NovelToon NovelToon
Tunangan Galak

Tunangan Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:211.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arzeerawrites

“Arga, ini aku bawain sandwich buat kamu. Dimakan ya, semoga kamu suka,”

Argantara datang menjemput Shelina tunangannya hasil perjodohan karena suruhan orangtua. Ketika Shelina sudah masuk ke dalam mobil, Ia langsung mengemudikan mobil dengan kecepatan yang tinggi dan mengabaikan ucapan Shelina.

Tunangannya itu langsung panik ketika Argantara melajukan mobil dengan kecepatan yang tinggi tanpa memedulikan dirinya yang merasa trauma pernah mengalami kecelakaan lalu lintas di usia kecil.

“Arga tolong jangan ngebut, aku takut,”

“Lo pantes dapat hukuman ini ya. Nyokap gue nyuruh gue untuk jemput lo! Emang gue supir lo?! Hah?!”

“Tapi ‘kan—-tapi bukan aku yang minta, Ga,”

“Lo harus tau satu hal, gue benci sama lo! Walaupun gue udah putus dari cewek gue, dan dia ninggalin gue nggak jelas sebabnya apa, tapi gue masih cinta sama dia, dan gue nggak akan buka hati buat siapapun itu selain dia! Gue yakin dia bakal balik lagi,”

“Tapi ‘kan kita udah tunangan, Ga,”

“BARU TUNANGAN! GUE BENCI SAMA LO, PAHAM?!”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arzeerawrites, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

“Assalamualaikum, Tante,”

“Waalaikumsalam wah Shelina hari ini bawa teman. Siapa aja ini? Tante mau kenalan dong,”

Shefia menyambut kedatangan anaknya bersama dua temannya dengan hangat. Ketiganya langsung mencium tangan Shefia bergantian.

“Aku Lifa, Tante,”

“Kalau aku Tita,”

“Okay Lifa, Tita, ayo masuk-masuk kita ngobrol di dalam biar lebih enak. Mau minum apa, Sayang? Kebetulan Tante baru aja beres bikin pempek, kalian pada suka ‘kan?”

“Suka, Ma. Mereka suka kok,” Shelina yang langsung menjawab alih-alih membiarkan kedua temannya bilang tidak. Mereka berdua sudah bilang tak perlu repot-repot ketika mereka datang ke rumah.

“Aku ambilin minum untuk kalian berdua, mau apa?”

“Apa aja yang gampang,” ujar Lifa yang disetujui oleh Tita.

“Ya udah Shelina ambilin minum, Tante siapin pempek dulu ya. Tunggu sebentar ya, Nak,”

Shefia langsung bergegas ke dapur untuk menyiapkan hidangan. Ia tidak menyangka kalau teman anaknya akan datang sekarang.

“Kamu nggak bilang Mama, kalau teman-teman kamu mau datang, Shel,” ujar Shefia di dapur pada anaknya yang sedang mengeluarkan es batu dari dalam lemari pendingin.

“Soalnya mereka bilang nggak usah bilang-bilang, takut ngerepotin Mama,”

“Ya ampun, kok ngomong gitu? Nggak ada cerita ngerepotin lah. Mudah-mudahan mereka beneran suka pempek ya, Shel. Tadi Mama tanyain dulu, takutnya mereka nggak suka karena ‘kan ada aja anak yang nggak suka ikan,”

“Mereka makan ikan kok, Ma,”

“Ya udah Alhamdulillah kalau gitu, semoga mereka suka deh,”

“Pasti suka, Ma. Masakan Mama ‘kan selalu enak nggak pernah gagal, aku jamin itu,”

“Heleh bisa aja kamu anak cantik,”

Shelina terkekeh mendengar ucapan mamanya yang masih saja tidak percaya diri dengan hasil keterampilannya dalam memasak padahal menurut Shelina, dan siapapun yang pernah mencicipi masakan Shefia, selalu menilai kalau masakan Shefia itu lezat-lezat.

“Apa yang kamu buat itu, Nak?”

“Es teh, Ma,”

“Temannya suka nggak? Kenapa nggak ditanyain dulu tadi?”

“Udah aku tanya, Ma. Dan mereka bilang apa aja yang gampang, ya udah aku buatin es teh aja deh,”

“Oh gitu, ya udah abis itu langsung taruh di depan ya, kamu nya di sana aja nggak usah ke dapur-dapur lagi, biar pempeknya mama aja yang bawa,”

“Siap, Ma,”

Sheline menjawab sambil tangannya sibuk menuangkan gula ke dalam teko yang sudah Ia isi dengan teh. Setelah gula dan teh dituang, Ia langsung menuangkan air panas sedikit untuk melarutkannya. Setelah itu barulah Ia tambahkan es batu juga air dingin.

