Noah adalah pekerja kantoran biasa, yang bekerja sesuai pekerjaan dan gaji yang ia terima. Namun, dia harus menelan pil pahit saat difitnah menggelapkan uang perusahaan, dan dia harus membayar ganti rugi jika tidak ingin dipenjarakan.
Menggunakan seluruh tabungan miliknya untuk ganti rugi, ia berharap tidak kehilangan pekerjaannya, dan bisa kembali mengumpulkan uang untuk melamar wanita yang sudah dipacarinya selama lima tahun. Namun, harapan harapannya sirna saat dia tetap menerima surat pemecatan bahkan tidak mendapatkan pesangon.
Di saat karirnya bisa dikatakan hancur, dia harus mengalami kehancuran dalam hubungan saat kekasihnya tiba-tiba memutuskan hubungan dengannya, sambil memberinya undangan pertunangan nya dengan pria pilihan orangtuanya.
Saat Noah putus asa dengan hidupnya dan terpikir untuk bunuh diri, dia mendapatkan kekuatan sistem, yang bisa membuatnya menjadi pria sukses, asalkan dia mau melakukan pekerjaan apapun sesuai misi yang diberikan sistem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyelamatkan Keluarga Joy
Enam orang begal mengelilingi mobil keluarga Joy sambil sesekali menggedor pintu mobil. Mereka melakukan itu karena pintu mobil tidak kunjung dibuka oleh tiga orang di dalam mobil.
Joy dan kedua orangtuanya tetap diam di tempat duduk mereka, tidak sedikitpun mereka ada niatan membuka kunci pintu mobil, yang tentunya dapat membahayakan keselamatan mereka.
“Buka pintu secara baik-baik, atau kami pecahkan kaca mobil dan membuat kalian keluar secara paksa!” kata salah satu pembegal.
Noah yang baru keluar dari mobilnya jelas mendengar semua itu, dan karena terlalu fokus dengan mobil keluarga Joy, para begal sepertinya tidak menyadari keberadaan Noah dan mobilnya.
“Kalian ini terlalu berisik!” kata Noah yang tiba-tiba saja sudah muncul di belakang salah satu pembegal, dan ia langsung saja menghadiahi orang itu sebuah pukulan.
Tentunya Noah menggunakan segenap kekuatannya saat memukul salah satu pembegal, dan akibatnya orang itu seketika jatuh tersungkur mencium aspal dan kehilangan kesadarannya.
“Sangat lemah tapi sudah berani menjadi begal, kalian ini benar-benar sampah yang tidak pantas berkeliaran di kota ini!” Setelah mengatakan itu Noah kembali menyerang salah satu pembegal, dan satu pukulannya kembali membuat tumbang lawannya.
Tidak lama setelah berhasil membuat tumbang dua pembegal, empat pembegal yang baru sadar ada yang mengganggu aksi mereka, bahkan dua rekan mereka telah tumbang, empat pembegal yang tersisa langsung saja menyerang Noah.
Joy dan kedua orangtuanya yang berada di dalam mobil melihat ada seseorang yang berusaha menolong mereka, dan mereka dibuat terkejut saat melihat siapa sosok penolong, yang sedang berusaha menolong mereka dengan melawan para pembegal.
“Ayah, itu Noah! Ia tidak mungkin menang melawan mereka semua, kita harus membantunya!” kata Joy pada ayahnya, dan apapun yang terjadi ia akan membantu Noah melawan para pembegal. Akan tetapi, belum juga keluar mobil, ia melihat bagaimana Noah dengan mudahnya menghajar para pembegal.
Meski lawannya mempersenjatai diri mereka dengan senjata tajam dan lagi jumlah mereka lebih dari satu orang, tanpa kesulitan berarti Noah berhasil mengalahkan mereka, dan bertepatan dengan itu terdengar suara sirine polisi dari kejauhan.
Pram beberapa saat yang lalu telah menghubungi pihak kepolisian, dan mengatakan kalau dirinya di begal. Kurang dari sepuluh menit setelah hubungan itu terjadi, pihak kepolisian akhirnya datang.
Pihak kepolisian yang baru saja datang, mereka segera mengamankan keenam begal yang sudah tumbang, tapi ada dua polisi yang mencoba menangkap Noah atas tuduhan main hakim sendiri, yang menyebabkan beberapa orang terluka.
“Apa alasan kalian ingin menangkapku?” tanya Noah.
“Kamu main hakim sendiri dan membuat mereka terluka, jadi kamu harus mempertanggungjawabkan kesalahanmu!” kata polisi yang ingin memborgol tangan Noah.
Noah tentu tidak menuruti kemauan kedua polisi yang ingin menangkapnya, dan dengan tegas ia berkata, “Apa kalian akan menangkap orang yang mempermudah pekerjaan polisi?”
“Kau memang mempermudah pekerjaan kami, tapi tidak seharusnya kau main hakim sendiri! Seharusnya kau menunggu kami datang untuk menangkap mereka!” kata salah satu polisi yang sedang menggeledah Noah, dan ia berusaha mengambil dompet di saku celana Noah.
“Jangan menyentuh barang yang bukan milik kalian, dan jangan mencoba menangkap orang yang tidak bersalah!” Noah mengamankan dompetnya tetap berada di dalam saku celama.
