NovelToon NovelToon
Cinta Seorang Mafia Kejam

Cinta Seorang Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:22.2k
Nilai: 5
Nama Author: rnsa

Nayla adalah seorang wanita cantik yang pekerjaannya tidak menentu, ibunya sudah meninggal sementara ayahnya pergi yang entah kemana.

Tanpa sengaja Nayla mendengar percakapan dua orang yang berencana ingin membunuh seseorang. Yang pertama nyawa Nayla terselamatkan lalu Nayla bertemu lagi dengan pria itu. Nayla pun diculik dan dibawa ke mansion miliknya untuk dijadikan sebagai pelayan pribadi melayani selama 24 jam.

Lambat laun perubahan sikap pria itu berubah-ubah, Nayla tidak bisa menebak kepribadian si pria pembunuh ini. Bahkan Nayla menjadi bahan gosip oleh para pelayan karena ulah si pembunuh. Pada suatu hari mereka pergi ke pasar, ada seseorang yang ingin menusuk Nayla dengan pisau.

Bagaimana kehidupan Nayla di mansion si pria pembunuh? Akankah bernasib baik atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendengar yang tidak seharusnya

HAPPY READING!!!

.

.

.

Nayla berusaha keras mengatur nafas dan menenangkan detak jantungnya yang berpacu semakin cepat setiap kali mendengar suara dua orang pria dibalik salah satu mobil persembunyiannya menggema.

Terdengar obrolan yang sangat sadis, Nayla dibuat sangat ketakutan. “A-apa mereka berdua seorang pembunuh?” batinnya.

Keringat dingin sudah membasahi punggungnya, pandangannya tampak kabur. Entah karena terlalu gugup hingga rasanya mau pingsan atau karena air mata yang sudah membasahi pipinya.

“Aku bukan orang pendendam, tapi dia sendiri yang mencari gara-gara denganku.” Ucapnya orang itu lagi. “Kalau dia sudah mati, kirim fotonya kepadaku. Aku ingin memastikan kalau dia benar-benar sudah mati.” Sambungnya.

“Wah benar, mereka berdua adalah pembunuh.”

Ketika Nayla ingin beranjak pergi, tanpa sengaja kakinya menginjak sesuatu hingga menimbulkan suara. Nayla membulatkan kedua matanya, detak jantungnya yang tadinya mulai tenang mendadak berdebar kembali. Nayla merasakan seluruh badannya menjadi kaku.

“SIAPA?” teriak mereka berdua. 

“KELUARLAH DARI TEMPAT PERSEMBUNYIANMU.” 

“Pergilah dari sini, aku akan menyusul mu.” Ucap pria memakai jaket hitam polos.

Orang yang bersamanya itu dengan cepat berlari keluar meninggalkan parkiran mobil, perlahan pria jaket hitam berjalan menghampiri Nayla yang masih berdiri di situ.

“Siapa kau? Apa yang kau lakukan disini?” bentaknya. 

Nayla menggeleng pelan tidak berbicara apapun saking takutnya kedua tangan bergetar. “Aduh mati lah aku.” Batinnya.

Pria itu menarik paksa tangan kanan Nayla lalu membawanya ke dinding belakang salah mobil, tatapan tajamnya membuat Nayla menunduk ketakutan. Nayla tidak bisa kabur, saat ini ingin berjalan pun rasanya tidak sanggup.

Dengan kuat pria itu mencekik leher Nayla. “Siapa kau? Apa yang kau lakukan disini? Apa kau sudah lama berada disitu?” tanyanya. “Apa kau mendengar semuanya?”

Nayla diam saja sesaat menelan saliva.

“JAWAB!!! APA KAU SUDAH MENDENGAR SEMUANYA?”

“Aku harus menjawab apa? Tidak mungkin aku menjawab kalau aku mendengar bahkan sedang merekam mereka berdua. Dia pasti langsung membunuhku begitu saja." batin Nayla. “Ah tidak tidak, aku masih ingin hidup.”

Nayla menggeleng cepat. “Ti-tidak, aku baru saja lewat.” Mencoba mencari alasan.

