NovelToon NovelToon
Suratan Hati Ismalia

Suratan Hati Ismalia

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Romansa
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Happy Reading 🤗

...🌹🌹🌹...

Mandala yang sebelumnya sempat dirawat sebentar oleh Ismalia. Kondisi tubuhnya sedikit membaik walaupun masih terasa sedikit pusing. Erika yang sebelumnya diberitahu oleh Bik Inah mengenai demam Mandala sedang dalam perjalanan pulang.

Erika sengaja tidak memberitahu sang Nenek Rita mengenai kondisi Mandala. Takut sang Nenek Rita menjadi khawatir lagi. Erika di dalam mobil sedikit gelisah. Sebelumnya Erika sempat bilang ke Mandala bahwa Nenek Rita menyuruh ke rumahnya.

Erika menolak pergi karena khawatir kondisi sang ayah Mandala. Tapi Mandala tetap memaksa Erika untuk pergi karena Nenek Rita sudah kangen dengan sang cucu. Dilihat kondisi Mandala agak sudah mendingan tapi kenyataan semakin parah.

Erika di dalam mobil menghubungi dokter pribadi keluarga Bramantio yaitu Dokter Bagas untuk datang ke rumahnya karena sang ayah Mandala kembali sakit.

Sesampainya Erika di rumah ia keluar dari mobil langsung berlari menuju ke kamar Mandala. Tas nya ia lempar ke sembarang arah.

Brakk

Suara pintu dibuka keras mengagetkan Mandala yang sedang bersandar memangku laptop dengan kacamata bertender di hidung. Erika langsung menghampiri sang ayah penuh khawatir sedikit meneteskan air mata. Ia sedikit menyesali andai tidak ke rumah neneknya pasti ia bisa merawat sang ayah monolog batinnya.

"AYAH... ayah gak papa kan. Masih panas?" tanya Erika panik sambil menyentuh kening Mandala.

"Ayah gak papa. Ayah sudah agak mendingan dari tadi dan sudah minum obat." jawab Mandala.

Tak lama datanglah Dokter Bagas yang diantar oleh Bil Inah. Dokter Bagas pun memeriksa keadaan Mandala.

"Gimana, om. Ayah gak parah kan sakitnya?" tanya Erika khawatir.

"Alhamdulillah. Kondisi ayah kamu sudah agak membaik. Hanya saja ayah kamu memerlukan istirahat penuh jangan terlalu capek." ujar Dokter Bagas menoleh ke Mandala tersenyum.

Dokter Bagas menuliskan resep yang harus ditebus di apotik dan menyodorkannya ke Erika. Erika melirik resep sekilas lalu menyuruh Bik Inah pergi ke apotik terdekat.

"Ini resep obat buat ayah kamu. Jangan lupa dimakan dan dihabiskan. Vitamin juga ada."

"Oke. Serasa sudah cukup. Jangan lupa istirahat ya, Man. Jangan pikirin kerja dulu." ujar Dokter Bagas sambil menepuk bahu Mandala.

"Oke. Makasih ya, Gas."

"Sama-sama. Aku pamit. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam." jawab serentak.

Bik Inah pun mengantar Dokter Bagas sampai ke depan sekaligus pergi menebus obat di apotek terdekat. Tidak butuh waktu lama, Bik Inah sudah kembali membawa kantong plastik putih berisi obat.

Erika masih khawatir dengan kondisi sang ayah. Di kala kondisi yang baru saja membaik masih bisa melakukan kerjanya. Memang sosok Mandala keras kepala dan kerja keras.

"Ayah lebih baik istirahat. Ingat kata Om Bagas kalau ayah harus istirahat penuh jangan kerja dulu." ucap Erika menasehati.

"Sayang, ayah baik-baik saja kok. Ayah berasa sudah mendingan sekarang. Berbeda sekali saat tadi."

"Iya, non. Tuan sekarang agak mendingan panasnya cepat turun karena berkat non Ismalia tadi." timpal Bik Inah lagi.

Mandala langsung menatap Bik Inah sedangkan Bik Inah ditatap segera menunduk. Kembali menoleh ke Ismalia yang tampak bingung.

"Ismalia. Dia ke sini, bik."

"Ya. Tadi dia ke sini membawa pesanan kamu semur ayam katanya." jawab Mandala pandangannya kembali ke laptop.

"Astaghfirullah. Erika lupa?" Erika terperanjat lupa sambil memegang keningnya. "Rika, memang minta dibuatin semur ayam sama Is tapi lupa kasi tau kalau Rika akan ke rumah nenek."

"Pasti dia marah deh." ujarnya lagi.

Bik Inah masih tetap berdiri menunduk. Erika manggil nya untuk minta dibawakan makan malam di kamar Mandala saja. Bik Inah pun keluar mengambil makanan mereka.

...🌹🌹🌹...

