NovelToon NovelToon
Ibu Pilihan Si Kembar

Ibu Pilihan Si Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Menikah Karena Anak
Popularitas:29.5k
Nilai: 5
Nama Author: nurul wahida

Seorang pengasuh di tempat penitipan anak menarik perhatian si kembar akan kebaikan hatinya.
"Ayah, kami ingin ibu pengasuh itu menjadi ibu kami."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurul wahida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 'Pikiran Licik Rara'

Rara kesal dengan bentakan ayahnya barusan. Ini adalah pertama kalinya ia dibentak. Hanya karena ingin tinggal bersama ibu pengasuh nya, ia malah di bentak ayahnya.

Rara menatap kesal pada ayahnya. Ia sesekali memicingkan matanya menatap ayahnya. Disaat ayahnya berbicara padanya, ia dengan segera memalingkan wajahnya.

Keano melihat gerak gerik saudari kembarnya itu. Sesekali ia akan melihatnya. Keano tak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh kembarannya itu.

Keano pikir, setelah di bentak ayah, Rara akan menangis. Tetapi, itu semua berbanding terbalik dari apa yang ia pikirkan.

Walaupun begitu, ia masih tetap waspada melihat kembarannya. Mana tahu, gadis itu tiba-tiba menangis dan melakukan hal-hal diluar nalar.

Rara sedang dipasangkan baju oleh Luna. Keano sedang menunggu gilirannya. Ia sekarang tak berani untuk berbicara dengan ayahnya. Ayahnya itu tampak marah besar sekarang.

"Nenek, kapan kakek akan tiba?" tanya Rara.

Karena di bentak ayahnya, Rara langsung mengatakan pada neneknya untuk pulang di jemput oleh sang kakek. Riana tersenyum kaku karena hal itu.

"Sebentar lagi, kakek akan sampai disini."

"Ibu pengasuh, kami akan mengantar ibu pengasuh pulang, ya?" pinta Rara.

Luna mengusap kepala Rara dan mengangguk pelan. "Terima kasih karena sudah memikirkan ku."

Rara sudah bersiap dengan bajunya. Luna kini beralih pada Keano. Gadis itu mulai mempersiapkan Keano.

Revan hanya memperhatikan para wanita yang sibuk dari tadi itu. Ia menatap kearah putrinya. Berjalan dan mendekati gadis itu.

"Rara, maafkan ayah karena sudah membentak Rara tadi." Revan ingin mengelus wajah Rara, tetapi gadis itu segera memalingkan wajahnya enggan untuk disentuh sang ayah.

Tangan Revan menggantung di udara. Hati lelaki itu terasa tercubit mendapat penolakan dari putri tercintanya.

"Apa Rara tidak mau memaafkan ayah?"

Rara tetap dengan posisinya. Gadis kecil itu melipat kedua tangannya lalu mengacuhkan ayahnya dengan mengalihkan tatapan dari ayahnya.

Tiba-tiba terpikirkan sesuatu oleh Rara. Ia mengintip melihat ayahnya. Rupanya, ayahnya masih mencoba untuk membujuk dirinya.

"Baiklah. Rara maafkan ayah. Rara juga minta maaf sama ayah," ujar Rara.

"Iya sayang. Ayah minta maaf pada Rara." Revan menggendong putrinya dan mencium seluruh wajahnya.

Orang yang berada di dalam menatap haru pada interaksi keduanya. Lain halnya dengan Keano. Lelaki itu memicingkan matanya, menatap curiga dengan tingkah Rara yang tiba-tiba berubah pikiran itu.

Mereka kini jalan menuju mobil. Tentang kakeknya, Riana berbohong pada gadis itu. Ia tak pernah menghubungi suaminya. Rencana awalnya adalah membujuk cucu perempuannya itu. Tapi, mereka sudah berbaikan sebelum di bujuk terlebih dahulu. Yah, sekarang tak ada lagi yang perlu dipikiran.

Luna bersama dengan anak-anak di belakang. Mereka kini pergi ke rumah Luna, mengantarkan gadis itu untuk kembali ke rumah.

Rara, Keano mendengar cerita Luna tentang dongeng yang belum sempat selesai di bacakan. Mereka antusias mendengarkan cerita dari gadis itu.

Tak terasa, akhirnya mereka sampai di rumah Luna. Luna turun, begitu juga dengan Rara dan Keano.

"Ayah, silahkan pulang. Rara sama Keano akan tinggal dengan ibu pengasuh," ujar Rara tiba-tiba.

