Dikutip dari kisah nyata kehidupan suamiku sebelum bertemu denganku sampai saat ini.
Yanu pemuda berumur 27 tahun yang tak kunjung menikah karena terlalu fokus dengan pekerjaan dan ibu nya.
Pada suatu ketika saat ia sedang berkunjung kerumah teman sebaya nya yang berjarak seratus meter dari rumahnya,tanpa sengaja ia melihat seorang perempuan cantik melintas depan rumah teman nya tersebut. Ia pun menanyakan siapakah perempuan cantik yang baru saja ia lihat kepada teman nya.
Simak terus kisah nya dalam novel karyaku ya...
Terimakasih...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Margaretha Riswanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Keesokan harinya,Yanu dan Maria berpamitan untuk pulang ke Klaten.
"Kok cepat-cepat pulang kenapa toh kalian ini."
"Kami mau bulan madu lah mbak."
"Masa bulan madu dirumah."
"Ya kan kalau dirumah lebih leluasa aku nya mbak."
"Ah kamu itu Yan. Padahal mbak seneng banget ada Maria disini. Serasa punya teman mbak. Mbok kamunya saja yang pulang sendiri. Maria biarkan disini dulu temani mbak."
"Tapi kan Maria istriku mbak. Ya dia harus ikut kemanapun aku pergi mbak."
"Yasudah lah kalau itu memang maumu. Hati-hati ya kalau nyetir."
"Ya mbak. Kami pamit."
Yanu dan Maria pergi kembali pulang ke Klaten. Perjalanan dari Merak ke Klaten memakan waktu kurang lebih 24 jam.
Tanpa terasa,mereka telah sampai di rumah orang tua Yanu. Mereka berencana menginap semalam disana sekaligus membereskan barang-barang Yanu. Akan tetapi saat mereka sampai,mereka terkejut dengan adanya seseorang yang Yanu kenal.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam. Mas akhirnya kamu pulang. Aku sudah menunggumu dari pagi tadi." Ucap Tini langsung memeluk Yanu.
"Eh kamu ngapain peluk-peluk saya segala. Minggir kamu. Anak-anak mana ?." Tutur Yanu sambil melepaskan pelukan Tini.
"Anak-anak gak aku ajak mas. Aku memang sengaja datang kemari untuk meminta maaf kepadamu dan ingin rujuk denganmu mas. Aku perempuan bodoh yang telah mengkhianati laki-laki sebaik kamu mas. Demi anak-anak mas,ayo kita berbaikan dan rujuk kembali. Kita mulai semuanya dari awal. Aku janji kepadamu,aku tidak akan seperti dulu. Aku akan setia kepadamu. Perempuan ini siapa mas ?."
"Oh iya kenalkan dia Maria,dia ini istriku. Aku sangat mencintainya. Aku juga tidak akan mau menyakitinya. Karena ia adalah jawaban dari doaku selama ini."
"Tega kamu mas. Kamu menghianatiku untuk kedua kalinya."
"Siapa yang menghianatimu ? Pernikahan kita sudah selesai. Kamu juga yang meninggalkanku selama 8 tahun. Dan selama itu kamu juga tidak mengizinkanku untuk bertemu Andrian anakku. Tapi kamu tetap meminta uang kepadaku. Kalau aku tidak kasih atau telat kasih uang,kamu selalu mengatakanku bapak yang tidak bertanggung jawab kepada anak. Kamu juga sudah memfitnahku ke semua kakak-kakak ku. Tapi aku hanya diam saja. Masih kurang kah kamu menyakitiku Tin ?."
"Itu karena kamu sudah menduakanku. Aku sakit hati mas atas perlakuanmu kepadaku dan anak-anak."
"Sebelum aku menduakanmu,apa kamu sadar dengan perbuatanmu ?."
"Aku tidak pernah menyakitimu mas."
"Tidak pernah menyakitiku ? Lalu apa yang kamu perbuat dengan bapakku Tin ? Sampai ada anak loh Tin. Setega itu kamu kepadaku. Dan kamu masih belum menyadarinya ?."
"Ada apa ini rame-rame." Ucap mas Zainal kakak ipar pertama Yanu yang keluar karena mendengar keributan.