Shelina mengambil cangkir plus alasanya dan juga baki. Ia letakkan teko, juga cangkir beserta alasanya di atas baki. Setelah itu Ia langsung membawanya ke ruang tamu.

Tak lama kemudian disusul oleh Shefia yang juga sudah selesai menyiapkan pempek untuk Shelina dan juga dua orang temannya.

“Ya Allah, maafin jadi ngerepotin ya, Tante, Shel,”

“Sstt jangan ngomong gitu ah. Siapa bilang ngerepotin? Justru Tante minta maaf yang siap cuma pempek aja. Semoga kalian suka ya,”

“Ini sih udah pasti enak, Tante. Karena keliatan menggugah selera sekali,”

“Ya udah dicoba dulu deh. Tante mau ke dapur masih ada yang belum selesai,”

“Makasih ya, Tante,”

“Iya sama-sama, dimakan ya, semoga enak dan kalian suka,”

“Iya pasti suka, Tan,”

Shefia selalu senang menyambut siapapun teman anaknya yang datang ke rumah. Dari dulu sampai sekarang siapapun teman anaknya yang datang ke rumah, Ia selalu antusias menyambut kedatangan mereka.

“Shel, lo nggak bilang ‘kan ke nyokap lo kalau kita mau datang?”

“Seingat aku sih nggak bilang ya, emang kenapa?”

“Tapi kenapa udah buat pempek segala? Ya ampun, repot-repot bikin ginian,”

“Nggak, emang Mama aku kebetulan lagi buat itu. Mama ‘kan suka masak apa aja tiap hari ganti-ganti, biar nggak bosan,”

“Lo jago masak juga nggak?”

“Nggak sih, aku cuma bantu-bantu aja, itupun jarang, heheh,”

“Ya sama, gue juga gitu,” ujar Lifa.

“Nggak cuma lo berdua doang. Gue juga jarang bantuin nyokap,”

“Soalnya ‘kan aku kuliah ya, dan seringnya mama tuh udah selesai masak pas aku pulang sekolah. Terus kalau sore mama masak untuk makan malam pas aku nya lagi kerjain tugas, atau aku belum bangun dari tidur siang. Giliran ada kesempatan untuk bantu nih, Mama sering nyuruh aku ninggalin dapur aja, soalnya kalau ada aku katanya malah ribet, Mama bilang biar Mama sama Bibi aja yang masak. Aku disuruh pergi dari dapur ya udah aku langsung pergi,”

“Tapi kayaknya diam-diam pintar masak deh. Ih bersyukur banget pasangan lo nanti ya. Soalnya ‘kan lo tuh cantik, baik, ditambah lagi jago masal. Beuh pasti makin-makin cinta deh itu pasangan lo,”

“Udah jangan muji aku dulu, Lif. Mendingan dimakan dulu pempeknya, Lif, Ta,”

“Bareng lo juga dong,”

Shelina menganggukkan kepalanya. Pempek untuknya juga telah disiapkan oleh sang mama. Tidak hanya Lifa dan Tita saja yang menikmati makanan khas Palempang buatan Shefia itu, tapi Shelina juga turut menikmatinya.

“Eh ngomong-ngomong soal jodoh nih, pas banget kita emang mau ngomongin Arga. Emang benar ya Arga sama lo udah tunangan?”

“Ngobrolnya ntar aja di kamar aku,”

“Ah nggak usah nunggu di kamar, di sini aja emang kenapa sih? Di sini ‘kan juga sepi nggak ada orang, nggak bakal ada yang dengar,”

Shelina mengedarkan tatapannya. Benar juga kata Tita. Tidak ada salahnya Ia cerita sekarang di ruang tamu. Sebab tidak ada orang selain mereka bertiga. Lagipula kalau ada yang mendengar, harusnya tidak perlu membuatnya pusing karena cerita yang akan disampaikan bukanlah rahasia besar. Hanya tentang pertunangan saja.

“Iya ya, ngapain di kamar. Duh aku oneng banget, lagian ini bukan rahasia negara, hehehe, baru sadar aku,”

“Ya udah buruan apa ceritanya? Kok bisa lo sama Arga tunangan?” Ujar Lifa.

“Iya buruan cerita, Shel,” sambung Tita.

“Aku sama Arga ceritanya tuh dijodohin, dan kami emang udah tunangan,”

“Buset, dijodohin sama Arga?”

