Jodoh Memang Tidak Kemana

"Ngeles mulu Lo "

Plakkk

"Lo apa-apaan sih" bentak Mahar

"Chelo apa-apaan kamu"

Tegur salah satu teman Chelo yang terkejut atas tindakan Chelo.

"Si Chelo mulai lagi tuh" bisik teman satu nya.

"Lo sih tadi manas-manasin dia" balas temannya.

Mahar langsung menghadap ke arah Atika, dan mengusap pipi Atika yang terkena tamparan oleh Chelo. Yah, awalnya Mahar yang mau di tampar tapi, Atika langsung beranjak ke depan Mahar.

"Apa-apaan lo ha?? " amarah Mahar sudah tidak bisa dia tahan lagi. Sedari tadi dia tahan, tapi kalau sahabatnya dia tidak terima di perlakukan seperti itu. Mahar pun mendorong Chelo, dan menimbulkan amarah Chelo hingga terjadilah tarik menarik rambut antara Chelo dan Mahar. Walau Atika dan teman Chelo menghadang, tetapi tetap saja tenaga mereka tidak bisa menyudahi pertengkaran yang terjadi. Hingga...

"Apa-apaan ini? " yah, itu adalah Maysal. Setelah dia datang dari toilet langsung melerai keduanya. Dia pun bertanya, tapi balasan yang dia dapatkan.

"Tanya aja kepacar lo itu, apa yang terjadi," ucap Mahar yang masih menahan amarahnya.

"Apa-apaan lo. Lo tuh yang mulai duluan, dasar" Chelo tidak menerima ucapan Mahar karena baginya, ucapan Mahar adalah fitnah. Padahal mahar yang duluan mendekati Maysal, yang sedari dulu dia suka. Tetapi tidak pernah mendapatkan pernyataan cinta dari dia.

"Huft. Sabar har, sabar," ucap Mahar dalam hati. Dia tidak ingin menimbulkan kerusuhan yang lebih besar, jadi Mahar menarik Atika agar pergi menjauh dari kerusuhan yang terjadi setelah melihat memar dipipi Atika. Tapi...

"Atika, Mahar" panggil seseorang yang begitu familiar di telinga Atika. Yah, itu adalah Fathir yang ingin pulang, kebetulan kuliahnya cepat pulang dan dia bersama aqlan. Menghampiri Atika dan Mahar.

"Eh Atika kenapa har? " Fathir kaget melihat memar dipipi adiknya, begitupun dengan aqlan tapi pertanyaan yang ingin ia lontarkan sudah diwakilkan oleh Fathir.

"Oh ini kak,, gak papa kok," ucap Atika sambil tersenyum kecil.

"Mana ada yang gak papa" Mahar tidak terima atas jawaban Atika, karena baginya, ini adalah kesalahannya jadi dia yang yang harus menyelesaikannya, " Tadi kak dia ditampar, sama pacar Maysal, awalnya mau tampar aku tapi Atika langsung menghadang" Mahar mebicarakan semua yang telah terjadi, mulai dia ditabrak, lalu dia mau ditampar tapi al hasil yang kena malah Atika.

Fathir yang mendengarnya pun, ikut emosi sama halnya dengan mahar. Tetapi dia pendam dulu, setelah melihat memar dipipi Atika, jadi mereka memutuskan untuk pulang bersama.

******

*kamar mahar

"Ssttt" ricau Atika saat Mahar memegang pipinya, "Jangan ditekan,, lo mau bunuh gue," ucap Atika sambil merintih kesakitan. Sedangkan Mahar tidak menggubris apa yang di katakan Atika, dia yang fokus mengoleskan salep dipipi atika dengan perlahan.

Pada Saat yang sama diruang tamu, terdapat Aqlan dan Fathir sedang berbincang, tentang urusan tugas. Setelah perbincangan selesai Fathir menelfon maysal.

"Halo. Sal lo kerumah gue sekarang, ada yang ingin gue sampai in ke lo," kata Fathir sedikit kesal saat menyebut nama Maysal. Karena akibat ulah pacar Maysal, adiknya jadi terluka.

Tak butuh waktu berapa lama, terdengar klaskson dari arah luar. Fathir pun membukakan pintu, setelah melihat Maysal dan mempersilahkan dia masuk.

Tak butuh basa basi Fathir pun langsung membuka bicara saat pelayan membawakan tiga minuman dingin.

"Apa benar pacar lo yang nampar adik gue?" Fathir menatap mays6al dengan begitu serius, dan intens, dia tidak ingin pembahasan ini dianggap lelucon oleh Maysal. Karena Fathir tau betul bagaimana sifat Maysal, dia tidak pernah menganggap masalah dengan serius, masalah apapun itu.

