MY STUPID SEKRETARIS

Tapi saat di tempat parkir mereka bertemu dengan seorang wanita yang sangat mereka benci dan ingin mereka hindari, wanita itu tak lain adalah Fiona mantan tunangan Axel.

" Mommy Jenny papa Alex, apa kabar? Fiona mau ke rumah eh malah bertemu di sini" panggil Fiona dengan pedenya.

" Eh tunggu apa tadi kamu bilang papa, mama tidak salah dengar Telinga saya. " ucap Jenny penuh dengan rasa kesal.

" Iya, mama dan papakan orang tua Axel jadi orang tua Fiona juga dong, kami belum putus ma, hanya saja pernikahan kami tertunda oleh waktu saja, Fiona sudah membayangkan dan sudah sukses meraih mimpi Fio, jadi kami akan melanjutkan kembali rencana pernikahan yang sudah kami rancang sebelumnya." ucap Fiona.

" Maaf nona Fiona, anda salah besar, anda fikir anak saya pelabuhan yang seenaknya kau tinggalkan dan kau datangi, waktu telah merubah segalanya, dan simpan saja cinta dan mimpi anda itu, karena anak saya Axel sudah memiliki calon istri yang jauh lebih cantik dan Lebih baik daripada anda, dia sangat menyayangi dan mengerti dengan Axel, dan yang paling penting tidak egois." Jawab Jenny.

Lalu mereka segera masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Fiona yang masih berdiri mematung di tempatnya.

" tidak, tidak mungkin, Exel sangat mencintaiku, Aku yakin dia akan menungguku Dan memaafkan aku. Aku tidak selingkuh aku cuma ingin menjadi pelukis yang terkenal di dunia, dan sekarang sudah tercapai, Exel aku kembali, dan hanya aku yang pantas menjadi istrimu, tidak ada wanita lain yang boleh mendekatimu." gumam Fiona.

" Fiona tidak mau Exel menjalin hubungan dengan wanita lain. dan dia bertekad akan merebut kembali Axelnya yang dulu, dari perempuan yang disebutkan oleh mantan calon mertuanya tadi.

Fiona berencana besok akan ke kantor Axel, dia dan memberi Axel undangan pameran lukisannya, menunjukkan keputusan dia waktu itu tepat, kalau dulu dia tidak bertekad keras, mungkin impian itu tidak pernah terwujud sampai sekarang, karena sibuk menjadi ibu rumah tangga. Dia akan mengulang kembali cinta mereka yang tertunda selama ini.

" sebelum Janur Kuning melengkung aku masih punya kesempatan untuk mengambil kembali Exel ku, dan aku akan mendukung keinginan dia untuk fokus ke dunia teknologi yang selama ini dia impikan, dan akun

yang akan menggantikan posisi nya di Alexander grub itu. Mana mungkin aku akan melepaskannya, berarti aku membuang tambang emas itu." Fiona tersenyum licik.

ternyata di balik cintanya kepada Exel ada udang Di Balik Bakwan, dia ingin menguasai perusahaan Exel dan menjadi terkenal. karena selama menjadi seniman apa yang dia dapat tidak sebanding dengan apa yang dia keluarkan. Apalagi sekarang Fiona harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk. mengadakan pameran akbar, seolah olah dia sudah sukses besar.

Hanya dengan menarik perhatian Axel kembali, maka hidupnya akan tercukupi dan hutang hutangnya akan terlunasi.

Kembali Alexander grub. Baru kali ini Axel sangat puas dengan kinerja tim perencanaan, kemampuan mereka ternyata tidak bisa di anggap sebelah mata, hari ini Axel mendapatkan banyak pasokan Ide dan sketsa gambar, sehingga mereka memutuskan akan segera memproduksi berlian dengan tema merakyat tersebut, dan akan mengadakan pameran Berlian bertemakan tetesan embun, perpaduan dari sketsa milik Maudy dan Mikha, dari kolaborasi kedua desain mereka menciptakan model berlian yang unik dan estetik.