“Iya, maaf ya aku belum cerita ke kalian, soalnya ‘kan aku juga anak baru, sungkan aja gitu kalau udah terlalu terbuka sama kalian, dan kalian mungkin juga nggak mau peduli sama hal itu. Lagipula aku pikir masih tunangan ini, belum lebih, jadi ya nggak perlu umbar-umbar dulu,” ujar Shelina seraya menatap kedua temannya dengan sorot mata sendu merasa bersalah.

“Astaga, lo nggak usah minta maaf, lo nggak salah kok. Kita senang kalau lo cerita kayak gini, Shel. Jadi kita nya makin akrab. Lo boleh kok cerita apapun, Shel. Siapa bilang kita berdua nggak peduli? Lo salah, pokoknya nanti pas nikah jangan lupa undang kita berdua, okay? Dan kalau perlu undang yang lain juga, teman-teman kita maksudnya. Biar mereka pada tau kalau lo sama Arga udah nikah. Pernikahan emang sebaiknya dikasih tau ke orang-orang biar nggak nimbulin fitnah. Apalagi lo ‘kan anak baru ya, selama di kampus jarang banget ada interaksi sama Arga, takutnya orang-orang pada mikir yang jelek soal lo berdua, ditambah lagi banyak yang pada demen sama Arga, sama lo juga sih sebenarnya cuma cowok-cowok pada berusaha nutupin aja gue yakin banyak yang naksir lo diam-diam. Nah kalau mereka tau kalian udah nikah, otomatis itu bikin mereka mundur alon-alon,” ucap Lifa dengan pemikiran dewasanya. Lifa menjelaskan bahwa sebagai teman Ia justru senang mendengar kabar itu. Dan Lifa berharap Shelina tidak pernah ragu untuk bercerita soal apapun itu kepadanya, Lifa juga berharap Shelina tidak ragu membagikan kabar selanjutnya yaitu pernikahan. Berita pernikahan memang ada baiknya untuk diumumkan supaya tidak menimbulkan fitnah. Ditambah lagi itu bisa menjadi pengingat untuk siapapun yang menaruh hati pada Shelina maupun Argantara supaya mereka tidak mengharapkan apapun lagi dari keduanya karena sudah menikah.

“Setuju banget sama Tita. Gue nggak usah ngomong panjang lebar, udah diwakilin Tita,” ucap Lifa.

“Iya makasih ya, Ta, Lif. Aku sekali lagi minta maaf baru cerita. Tadinya aku emang nggak mau cerita-cerita sih sebenarnya, tapi karena kalian udah tau dari Satria, jadi ya udah sekalian aja aku buka semuanya,”

“Ih pokoknya lain kali, lo harus cerita-cerita ya ke kita,”

“Okay siap, Lif,”

“Tapi lo sama Arga udah saling cinta belum?” Tanya Tita.

“Nggak,”

“Hah? Terus gimana?”

“Belum maksud aku,”

“Tapi sebenarnya cinta bisa datang kapan aja kok, Shel. Nggak usah khawatir. Lo sering dengar ungkapan ini ‘kan ‘cinta bisa datang karena terbiasa’ jadi gue yakin sih lo sama Arga bakal saling cinta,”

1
Nadira Alexa
Lumayan
Checilia Manalu
kpn ya merekka bucinnya
Desi Irawati
lagian istrinya bego bgt. terlalu baik
Ovi Malik
bikin mati aja tuh uler
Deerma Lalu Lalang
membosankan nih ceritany bertele2
Deerma Lalu Lalang
sekarang jahat cb nti termehek2 lo
Rina Wardani
ini percakapan suami istri atau percakapan anak SD sih 🙄
Dwi Winarni Wina
muak sm shelina nanti dah jatuh cinta tau rasa dicuekim balik sm shelina.

.
Dwi Winarni Wina
Luar biasa
Dwi Winarni Wina
arga shelina gadis yg baik hati knp tdk suka dia setidaknya perlakukan dia baik2 jgn sampe menyakitinya klo emang tdk suka....
Dwi Winarni Wina
arga benci dan cinta beda tipis elo lama2 jatuh cinta sm shelina bucin banget.....
Dwi Winarni Wina
kasian shelina trauma sampai2 kakek neneknya meninggal
Dwi Winarni Wina
arga shelina gadis baik pasti cocok sm dia....
Dwi Winarni Wina
arga mending sm shelina yg jelas klo sm alya gak jelas ini...
Dwi Winarni Wina
coba arga menerima shelina sebagai calon istri km...
Renjani Soraya
kbnyakan basa basi deh thor ga tu de poin, bikin bosen
Rahma Dina
kurang bagus ceritanya banyak diulang dan alurnya datar...
Ali Assegaf
,ada ya othor bucin tingkat monyet
Cangji Romalah
mtp
Eridha Dewi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!