Perselingkuhan istri dan sahabatnya, membuat Vicky Zean trauma untuk menjalin hubungan dengan seorang wanita. Selama lima tahun, ia memilih menjadi Single Daddy untuk putra kesayangannya.
Namun, kini, ia justru tertarik dengan seorang gadis belia yang baru akan lulus jenjang SMA, Rhea Athalia hanya karena pertemuan singkat yang mengesankan baginya.
Meski perbedaan usia yang terpaut sangat jauh, Vicky tetap menjadikan Rhea sebagai target cintanya dan membuat beberapa jebakan agar Rhea bisa jatuh ke dalam pelukannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdindaRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendukung atau Tidak?
Selepas mengantarkan Rhea pulang dan meminta izin kepada kedua orang tuanya jika Vicky hendak mengajak Rhea untuk menemaninya di akhir pekan, tampak Lisa sudah berdiri di depan pintu menunggu kepulangan kakaknya sambil berkacak pinggang.
“Bukannya mandi malah kek orang nagih utang gitu sih!” celetuk Vicky mengomentari adik perempuannya yang sebenarnya tengah menunggu kedatangannya.
“Aku butuh bicara sama kakak!” tutur Lisa yang langsung menarik lengan Vicky dan mengajaknya menuju ke kamar tamu yang ada di lantai bawah.
Kemudian, Lisa langsung mengunci pintu kamar tersebut dan berbalik memandang ke arah Vicky dengan tajam.
“Kamu nih kenapa sih, kek orang kesurupan tauk! Kalo mau ngomong kan tinggal ngomong aja! Apa susahnya coba?” timpal Vicky dengan santai sambil duduk di kursi yang ada di dekatnya.
“Jawab jujur, kak! Kakak naksir sama Rhea?” tanya Lisa dengan nada mengintimidasi.
Bukannya menjawab pertanyaan adik perempuannya, Vicky justru memutar bola matanya malas sambil menghela nafasnya panjang.
“Ya Ampun, kakak! Rhea itu masih kecil. Gak pantes buat kakak yang udah setua ini! Kenapa kakak gak sadar diri sih?”
“Cari perempuan itu, bukan untuk diasuh! Tapi untuk jadi istri dan juga mommy buat Dean! Putra kesayangan kakak itu butuh mommy bukan seorang kakak yang akan menemaninya bermain!” tegas Lisa yang tampak sangat tidak setuju jika Vicky menyukai Rhea.
Lisa sebelumnya memang menuju ke kamar Dean dan kebetulan Dean baru saja bangun karena merasa lapar. Belum sempat Lisa menanyakan apa yang sudah terjadi, Dean sudah lebih dulu melaporkan kejadian di dalam mobil.
“Onty, tadi Daddy sama Kak Rhea cium-ciuman loh di mobil!” lapor Dean membuat Lisa membeliakkan matanya bulat-bulat.
“Hah? Serius?” tanya Lisa yang langsung naik ke atas tempat tidur dan duduk di samping Dean.
“Serius, Onty! Dan wajah daddy tampak sangat bahagia!” tutur Dean membuat Lisa menelan ludahnya kasar.
‘Gilak Kak Vicky! Bisa-bisanya sih dia cium-ciuman sama Rhea di depan Dean!’ rutuk Lisa dalam hati.
‘Pikirannya tuh kemana sih! Selama ini disuruh cari cewek susah banget! Dicariin jodoh, selalu ditolak! Sekalinya ada yang cantik, perhatian sama Dean, dan siap jadi mommynya, juga Kak Vicky malah bersikap dingin kek es batu!’
‘Sekarang malah cium-ciuman sama anak kecil yang cocoknya jadi anak, bukannya istri!’ batin Lisa yang merasa sangat kesal dan geram.
“Emm, Dean serius ngeliat Daddy sama Kak Rhea cium-ciuman?” tanya Lisa menyelidik.
Dean pun menganggukkan kepalanya dengan mantap dan menceritakan awal kejadiannya kepada Lisa sampai akhirnya Lisa memahami jika ciuman di mobil itu berawal dari Rhea yang tidak sengaja mempertemukan bibirnya dengan bibir Vicky.
“Oooh, jadi Dean ngeliat kalo Kak Rhea gak sengaja cium Daddy?” tanya Lisa yang langsung diangguki oleh Dean.
“Itu namanya bukan cium-ciuman, Dean Sayang. Itu hanya kecelakaan kecil yang tidak disengaja.”
“Iya sih, Onty! Soalnya Kak Rhea juga tadi bilang gak sengaja. Trus minta maaf deh sama daddy!” timpal Dean dengan polosnya.
