NovelToon NovelToon
Dendam Sang Wonderboy

Dendam Sang Wonderboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: adwiyah

Peter adalah seorang pria yang hidup berpisah dengan istrinya yang bernama Grace karena sang istri selalu menghina dan memarahinya yang jarang mempunyai pekerjaan sehingga dia tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, dan membuat sang istri harus ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sampai pada suatu hari, Grace benar-benar marah dan mengusir Peter dari Rumah. Ternyata kepergian Peter menyisakan dendam dihatinya, hingga beberapa tahun setelahnya dia menjadi seorang pria yang sukses dan kaya.

Pada suatu waktu dia kembali bertemu dengan sang istri yang ternyata hidupnya masih saja sengsara dan menderita karena harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, hingga dalam suatu peristiwa membuat mereka kembali bersama tetapi dalam kondisi yang berbeda karena Peter mempunyai tujuan ingin membalaskan dendam kepada sang istri.

Apakah Peter berhasil membalas dendam kepada Grace yang saat mereka kembali bersama tidak memikirkan hal lain kecuali untuk bertahan dalam hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adwiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Uang Gaji Pertama

Waktu terus berlalu, tidak terasa sudah hampir satu bulan penuh Grace bekerja sebagai pelayan di rumah Peter. Hari yang dilaluinya tidak pernah tenang dan damai, karena ada saja pekerjaan yang harus dia lakukan di setiap harinya. Menjalani satu bulan ini, hampir di setiap minggunya rumah tersebut mengadakan sebuah pesta. Meski bukanlah pesta besar, tetapi Grace selalu menjadi orang yang mengurus semuanya. Anehnya, Grace tidak pernah mengeluh dengan apa pun yang dia kerjakan, semua itu membuat Leri dan ibu Peter sedikit merasa aneh.

Meski Grace merasa senang bahwa dia tidak perlu memikirkan kebutuhannya lagi, namun selama bekerja dia juga menghitung lamanya hari dia bekerja sebagai pelayan di rumah Peter.

Ada perasaan bahagia menjalar dalam hatinya di saat hari yang dia hitung telah sampai dalam hitungan satu bulan. Berarti sebentar lagi dia akan menerima gaji pertamanya. Dia sudah berangan ingin membeli beberapa makanan kesukaannya, karena selama bekerja menjadi pelayan, dia hanya memakan makanan pokok saja. Sementara untuk makanan-makanan ringan lainnya, dia tidak pernah menyentuhnya karena dia merasa tidak berhak untuk itu. Selain itu, sang ibu mertua dan adik iparnya telah memberi peringatan kepadanya untuk tidak menyentuh sesuatu milik mereka. Dia bisa memakannya jika mereka telah mengizinkannya, bahkan mereka pernah memberinya makanan-makanan itu karena mereka tidak menginginkannya lagi, dalam artian dia diberi makanan sisa dari mereka.

Seperti biasa, pagi-pagi sekali Grace telah menyiapkan sarapan dan melayani mereka semua. Dia nampak berbeda, karena ada sesuatu yang dia tunggu saat ini. Entah kenapa, memikirkan dia akan mendapatkan gaji pertamanya bekerja sebagai pelayan, membuatnya banyak berangan.

Peter yang sedang dilayani oleh Grace bisa melihat perubahan dari wanita itu. Meski dia tidak pernah peduli sedikit pun kepada Grace, namun dia bisa tahu bahwa saat ini Grace sedang menahan rasa bahagia karena sesuatu. Ternyata kebersamaan mereka selama enam tahun dahulu masih bisa membuat Peter mengingat setiap ekspresi dan gerak-gerik sang istri.

Selesai sarapan, Grace mengikuti Peter untuk membantunya memakai sepatu kerjanya. Selama Grace menjadi pelayan di rumah ini, Peter sedikit ketergantungan kepada Grace, karena dia ingin wanita itu melakukan semuanya dan benar-benar melakukan tugasnya sebagai seorang pelayan, meski terkadang tugas itu adalah suatu hal yang mudah. Contohnya, dia akan menyuruh Grace mengambilkan suatu barang yang berjarak sangat dekat dengannya meski tangannya sampai untuk menjangkaunya.

"Peter!" panggil Grace ketika Peter ingin pergi.

Peter yang merasa dipanggil membalikkan tubuhnya sejenak, lalu melihat kearah Grace yang nampak ragu untuk berkata.

"Hmmmm, bagaiman dengan ga ...." Tangan Peter terangkat untuk menghentikan pembicaraan Grace karena dia mendapatkan sebuah panggilan.

Peter melihat ke layar ponselnya, lalu membawa ponsel tersebut mendekat ke telinganya. Namun tanpa disadari Peter terus berbicara di ponselnya sehingga melupakan Grace yang masih berdiri di hadapannya.

Grace menahan rasa kecewa karena saat ini Peter telah berbalik dan meninggalkannya.