"Apa?" Luna kaget dengan perkataan gadis kecil itu.

Revan terkejut, tentu saja. Ia tak menyangka bahwa putrinya akan berbuat begini. Revan turun dari mobilnya menghampiri putrinya yang kini bersembunyi di sebalik tubuh Luna.

"Sayang, apa maksudnya ini? Ayo kita kembali ke rumah," bujuk Revan.

"Tidak! Rara akan tinggal disini. Ayah tidak perlu khawatir. Rara akan jadi anak baik disini. Ayah kembali saja ke rumah sama nenek. Lalu kembali lagi ke sini, bawakan baju Rara dan Keano." Rara berbicara dengan senyum lebarnya pada Revan.

Revan tak habis pikir dengan jalan pikiran anak gadisnya ini. Ia memijit kepalanya pening.

Keano sudah menduga ada yang salah. Ternyata firasatnya berkata benar. Soalnya, Rara bukanlah orang yang mudah terbujuk hanya karena maaf saja. Dia sangat hapal dengan sifat kembarannya itu. Dia tak habis pikir dengan pikiran liciknya itu.

Riana turun dari mobil, menghampiri Rara. "Rara, ayo kita pulang, nak." Kini Riana yang membujuk Rara untuk pulang.

"Rara, pulang ya. Rara kan masih sakit." Luna juga ikut membujuk Rara.

"Disini Rara juga bisa di rawat. Rara akan tinggal dengan ibu pengasuh dan Keano. Ayah dan nenek pulang saja. Tenang saja, percayakan semua ini pada Rara. Rara adalah kakak, jadi Rara akan menjaga Keano dengan baik." Rara menyombongkan dirinya sendiri.

"Tidak, sayang. Ibu pengasuh juga sibuk. Pasti ibu pengasuh akan kesulitan nanti," jelas Riana.

Rara tersenyum miring. Lalu ia langsung membaringkan tubuhnya di halaman rumah. Ia berguling ke kanan dan ke kiri.

"Tidak! Rara ingin disini! Kalau ayah tidak mau, bawa ibu pengasuh pulang ke rumah! Kalau tidak juga, Rara akan disini!" teriaknya.

Luna, Keano, Revan, dan Riana ternganga lebar melihat kelakuan Rara sekarang. Kali ini mereka benar-benar tidak bisa menebak jalan pikir Rara. Walaupun memang tak bisa menebaknya. Tapi, kali ini sudah diluar nalar semua orang.

"Astaga! Kenapa membiarkan gadis kecil itu baring-baring di halaman? Itu kotor!" sahut wanita paruh baya yang keluar dari rumah itu.

Itu adalah Ama Luna. Ia mendengar keributan dari luar. Ia mengeceknya, rupanya yang ia lihat saat ini adalah seorang gadis kecil yang sedang terbaring-baring kesana dan kemari.

"Oh, Ama?"

...To be continue ...

1
LISA
Jadi ibu RT saja Luna..mengurusi si kembar
harwanti unyil
awas entr jadi buncin
pinka
Kasian Luna, paling males kalo ga bisa lepas dari masalalu
LISA
Kasihan Rara..dia takut klo ditinggalkan Ibu Luna..
Nia Black
sabar Luna tunggu revan bucin sm kamu
LISA
Happy wedding Luna & Revan..bahagia selalu y..Revan hrs bisa mencintai Luna
LISA
Wah udh kurang 3 hari nih
LISA
Sebenarnya Luna juga masih ragu utk menikah
Greenindya
Raisa
LISA
Oke gpp Kak..met istirahat y Kak..bsk udh fresh lalu lnjt lg 😊
LISA
Luna masih cinta sama Aldo trs gmn nih rencana pernikahannya
LISA
Wah CLBK nih 🤭
Dewi Suntana
revan . jgan dingin ntar bucin sendiri .
LISA
Syukurlah Revan mau memberi waktu lbh lama utk Luna
Dewi Suntana
sudah di rencanakan tenpo2 hari . ama ortu kalian 😁😁
LISA
Syukurlah Luna menerima lamaran dari Revan..tetapkan langkahmu Luna..Revan pasti pelan² mencintaimu
Anna Khairurr
Lumayan
Deeha
Alhamdulillah akhirnya diterima lamaran revan🥰
LISA
🤭 Luna bener² kaget nih 😊
LISA
Revan akhirnya mengambil keputusan yg tepat..Alm istrinya sdh merestui dia utk nikah lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!