Dewangga adalah seorang pangeran yang sebentar lagi akan dinobatkan menjadi seorang raja di zaman kuno. Dengan bantuan dari sistem, dia terlempar ke zaman modern ketika dia hampir saja terbunuh dari serangan musuh.
Tiba-tiba dia berada di dalam sebuah mobil dengan keadaan tanpa busana. Ternyata di dalam mobil tersebut terdapat seorang wanita cantik, membuat mereka dikira telah berbuat tak senonoh dan nikahkan oleh masyarakat secara paksa.
Dari sanalah perjalanan kehidupannya sebagai seorang manusia biasa dimulai. Dia yang awalnya hidup selalu dihormati dan disegani oleh semua orang di zaman kuno, kini di zaman modern dia hidup dengan penuh banyak rintangan.
Rupanya cincin warisan dari leluhur mengaktifkan sebuah sistem, untuk membantunya bisa kembali ke zaman kuno, dengan syarat dia harus melakukan misi-misi yang telah ditentukan oleh sistem, untuk memburu orang-orang yang melakukan kejahatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Dewangga mengikat ketiga perampok yang sudah dibuat tidak sadarkan diri olehnya, dan melepaskan ikatan tali yang mengikat tangan dan kaki ketiga korban.
"Terimakasih sudah mau menolong kami, tapi ngomong-ngomong kamu siapa?" tanya Afandi kepada Dewangga.
Dewangga tak menjawab pertanyaan dari Afandi, dia tidak mungkin mengungkapkan identitasnya tanpa ada izin dari sistem. Setelah beberapa kali menjalankan misi dari sistem sebagai seorang city hunter, Dewangga sangat bersyukur, dia dapat menolong orang-orang yang sangat membutuhkan bantuannya.
Dewangga pun segera pergi ke arah belakang rumah, untuk melakukan teleportasi.
Dewangga harus segera menemui Sandra, Sandra pasti sedang mencarinya, karena tiba-tiba saja dia harus menghilang untuk menolong orang yang membutuhkan bantuannya.
...****************...
Di luar rumah sana terdapat banyak kerumunan, setelah polisi akhirnya dapat meringkus tiga orang perampok itu dan menyelamatkan ketiga orang penghuni rumah.
Rupanya Sandra berada diantara kerumunan tersebut, dia mendengar desas desus yang diucapkan oleh beberapa orang yang berada ditengah kerumunan itu.
"Katanya ada seorang pria misterius yang sudah menolong mereka, tapi pria misterius itu langsung pergi begitu saja setelah berhasil mengalahkan ketiga perampok itu." ucap seorang gadis berusia 20 tahun.
Lalu teman gadis itu berkata, "Apakah mungkin dia yang dimaksud City Hunter itu? Ah ya ampun, aku ingin sekali bertemu dengannya."
Sandra segera meninggalkan kerumunan setelah mendengar nasib baik akan penghuni rumah tersebut, dia bergumam dengan pelan, "Siapa City Hunter itu? Wah dia benar-benar keren!"
Sandra menjadi teringat dengan suaminya, dia harus segera kembali ke toko smartphone, siapa tahu mungkin saja Dewangga kebelet, segera pergi ke toilet tanpa sempat berpamitan kepadanya.
Namun, Sandra dibuat terkejut begitu tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya. Sandra mengerutkan keningnya ketika melihat siapa orang yang sedang menarik tangannya itu.
"Adit?"
Rupanya Adit sengaja mengikuti Sandra, dia tidak bisa menerima jikalau besok Sandra harus meresmikan pernikahan Sandra dengan Dewangga, apalagi kalau sampai mereka memiliki anak.
"Aku tidak tahu apakah pernikahan siri kamu dengan pria itu benar-benar terjadi atau hanya sandiwara, tapi aku mohon tolong besok kamu jangan meresmikan pernikahan kalian. Lebih baik kalian berpisah, karena aku tahu kamu tidak mencintainya." Adit berkata dengan nada memohon.
Sandra melepaskan tangan Adit yang memegang tangannya, "Kamu tidak berhak untuk mengatur hidupku."
"Tolong jangan bohongi perasaanmu sendiri, Sandra! Jangan demi ambisi kamu untuk bisa mendapatkan warisan dan menjadi CEO di Richard Group, kamu sampai mengorbankan diri kamu untuk hidup dengan seorang pria yang sama sekali tidak kamu cintai."
Sandra tersenyum getir, "Sudah ku bilang aku sangat mencintainya dan ingin hidup selamanya dengan dia, apakah kamu puas?"
"Aku tahu kamu sedang berbohong, kamu masih mencintai aku kan? Aku juga sama, aku sangat mencintaimu, kita..."
Sandra memotong perkataan Adit, "Tapi nyatanya sampai kapanpun kamu tidak akan mampu memperjuangkan perasaan kamu itu, iya kan?"
Sandra berkata kembali, "Bahkan ayahmu selalu berada di pihak Om Gama. Apakah kamu sanggup membela aku didepan ayahmu dan Om Gama?"
Adit terdiam, rasa cintanya kepada Sandra begitu besar. Tapi dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan jika seandainya dia disuruh memilih harus berada dipihak siapa, Sandra atau ayahnya? Yang jelas ayahnya berada kubu Om Gama, mereka sama-sama tidak ingin Sandra menjadi pemimpin di Richard Group.
baca baju ini