Sambil menunggu Erika memijat kaki sang ayah Mandala sedangkan Mandala masih tetap setia dengan laptop yang di pangkuannya. Beberapa saat Bik Inah mengetuk pintu. Erika berjalan membukanya lalu menyuruh Bik Inah meletakkan di nakas.

Bik Inah pun pamit keluar. Erika mengambil nampan berisi dua piring nasi, satu mangkuk semur ayam, dan sayur sup bening. Erika mengambilkan lauk dan sayur untuk Mandala. Ketika suapan pertama Mandala sedikit terdiam lalu melanjutkannya kembali.

Rasa masakan semur ayam memang sangat enak. Tapi Mandala tidak berani mengatakannya hanya mampu terdiam dan menikmati hingga habis. Begitu juga Erika yang sangat lahap menikmati semur ayam buatan Ismalia.

Tidak ada pembicaraan diantara mereka saat makan malam di kamar Mandala. Setelah habis Erika membawa nampan tersebut ke dapur meletakkan di wastafel. Erika mengambil segelas air panas untuk Mandala minum obat.

Sesampainya di kamar Erika mengambil obat dari Dokter Bagas di atas nakas lalu diberikan ke Mandala. Sesudah minum obat Mandala langsung berbaring menarik selimut hingga ke perut. Erika ketika sudah memastikan Mandala beristirahat. Ia pun keluar masuk ke kamarnya untuk mandi karena sepulang dari rumah neneknya ia langsung ke kamar Mandala.

Beberapa saat Erika telah menyelesaikan mandinya memakai piyama kartun teddy bear. Ia mencari ponsel ke sana sini namuns tidak ditemukan. Akhirnya ia turun ke bawah mencarinya ternyata tas miliknya ada di atas sofa ruang tamu. Erika kembali memasuki kamarnya baring di ranjang sambil memainkan ponsel.

Menggesek layar ke atas mencari kontak Ismalia di aplikasi hijau. Erika memulai chatnya dengan Ismalia untuk meminta maaf karena tidak mengajarinya terlebih dahulu. Sedangkan Ismalia di seberang sana sedang baring mengambil ponsel tanda pesan masuk. Dan dilihatnya tak lain ialah Erika.

Erika

"Assalamualaikum, Is. Sorry ya gue lupa kasi tau lo kalau gue ke rumah nenek." ucap Erika meminta maaf.

Ting (nada pesan masuk)

Ismalia

"Wa'alaikumussalam. Ya, gak papa." jawab Ismalia sambil menghela nafas.

Erika

"Tapi kok gitu balasnya. Singkat banget."

Ting

Ismalia

"Lahh... trus balasnya gimana. Masa' harus panjang kali lebar kali tinggi. Kan gak mungkin."

Ting

Erika

"Hehe... ya juga sih. Besok lo berangkat ke sekolah apa?"

Ting

Ismalia

"Ya... pake sepedalah, Rik. Masa' kamu gak tau-tau sih."

Ting

Erika

"Ya... tau? Besok gak usah pake sepeda ya biar gue jemput."

Ting

Ismalia

"Gak bisa, Rik. Aku harus anterin si kembar soalnya besok pagi hari ayah sibuk banget ngurus rumah makan sebab hari ini gak buka."

Ting

Erika

"Kan bisa berangkat bareng. Si kembar pulangnya kan kayak biasa di jemput ayah lo."

Ting

Ismalia

"Gimana? rasa gak enak aja."

Ting

Erika

"Pokoknya besok gue jemput. TITIK!."

Ting

Ismalia

"Ya udah deh."

Ting

Erika

"Sip. Oh ya makasih ya tadi lo udah ngerawat ayah gue selama gue gak ada. Sungguh kalau gue tau kondisi ayah makin parah. Gue gak akan pergi tu kalau di paksa sama ayah."

Ting

Ismalia

"Iya, sama-sama. Tu udah kewajiban saling membantu sesama manusia kan."

Ting

Erika

"Iya ya... Tapi makasih ya sekali lagi. Menurut lo gimana?"

Ting

Ismalia

"Iya, Erika. Maksudnya gimana apa?"

Ting

Erika

"Ayah gue lah. Tampan atau gak?"

Ting

Ismalia

"Apaan sih? Udah ah aku ngantuk. Assalamualaikum."

Raut wajah kesal karena pertanyaannya tidak di jawab atau dibalas lagi oleh Ismalia.

"Lahhh.... kok udahan sih. Gak asyik lo, Is. Wa'alaikumussalam." monolog Erika raut wajah kesal dan cemberut.

Erika meletakkan ponsel di atas nakas lalu akhirnya menarik selimut untuk memejamkan mata.

...🌹🌹🌹...

Pagi hari yang cerah Erika sudah siap dengan pakaian seragamnya. Waktu subuh sehabis sholat Erika tidak kembali tidur. Ia menyiapkan segala keperluan sekolahnya. Setelah berdandan Erika menuju kamar sang ayah Mandala. Saat dibuka Mandala sudah tidak berada di tempat tidur. Terdengar suara percikan air di kamar mandi lalu menutup kembali pintu kamar.