"Grace ...." Terdengar suara teriakan Peringatan yang nyaring memanggil namanya.

"Huuuuf, sepertinya anak itu memiliki pita suara yang bagus, setiap hari berteriak memanggilku, suaranya tetap terdengar nyaring," protes Grace dengan teriakan Leri. Ya, hampir setiap hari Leri selalu berteriak memanggilnya untuk menyuruhnya melakukan sesuatu. Jika dia melakukan sedikit kesalah, maka gadis muda itu akan memarahinya tanpa peduli dengan kesopanan yang seharusnya dia jaga.

Grace menjadi tidak semangat bekerja karena ternyata sampai siang ini dia belum menerima uang gajinya.

"Hei, bersihkan kamarku, kemarin kau tidak membersihkannya dengan benar, aku melihat beberap kecoak yang berkeliaran di sana." Sang ibu mertua memberitahu Grace.

"Baik, Nyonya," jawab Grace patuh.

"Ingat! Jangan menyentuh apa pun di sana!"

Grace selalu mendapatkan peringatan ketika ingin membersihkan kamar sang majikan. Mereka takut Grace akan merusak barang-barang mahal yang ada di dalam kamar mereka tersebut. Padahal Grace sama sekali tidak tertarik dengan semua barang mewah yang mereka miliki saat ini.

Sebelum menuju kamar sang majikan, Grace mempersiapkan alat kebersihan yang akan dia bawa. Kemudian setelah semuanya lengkap, dia menyeret langkah kakinya menuju kamar sang nyonya. Grace bergerak dengan hati-hati karena takut menyentuh barang-barang sang nyonya seperti yang diperingatkan kepadanya.

Pertama kali Grace memasuki setiap kamar sang majikan, dia sedikit terasa hati karena kamar-kamar tersebut sangat jauh berbeda dengan kamar yang dia tempati. Bahkan kasur untuk tidur pun dia tidak punya. Kamar sang majikan di penuhi dengan berbagai perlengkapan yang mahal, sementara itu kamarnya di penuhi dengan barang-barang bekas tidak berguna. Namun perasaan itu langsung dia singkirkan dari hatinya karena mengingat bisa tidur dengan aman saja dia sudah sangat senang.

Prang!

Mata Grace melebar dan mulutnya ternganga karena tanpa sengaja dia telah menyentuh sebuah parfum sehingga jatuh ke lantai dan membuat botolnya pecah. Perasaan Grace jadi tidak karuan karena mengingat kemarahan yang akan dia dapat dari sang majikan.

Grace akhirnya pasrah akan nasibnya karena bagaimanapun dia tidak akan bisa menyembunyikan kejadian ini kepada sang nyonya.

Benar saja, Grace mendapatkan kemarahan yang besar dari sang majikan ketika dia memberitahu tragedi pecahnya botol parfum sang majikan. Dia tidak tahu bahwa ternyata parfum yang dia pecahkan mempunyai harga yang sedikit mahal, sehingga sang majikan meminta ganti rugi kepadanya, apalagi menurut pengakuan sang majikan, dia memakai parfum itu hanya beberapa kali saja, dan itu juga merupakan parfum kesukaannya. Dalam hati Grace bertanya, apakah semua orang kaya dan tinggal di ibukota ini akan selalu menuntut ganti rugi jika seseorang melakukan kesalahan? Bukankah harta yang mereka miliki mampu untuk menggantikan sesuatu yang dirusak tersebut? Lalu kenapa mereka terus saja meminta ganti rugi bagaikan orang yang tidak memiliki hati. Apakah di ibukota semua orang bersikap seperti ini?

Grace duduk di samping kolam renang menunggu Peter kembali dan dia sudah menyelesaikan semua pekerjaannya. Selain memikirkan tentang ganti rugi barang yang telah dia rusak tanpa sengaja, dia juga sedang membayangkan sesuatu di pikirannya. Kedatangan Peter sangat dia tunggu, karena jika Peter terlambat kembali, maka kemungkinan dia tidak akan bisa mewujudkan sesuatu yang telah dia bayangkan sejak tadi pada hari ini.

Akan tetapi kali ini dia sedikit beruntung karena mobil Peter terlihat memasuki halaman rumahnya. Keberaniannya muncul demi sesuatu yang dia bayangkan. Dia berjalan menghampiri Peter dari arah yang berbeda sebelum Peter masuk ke dalam kamarnya.

"Peter!" panggil Grace dengan berani.

Peter yang nampak terburu-buru menghentikan langkahnya, karena Grace berada di hadapannya.

Peter tidak bersuara dan hanya melihat kearah Grace dengan penuh selidik.

"Aku ingin meminta uang gajiku!" Grace berkata tanpa malu.

Peter nampak mengerutkan keningnya.

"Peter, kamu harus memotong uang gajinya!" Tiba-tiba ibu Peter muncul dengan sebuah pernyataannya.

