NovelToon NovelToon
Dewa Abadi Vs Dewa Perusak

Dewa Abadi Vs Dewa Perusak

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ex_yu

Menjalani hidup sebagai seorang dewa, mengharuskan Dewa Abadi berhadapan dengan berbagai macam masalah; masalah keluarga, percintaan, musuh yang menghalanginya menjadi yang terkuat, dan lain sebagainya.

Sampai suatu ketika Dewa Abadi harus melindungi seluruh alam semesta dari kehancuran. Menyelamatkan kehidupan di alam semesta dan harus menjadi beban bagi Dewa Abadi? Tidak perlu terpikirkan sebelumnya, dan juga bukan keinginannya.

Namun, keadaan yang memaksanya harus menyelamatkan alam semesta dari kekejaman Dewa Perusak dan Pasukan Omniverse.

Apakah Dewa Abadi sanggup menghadapi keganasan mahkluk-mahkluk super raksasa yang disebut Pasukan Omniverse, iblis bermata satu?

Ikuti kisah perjalanan terakhir Dewa Abadi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ex_yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pintu Tersembunyi.

Bab 19. Pintu Tersembunyi.

Dewa Abadi dan kedua istrinya menyusuri lorong yang akan menuntunnya ke lingkaran tingkat keempat, sesuai dengan petunjuk dari Nyonya Xiao Yihao. Akan tetapi, kali ini ada hambatannya selain jebakan bawah tanah.

Di depan mereka ada seorang pria pendek setengah telanjang, hanya bagian kejantanannya yang tertutupi oleh kulit binatang. Orang itu membawa pentungan berduri yang terbuat dari tulang binatang. Dia seperti orang purba. Orang itu adalah anggota senior Suku Shiren Zu.

Walaupun menggunakan Teknik Perubahan Wujud, orang itu menatap ke arah Dewa Abadi dan kedua istrinya yang sedang melayang, berhenti karena ada halangan di depannya.

"Kembalikan roh gadis bernyanyi yang kau ambil!" pinta orang itu.

Karena sudah diketahui, Dewa Abadi dan kedua istrinya menunjukkan diri. Menginjakkan kaki di tanah. Seandainya Putri Mahatma dan Lao Yi tidak mengenakan topeng, sudah dipastikan orang itu akan terpesona dengan kecantikannya.

"Gadis benyanyi adalah istriku, kenapa aku harus menyerahkannya kepadamu?" Dewa Abadi jelas tidak mungkin menuruti kemauan orang di depannya itu.

"Hahaha...!"

Orang itu tertawa membuat Dewa Abadi dan istrinya keheranan. Suara tawanya yang keras menggema di dalam gua, bahkan mampu menggetarkan dinding gua. Membuktikan bahwa orang ini sangat kuat.

"Roh gadis bernyanyi adalah istri kecil dari penglima kami, mana mungkin aku percaya padamu!"

Karena alasan inilah kenapa orang itu menertawakan perkataan Dewa Abadi. Tetapi, jelas-jelas Tian Mei Yin adalah istrinya dan bukan istri kecil panglima Suku Shiren Zu.

Dewa Abadi menjadi sangat marah mendengar nama panglima Suku Shiren Zu. Orang itu melihat Dewa Abadi mengeluarkan bola energi basis kultivasi tingkat Realm Of Majesty yang berwarna hijau.

Namun, orang itu tidak sedikitpun takut, sebab basis kultivasinya lebih tinggi satu tingkat, dan juga menang di dalam hal kekuatan fisik. Bahkan dia tidak perlu menggunakan energi untuk mengalahkan Dewa Abadi. Orang itu sangat percaya diri.

"Serahkan gadis bernyanyi itu atau kalian tidak akan keluar dari sini untuk selamanya!" Ancaman orang itu.

Swosh...

Orang itu terkejut dengan kecepatan Dewa Abadi yang sudah sangat dekat dengan mengayunkan tinju. Karena percaya diri akan kekuatan fisiknya, pria itu beradu pukulan.

Dhummm... Swosh...

Dentuman keras ketika dua kepalan tangan saling beradu hingga mengeluarkan gelombang kejut energi. Yang mengejutkan ketika beradu tinju, orang itu sampai mundur sepuluh meter.

Dia ayok karena Dewa Abadi juga mengolah fisik seperti Suku Shiren Zu. Tangannya sampai gemetaran setelah beradu pukulan, dia melihat tulang kepalan tangannya berdarah, dan ini seperti awal-awal berlatih pukulan.