" Bu Maudy, luar biasa, ide dan desain anda memang tidak ada duanya." puji Mikha pada Maudy.

" Anda juga nona, desain saya tidak akan sempurna tanpa bantuan anda, ternyata anda jurusan desain juga, kenapa memilih menjadi sekretaris dan tidak mengembangkan bakat anda? " tanya Maudy, masih di forum rapat tersebut.

" Ada alasan tersendiri bu, dan apapun pekerjaan kita, sesuai atau tidak sesuai dengan bidang kita, harus tetap di syukuri dan di mencintainya. " Jawab Mikha. Mikha tidak mau membongkar kenapa alasan dia bisa menjadi seorang sekretaris, dan menjaga privasi dari Axel.

Semua berjalan dengan lancar dan akan mendapatkan bonus sesuai kinerja mereka, tim pemasaran juga, ada pengumuman tertulis di departemen tersebut ada kebijaksanaan baru dari perusahaan, kantor akan memberikan reward yang besar untuk mereka yang berhasil mendapatkan juara dalam pemasaran mereka bulan ini.

Keesokan harinya, seperti biasa Mikha ke kantor dengan semangat empat lima, dia berjalan menelusuri lorong Alexander grub dan menyapa semua orang yang berpasangan dengan dirinya.

"Selamat pagi, assalamu'alaikum yang semangat ya bekerjanya, minggu depan gajian lho." kata Mikha menyemangati mereka semua.

Dia berjalan menuju ke ruangannya, sambil menenteng beberapa makanan ringan dan minuman yang pastinya.

" Selamat pagi ruanganku, kita berjumpa kembali. " Mikha meletakkan pantatnya ke kursi kebesaran dirinya, memeriksa pekerjaan yang sekiranya belum selesai dan mengecek jadwal Axel untuk hari ini.

" Ah semua pekerjaan kemaren sudah beres, tinggal menyetorkan ke si bos, membuat jadwal hari ini juga sudah beres, buat kopi tinggal menunggu orangnya datang. " gumam Mikha. Mikha membuka salah satu camilannya, mengangkat kakinya di meja dekat dengan rak, menikmati pizza hangatnya.

Baru saja Mikha mengunyah separuh dari pizza nya ada sebuah suara yang mengagetkan dirinya.

" Jadi ini pekerjaan kamu kalau saya tidak ada! " ucap Axel dari arah belakang dirinya. Mikha terkaget mendengar suara bosnya dan segera menurunkan kakinya dari meja tersebut, tapi naas nasib dia Mikha terjatuh di lantai dan pantatnya membentur lantai dingin itu dengan keras.

Sangat sakit dan panas, Exel yang melihat kejadian tersebut langsung tertawa ngakak, ini adalah Pagi yang sangat lucu menurut Axel.

" Hahaha kualat lo, memang ada sekretaris makan sambil mengangkat kaki seperti itu." ucap Axel.

sementara Mika bangun dari tempatnya dan mengelus-elus bokongnya yang sakit.

" Aduh bokongku copot, apa ikut tertinggal di lantai huh." geruti Mikha sambil menggosok bokong dia. " "Hahaha memang ada Pantat copot. " jawab Excel, awalnya dia akan marah karena menurut nya kelakuan Mikha sangat tidak sopan, tapi dia lupa akibat kejadian lucu yang dia lihat.

" Si Bos sih kayak hantu saja, mana tidak ada suara sepatunya lagi. " geruti Mikha. Axel makin tertawa ngakak karena Pizza yang tadi Mikha makan menempel pada kemeja dia.

" Dasar bocil makan saja bisa berantakan." ledek Axel. Mikha segera mengecek dirinya dan melihat hem berwarna pink itu kotor akibat caos yang menempel, bahkan mulutnya juga belepotan dengan saus.