" Tentu saja bukan pacar gue, lo tau kan yang gue lagi dekatin sekarang Mahar," ucapnya dengan lantang. Yah ketika pertemuan pertama kali, Maysal sudah memendam rasa dengan Mahar, dan dia sering membicarakannya kepada Aqlan tetapi tidak dengan Fathir. Setiap Maysal mau bicara tentang perasaannya ke Fathir, pasti Fathir selalu menghindar. Maka dari itu. Tapi setelah dia tahu dari Aqlan bahwa Mahar itu, sahabat adiknya. Dia terus bersama Aqlan. Menanyakan apa yang disukai Mahar, makanan favorite, minuman, semua tentang mahar. Tapi pertanyaan itu sama sekali tidak medapat jawaban.

"Terus kalau bukan, kenapa dia mau berbuat senekat itu?" tanyanya lagi, "Lo udah tau kan, Atika di tampar karena Lo ? "

"Ha kok bisa? " Maysal bertanya kembali, karena memang dia tidak tahu masalahnya apa.

"Tadi Chelo bilang Mahar yang cari gara-gara duluan, itu aja yang dijelasin Chelo," ucap Maysal dengan wajah polosnya dan meneguk minuman dingin yang ada dihadapannya.

"Makanya lo itu harus tanya di kedua belah pihak dulu baru memutuskan, kan lo kebiasaan memutuskan masalah dengan begitu mudahnya" Aqlan ngikut bicara saat melihat temannya itu acuh tak acuh dengan masalah yang baginya dan Fathir itu masalah besar. Setelah tau Chelo itu adalah ketua geng The Trouble Girls. Dari namanya aja sudah yakin bahwa dia bukan orang yang baik-baik.

"Lo tuh yah, coba sedikit aja fokus kalo lagi bicarakan masalah. Gini yah.. " belum sempat selasai, Maysal langsung mengangkat bicara, dia tidak terima selalu disudutkan, karena bagi dia masalah ini cuman hal sepele, kan biasa juga perempuan bertikai. Fikirnya.

"Apa-apaan sih kalian, mojokin gue gitu, kan biasa kalau perempuan bertikai kaya gitu"

"Biasa lo bilang. Lo yang ****, adik gue kaya *** gara-gara elo. Lo harus tau....." menceritakan semua yang diceritakan oleh Mahar (eps 17) .

"Hah Chelo. Chelo lakuin ini semua karena masih suka sama gue. Gue kira dia sudah move on."

"Jadi lo tau, kalo dia suka lo? "

"Yah tau. Satu tahun yang lalu, bawahan Chelo kasih tau gue kalau chelo suka sama gue tapi gue langsung tolak. Gue kira disitu dia udah berhenti, tapi nyatanya" Dia sedikit kesal, sedikit bersalah juga kepada Atika dan Mahar.

Setelah diam beberapa menit sambil berfikir dalam fikiran masing masing, Fathir yang kudua kalinya memulai bicara.

"Jadi gini. Gue putuskan lo Maysal, jangan dekatin dulu adik gue dan juga Mahar, sebelum masalah lo dengan Chelo sudah kelar"

"Kenapa gue harus ngajuhin Mahar?" Maysal tidak menerima usulan sahabatnya itu, karena dia baru-baru ini bisa dekat dengan Mahar

"Lo berfikir secara logika dong. Lo taukan Chelo itu ketua geng apa. Lo mau adik-adik gue disakitin setiap hari dikampus. Walau gue satu kampus tapi gue beda jurusan, jadi gue gak bisa jagain adik gue terus."

"Benar yang di ucapkan Fathir Sal. Lo mau dekatin Mahar kan, tapi kalo lo dekatin sekarang malah lo akan dijauhin dia. Fikir coba mana ada perempuan yang dekat dengan laki-laki yang buat dia terancam," ucap Aqlan. Sedangkan maysal masih berusaha memahami perkatan dua sahabatnya itu sebelum ia menyetujuinya.

"Bener tuh aqlan. Dan lo juga harus jauhin kedua adik gue juga. karena lo, adik-adik gue juga bakal terancam," ucap Fathir dengan tawa yang begitu lantang saat melihat raut wajah Aqlan yang begitu penuh tanda tanya, akan pemaparan yang ia buat. Sebenarnya Fathir cuman bercanda, dia hanya ingin merileks kan susana. Dan semuanya pun ikut tertawa.

.

.

.

.

..

.

.

.

.

assalamualikum

hai para Reader's

ada yang kangen sama novel ini? wkwkwk pasti kalian kangen author nya aja iya kan... 😂😂😂

yang sudah mampir dan beri dukungan vote, rating dan juga like ,, sayang mengucapkan banyak terima kasih.

dan yang belum tinggalkan jejak, author harap tinggalkan yah hehehe, author gak memaksa tapi kalau kalian memang suka, baru tinggalkan jejak agar novelnya terus lancar upnya 😊😊😊😊😊😊

Wassalamualaikum wr wb😘