NovelToon NovelToon
Musim Semi Di Batalyon

Musim Semi Di Batalyon

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan Tentara / Persahabatan / Romansa
Popularitas:54.2k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Tiga orang pria bersahabat dengan seorang gadis cantik dari masa bangku SMP hingga mereka dewasa. Persahabatan yang pada akhirnya diwarnai bumbu cinta yang saling terpendam hingga akhirnya sang gadis tersebut hamil dan membuat persahabatan mereka nyaris retak.

Siapa sangka sebenarnya salah satu di antaranya mencintai seorang gadis yang sebenarnya selama ini amat sangat dekat di antara mereka.

Seiring berjalannya waktu, rasa sakit mulai terobati dengan hadirnya si pelipur lara. Hari mulai terasa bermakna namun gangguan tidak terhindarkan. Mampukah mereka meyakinkan hati gadis masing-masing, terutama gadis yang salah satunya memiliki rentang usia bahkan 'dunia' yang berbeda dengan mereka.

SKIP yang tidak suka dengan KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Sedalam isi hatiku.

Bang Arma mengguyur tubuh Nadia tanpa kata tapi di dalam hatinya ribut dan memaki dirinya sendiri.

POV Bang Arma on.

Apa yang kurang dari sikapku? Bagaimana bisa Nadia tidak bisa merasakan perasaanku sampai Nadia harus mencari perkara dan mendekati laki-laki lain.

"Apakah kata cinta lebih berharga dari sebuah perhatian??" Tanyaku, aku ingin meninggikan suaraku tapi Nadia sudah menggigil kedinginan juga ketakutan. Jelas aku mencemaskan keadaan istri dan anak ku di dalam kandungan. "Kamu meneguk minuman keras tanpa berpikir, ada nyawa kecil yang harus kamu jaga..!!!! Kalau kamu ingin tau namanya rusak, ayo kita rusak bersama..!!" Aku menarik Nadia hingga masuk ke dalam kamar.

:

Aku melepas pakaianku yang basah karena mengguyur Nadia. Secepatnya aku menyulut rokok berharap amarahku sedikit goyah. Ku lihat istriku Nadia sudah menggigil kedinginan, siluet pakaian dalamnya terlihat menjiplak lekuk tubuhnya dan hal itu semakin membuat darahku panas mendidih. Ku hembuskan asap rokok itu di wajahnya padahal aku tau Nadia sedang mengandung buah hatiku.

"Apakah ini kebiasaan mu selama ini??? Pergi bersama laki-laki lain??? Berpakaian serba minim dan menggodanya????? Atau mungkin pernah bertukar keringat bersama?????" Bentak ku tidak terima karena masih ada yang terasa mengganjal di hatiku. Mungkin bola mataku sudah merah padam menahan marah.

"Nadia nggak pernah pergi sama laki-laki lain, apalagi sampai tidur dengan laki-laki. Kenapa Abang nggak mati aja, suami yang tidak percaya sama istrinya lebih baik mati saja..!!" Teriaknya dan suara itu kembali menggores hatiku.

braaaakk..

Aku menepak sisi lemari hingga membuat Nadia terdiam tanpa kata.

"Mati ya mati, tapi aku akan rela mati setelah memastikan kamu benar-benar bisa hidup tanpa perlindungan ku." Bentak ku tepat di hadapan Nadia.

Seketika itu juga badannya semakin gemetar. Hatiku tergores nyeri melihatnya. Nadia berusaha meraihku tapi tubuhnya sudah sangat lemas.

"Apa ini yang kamu mau?? Pertengkaran demi pertengkaran dalam rumah tangga kita?? Puas sudah membuat suamimu jungkir balik????? Harus Abang apakan kamu ini?????"

Bang Arma hendak membantu Nadia untuk berdiri tapi Nadia yang sudah ketakutan, salah menyangka kalau Bang Arma akan memukulnya, nafasnya pun tercekat dan Nadia tidak sadarkan diri.

"Nadiaaa..!!!!"

***

"Kamu tidak marah saja suaramu sudah membuat orang ketakutan, sekarang Nadia sampai seperti ini. Bagaimana bisa Nadia kamu guyur sampai ketakutan. Emosimu labil sekali Ar." Tegur Angger padaku.

Aku lebih memilih menutup mulut rapat daripada membuat keadaan semakin keruh.

"Aku mau bawa Nadia ke rumahku..!!!" Kata tak terima dan langsung ingin membawa Nadia bersamanya.

Aku pun bereaksi dan menghalangi niatnya. "Jangan bawa istriku..!!"

"Tapi kamu sudah membuatnya depresi, Ar..!! Nadia sedang hamil di usianya yang masih terlalu muda."

"Apa aku ini tidak waras sampai buat istriku depresi?? Aku sedang mengajari Nadia hidup sesuai dengan porsinya. Aku tidak mau orang lain memandang istriku dengan sebelah mata. Asal kau tau, tidak hanya kamu yang sakit hati melihat kejadian ini, aku juga sakit hati melihat Nadia." Emosiku meninggi mendengar ucap Angger yang terkesan menekan dan menyalahkan ku.

