NovelToon NovelToon
My Daddy, My First Love

My Daddy, My First Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Terlarang / Beda Usia / Kaya Raya / Keluarga / Romansa
Popularitas:28.6k
Nilai: 5
Nama Author: Marthin Liem

Saat membaca judul ini, pasti di benak kalian berpikir ini cerita tentang sugar Daddy bersama gadis mudanya, kan? Tentu saja itu salah besar. Ini merupakan kisah percintaan terlarang antara Ayah kandung dan putri biologisnya sendiri. Eit, jangan emosi dulu. Author tidak menormalisasi hubungan sedarah kok, ini terjadi karena ada sebab dan akibatnya juga. Bagaimana itu bisa terjadi? Penasaran? Ikuti terus kisah cinta terlarang yang penuh dengan kontroversi.
...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marthin Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 19

Wajah Sena terlihat tegang, bibirnya kaku seolah enggan berbicara. Namun, setelah menggeleng beberapa kali, dia akhirnya mengeluarkan kata-kata meski tergagap, masih terkejut dengan tindakan kurang pantas yang terjadi di perusahaan.

"Sa... Saya... Minta maaf," ucapnya gemetar.

Laura masih menatap wanita muda itu dengan tajam dan angkuh sembari berkaca pinggang, sementara Hans, dengan ekspresi marah, melotot ke arah punggung Laura yang berdiri tepat di depannya.

"Laura!" bentak Hans tegas. Wanita itu menoleh sebentar ke belakang, menunjukkan ketidaksenangan Hans atas perlakuannya terhadap Sena.

"Honey, dia itu tak sopan sudah masuk tanpa mengetuk pintu!" Laura menunjuk pada Sena yang wajahnya tertunduk.

Hans mengeluarkan suara lantang yang memenuhi ruangan, "Kamu tidak berhak memarahi dia, Laura! Sekarang juga kamu keluar dari ruangan saya!"

Laura merapihkan rambut dan pakaiannya sebentar sebelum meninggalkan ruangan, tetapi sebelum itu ia memberikan tatapan mengancam pada Sena dan berbisik di telinganya, "Awas kamu kalau macam-macam pada pacar saya!" Sena hanya bisa menelan ludah yang terasa pahit di tenggorokannya mendengar ancaman wanita tersebut.

Hans merapikan kembali anak kancing kemejanya yang sedikit terbuka ulah Laura, sementara Sena berdiri di ambang pintu memperhatikan. Hans memanggilnya dengan bariton yang terdengar sedikit serak, "Sena."

Gadis itu membalas tersenyum sambil menggenggam kembali map berisi laporan yang sempat terjatuh.

"Hans, eh maksud saya Pak Hans, senang bisa bertemu kembali dengan Anda. Saya tak menyangka, ternyata Anda adalah atasan saya," ujar Sena, masih berdiri di ambang pintu.

"Kemari, Sena," kata Hans sambil melambaikan tangannya. Gadis itu dengan ragu melangkah ke arah meja dan menyimpan map tersebut.

"Pak, saya ditugaskan di bagian Quality Control, dan ini laporan hasil kerja saya, silahkan Bapak periksa kembali," kata Sena sembari menyodorkan map tersebut ke arah Hans. Lelaki itu membuka dan membacanya dengan serius.

"Hmm, bagus, kamu mengerjakannya dengan baik, Sena," ucap Hans, menatap wajah Sena dengan penuh perhatian.

"Saya juga tidak menyangka kamu bisa kerja di perusahaan saya," kata Hans, membuat Sena tersenyum.

"Mungkin hanya kebetulan, kita sudah dipertemukan sebanyak 4 kali," ujar Sena, di satu sisi pikirannya sedikit terganggu saat mengingat aktivitas Hans bersama Laura barusan.

"Maaf Pak Hans, apakah ada tugas untuk saya, barangkali?" tanya Sena, Hans menggeleng.

"Hmm... Tidak ada, nanti jam istirahat kamu bisa ikut saya?" tawar Hans. Sena mengangguk, gugup tapi sangat senang jika bisa semakin dekat dengan Hans.

"Iya, bisa Pak, memang mau kemana?" tanya gadis tersebut.

"Ya, makan siang lah, Sena," jawab Hans dengan senyum tipis, membuat jantung Sena berdebar tak menentu.

"Loh, kok ajak saya? Kan Bapak punya pacar," kata Sena balik.

"Hah? Pacar? Saya ini masih single kok, belum punya pacar," jawab Hans terkejut atas tebakan gadis itu.

"Oh ya? Lalu, kenapa tadi saya melihat kalian bermesraan?" tanya Sena sambil mengangkat satu alisnya penuh selidik.

"Ah, itu... Itu tadi hanya... " Hans terdiam sejenak, canggung untuk melanjutkan ucapannya.