Erika turun menelusuri tangga satu persatu sambil bersenandung. Bik Inah dan pembantu yang lain tengah sibuk menyiapkan sarapan pagi di meja makan. Cukup banyak sajian ada nasi goreng, roti, buah, dan bubur ayam.

"Pagi, Bik Inah." ujar Erika saat menarik kursi mendudukan diri.

"Pagi juga non Erika. Wah... non Erika keliatan ceria amat. Kayak lagi menang lotre." ujar Bik Inah mesem.

"Bik Inah bisa saja. Erika seneng soalnya Ismalia akhirnya mau berangkat bareng biasanya juga ia gak mau tuh. Dipaksa akhirnya mau juga." jelas Erika sambil mengoles roti pakai selai.

"Benarkah, non."

"Ya, Bik. Oh ya Bik gimana Is bisa sampai ngerawat ayah?"tanya Erika penasaran.

"Gini loh non. Awalnya non Is dateng anterin semur ayam. Dilihatnya bibik sedang mau masak non Is tolongin deh. Saat Bik Inah manggil tuan di kamar gak ada sahutan sama sekali. Trus Bik Inah masuk deh lihat tuan sudah meringkuk di selimut menggigil badannya panas banget. Bik Inah lari ke dapur ambil obat sama kompres jadi non Is juga panik ikut bibik ke kamar tuan. Non Is pun membuat bubur ayam, teh jeruk nipis, mengompres tuan sampe tertidur." jelas Bik Inah panjang.

"Ohh...Syukur saja ya bik ada Is. Coba kalau tidak." ujar Erika mengunyah roti.

"Ya, non. Non Is sangat lihai banget melayani tuan kayak sepasang suami istri saja."

Erika sedikit terkejut dan menghentikan menguyah menoleh ke Bik Inah ketika mendengar kata KAYAK SEPASANG SUAMI ISTRI sambil sedikit melamun. Sedangkan Bik Inah masih berbicara dengan pandangan mata netra mengupas buah untuk Erika.

"Yang lebih mengejutkannya, non. Saat tuan Mandala tertidur ketika non Is keluar tiba-tiba saja tangan tuan memegang pergelangan tangan non Is. Kayak mengigau gitu loh non. Akibat gak bisa dilepas akhirnya mau gak mau non Is tetap temenin tuan sampai ikutan tertidur di lantai kepala bersender di tepi ranjang dekat tuan. Apa itu bahasa Inggrisnya...?Hm... So Sweet non he" jelas Bik Inah lagi.

Tak lama terdengar suara deheman dari arah tangga yaitu Mandala. Bik Inah dan Erika terdiam saat Mandala menuju ke meja makan menarik kursi lalu mendudukan diri. Bik Inah mengambilkan sarapan bubur ayam dan teh jeruk nipis untuk Mandala.

Mandala tampak sudah rapi seperti ingin berangkat ke kantor.

"Ayah mau ke berangkat ke kantor?" Tanya Erika tampak heran.

"Ya. Ayah mau berangkat ke kantor soalnya masih ada yang mau ayah selesaikan."

"Emang ayah sudah baikan?"

"Alhamdulillah. Ayah lumayan sudah sehat." ujar Mandala sambil mengotak-atik ponselnya.

"Alhamdulillah. Tapi obat jangan lupa diminum ayah." memperingatkan Mandala.

"Baiklah, tuan putri kesayangan ayah." sahut Mandala sambil tangan mengusal sayang kepala Erika.

"Hehehe..." Erika ketawa terkekeh geli.

Dilihatnya sajian Bik Inah, Mandala teringat buatan bubur ayam Ismalia kemarin. Tanpa sadar Mandala tersenyum sendiri. Bik Inah dan Erika saling memandang tersenyum lalu menoleh kembali ke Mandala.

Tanpa menghiraukannya mereka pun kembali menyantap sarapan pagi. Beberapa saat kemudian mereka selesai sarapan lalu berangkat ke tujuan masing-masing.

...Bersambung.......

Jangan pelit ya, yuk like, vote, komen, follow, dan subscribe biar semangat buat up-nya🤗

1
Mukmini Salasiyanti
panjang juga ya thor pendahuluannya...
😁😄💪
Mukmini Salasiyanti
percakapannya banyakin, thor.. m
0v¥
yang di tunggu tak kunjung up2
Supiah Susilawati
Luar biasa
0v¥
lanjut thor mau lihat mandala manja 2 sama is, semangat thor
0v¥
thor up lagi dong, ceritanya balik awal nih, pada hal sdh senang cerita diawal tinggal menunggu detik detik kebucinan semangat thor
IW: Memang cerita balik awal karena mau ganti judul. Judul awal gak bisa diubah sama sekali. Jadi nanti akan penyalinan semua, otomatis judul awal akan dihapus akak 😊 In Syaa Allah setelah penyalinan akan sering up. Sekarang lagi fokus ke novel saya yang lain 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!