Seseorang yang sudah dewasa tidak akan membuang waktunya hanya karena cinta yang ia miliki dan itulah terjadi pada Dea, siswi misterius yang menyembunyikan perasaannya dari SMP sampai akhirnya mereka di pertemukan oleh takdir
"Aku tidak mencintaimu!!"
"Kita sudah dewasa De! tolong jangan mengelak lagi!"
"Apa maumu?"
"Menikahlah denganku!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lia_13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cerita diary
“Dea gue pulang dulu! Semoga kencannya berhasil ya!” ucap Ari pada Dea yang kini masih berdiri di pagar rumahnya untuk mengantar Ari
“Doain aja yang terbaik!” ucap Dea membalas dengan senyuman seperti biasanya
“Byee gue pulang dulu!”
"Jangan ngebut-ngebut di jalan Lo bukan ratu jalanan!" tawa Dea
"Biar gue buktiin!" balas Ari bercanda, mereka saling bercanda sampai akhirnya Ari benar-benar pulang dari rumah Dea, melihat Ari yang sudah menjauh senyum Dea terbit begitu saja mengingat kegilaan sahabatnya itu
Melihat Dea yang tersenyum pagi ini membuat hati Deni menghangat, dia bahkan sudah lama melihat senyum adiknya, sudah beberapa hari ia tinggal disana, ini kali pertama ia melihat adiknya akhirnya tersenyum cerah kendati bukan untuknya
“Maaf selama ini aku belum bisa jadi kakak yang terbaik untuk kamu!” gumam Deni menatap adiknya yang masih berbincang dengan Ari di depan pagar rumahnya
Masih teringat dengan jelas apa saja yang ia baca dalam buku Dea kemarin, fakta yang benar-benar membuat dia menyesal karena sudah salah menduga adiknya berubah, fakta yang membuat dia merasa menjadi kakak yang sangat buruk untuk Dea, bagaimana bisa ia menjadi begitu egois memikirkan dirinya sendiri padahal adiknya tersiksa karena apa yang dia lakukan
...****************...
“Hari ini adalah hari ulang tahunku, aku pikir dia akan pulang! Setidaknya katakan selamat ulang tahun padaku! Ahh tenyata itu hanyalah sebuah khayalan!” ungkap Dea dalam tulisannya, Deni seketika menerawang saat awal-awal dirinya memutuskan untuk tinggal bersama kakek neneknya
Itu adalah tahun pertama dia berpisah dengan Dea, saat itu dia tidak bisa hadir karena malas pulang, dia lelah karena baru saja bertanding basket bersama teman-temannya di sekolah, sampai akhirnya dia tidak menghadiri acara ulang tahun Dea waktu itu
Seketika Deni menyesal karena sudah membuat Dea kecewa padanya, padahal saat itu Dea berulang kali menelponnya namun tidak sedikitpun dia gubris karena tidur
“Aku pikir aku sudah terbiasa! Tapi ternyata aku masih belum terbiasa! Aku rindu padamu kak!” tulis Dea di kertas berikutnya membuat jantung Deni seperti diremas di dalam sana, ya! sejak hari ulang tahun Dea tidak pernah sekalipun Dea menelponnya dan dia juga seakan melupakan adiknya karena kesibukan yang dia jalani
Sejak saat itu tidak ada lagi sosok Dea yang ceria, sejak saat itu tidak ada lagi telpon dari Dea dengan suara cemprengnya, bahkan sampai kini Dea tidak pernah lagi memeluknya seperti waktu kecil dulu, tidak ada lagi Dea yang bermanja-manja dengannya
“Semakin hari satu hal yang aku tahu, aku adalah kakak sekaligus adik terbaik, nyatanya aku bisa berdiri tanpa kakakku! Padahal aku menginginkan dia di sisiku! Tapi tidak mengapa aku akan menyimpan kerinduan ini sendiri! Kevin tumbuh begitu cepat, padahal aku lebih senang bermain sambil menggendongnya! Aku benar-bena menikmati peranku!” ungkap Dea lagi di kertas berikutnya, yang menandakan tulisan itu di tulis 2 tahun setelah tulisan di baliknya
"Selamat ulang tahun! Maaf tidak bisa mengucapkannya langsung! Ahh sial sekali tubuh ini sepertinya remuk karena terlalu bersemangat sampai jatuh! Mungkin aku tidak di takdirkan ketemu denganmu kak! semoga kau bahagia!” ujar Dea di baliknya lagi, kini dia mengingat saat dia berulang tahun Dea tidak hadir, ayahnya mengatakan Dea terjatuh dari sepedanya makanya tidak bisa hadir, namun Deni tidak mempercayainya dan akhirnya membenci Dea karena Dea tidak mau menghargai dirinya
Sejak saat itulah hubungan keduanya semakin renggang Deni pikir adiknya sudah melupakan kehadirannya karena sudah memiliki Kevin di sisinya, namun satu hal yang Deni lupakan, Dea adalah seorang adik yang tentu juga membutuhkan kasih sayangnya
“Aku tidak tahu alasan kau begitu membenciku! Tapi terimakasih aku senang akan kehadiranmu, kendati itu sementara!” tulis Dea 3 tahun lalu, saat dirinya wisuda, saat itu Dea memberikan selamat padanya namun tidak dia gubris sedikitpun, padahal gadis itu berusaha keras untuk membeli kado untuknya, saat itu dia menginap di rumah kedua orangtuanya dua hari, Dea memperlakukan dirinya dengan baik namun karena terlanjur kesal pada Dea akhirnya Deni tidak memperdulikan Dea saat itu
Sejenak Deni menyesali karena sudah membuat adiknya terluka, Deni memutuskan menutup buku itu karen hanya itulah isinya, kemudian dia mengambil buku selanjutnya, yang terlihat lebih lapuk, Deni membaca curhatan hati Dea yang begitu menyedihkan menurutnya
Seketika dia menyesal karena tidak ada saat adiknya membutuhkan, lembaran kertas itu membuat emosi memuncak entah apa alasannya
Sejak membaca tulisan Dea Deni tidak bisa tidur, bahkan dia menyesal karena sudah membuat adiknya menderita, dia tidak bisa menepis dirinyalah salah satu alasan Dea merasa terluka selama ini
Entah apa yang akan dia lakukan nanti untuk membantu Dea, dia bertekad membuat gadis itu bahagia sebelum akhirnya pergi meninggalkan dia untuk menikah dengan pasangan yang ibunya pilih. Seketika Deni memiliki ide untuk mencari tahu siapa maksud dari laki-laki yang dimaksud Dea dalam tulisannya
...****************...
“Aku berjanji akan membuat kamu mendapatkan keadilan dek!” gumam Deni pergi dari sana menuju kamarnya, dia harus melakukan sesuatu agar mengetahui benang hitam yang ada di dalam hidup Dea
Deni mulai menyusun rencana untuk mengetahui siapa laki-laki yang diceritakan Dea, karena dalam diary gadis itu hanya ada inisial si pria jadi dia tidak bisa melacaknya dengan cepat
"Kevin pasti tahu sesuatu!" gumam Deni bergegas menuju kamar Kevin
jurang kali Thor 🤣🤣✌️
kasihan
tapi Dea tetap milih nathan pada akhirnya
semangat terus menulisnya