Sena menangguk paham, karena baginya melihat hal semacam itu saat masih tinggal di Amerika adalah hal yang lumrah, meski mereka hanya kawan tanpa hubungan asmara.

"Maaf kalau pertanyaan saya mengganggu, boleh saya kembali ke ruangan saya, Pak Hans?" tanya Sena sambil memasang wajah manis penuh rayu pada pria tersebut.

"Hmm... Ya," jawab Hans sambil mengangguk. Ia meraih tangan Sena dan mengelusnya perlahan, membuat gadis itu terhanyut, seolah tak ingin melepaskan genggaman itu.

Hans terpana. "Tuhan, mengapa saat dekat dengannya hatiku damai? Dia memberikan kesejukan dan kenyamanan yang tak bisa aku jelaskan," batin Hans, menatap kedua mata indah Sena yang begitu bening.

Sena juga terpana. "Aku melihat ketulusan di matanya, dia berbeda. Meski aku melihat dia bermesraan dengan pacarnya, hatiku masih yakin bahwa Hans adalah pria baik," batin Sena. Ketukan pintu memecah lamunan mereka, dan keduanya saling melepaskan genggaman tangan.

Hans memberi instruksi, "Masuk!"

Seseorang membuka pintu dan ternyata itu Jonathan, yang telah menunggu Sena di ruangannya untuk melanjutkan tugas yang sangat banyak.

"Oh, ternyata Sena ada di sini," ujar Jonathan lega telah menemukan gadis tersebut di ruangan atasannya.

"Ada apa, Joe?" tanya Hans, bersikap santai dan elegan sambil duduk di kursi kebesarannya.

"Maaf Pak, saya sedang mencari Sena," jawab Jonathan sambil menundukkan kepala sebagai tanda hormat.

"Oh, tadi dia menyerahkan tugas laporan cek kualitas pada saya," jelas Hans terlihat santai.

"Bagaimana, Pak? Apakah hasil pekerjaan Sena memuaskan?" tanya Jonathan, mencari pendapat Hans. Lelaki itu mengangguk cepat.

"Ya, dia sangat pintar, otaknya cerdas. Kamu tidak salah mempekerjakan dia di perusahaan saya," puji Hans bangga pada kemampuan Sena.

Jonathan mengangguk, merasa keputusannya sudah tepat.

"Pak Hans, saya harus kembali ke ruangan saya," pamit Sena. Hans mengangguk dan menatap wajahnya yang memancarkan kehangatan.

Setelah berpamitan, Jonathan dan Sena melangkah bersama di antara kesibukan yang berlangsung di perusahaan. Suara ketukan jari di atas keyboard, mesin printer, dan obrolan orang saling bersahutan menciptakan irama yang mengisi ruangan.

Beberapa pria terpesona menatap Sena saat dia berjalan. Siska celetuk pada Windi, "Kok dia lama di ruangan Pak Hans, apa jangan-jangan boss kita naksir sama dia?"

Windi mengangguk setuju, merasa kasihan pada nasib Laura jika memang terjalin kedekatan diantara keduanya.

Tatapan para pria terus mengikuti langkah Sena. Begitu juga dengan Frans yang terkesima, "Wih, cantik luar biasa."

Dicky mengamati wajah Sena dengan seksama saat dia berbicara serius dengan Jonathan sambil menuju ruangannya.

"Kalau aku lihat, bentuk bibir, mata, dan hidungnya mirip sekali dengan Pak Hans, apa itu artinya mereka berjodoh?" gumam Dicky tertegun, membuat Lucas menepuk pantatnya.

"Oi, ngelamun aja!" teriak Lucas, membuat pemuda itu merasa kesal.

"Apaan sih, maen pukul-pukul pantat segala! Dasar maho!" balas Dicky, tak terima dengan perlakuan Lucas yang selalu berani menyentuh bokongnya.

Windi mendatangi ruangan Laura, yang saat itu sedang terisak sambil menatap layar monitor.

"Beb," sapa Windi. Laura menoleh dengan wajah basah karena air mata.

"Win, aku harus gimana? Hans malah makin dekat dengan cewe itu, dia cewe yang pernah aku ceritain kemarin! Eh, sekarang dia malah kerja disini juga. Kayanya emang niat banget mau deketin Hans!" keluh Laura, wajahnya terlihat sangat kesal.

"Kamu tenang saja, Beb. Aku akan bantu kamu nyingkirin tuh cewe! Sok cantik banget sih, muka kaya babi juga!" Cibir Windi, menunjukkan ketidaksukaannya pada Sena.

"Sama aku cantikan siapa?" tanya Laura meminta pendapat.

"Ya cantik kamu, lah. Ya, kalau muda, jelas mudaan dia," jawab Windi, membuat Laura semakin bertekad untuk menguasai Hans.

"Awas ya kamu, Sena!" gumam Laura, menyimpan dendam pada Sena.