"Aku adalah Dewa Abadi yang telah lama hidup, lebih lama dari siapapun. Bagiku, beradu pukulan adalah permainan anak-anak. Kau menginginkan istriku, hanya kematian yang kau terima!?"

Saat berbicara, Dewa Abadi berjalan mendekati musuhnya itu. Pengakuannya itu membuat Putri Mahatma dan Lao Yi terharu karena Dewa Binatang Yang Abadi akhirnya kembali.

Semenjak reinkarnasi pertama dan menemukan Batu Keabadian yang diciptakan oleh Putri Mahatma, Dewa Binatang telah menempa tulangnya sedemikian rupa, segala rasa sakit saat penempaan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, sangat-sangat menyiksa.

Jika Suku Shiren Zu menempa fisik dengan mengandalkan medan gravitasi, Dewa Binatang justru melebur tulangnya, dan kembali membentuk tulangnya berulang-ulang selama perjalanan hidupnya.

"Omong kosong kau?!" Orang itu tidak terima jika kehebatan fisik Suku Shiren Zu dianggap sebagai permainan anak-anak.

Orang itu melesat sangat cepat dengan mengayunkan tinju tangan kanannya. Dewa Abadi tetap berjalan seolah-olah melihat dengan jelas pergerakan musuhnya.

Dhummm...

Kembali dentuman keras menggetarkan gua ketika tinju orang itu ditahan oleh Dewa Abadi dengan jari telunjuknya saja. Orang itu kembali syok karena pukulannya dengan mudah ditahan dengan satu jari.

Orang itu melihat darah mengalir dari kepalan tangannya karena bersentuhan dengan ujung jari telunjuk lawannya. Dia segera mundur beberapa meter, dan merasakan kepalan tangan seperti tertusuk pisau.

"Mengerikan orang ini, mungkin kekuatan fisiknya seimbang dengan penglima kami!" Batin orang itu yang mengakui kekuatan lawan.

Dewa Abadi melihat orang itu melesat ke arahnya dengan mengayunkan pentungan berduri. Putri Mahatma dan Lao Yi melihatnya diam saja saat pentungan berduri itu semakin dekat.

Bang...

Pentungan itu dipegang oleh Dewa Abadi, dan kembali mengejutkan musuhnya karena duri beracun tidak menembus kulit telapak tangannya. Ketika orang itu akan menarik pentungan, Dewa Abadi menggunakan lututnya yang mengarah ke ulu hati musuhnya.

Bang... Bang...

"Arghhh?!"

Teriakkan orang itu ketika berulang-ulang terkena hantaman lutut kaki kanan, seluruh tulang rusuk dan organ dalam tubuh terasa akan hancur setiap kali terhantam.

"Dimana panglima bajingan itu, katakan atau selamanya aku akan terus begini!"

Dewa Abadi mengorek informasi keberadaan Suku Shiren Zu, terutama untuk membalas dendam kepada panglima suku. Kedatangan anggota suku sudah ditunggu-tunggu. Dan inilah kesempatan untuk mendapatkan informasi.

"Arghhh...!!"

Dewa Abadi terus menggunakan lututnya yang menghantam perut, ulu hati dan tulang rusuk lawannya ini, sebab lawannya tidak mau berbicara, dan tidak melepaskan senjatanya yang dipegang terus.

Karena postur tubuh musuhnya jauh lebih pendek, maka sasarannya selalu bagian atas alat vitalnya. Darah segar keluar dari mulut musuhnya setiap kali dihantam lutut.

Karena musuhnya tidak mau membuka mulut, Dewa Abadi berhenti menyiksanya, tetapi tidak melepaskan pentungan yang selalu dipegang erat. Dia berkata, kepada musuhnya "katanya kalian memutilasi korban dan memakan dagingnya. Bagaimana kalau cara biadab kalian aku gunakan padamu? Yang harus kamu ketahui, aku juga suka memakan daging!"

Kedua mata orang itu terbuka lebar-lebar saat Dewa Abadi mengatakan hal ini, tubuhnya gemetaran karena tahu rasanya daging teriris. Dia bisa membayangkan bagaimana sakitnya ketika dimutilasi hidup-hidup. Dia melihat tangan kiri Dewa Abadi berubah menjadi pedang energi yang siap memutilasi.

"Ampun... Ampun! Saya akan... saya akan bicara!"

