FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
.
BUTUH HEALING? BACA ɪᴍᴀᴍᴋᴜ, ꜱᴜʀɢᴀᴋᴜ SOLUSINYA!
.
DINGIN IN PUBLIC, BUCIN IN PRIVATE🕊️
.
PERINGATAN! HATI - HATI, CERITA INI DAPAT MENYEBABKAN KEJANG-KEJANG DAN SENYUM-SENYUM SENDIRI!🦋
.
Allah itu maha romantis. Ada banyak cara untuk Allah mempertemukan kita dengan jodoh. Salah satunya Azalea. Berawal dari ketidaksengajaan nya yang menghilangkan berkas penting, berakhir dengan ia yang menjadi istri sang bos besar.
Awalnya, Azalea pikir pernikahannya itu tidak akan berlangsung lama ketika mengingat bagaimana awal mereka berdua bisa menikah. Namun ternyata tidak. Husain bukan laki-laki pengecut yang akan mempermainkan kesakralan sebuah pernikahan. Justru Husain akan menjadi lelaki gentle yang akan terus mempertahankan rumahtangganya atas izin Allah.
"Kamu tahu istriku, jika saja setan melihat senyuman manis kamu, Abang khawatir malah ia yang akan tersesat saat menggodamu," - Azzam Gibran Al-Husain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon its.syrfhlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(19). Senja Bersamamu.
Seperti halnya menyukai senja yang tak bisa dijelaskan, Husain selalu menyukai mata yang menenangkan dan senyum yang menyejukkan milik Azalea. Kerap kali lelah yang Husain rasakan langsung menghilang kala dirinya melihat sang bidadari datang menyambutnya dengan senyuman dan tatapan hangatnya.
Dari jutaan bahkan mungkin miliaran wanita di dunia ini, Husain hanya ingin Azalea yang akan menemani ibadah terlama nya. Bukan tanpa alasan, karena Allah yang memberikan rasa cinta itu dengan sendirinya. Husain tak bisa menentukan namun Husain bisa mengikhtiarkan nya.
Husain ingin terus mencintai Azalea, lebih dari masalalunya sendiri.
Husain ingin terus mencintai Azalea, lebih dari masalalu Azalea sendiri.
Husain mau di kehidupannya saat ini dan seterusnya, penuh dengan mencintai Azalea.
Husain mau di kehidupannya saat ini dan seterusnya penuh dengan dicintai Azalea.
Husain ingin menjaga hati Azalea.
Dan Husain ingin mencintai keluarga Azalea seperti Azalea mencintai keluarganya.
"Abang lihat deh. Aza baru beli gamis di online shop. Cantik gak menurut abang?"
Suara merdu Azalea menyadarkan Husain dari aktivitas termenung nya. Pria itu langsung menyambut dengan senyuman kedatangan Azalea ke dalam kamar mereka.
"Cantik gak, Abang?" tanya Azalea sekali lagi.
Raut wajah wanita itu terlihat bahagia. Dari sini Husain menyadari sesuatu. Bahagianya wanita itu sederhana. Hanya membeli baju yang mereka inginkan saja, mereka sudah bahagia. Walau sekalipun harga baju itu hanya ratusan ribu mereka akan memakainya dengan perasaan bahagia.
"Cantik. Cantik banget," puji Husain berpendapat.
Mendengar jawaban dari Husain, senyuman Azalea bertambah lebar. Itu adalah reaksi alami yang terjadi pada kebanyakan perempuan lainnya. Suka dan senang ketika seseorang memujinya.
Sementara Husain, pria itu terdiam menatap senyum cantik istrinya. Dirinya terpana akan senyuman cantik itu. Senyum yang selalu ia nanti setiap harinya. Bahkan Husain akan rela melakukan apa saja agar ia dapat melihat senyum cantik istrinya.
Jika diibaratkan, senyuman Azalea adalah belantara hutan. Dan Husain akan dengan senang hati menikmati ketersesatan-nya di dalam sana.
"Sayang kamu tahu gak?"
"Enggak. Emang apa?"
"Jika saja setan menyaksikan senyuman manis kamu, istriku, Abang khawatir ia yang akan tersesat saat menggoda kamu."
Kalimat sederhana itu terdengar begitu manis saat dilontarkan oleh Husain. Tak hanya kedua pipinya yang memerah semerah tomat, tapi juga perutnya yang terasa tergelitik oleh sesuatu di dalam sana.
"Can i?"
"For what?"
Azalea menatap bingung pada Husain yang turut menatapnya.
"Holding hand."
Tangan itu terulur ke arah Azalea. Berharap ukuran tangannya di sambut dengan mesra. Lalu digenggam dengan erat agar tercipta rasa saling menjaga satu sama lain.
"So, Can I?" Husain kembali mengulangi pertanyaannya.
"Yes. You can."
Tangan itu menyambut uluran tangan sang terkasih. Menggenggamnya balik dengan perasaan bahagia. Sederhana, namun mampu menciptakan momen yang tak akan pernah bisa di lupakan.
"You are a beautiful girl with a beautiful soul. And I love you to the moon and back"
Husain tidak akan pernah bosan untuk mengatakan kalimat - kalimat cinta untuk Azalea. Karena di balik kalimat cinta itu, ada harapan besar berharap Azalea mampu berbalik arah menjadi mencintainya sedalam ia mencintai Azalea. Husain tak ingin memaksa, namun Husain ingin berusaha.
"I love you too."
Kalimat singkat itu menghantarkan rasa hangat di relung hati Husain.
"I know."