...

Saat jam makan siang tiba, Sena menunggu Hans di meja kantin perusahaan karena mereka sudah janjian.

"Mana dia?" batin Sena sambil mengedarkan pandangan. Dari kejauhan, Jonathan mengamatinya sambil tersenyum.

Tiba-tiba, Laura dan Windi datang, lalu menuangkan milkshake ke wajah Sena di depan semua orang yang sedang makan.

"Oh, My God!" pekik Sena, terkejut dengan ulah Laura yang sangat keterlaluan.

Cairan milkshake membasahi wajah, kemeja, dan rok Sena, membuatnya merasa terpojok di hadapan semua orang.

"Hahaha... Rasain!" cemooh Laura puas atas tindakannya, dan Windi juga turut tertawa.

"Masih punya malu kamu di sini, hah?" sentak Windi.

Sena menggeleng, berusaha melawan tindakan semena-mena mereka.

"Apa yang kalian lakukan adalah tindakan yang konyol dan tak terpuji!" balas Sena, tetapi kata-katanya tak mampu menyadarkan mereka.

Jonathan merasa tak terima dengan perlakuan Windi dan Laura terhadap Sena.

Jonathan menegur dengan tegas, "Kelakuan kalian sangat kelewatan! Kalau Pak Hans tahu, habis riwayat kalian!"

Semua orang hanya diam, tak ingin berkomentar atau terlibat dalam masalah mereka. Laura dan Windi terkenal dengan sikap berani dan agresif, tetapi mereka belum pernah mendapat peringatan tegas dari Hans karena keduanya sangat pandai bersandiwara.

Sementara itu, Hans merasa terlambat dengan janjinya pada Sena. Setelah menyelesaikan tugasnya, dia beranjak dan bergegas menemui gadis itu dengan langkah cepat menuju kantin perusahaan. Namun, keterkejutan menyapa saat melihat percekcokan yang sedang berlangsung diantara Windi, Laura, Jonathan, dan tentu saja Sena yang tengah terisak sambil mengelap wajah dan pakaiannya.

...

Bersambung...

Visual Jonathan di ruangan Quality Control.

1
Aditya HP/bunda lia
pas dapet notif langsung cus eh gak taunya eps terakhir .... happy ending makasih thor syukaaa ...novelnya 😘😘
Kim Jong Unch: Makasih ya, sudah mengikuti sampe akhir. maaf kalau ada salah kata. salam hangat dari othor ❤️
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
Apa Richie dan Sena akan diperstukan oleh othor?
Kim Jong Unch: InsyaAllah.😆
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
bapaknya meninggal setelah Richie berhasil jadi penyanyi ...
Aditya HP/bunda lia
rasain loe Sena ....
Aditya HP/bunda lia
bagus sekali Richie good 👍👍👍 tinggalin ajah cewe modelan si Sena yang gak bisa menghargaimu pergilah biar tau rasa dia
Aditya HP/bunda lia
Wah, .... kayaknya jalan bucin sena dimulai dari sini ... 🤭
Aditya HP/bunda lia
bikin si Sena pada akhirnya bucin sama Richie thor
Kim Jong Unch: Okee☺️
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
Betul tuh cepat nikahkan ajah Hans...
Aditya HP/bunda lia
enak mas Jojo dipecat emang kamu akhir2 ini seenaknya bener jata Hans kamu itu di kasih hati minta jantung
Aditya HP/bunda lia
syukurlah aku kira yang patah hati Richie di tolak Sena ternyata si duo rese .... 👍👍
Aditya HP/bunda lia
udah terima ajah Sena ...
Aditya HP/bunda lia
kamu mah da gak mau ikhlas bukan gak bisa tapi gak mau coba
Aditya HP/bunda lia
Hans juga pasti ngundang Richie
Aditya HP/bunda lia
Malu yah Hans .... 😂😂
Aditya HP/bunda lia
wkwkkkk ... kebayang itu bu iroh 😂😂😂 aku aku punya tetangga rumahnya belakang rumah aku namanya sama iroh orangnya gendut juga pas baca aku tadi ngakak koq bisa pas yah 😂😂
Aditya HP/bunda lia: beneran mana orangnya super judes udah terkenal deh dia mah kejudesan sama kejulidannya ... 😂😂
Kim Jong Unch: Hahaha... Waduh masa...🙈✌️😅
total 2 replies
Aditya HP/bunda lia
si sena ini minta di bogem ngeyel amat ... gemesssss
Aditya HP/bunda lia
hajar ajah mas Jojo dah halal ini .... 😂😂
Aditya HP/bunda lia
Ya ampun si sena
Aditya HP/bunda lia
wah, .... maraton ini aku ketinggalan banyak sibuk di real 🙏
Aditya HP/bunda lia
thor aku gemes banget sama si yuna ... 😬😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!