Angger terdiam menahan tangis. Mungkin saat ini dirinya juga stress melihat pertengkaran ku dengan Nadia. Mulutku pun terkunci melirik Nadia yang belum sadar dengan wajah pucat. Tidak ada yang bisa menggambarkan kesedihan hatimu saat ini kecuali Tuhan Yang Maha Mengetahui segalanya.

"Aku minta maaf." Ucapku demikian. "Tapi sumpah demi Allah, aku tidak pernah dan tidak ada niat sedikit pun untuk menyakiti istriku, Bang." Lanjutku masih menghormati Abang iparku.

Angger menoleh padaku. Entah ada angin apa, ia langsung memeluk ku. Pelukan yang tidak seperti biasanya ku rasakan.

"Aku pasrahkan Nadia padamu, tapi jika suatu saat nanti kamu tidak tahan dengan segala sikap dan sifatnya, tolong kembalikan padaku. Aku yang telah salah mendidik nya dalam keterbatasan ku. Jangan menyakitinya dan jangan menduakan dia. Berjanjilah padaku, Ar..!!" Punya Angger padaku.

"Aku tidak akan mengingkari janjiku. Nadia sudah menjadi tanggung jawabku, sepenuhnya."

:

Saat tersadar, Nadia mual dan muntah hebat hingga ada darah di sela bibirnya. Terang saat itu aku menjadi luar biasa paniknya.

"Kita ke rumah sakit ya, Ndhuk..!!"

Nadia menggeleng dan tidak mau mendapat perhatian ku, padahal untuk menegakan kepala saja dirinya tidak mampu. Jangankan untuk menegakan kepala, menepis tanganku saja tidak sanggup.

"Tolonglah, sayang..!!"

"Jangan panggil sayang lagi..!!" Pintanya lirih.

"Ya masa Abang panggil, Cemeng." Ucapku tanpa sadar.

"Abang memang tidak pernah paham isi hati Nadia. Kalau memang tidak mau bersama Nadia ya sudah......."

Aku menjepit kedua bibir nya agak tidak banyak bicara lagi. Sungguh aku tidak kuat lagi dengan semua keributan tidak berujung ini.

"Nadia juga tidak paham isi hati Abang." Ucapku kemudian. Sejenak aku menghela nafas, rasanya memang teramat sulit untuk ku mengakui namun kini ku putuskan untuk membuka perasaan di hadapan istri kecilku. Biarlah kali ini harga diriku runtuh asal Nadia tidak lari lagi dariku. "Abang cemburu kamu bersama pria lain. Manja lah sesukamu, di hadapan suamimu ini, asal jangan tersenyum bersama pria lain." Ku cium punggung tangannya bak pria luar negeri sedang merayu dan menghormati kekasihnya.

"Abang takut tidur di teras ya?" Tebaknya dengan wajah ragu.

"Hmm.. lebih takut nggak di kasih jatah preman sih." Jawabku jujur.

Nadia langsung menarik tangannya, wajahnya mulai masam.

POV Bang Arma off..

.

.

.

.

1
Ratu Tety Haryati
Kehadiran calon baby diluar rencana memang kecerobohan kalian, yang melakukan sidak tanpa pengawal keamanan.
Tapi ambil hikmahnya, selain sebagai rejeki kehadirannya juga sebagai pelengkap setelah adanya 2 jagoan, dan menambah kokohnya cinta kalian
Ratu Tety Haryati
Hai Adik Gembul... bisa-bisanya ya kamu lagi panik begini masi ingat cake ubi🤦🤣
Ratu Tety Haryati
klo sudah begini... entahlah... harus tertawa atau menangis😂😭
Ratu Tety Haryati
Kebayang paniknya sebatalyon😂
Ratu Tety Haryati
Dua anak laki-laki usia 3th sedang gemas dan aktif2nya. Saking gemasnya sampe buat kita orang lelah mau menangis.
Tapi seorang ibu tak pernah rela anak2nya dimarahi sekalipun itu oleh ayahnya
mudahlia
wkwkwkkwkwkw
mudahlia
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/kurang asem
Mika Saja
piye to bang Arma,,,kurang perhatian nih sampe istri hamil gak tau 🤭🤭
Murni Zain
kesayangan bang Arma ni 👧🏻
Lendra malayu
next kak nara /Angry/
siti muhlihah
hayo bang arma,,,,,si cantik sdh otw jdi,,,,princees kesyangan klrga ya bng
Mira Lusia
semoga mereka berdua akur2 aja ya
Mika Saja
salut sama bang Arma SM Nadia
Yane Kemal
Mbak Nara pintar banget ngaduk 2 perasaan kita
Yane Kemal
Alhamdulillah ya Alloh
Maysuri
alhamdulilah jumpa juga....
Ratu Tety Haryati
Alhamdulillah... Abang Sakti akhirnya ditemukan🤲

Miris sekali keadaannya😭

Usut tuntas siapa yang menculik dan menjual Putramu, Abang...
Nabil abshor
😭😭😭 sedih amat ,,,,,,
Murni Zain
Kasihan sekali ya bang Sakti waktu kecil punya cerita sedih
Lendra malayu
sedih jg kisah masa kecil bang jj n bang sakti ya thorr,, aku jd terhura /Sob//Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!