Bahkan belum sampai disentuh oleh pedang energi, orang itu sudah menyerah dan melepaskan senjatanya yang dipegang oleh Dewa Abadi. Orang itu berlutut di hadapan dengan membenturkan kepala ke tanah.

"Katakan, dimana panglima kalian?" Dewa Abadi mengulangi pertanyaannya.

"Saya akan bicara, saya akan bicara!!"

Orang itu sangat ketakutan ketika pedang energi menempel di lehernya. Dengan tubuh gemetaran, dia perlahan berdiri. Dewa Abadi menjauhkan pedang energi agar musuhnya bisa berbicara dengan jelas.

Akan tetapi, yang mengagetkan Dewa Abadi dan kedua istrinya, orang itu dengan cepat membenturkan tubuhnya ke dinding. Dari dinding itu ada pintu rahasianya, dan orang itu segera masuk.

Swosh...

Tetapi, pedang energi terlebih dahulu menebas lehernya sebelum pintu rahasia tertutup. Kepala orang itu menggelinding dengan mata terbuka lebar, dan tubuhnya masuk ke dalam pintu rahasia yang tertutup rapat.

"Ada kesempatan untuk hidup, kau memilih kematian!" Ujar Dewa Abadi, lalu menggelengkan kepalanya karena tidak mendapatkan informasi apapun dari musuhnya.

"Mungkin pintu rahasia ini menuntut kita ke kampung mereka," kata Putri Mahatma dengan telapak tangan menyentuh pintu rahasia.

Dengan sedikit hentakan tangan, pintu rahasia itu terbuka. Terlihat tubuh tanpa kepala masih mengalirkan darah segar yang menggenangi anak tangga menuju ke arah yang belum diketahui.

Putri Mahatma berubah menjadi udara agar tidak memicu mekanisme jebakan. Dewa Abadi tidak heran istrinya ini bisa menggunakan Teknik Perubahan Wujud, sebab memiliki Batu Keabadian. Lao Yi juga melakukan hal sama dengan mengikuti Putri Mahatma.

"Kalian ini senangnya menumpang saja!" Sungut Dewa Abadi karena kedua istrinya ini tidak menggunakan Teknik Perubahan Wujud, justru menjadikan dirinya sebagai kendaraan.

Putri Mahatma dan Lao Yi tertawa tanpa melihat Dewa Abadi. Karena sama-sama memiliki Teknik Perubahan Wujud dari asal yang sama pula, maka Dewa Abadi dan istrinya bisa saling mengetahui walaupun dalam wujud angin.

"Memangnya istri tidak boleh bermanja-manja kepada suaminya?" Balasan Lao Yi, dan melihat Dewa Abadi mengejarnya.

Lao Yi dan Putri Mahatma meningkatkan kecepatan ketika akan ditangkap oleh Dewa Abadi. Mereka menyusuri anak tangga batu yang tidak panjang, lalu digantikan dengan jalan bebatuan di jalur rahasia.

Mereka tidak tahu jalan rahasia ini akan menuju ke mana. Tetapi melihat jalannya yang terus berputar dan mengarah ke atas, sudah dipastikan jalan ini mendekati puncak gunung. Tetapi, jalan rahasia ini semakin membingungkan ketika mengarah ke bawah.

Untung saja masih ada pencahayaan dari obor di dinding, dan juga jalurnya hanya ada satu. Jika banyak lorong-lorong, sudah pasti tentu akan semakin membingungkan mereka...

1
Joni Anwar
lanjut thir
Anton Setianto
lanjut kah?
John de Joenk
hajarr teruss shimoo
Antho Seven
nanggung
Ahmad Mulyana
laah ini kemana author nye yech
butiran debu
ok
herry bjb
bahasa inggrisnya bikin gak sedap untuk di baca,gak cocok sama nama tokoh
herry bjb
kau.kamu,mu.....bukan semua jadi kau
Sianying
lanjut up thor
zian
mantap 👍👍👍👍👍👍
Manthou Hermanto
mantap. lanjutkan thor
Rhakean Djati
pelajaran apa lagi Thor ?
Rhakean Djati
sama² psikopet kayak suamine.
mcgregor
kok lama bos q kelanjutannya?
Rhakean Djati
murid durhako. guru sendiri dikerjain.heheee
Rhakean Djati
bareng Ama kredit panci yaa ? hahaa
Qing shan
🙏🙏🙏
Qing shan
🤩🤩🤩
Sianying
bagus thor
Qing shan
🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!