Istri kecilku

Setelah membaca kelulusannya, Lyona memasuki ruang guru dan menyerahkan semua berkas yang di perlukan untuk tindakan lanjut, keluar dari sana Lyona menemui Tiara untuk memberitahu kabar gembira ini " Tiara aku lulus " memeluk Tiara dari belakang

Tiara menatap Lyona " benarkan? wah aku bahagia tetapi aku juga sedih karena kita akan berpisah " murung

Lyona menatap wajah nya " bagaiman jika kita menghabiskan waktu bersama setelah pulang sekolah nanti? Kita berfoto dan berbelanja " tersenyum

Tiara menatap Lyona " baiklah, mana mungkin aku menolak jika ini akan menjadi perpisahan kita bukan? "

Mereka berdua berjalan menuju kelas dan melanjutkan pelajaran nya, karena sepulang sekolah mereka akan pergi berjalan dan foto, mereka mengerjakan tugas yang harus nya di kerjakan di rumah, Mereka selesaikan di sekolah dengan cepat dan cermat " ini lihat saja punya ku " Lyona memberikan buku tugas nya kepada Tiara

Tiara menatap lyona " benar hanya kau yang paham aku dan untuk soal yang terakhir kepada begitu sulit? Aku harus menyatukan x dan y " mengeluh

Lyona menatap Tiara " benar, aku juga tidak tau bagaimana cara ku mempersatukan mereka " membuka handphone nya dan mendapat pesan dari ibunya " barang mu sudah berada di rumah baru kalian, Bagas sudah membeli rumah itu, ibu harap kau tidak melakukan hal yang aneh hingga pernikahan kalian tiba " Isi pesan nya, Lyona mematikan daya handphone nya karena dia akan bersenang-senang sekarang

Tiara menutup buku nya " sudah " tersenyum

Lyona memasukkan handphone dan buku nya ke dalam tas " ayo " bersemangat

Mereka memesan taksi menuju mall, mereka sangat bahagia. Makan, berbelanja baju, foto bahkan mereka menonton film juga, sekarang di balik case handphone Lyona ada foto Tiara dan begitu juga sebaliknya. Tak terasa hari sudah larut Lyona dan Tiara berpisah dan naik taksi masing-masing menuju rumah mereka

Lyona sampai di rumah pukul sepuluh malam, dia melihat rumah nya yang sunyi dan tiba-tiba saja ibu nya menyalakan lampu dan duduk di sofa " dari mana saja kau, jam segini baru pulang? " melihat barang belanjaan yang di bawa Lyona

Lyona menatap Amira " aku baru saja belanja dan bermain dengan Tiara " ingin masuk namun langkah nya terhenti karena melihat sebuah kotak besar dan dia menatap nya

Amira menutup pintu " itu adalah baju pernikahan mu dan jangan begini lain kali, Bagas berulang kali menelpon tetapi kau sama sekali tidak menjawab " mendekati Lyona

Lyona menatap kotak itu dengan mata yang berkaca-kaca " satu perilaku kalian mengubah hidupku, tetapi aku tidak menyerah semudah itu ibu " mengusap air mata nya

Clara turun dan melihat Lyona yang sedang berbincang dengan Amira " Lyona kau sudah pulang? Ayo kita lihat apa yang kau beli " biasanya setelah pulang belanja Lyona dan Clara akan bertukar cerita dan memeriksa barang yang mereka beli

Amira menatap Clara " kau bawa dia naik dan suruh dia untuk mencoba gaun nya " menatap kotak itu

Lyona membuka tas nya dan menyalakan handphone nya, dia mengambil foto dari papan pengumuman tadi pagi " lihat ini ibu " memperlihatkan handphone nya kepada Amira

Amira mengambil nya " percuma " membaca bahwa nama Lyona ada di sana, tetapi respons nya sama sekali tidak memuaskan

Lyona menangis dia merasa sangat sedih, karena hanya Tiara yang bahagia dengan kabar ini " ibu, sekali saja ibu memikirkan aku dan ini adalah mimpi ku Bu, bisakah ibu batal kan ini semua? " terduduk di depan Amira

Amar tiba saat dia merasa ada keributan di bawah, dia masih mengunakan kaca matanya karena dia sedang bekerja namun suara berisik menganggu konsentrasi nya " ada apa ini? Lyona kenapa kau terduduk di lantai? "