"Oh kamu kemari sama mbak Aria dan mas Zainal toh."
"Kamu kemana saja Yan,kami sudah menunggumu dari tadi pagi. Ini siapa Yan ?."
"Bukankah mbak Dwi sudah mengatakan nya kepadamu mas ? Apa kamu tidak menanggapinya ?."
"Harusnya kamu rujuk saja dengan Tini Yan. Kasihan anak-anak. Lagipula Tini juga sudah meminta maaf dan mengakui kesalahan nya."
"Kalau mas ingin seperti itu,mas saja sana yang menikahi dia. Aku sudah memiliki kehidupan yang baru dengan istri ku. Aku kemari hanya untuk mengambil barang-barangku. Maaf permisi,ayo sayang kita masuk." Ajak Yanu sambil menggandeng tangan Maria.
"Maaf permisi." Ucap Maria sambil menganggukkan kepala.
Mereka berdua langsung masuk ke kamar Yanu. Mbak Aria kakak pertama Yanu pun heran melihat adiknya.
"Mah,jangan di ambil hati ya semua perkataan orang gila tadi. Kita langsung ke kontrakan saja kalau begitu. Tidak usah menginap."
"Ya mas. Itu tadi mbak Tini mas ?."
"Iya itu Tini,mantan istriku."
"Dia mengajakmu rujuk mas." Ucap Maria menahan tangis.
"Aku gak mungkin mau rujuk dengan nya mah. Sudah ada kamu dihatiku. Aku tidak akan pernah menyakitimu sayang. Lagipula aku dengan Tini sudah bercerai resmi secara hukum dan agama. Dan aku menikahimu juga resmi secara hukum dan agama. Jadi tidak mungkin juga aku rela menceraikanmu demi rujuk dengan wanita yang telah menghianatiku bertahun-tahun." Ucap Yanu meyakinkan Maria.
Tanpa terasa air mata Maria menetes.
"Hei,kamu menangis ? Jangan menangis sayang. Aku disini bersamamu dan aku juga tidak akan meninggalkanmu sayang." Ucap Yanu lirih lalu memeluk Maria.
"Terimakasih mas."
Tok... Tok... Tok...
Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar. Yanu pun membukakan nya.
"Dek siapa itu ? Kok dibawa masuk kamar ?." Tanya mbak Aria.
"Ini istriku. Istri sah ku. Namanya Maria. Maria kemari sayang." Ucap Yanu sambil menunjukan buku nikahnya.
"Owalah kok gak bilang toh kamu Yan kalau ini istrimu. Dek aku mbaknya Yanu yang nomor satu. Namaku Aria." Ucap mbak Aria menjabat tangan Maria.
"Maria mbak." Ucap Maria mengenalkan diri dan membalas jabatan tangan mbak Aria.
"Kamu orang mana Mar ?."
"Saya orang Surabaya mbak."
"Tapi muka mu kayak blesteran ya."
"Iya mbak,Belanda sama Toba."
"Walah pantes,mukanya itu beda gitu. Kalian sudah makan ? Tadi mbak beli pecel lele. Makan dulu yuk."
"Ya mbak,nanti saja. Kami masih mau beberes baju-baju nya mas Yanu. Tapi kalau mas Yanu mau makan duluan ya tidak apa-apa."
"Nggak mah,nanti saja aku makan nya. Belum lapar juga. Kita selesaikan dulu beberes kita."
"Ya mas."
"Yasudah kalau kalian makan nya nanti. Mbak sama yang lain makan duluan ya. Oh iya Yan,nanti ibu kamu suapin ya."
"Ya mbak."
"Sama satu lagi mbak lupa. Kalau kalian pindah dari sini lalu yang merawat ibu siapa ?."
"Kami tetap kemari tiap hari kok mbak buat rawat ibu."
"Oh yasudah kalau gitu. Mbak dan yang lain makan dulu ya. Kalian lanjutkan beres-beresnya."
"Ya mbak."
Bersambung....
yukk saling support 😊
Contohnya: aku, kamu, dan dia.
Jadi bukan aku,kamu,dan dia.
Semangat kak🫶🫶🫶