Gara gara terjebak hujan semalaman, membuat hidup ku jungkir balik alias berubah total.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
..
...
lagi lagi Aluna bertemu dengan Laura, mereka juga sempat berpapasan. untung nya Aluna dapat menguasai diri, Laura juga seperti tidak mengenal nya.
seperti biasa Laura dengan bebas masuk kedalam lift khusus CEO untuk menemui Gavin. semua orang yang berpapasan hormat kepada nya, membungkuk seolah Laura beneran jadi nyonya bos mereka.
"cih, di temui calon istri lagi.. emang gak puas sama dia? harus nyosor aku terus" dumel Aluna ketika mengingat bos nya itu sering kali mencuri ciuman nya.
"rasanya gak sudi tau gak! bekasan.. tapi ya gimana lagi toh dia selalu memaksa 'kamu itu istri saya! sah secara hukum dan agama' prett lah! bilang aja toh kalau mesum ya mesum aja!.. " di sepanjang jalan Aluna mendumel gak jelas
Kalau dia bisa, saat ini di labrak tuh si bos! gimana enggak, sekali kali Aluna juga harus bertingkah songong kepada si pemaksa itu
ingin rasa nya Aluna bilang gini
'kamu itu udah nikah! kenapa malah cari istri lagi, aku ini istri kamu tolong hargai!! kalau mau nikah sama dia cerei kan aku dulu"
nah seperti itu kita kira, tapi apalah daya, Aluna tak punya kekuasaan apa apa.
sedangkan Gavin yang kedatangan tamu tak di undang mood nya yang jelek semakin jelek..
"mama nyuruh bawa makanan kesini"
terus itu aja alasan nya, emang di pikir Gavin peduli apa? ya enggak lah
"sebenarnya kamu tidak perlu menuruti mama.. lagian saya sudah makan, " ucap Gavin dingin
"hm.. tapi aku juga gak apa apa kok! lagian gak enak nolak! " ucap si Laura dengan tersenyum
baju nya sengaja di pake yang terlihat tertutup tapi sesungguhnya di depan pria sangat menantang syahwat, belahan dada nya terlihat, dan sedikit menerawang. apalagi perempuan itu pake parfum untuk menggoda laki laki di hadapan nya.
tadi diam diam laura menabur gas perangsang ketika memasuki ruangan Gavin, toh Gavin fokus nya ke laptop nya
dengan harapan Gavin akan tergoda dan mereka melakukan hal hal yang membuat Gavin tak boleh menolak untuk menikahi nya.
"tapi lain kali gak usah.. sekarang kamu boleh pergi" usir Gavin tak nyaman
meski begitu Gavin mencoba fokus pada laptop di depan nya.
"mama Minta aku nemenin kamu! habis kerja di suruh langsung ke rumah" ucap Laura sok polos
Gavin menyerngit mendengar ucapan perempuan itu. masa iya mama nya nyuruh begitu? tapi Gavin tak peduli
kepala nya mendadak pusing, tubuh nya merasa tak nyaman.. Gavin menatap Laura agak lama, seraya memikir kan sesuatu
Laura bersorak dalam hati, ternyata ikan masuk pancingan.
Gavin menarik nafas lalu bangkit, membuat Laura siap menerima perlakuan manis Gavin.
sayang nya Gavin berlalu dari ruangan nya, dia mendengus jengkel. jika Laura tak mau pergi makan Gavin yang akan meninggal kan Perempuan itu.
"saya harap kamu cepat pulang, saya ada meeting" ucap Gavin kemudian berlalu
sungguh Gavin tak enak badan di buat nya. wajah nya mengera, secepatnya Gavin masuk kedalam mobil nya. berkali kali menelpon Aluna dan mengirim chat
sedangkan Aluna yang sibuk kerja mencoba mengabaikannya. tapi Ryan selalu mengingat kan Aluna
"berisik lun! kalau gak mau angkat . gua yang angkat nih"
Aluna mengambil HP nya itu. mendengus kesal melihat itu.
