Whyro Sablenk
mkch Thor... crtnya bagus, g blibet...
mang g pnh koment, tp aq suka bgt ma crtnya... thanks bgt pake banyak Thor...
Nur Sakinah
Kecewa
Nur Sakinah
Buruk
Jumaria Ani
buat bianca bagia dulu thor sama suaminya baru tamat,krn sllu saja bertengkar jarang romantis
🌺Ulie
keren😍
🌺Ulie
keren ceritanya singkat dan tidak bertele-tele
Jumaria Ani
semangat thor ceritanya bagus kok
Jumaria Ani
kok g' hamil jdi bigung
Jumaria Ani
aduh bianca knp masih tdk mau menikah
🌺Ulie
🥰
🌺Ulie
😍
🌺Ulie
Luar biasa
Rina Zulkifli
telat tau cerita ini, sdh end,, tapi itu bikin ak marathon baca ny,, n g da satupun part yg ak lewatin, sungguh karya mu seru bgt kk othor.. semangat terus berkarya ❤️
hersita maharani
makasih author ❤️❤️❤️❤️
Jumaria Ani
kasihan bianca
hersita maharani
Luar biasa
Sulis Tiyeas
Heran saya kenapa dibuat seolah2 jery tertinggal hp. Bianca sendirian ketemu Darwin. drama banget
Sulis Tiyeas
Bianca dibuat menjadi gadis bodoh oleh penulis
Sulis Tiyeas
Kenapa ya tokoh utamanya dibuat bodoh sekali. Emosian lagi. Terlalu lama bodohnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!