“Kenapa kau bisa ada di dekat situ? Apa kau sengaja menguping obrolanku?” menaikkan sebelah alisnya. “Siapa kau, kenapa sangat berani menguping obrolanku?”

“Aku tidak mendengar apapun, sungguh aku tidak mendengar apapun.” Berulang kali Nayla mengatakan itu.

Pria itu bukannya melepaskan tangannya, dia malah memperkuat cek*kkan membuat Nayla menjerit kesakitan. Kini Nayla merasa nyawanya sudah tidak tertolong lagi apalagi Nayla melihat sosok pria di hadapannya itu sangat kejam.

“Sungguh lepaskan aku, aku benar-benar tidak mendengar apapun.” Mencoba meyakinkan lagi. “Apa kau tidak mempercayaiku?”

“Kau pikir aku bodoh hah? Aku tidak bisa dibohongi, aku bukan orang bodoh yang bisa kau bodohi!!! Bagaimana bisa aku mempercayaimu?” kesalnya. “Lebih baik kau ku bunuh sekarang juga!”

Ketika pria itu ingin mengeluarkan pistol yang ada di dalam jaketnya, tiba-tiba terdengar ada suara tembakan. Dengan cepat pria itu menyuruh Nayla berjongkok agar berlindung di belakang mobil.

“Dengar baik-baik, urusan kita belum selesai! Ku harap kita bisa bertemu lagi.” Beranjak pergi. “JANGAN KEMANA-MANA, TETAP DISINI.” Teriaknya.

Nayla terduduk tidak berdaya masih tidak percaya bahwa dirinya masih hidup. “Aku tidak ingin bertemu dengannya lagi.” Gumamnya. “Gila, benar-benar kejam.” Memegang lehernya.

Pria itu keluar dari tempat persembunyiannya untuk mencari tahu siapa yang melepaskan tembakan.

Dor… Dor… Dor…

Suara tembakan saling bersahutan, Nayla yang masih berada di parkiran hanya bisa terdiam membisu, bahkan tidak henti-hentinya berdoa agar nyawanya terselamatkan.

Dor….

Tiba-tiba ada seseorang yang menembak pria itu dari arah samping membuat tangannya tertembak lalu mengeluarkan darah, orang yang menembaknya tadi masuk ke dalam salah satu mobil. Mobil itu melaju melewatinya keluar dari parkiran.

Nayla mendengar suara orang menjerit kesakitan pun memutuskan untuk keluar dari persembunyiannya, Nayla menghampiri pria itu lalu membawanya ke samping mobil dekat sana.

“Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Siapa mereka? Musuhmu? Bisa-bisanya kau terluka.” 

Walaupun Nayla takut kepada pria yang tadi mengancamnya, tetapi pria itu sedang terluka. Sangat tidak mungkin Nayla pergi begitu saja, Nayla bukan manusia yang tidak berperasaan.

“Kenapa kau masih ada disini? Pergilah.” Pintanya sambil menahan sakit. “Tinggalkan aku sendiri disini.”

Nayla menghela nafasnya. “Bagaimana bisa aku meninggalkanmu dengan kondisimu yang terluka? Kau pikir aku bukan orang tidak peduli?” menggeleng heran. “Kau mengancam ku bukan berarti aku harus takut kepadamu.”

“Apa kau tidak takut kepadaku?”

“Bu-bukan begitu, lagian kau juga tidak berdaya. Tidak mungkin juga bisa membunuhku.” Gumamnya. “Sekalipun bisa, aku bisa kabur.” Sambungnya dengan nada semakin pelan agar tidak terdengar.

“Apa maksudmu?”

Nayla tersadar dengan ucapannya. “Tidak ada., aku hanya… Di mana mobilmu?” mengalihkan pembicaraan.

“Apa yang ingin kau lakukan? Untuk apa kau menanyakan mobilku?”

“Apa kau kesini tidak naik mobil?”

“Ada.”

“Aku ingin membawamu ke rumah sakit, tenang saja aku bukan pencuri. Sekalipun mobil mu mewah juga aku tidak berminat ingin mencurinya.”

Pria itu menunjuk salah satu mobil yang terparkir disana, dengan pelan Nayla memapahnya mendekati mobil berwarna hitam pekat. Sesampai di samping mobil, Nayla meraba-raba pakaian pria itu lalu mengambil kunci mobil yang ada di dalam saku celana.