Clara mendekati Lyona " itu karena kalian berdua, ayah Lyona lulus biaya siswa ke luar negri yang dia ambil, tetapi respons kalian sama sekali acuh, seolah itu hanya biasa saja " menatap Lyona

Amar menatap Amira " kenapa kau berkata begitu? bahkan setelah menikah Lyona akan tetap bisa menjalani biasa siswa nya " perkataan pertama amar seolah dia akan membela Lyona namun sama saja mereka hanya memikirkan perusaan saja

Lyona mengusap wajah nya dengan kasar " baiklah jika begitu, aku tidak akan membuat kalian bersedih lagi dan merasa terbebani karena aku, aku akan memutuskan hubungan dengan kalian " menatap ayah dan ibunya secara bergantian

Amar cukup kaget mendengar itu, karena keputusan itu sangat besar tetapi Lyona mengatakannya dengan jelas sekarang " kau tau apa arti ucapan mu? Kau tidak akan menerima apapun dari kami lagi bahkan uang dan nasi " membentak Lyona

" aku tau ayah, hanya ini yang bisa aku lakukan supaya kalian berdua tidak punya hak atas aku dan memerintah ku lagi "

" Lyona kau sudah lancang sekarang ya, aku ini adalah ayah mu tidak pantas bagi mu untuk memutuskan hubungan ini "

Lyona menatap kotak yang berisi gaun pengantin nya " mungkin alasan ayah tidak mau melepaskan ku karena pernikahan ini, oh bukan pernikahan tetapi bisnis yang berkedok pernikahan "

Amira cukup kaget dengan perilaku putri nya " Lyona kau tidak seperti ini sayang, siapa yang membuat mu menjadi begini? "

Clara mengandeng tangan Lyona " kalian berdua yang membuat dia begini " ingin membawa Lyona naik ke kamar nya

Lyona menahan tubuh nya tidak mau di bawa masuk " saat hari pertama pernikahan ku maka itu akan menjadi hari pertama aku tidak mempunyai orang tua lagi, kalian tidak perlu mencari ku karena kalian hanya memikirkan bisnis saja, Selamat ayah ibu perusahan kalian kembali dan putri kalian hilang " melepas tangganya dan pergi dari sana, Lyona membuka kunci pintu rumah nya dan keluar dari sana

" Lyona " Clara berteriak saat melihat Lyona keluar dari rumah

" Kalian lihat? Sudah berapa kali dia pergi seperti ini dari rumah? Bahkan dia baru saja pulang dan kalian membuat suasana hatinya hancur " membentak ke dua orangtuanya

Clara naik ke atas dan kembali ke kamar nya, dia mengirim pesan ke Bagas, karena saat ini hanya Bagas yang bisa membantunya, walau Lyona benci dia tetapi Bagas bisa mengamankan Lyona untuk malam ini

...****************...

Ting..

Pesan itu masuk ke handphone Bagas, Bagas dengan cepat mengambil kunci mobil dan mencari Lyona. Dia ke taman yang berada di depan sekolah Lyona dan benar Lyona berada di sana, dia sendirian dengan pakaian sekolahnya dan juga rok nya yang begitu pendek, sepertinya dia menangis

Bagas berjalan perlahan dan mendekati Lyona " Lyona " ucap nya saat melihat Lyona dan duduk di samping nya

Lyona menatap Bagas " kau lagi " ucapnya dengan suara khas habis menangis

" Aku lagi? Apa maksud mu? " bingung

" Kau tau, aku pikir akan ada kebahagiaan di rumah karena kakak akan menikah tetapi ternyata semua nya salah paham dan ibumu menyukai ku lalu " Lyona tidak bisa melanjutkan nya lagi dia menangis

Bagas menaruh kepala Lyona ke bahu nya " ada apa? apakah sangat mengerikan menikah dengan ku? "

" Aku tidak mau menikah karena aku ingin melanjutkan sekolah ku, kau tau aku lulus biaya siswa dan tidak ada yang bahagia dengan itu "

" Kau ingin berkuliah di luar negri? baiklah aku akan bekerja keras dan menghasilkan banyak uang agar kau bisa berkuliah kemanapun kau mau " menepuk pelan kepada Lyona

Tidak ada jawaban dari Lyona ternyata dia sudah tidur di bahu Bagas, karena sudah lelah bermain dan juga menangis dia merasa mengantuk dan akhirnya tertidur di bahu Bagas