"Aku akan membayar ganti ruginya, tapi berikan gajiku lebih dulu."

"Gajimu satu bulan saja masih tidak cukup untuk membayar ganti ruginya," ejek sang ibu mertua.

"Setidaknya sisakan untukku sedikit," protes Grace dengan berani.

Peter hanya menjadi pemerhati di antara mereka yang berdebat. Grace dengan berani berdebat dengan sang majikan tanpa melihat statusnya.

"Ambil ini!" Peter mengulurkan beberapa lembar uang kertas kepada Grace. Dia sudah mendengar permasalahan yang terjadi di antara Grace dan ibunya.

Grace menerima uang tersebut, namun dia seakan tidak percaya bahwa Peter memberinya dalam jumlah yang sedikit.

"Aku sudah memotong uang ganti ruginya!" beritahu Peter tanpa rasa iba. Ya, begitulah yang pernah dirasakan oleh Peter dahulu saat berjuang mencari pekerjaan sebelum dia menjadi orang yang sukses.

Grace terlihat pasrah dan tidak membantah sama sekali.

"Apa aku bisa izin untuk keluar sebentar?" tanya Grace memastikan.

Peter tidak menyahut, dan dia memilih untuk pergi meninggalkan Grace tanpa memberikan jawabannya.

Grace beralih kepada sang ibu mertua, berharap wanita paruh baya ini mengizinkannya.

"Waktumu tidak banyak, kau akan mendapatkan hukuman jika kembali terlalu lama!" ancam sang ibu mertua.

Grace terlihat begitu senang ketika mendapatkan izin. Meski waktunya dibatasi, namun dia tidak mempermasalahkannya.

Grace menyapa sang penjaga keamanan ketika dia keluar. Dia juga berjalan dengan cepat agar segera sampai ke tempat yang dia tuju.

Sementara itu, Peter keluar dari kamar dengan menggunakan pakaian yang berbeda karena dia ingin pergi menemui Berta. Dia sempat ditegur oleh sang ibu, dan setelah mendengar jawabannya, wanita paruh baya tersebut nampak tersenyum karena sebenarnya dia menyimpan sebuah harapan kepada hubungan sang putra dan adik angkatnya itu.

Mobil Peter masih melaju di jalan perumahan mereka, namun sebelum keluar dari jalur perumahan tersebut, dia melihat Grace berjalan kaki dengan sebuah plastik berlogo sebuah tempat belanja di tangannya. Meski plastik tersebut berwarna putih, tetapi Peter masih bisa melihat bayangan dari isi plastik berukuran sedang itu.

"Apa hanya karena itu dia meminta uang gajinya?" Peter berkata sendiri. Dia akhirnya tersenyum mengejek melihat sikap Grace yang benar-benar kehilangan harga diri bagaikan pengemis.

1
Nur HAsanah
lanjutkan thor
Arina Sabrina
please up thor..
Arina Sabrina
semangat thorrr updatenya
Nur HAsanah
semangat thor makasih upnx,di tunggu next upnx
Arina Sabrina
thor kurang sihat kah?? dh lama tunggu
Arina Sabrina
authorrr pleaseee update
Eureka ACE
ambil maklum grace pon kadang terbawa angan masa sebelum Hansen lahir jadinya jgn sedih sgt itu la apa yg grace pernah rasa dan lalui.. semangat othorrnya
Arina Sabrina
kapan up nyaa
Arina Sabrina
thorr kapan lanjut
Arina Sabrina
peter kehilangan grace ..tahan grace atas dasar still husb and wife got hansen between them..but if I'm grace this house would be a trauma place.. pernah merndahkan diri direndahkan mengharapkan kasih tp semua pahit utk dia (grace) .. sampai ada anak baru dia betul² paham xde ape dh dia bisa harap pd peter dikeranakn dia xde ape sanggup rela anak yg suami ada harta yg jaga.. justice for you..
and for women around the world who read this please fight for ur happiness and right but in the good way proper manners improve and upgrade ourselves day by day time by time..shared and spread love to all women out there.. 💕💕💕
lisa siti mariyah
kak Rere kapan up nya udah buka tutup masih belum aja..
semangat kak Rere tak tunggu up nya 🤗🥰
Arina Sabrina
menarik..ada perbezaan dari kebanyakan cerita halu
Arina Sabrina
ayo thorr..up lagi..kangen
Arina Sabrina
ayo peter semangatt..tunjukkan effort, sweet la sikit berani sikit dulu masa dendam berani buat macam² kenapa skrg x..

semangatt thorr
Nur HAsanah
semangat up thor makasih
Lin yun
seemangggatt,,,,
Nur HAsanah
makasih thor upnya
lisa siti mariyah
alhamdulillah, akhirnya 🥰
Arina Sabrina
othornya kemana nihhh
Arina Sabrina
please up la lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!