Kini Lisa mulai bernafas lega mendengarnya, “Ya udah, kalo gitu, sekarang Dean mandi dulu trus kita makan di bawah. Onty mau nunggu daddy kamu pulang antar Kak Rhea dulu, ya!”
“Siap, Onty!” tukas Dean dan Lisa langsung keluar dari kamar Dean dan turun ke bawah.
Kini, Lisa sedang menunggu jawaban yang keluar dari mulut kakaknya mengenai masalah Rhea.
“Sekarang, katakan sama kakak! Apa saja tugas seorang istri dan ibu yang baik?” tanya Vicky.
Lisa pun langsung menjawab, dimana seorang istri itu bisa mengurus rumah tangga dengan baik, contohnya adalah memasak. Dan yang paling utama adalah sangat dekat dan menyayangi Dean. Bisa memberikan contoh yang baik, mengajari Dean belajar, dan memberikan perhatiannya sepenuhnya kepada Dean.
“Kamu pasti udah tahu kan gimana masakan Rhea?” tanya Vicky.
Lisa pun menganggukkan kepalanya. “Gimana rasanya? Enak kan? Bahkan Dean yang susah buat makan sayur aja mau loh sama masakan buatan Rhea!” tutur Vicky.
“Terus, kamu juga bisa kan menilai sikap Rhea terhadap Dean? Penuh perhatian, friendly, bisa mengajari Dean, dan membuat Dean sangat nyaman berada di dekatnya!”
Lagi-lagi Lisa menganggukkan kepalanya menimpali ucapan Vicky.
“Jadi, menurut kamu, Rhea pantas gak jadi mommynya Dean?” tanya Vicky membuat Lisa menghela nafasnya panjang.
Kini, Lisa tidak tahu harus menjawab apa. Ucapan Vicky memang benar adanya. Selain pintar memasak, Rhea juga terlihat sangat perhatian terhadap Dean. Masalahnya, Rhea masih terlalu muda untuk menjadi mommy untuk Dean.
Apalagi jika mereka berdua benar-benar menikah, sudah pasti Rhea yang masih belia itu berubah menjadi kakak iparnya.
“Tapi kalian gak perlu kan cium-ciuman di depan Dean!” timpal Lisa yang mulai mengalihkan pembicaran.
“Rhea gak sengaja cium bibir aku, Lisa!” tegas Vicky.
“Dan aku yakin, kakak pasti menikmatinya dan justru membuatnya menjadi lama, bukan?” balas Lisa.
Vicky terkekeh pelan, “Mana mungkin aku melewatkan hal itu, Lisa!” balas Vicky membuat Lisa semakin yakin jika kakaknya sudah benar-benar jatuh hati dengan perempuan belia yang sebentar lagi akan lulus SMA.
“Lalu, bagaimana jika Rhea ternyata tidak mencintai kakak?”
“Atau, kedua orang tuanya tidak setuju jika anak gadisnya dilamar oleh duda beranak satu yang usianya dua kali lipat dari putrinya?” tanya Lisa memberi gambaran permasalahan yang akan dihadapi kedepannya nanti.
“Orang tuanya bahkan sudah sangat setuju aku meminang putri kesayangan mereka. Tinggal bagaimana dengan Rhea dan juga Dean!”
“Oh yaaa?” Lisa tampak sangat tidak percaya dengan ucapan kakaknya kali ini.
Akhirnya, Vicky pun menceritakan perihal kesulitan bisnis yang kini tengah dialami kedua orang tua Rhea karena tertipu oleh orang kepercayaannya. Hal ini dimanfaatkan oleh Vicky saat restoran milik papanya Rhea mengajukan kerja sama terhadap hotel miliknya.
Tentunya, hal ini menjadi suatu pernikahan bisnis yang saling menguntungkan. Hanya saja Vicky belum bisa dikatakan berhasil karena masih banyak halang rintang yang terbentang di depannya.
“Lalu, sekarang masalahnya apa?” tanya Lisa kemudian.
“Rhea masih sangat polos untuk perihal cinta dan perasaan. Sedangkan Dean, dia menganggap Rhea sebagai kakaknya dan mungkin akan sulit untuk membujuknya menerima Rhea!” tutur Vicky.
“Butuh bantuan?” tawar Lisa yang tentunya membuat mata Vicky langsung berbinar.
“Kau yakin akan membantuku?” tanya Vicky memastikan tawaran adik perempuannya itu.
“Mungkin, aku bisa membujuk Dean untuk menerima Rhea sebagai mommynya. Tetapi, aku tidak bisa janji untuk membuat Rhea membalas cinta kakak!” balas Lisa.
“Tidak masalah, Lisa! Urusan Rhea sudah aku serahkan kepada orang tuanya! Yang terpenting, Dean bisa menerima Rhea dan membantu niat baikku!”