"Kamu harus ingat ini. Abang ingin mencintai Azalea. Lebih banyak dari debar. Lebih besar dari sabar dan lebih lama dari selamanya,"
"Kalau begitu Azalea juga akan berusaha melakukannya. Biar Abang tidak akan pernah merasakan sakitnya jatuh cinta dan berjuang sendirian,"
...- LAKSANA SURGAKU -...
Duduk bersantai di teras rumah menyaksikan sore bertemu senja dengan pasangan adalah hal sederhana yang tak semua orang bisa melakukannya. Sebagian orang menganggap karir dan pekerjaan adalah hal yang paling penting dibanding menghabiskan waktu duduk bersantai bersama pasangan dan keluarga.
Mereka yang benar-benar saling mencintai tak akan pernah takut kehilangan pekerjaan ataupun karir. Tapi mereka akan takut kehilangan pasangan dan keluarga yang telah dengan sabar menemani.
"Kamu tahu sayang, di negara Abang, kamu adalah ibukotanya. Kota yang paling indah dan yang paling tepat untuk jatuh cinta,"
"Kalau begitu, Abang harus jatuh cinta sekali saja dan hanya dengan Aza. Jangan ada kata jatuh cinta kedua kalinya. Apalagi dengan orang yang berbeda. Sebab, kata mereka, cinta adalah semesta segala yang fana. Maka, Abang harus jatuh cinta sekali saja dan itu hanya pada Aza. Perempuan yang insyaAllah menerima segala kekurangan Abang."
Kedua sejoli itu tertawa lepas setelah terdiam beberapa saat. Sangat mengasikkan bila diantara pasangan tak ada lagi yang namanya rahasia. Karena kunci kesejahteraan dan kedamaian dalam rumah tangga adalah sebuah kepercayaan disertai kejujuran.
"Wah istri Abang sudah pandai merayu ternyata." kelakar Husain. Jarinya mencolek centil dagu Azalea. Membuat sang istri dilanda salting.
"Aza kan belajar merayu dari Abang,"
Kedua pasang mata itu melihat kearah matahari sore yang terlihat sangat indah untuk dipandang. Waktu dimana matahari terbenam merupakan satu diantara waktu yang kerap paling ditunggu oleh banyak orang. Karena ketika matahari akan turun ke peraduan, akan tercipta momen yang paling tepat untuk merenung dan mengagumi keindahan alam yang tiada habisnya.
"Abang lihat gak matahari sore itu?"
Azalea menunjuk kearah matahari sore yang sudah mulai berwarna merah.
"Lihat. Kenapa sayang?"
"Di hidup Aza, Abang adalah matahari Aza. Tempat dimana segala pusat-pusat rindu Aza berotasi,"
"MasyaAllah. Pinter banget istri Abang buat abang salting,"
"Bisa dong. Harus ada hadiahnya nih,"
"Boleh, kamu mau apa hm?"
"Aza mau dibeliin sawit dong. Biar jadi investasi jangka panjang." jawab Azalea disertai kekehan kecilnya.
Memikirkan masa depan adalah hal yang paling penting bagi setiap orang. Memang tak ada yang tahu bagaimana masa depan. Dan tak ada pula yang bisa menentukan masa depan seperti apa. Namun kita bisa mempersiapkan dengan matang untuk masa depan yang lebih cerah dan bahagia.
"Boleh. Nanti abang cariin."
Tangan Azalea mengepal bahagia di udara. Raut wajahnya tersenyum indah menyamai indahnya matahari sore.
Berbicara tentang matahari sore atau yang biasa orang-orang sebuah dengan senja, Azalea penasaran dengan satu hal. Kenapa warna senja adalah merah?
"Abang?"
"Yes, sunshine?"
"Menurut Abang, kenapa warna senja itu merah?"
Husain menoleh kearah Azalea yang menatapnya penuh minat. Beberapa bulan hidup dengan Azalea, Husain telah menemukan banyak fakta tentang Azalea. Salah satunya adalah istrinya itu sangat suka bertanya tentang hal - hal yang tidak ia ketahui.
"Kalau menurut yang Abang baca, warna merah itu adalah warna kerinduan. Senja selalu datang dan pergi tepat waktu. Ia datang membawa segala kerinduan tentang hari kemarin yang tak bisa kita temui lagi,"
"Senja datang membawa banyak keindahan dan pergi membawa banyak pelajaran yang berarti bagi mereka yang mencintai senja."
"Itu menurut versi yang Abang baca. Dan setiap orang pasti punya pendapat menurut versinya masing-masing."
"Oh begitu. Aza juga pernah dengar alasan lain kenapa senja warnanya merah,"
"Kenapa, sayang?"
"Menurut yang pernah Aza baca, katanya senja terluka. Karena itu ia berwarna merah,"
"Terluka karena apa?"
Pembicaraan itu terus berlanjut. Tanpa ada rasa bosan akan pembicaraan yang sebenarnya tidak begitu berguna.
"Dulu pagi dan malam menjalin kasih. Lalu entah mengapa malam berkhianat, ia jatuh cinta pada eleanor, sang bintang,"
"Lalu?"
"Pagi melakukan balas dendam. Ia bercinta dengan senja,"
"Lalu apa hubungannya, dengan langit yang memerah?"
"Pagi tidak pernah benar-benar mencintai senja, dan malam tidak pernah meninggalkan eleanor, sang bintang. Jadi, siapa yang menurut abang paling terluka?"
"Senja. Karena dia hanya menjadi alat balas dendam yang percuma,"
"Benar. Terus warna darah Abang apa?"
"Merah,"
"Karena itu lah senja warnanya merah. Karena ia terluka lalu berdarah,"
"Ooh jadi begitu,"
"Iya, Abang,"
Percakapan itu selesai sampai disitu. Diakhiri dengan senja yang menghilang. Dan berganti tugas dengan sang malam.
- TO BE CONTINUE -