“Aku hanya ingin mengambil kunci mobil mu, bukan bermaksud mencari kesempatan dalam kesempitan.” Nyengir.

Mereka berdua sudah berada di dalam mobil, terlihat wajah pria yang duduk di sampingnya semakin pucat. Nayla melihat di belakang sana ada baju kaos berwarna putih, Nayla bergegas mengambilnya lalu merobek tanpa bertanya dulu.

“Kyaaaa kenapa kau merobek bajuku?” kesalnya.

Nayla menarik tangan pria itu lalu mengikat robekan kain baju tadi di bagian yang terluka. “Aku hanya ingin menahan darahmu yang keluar, kalau dibiarkan saja kau akan kehabisan banyak darah.”

Nayla menjalankan mobil keluar dari parkiran menuju rumah sakit dan membutuhkan waktu hanya 6 sampai 8 menit dari restoran. Tidak lama kemudian mobil mereka berhenti tepat di depan ruang UGD, Nayla membantu pria itu turun lalu masuk ke dalam ruangan UGD.

Suster menghampiri mereka, dengan pelan membaringkan pria itu di atas bed. Di dalam ruangan itu langsung ditangani oleh dokter dan juga suster membuat Nayla bernafas lega. Nayla meraba pria itu lagi mencari ponselnya untuk menghubungi orang terdekatnya.

“Halo, segera ke rumah sakit Pelita Harapan. Temanmu ada di ruang UGD.” 

“Teman? Yang kau maksud bos?” 

Nayla bingung dengan ucapan orang itu, Nayla mematikan sambungan telpon lalu meletakkan ponsel di atas meja samping bed.

“Sus, saya pergi dulu. Nanti ada temannya datang kesini.” 

“Apa kamu bukan bukan temannya?” tanya suster.

Nayla menggelengkan kepalanya. “Bukan, saya juga tidak kenal dengannya. Saya titip pria ini.” Beranjak pergi.

Selang 10 menit kepergian Nayla, kedua bawahan pria berbadan tinggi besar datang dengan wajah sangat panik setelah mendengar kabar kalau sang bos masuk ruangan UGD.

“Apa yang terjadi kepada bos?” tanya Patrick (Bawahan 1). “Apa mereka mengetahui keberadaan bos?”

Rayan mengangguk cuek tanpa berbicara apapun.

“Siapa yang membawa bos ke rumah sakit? Tadi yang menelpon kami suara wanita, apa suara suster rumah sakit?” tanya Bram (Bawahan 2) penasaran. “Sangat tidak mungkin ada seorang wanita di sisi bos Rayan.”

Rayan merubah posisinya menjadi duduk lalu menatap Bram (Bawahan 2). “Kau bayar administrasi, kita kembali ke markas.”

Bram (Bawahan 2) berjalan keluar menuju tempat administrasi, Patrick (Bawahan 1) mendekati Rayan. Seketika Rayan kebingungan dengan maksud bawahannya ini.

Rayan mendorong Patrick (Bawahan 1). “Mau apa kau?”

“Saya ingin membantu bos.”

“Aku bisa sendiri, kau pikir aku pria lemah hah?” kesal Rayan tidak suka diperlakukan seperti orang lemah tidak berdaya. “Ini hanya luka biasa.”

Mereka berdua berjalan keluar dari ruangan UGD menuju parkiran mobil, Bram (Bawahan 2) baru selesai melakukan administrasi pun menyusul mereka berdua.

...Bersambung…....

Jangan lupa dukung karya ini agar Author tidak malas untuk melanjutkan ceritanya:)

1
Valen Angelina
jgn2 bos besar nya papa nayla wkkwkw
Amisaroh
padahal bagus ceritanya tpi kok sepi ya
Secret: terima kasih kakak sudah mampir🤗Semoga suka dengan ceritanya
total 1 replies
marrydianaa26
mampir thor, mampir juga ya dikarya aku😆
Secret
Terima kasih yang sudah mampir, jangan salah lapak ya🤗hargai penulis yang menulis karyanya jangan asal komentar diluar dari cerita penulis💗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!