"hm"
"cepat turun!! temui aku di mobil"
"saya kerja"
"cepat lun! "
"tapi"
"gak ada tapi tapi, 5 menit gak sampe aku yang jemput sendiri! "
perintah Gavin tak bisa di bantah.. lebih baik dia yang menemui Gavin dari pada dia yang seret sendiri.. itu bahaya bisa bisa di gado gado warga kantor
Aluna beranjak meninggalkan meja nya buru buru,
untung saja di luar sepi, belum sampai ke mobil laki laki itu malah menarik nya buru buru menaiki mobil
"mau kemana? "
"pulang"
"tapi tas aku di dalam"
"besok bisa di ambil"
"tapi barang barang aku di sana, make up aku"
"gak usah! lagian di rumah ngapain pake topeng" ucap Gavin
wajah nya bener memerah, membuat Aluna bengong sendiri.. apa Gavin sedang marah? kok bisa wajah nya memerah seperti ini? apakah Gavin marah perihal dia tak mau keruangan nya?
tak butuh waktu lama, mereka sampai ke apartemen nya.
tubuh Aluna merasa lengket dan sedikit capek rasa nya, niat ingin kekamar mandi jadi urung sebab Gavin menarik nya dan langsung mencium nya tampa aba aba
Gavin kenapa tiba tiba begini, meski sering si bos melakukan mencium nya tapi? Gavin tidak pernah mencium nya dikamar sebelum nya kecuali waktu dia marah saat Aluna menemani teman nya mabuk
Aluna mendorong Gavin yang rasanya ciuman itu mulai menuntut! mata Luna melotot tapi sejujurnya dia sangat gugup
"aku gerah, aku mau mandi" ucap Aluna berlari dengan cepat mengunci kamar mandi.
Aluna memegang dada mensatabil kan perasaan nya.
Gavin yang terduduk di kasur memegang dada nya yang sesak, nafas nya memburu.. Gavin sudah tidak tahan. ini gila! Gavin tau ada yang tidak beres dari perempuan itu! dia sungguh berani meracuni Gavin dengan parfum sialan itu.
wajah nya semakin memerah, dia semakin merasakan panas yang menyiksa.. Gavin bersender di headboard kepala nya menunduk menstabilkan nafas,
dia butuh Aluna tapi istri nya itu malah kabur. Gavin bisa mati lama lama begini. meski begitu, Gavin mencoba berpikir jernih
Sedangkan Aluna yang sudah segar, jantung nya juga sudah tidak berdebar. memasuki kamar yang hening, hanya saja mata nya menyambut langsung Gavin yang seperti tersiksa sendiri, wajah nya semakin memerah nafas nya memburu
Aluna menyerngit
"apakah dia sakit? " gumam Aluna berniat mengecek kening gavin. bohong Aluna tak khawatir melihat pria itu
"pantes tiba tiba ngajak pulang, mungkin dia sakit! " batin Aluna mendekati Gavin
Aluna menempel kan tangan nya di kening Gavin, dia menyerngit tidak panas rasanya.
Gavin mendongak wajah nya semakin memerah.tangan nya menggenggam pergelangan tangan aluna
"tolong luna" bisik Gavin yang sudah tak tahan,
tapi tetap mencoba menjaga kewarasan nya
"tolong apa? " Aluna tampak khawatir, apalagi melihat Gavin seperti ini
dan gavin mencium nya kembali, biar lah di bilang gak bermoral toh lebih baik perkosaan istri sendiri dari pada bermain dengan wanita lain.
Aluna kaget, padahal dia seperti kesakitan tapi malah mencium nya seperti orang kerasukan.
tangan Gavin mulai nakal, mata Aluna membola, gadis itu mulai merasa gak aman! apakah Gavin beneran akan meminta hak nya? dada Aluna sakit! bukan nya tadi Laura menemui nya? apa dia tidak puas dengan Laura sehingga melampiaskan pada nya?
Aluna memegang tangan Gavin mencoba menghentikan nya. Gavin sadar penolakan itu, dia melepaskan ciuman panas nya.
"tolong aku.. aku mohon luna.. aku sudah gak tahan" ucap Gavin terputus putus. nafas nya memburu
"kenapa? " tanya Aluna berkaca kaca
"kenapa kamu lakukan ini kepadaku? setelah kamu bertemu dia"
namun pertanyaan itu cukup di tanya di hati nya.
"dia sengaja meracuni ku! aku bisa mati luna... "