Ami terlahir dari keluarga yang miskin,diam - diam mencintai Wisnu kakak dari sahabatnya yang sudah mempunyai istri.
Gayung bersambut terjadilah hubungan terlarang di antara Ami dan Wisnu. Hubungan terlarang itu berantakan saat hubungan itu terbongkar.
Ami terpaksa mengalah dan memilih pergi menjauh. Awalnya ia tidak tahu jika di dalam rahimnya ada benih Wisnu yang telah tumbuh disana.
Beberapa tahun kemudian Ami kembali ke kota kelahirannya dengan membawa seorang anak laki - laki yang berwajah tampan. Wajah itu membuat semua orang mengira - ngira siapa ayah dari anak tersebut.
Apakah Ami akan mengakui bahwa anak laki - laki itu adalah benih yang pernah wisnu tinggalkan dulu dirahimnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima Susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Tumben mas Wisnu pulang siang." tanya Diva saat sang kakak menghampirinya di kolam renang.
"Lagi pengen pulang cepat aja." Wisnu melirik Ami tapi Ami cuek.
"Mas Wisnu mau ikut berenang." tawar Diva.
"Emang boleh." mata Wisnu masih menatap Ami sekilas. Ingin rasanya ia memeluk gadis itu. Ia tidak tahan jika di cuekin begini. Biasanya ia yang mendukung Ami sekarang malah sebaliknya.
Wisnu membuka baju dan celananya. Hanya menyisakan boxer, Wisnu melompat kedalam kolam. Ami berteriak karna kaget dengan ulah Wisnu. Ia mengira ada yang jatuh ternyata Wisnu yang melompat kedalam kolam.
Ami mengangkat kepalanya ,memandang Wisnu yang tengah tersenyum . Ami merasa gugup, ia tidak mau nantinya lepas kontrol. Ia memutuskan menyudahi renangnya.
"Kok udahan,mas baru juga masuk." ujar Wisnu kecewa.
"Capek,mas." ujar Ami tanpa mau memandang Wisnu. Pikirannya entah melalang buana kemana. Ia membayangkan tubuh atletis Wisnu bermain di kolam dengan dirinya. Ia tidak mau terbawa suasana nantinya, ia tidak mau rahasianya terbongkar saat ini.
Diva mengikuti sahabatnya untuk mandi dan berganti pakaian. Wisnu yang di tinggal sendiri memilih mengikuti adik dan kekasihnya meninggalkan kolam renang juga.
Setelah selesai makan malam Ami dan Diva masuk kedalam kamar,terdengar cekikan dari arah sana. Wisnu menunggu kekasihnya keluar tapi sudah agak malam tidak ada tanda - tanda Ami alan keluar. Chat dari Wisnu juga tak satu pun dibalas. Wisnu gelisah sedangkan Ami sedang asik menonton drama korea bersama Diva sampai mata mereka mengantuk. Ia sama sekali tak memperdulikan bunyi ponselnya.
Wisnu menyerah beranjak menuju kamarnya. Karna sudah mengantuk akhirnya ia tertidur hingga pagi.
Semantara Ami dan Diva bangun kesiangan karna menonton drama korea kesukaan mereka. Papa dan Wisnu sudah berangkat ke kantor yang ada hanya mama dirumah.
"Tumben bangun siang?Diva mana?" tanya mama.
"Semalam habis nonton drama korea,ma. " kekeh Ami.
"Mentang - mentang libur jadi bisa tidur dan bangun sesuka hati." sindir mama.
"Mumpung libur,ma. Kapan lagi." "Jawab Ami tersenyum memperlihatkan giginya yang putih.
Tiba tiba Diva meringis sambil memegang perutnya.
"Kamu kenapa, Diva. " Tanya Ami terlihat cemas melihat Diva meringis menahan sakit.
"Sepertinya aku mau datang bulan. Jadi perutku terasa seperti di remes - remes." Jawab Diva.
"Apa perlu kita kedokter,biar sakitnya reda." Tawar Ami.
"Ga perlu,minum obat lalu tidur nanti juga akan hilang sendiri." Diva ke kamar meminum sebutir tablet yang biasa ia minum menjelang haid.
"Sana istirahat biar reda sakitnya." perintah mama pada putrinya.
Ami membantu Mama di dapur untuk memasak makan malam. Ia memang tidak bisa memasak jadi mama hanya menyuruhnya memotong - motong sayuran saja.
Terdengar suara ponsel mama berbunyi terdengar suara disebrang sana meminta tolong mamanya membangunkan Diva dan mengantarkan berkas yang tertinggal di ruang kerjanya.
Mama Epi akhirnya menyuruh Ami yang mengantar kan berkas itu. Karna Diva sama sekali tidak mau dibangunkan dan lagi ia juga tengah sakit.
"Ma,Ami berangkat dulu." pamit Ami sambil memegang berkas yang di minta Wisnu.
"Kamu hati - hati ya,Mi."Ami mencium punggung tangan mama Epi sebelum berangkat. Ia juga telah memesan pojok untuk mengantarnya ke kantor Wisnu.
Jalanan sedikit macet,untung Ami tadi memesan ojol sepeda motor coba kalau pesan mobil pasti ia akan lama sampai di sana.
kasian si raja kalau Ami SM Wisnu g bersatu....