Salah satu anggota polisi yang tidak terima dengan respon Noah, ia mendekatkan mulutnya ke telinga Noah, lalu berbisik, “Turuti kemauan kami atau kau kami tuduh sebagai anggota begal!”
Mendengar bisikan yang membuatnya tidak lagi bisa menahan tawa, Noah akhirnya tertawa, dan ia menganggap bisikan barusan adalah sebuah lelucon paling lucu yang pernah didengarnya.
“Bapak polisi yang terhormat, mobil yang dibegal itu mobil Om dan Tanteku, dan keberadaanku adalah sebagai pengawal mereka. Selain itu kejadian di tempat ini terekam jelas oleh mobilku di belakang sana, jadi aku tekankan pada kalian supaya segera pergi, atau aku akan mempermasalahkan kelakuan kalian ke ranah hukum!”
Noah tidak main-main dengan perkataannya, dan dengan uang, tidak sulit baginya jika ia ingin kedua polisi yang mencoba menangkapnya dengan alasan tidak jelas mendekam lama di balik dinginnya jeruji besi.
Melihat keadaan yang mulai tidak menguntungkan bagi mereka, kedua polisi segera pergi menjauhi Noah.
Meraka kembali bersama anggota polisi lainnya yang sedang mencatat laporan keluarga Joy yang hampir saja menjadi korban pembegalan.
Setelah laporan selesai di tulis, empat anggota kepolisian datang menghampiri Noah. Berbeda dengan dua anggota polisi yang sebelumnya ingin menangkap Noah, kedatangan empat anggota polisi adalah until berterimakasih pada Noah karena telah berjasa membantu pihak kepolisian.
Mereka sebenarnya ingin memberikan penghargaan khusus pada Noah, dan penghargaan itu akan diliput media. Akan tetapi dengan sopan Noah menolak semua itu karena ia merasa apa yang dilakukannya merupakan sesuatu, yang memang sudah seharusnya ia lakukan.
Saat ada orang yang membutuhkan bantuan, dan selagi ia bisa membantu orang itu, dengan senang hati ia akan membantunya, dan ia sama sekali tidak membutuhkan balasan dari bantuannya.
“Haha... benar-benar pria yang sangat baik, dan memiliki kepedulian yang sangat tinggi pada keadaan di sekitarnya!” kata salah satu anggota kepolisian kagum dengan sikap yang dimiliki Noah.
Urusan dengan pihak kepolisian akhirnya selesai, dan kini Noah bisa bertemu dengan Joy beserta kedua orangtuanya. Ketiganya belum pergi meninggalkan lokasi pembegalan karena mobil mereka masih diperbaiki.
Keempat roda yang mengalami masalah, segera diperbaiki, dan sambil menunggu selesainya perbaikan, Joy dan kedua orangtuanya menghampiri Noah untuk berterimakasih atas bantuannya.
Ini adalah kesekian kalinya mereka diselamatkan Noah, dan mereka benar-benar tidak tahu bagaimana cara membalas semua yang sudah Noah lakukan untuk mereka.
Meski Noah menegaskan tidak membutuhkan balasan apapun dari mereka karena apa yang ia lakukan murni didasari keikhlasan, tetap saja mereka ingin membalas apa yang sudah Noah lakukan untuk mereka.
‘Kalau saja Noah menginginkan Joy sebagai istrinya, aku sebagai ayahnya sama sekali tidak keberatan, asalkan Joy juga menginginkannya.’ Pram berharap putrinya berjodoh dengan Noah, tapi ia tidak akan memaksakan meraka berjodoh, jika memang tidak ditakdirkan berjodoh.
Setelah mobil yang rusak selesai diperbaiki, Joy dan kedua orangtuanya kembali melanjutkan perjalanan mereka dengan dikawal salah satu mobil kepolisian.
Sedangkan Noah yang sebenarnya mendapatkan tawaran makan malam bersama di rumah keluarga Joy, ia menolaknya dengan halus, dengan beralasan kalau masih banyak pekerjaan yang harus segera terselesaikan malam ini juga.
Mengemudikan mobilnya menuju rumah nomor 01 di perumahan elite Diamond Star, kedatangannya senantiasa mendapatkan sambutan hangat dari mereka yang bekerja di rumahnya. Masuk ke dalam rumah setelah meninggalkan parkiran mobil, Nia yang menangani masalah dapur, ia bertanya apa Noah ingin makan malam di rumah.
“Malam ini aku ingin makan malam bersama kalian semua, jadi siapkan banyak makanan untuk dimakan bersama-sama!” Perkataan Noah adalah perintah, dan Nia langsung melakukan apa yang diperintahkan tuannya.
Terus berjalan dan akhirnya sampai di kamarnya, Noah tidak langsung membersihkan tubuhnya, tapi ia mengeluarkan handphone dari saku celana, dan segera menghubungi Liam untuk menanyakan kabar kedua mantan rekan kerjanya.
“Dengan bukti yang kita miliki, saat ini juga pihak kepolisian akan menangkap mereka berdua, dan mulai besok namamu akan kembali bersih. Tidak lagi ada Noah yang menjadi tersangka penggelapan uang, yang ada hanyalah Noah sebagai korban fitnah kejam rekan kerja.”
Noah puas dengan apa yang dikatakan Liam, tapi ia segera mengingatkan sesuatu padanya, “Untuk orang itu jangan dulu menyentuhnya karena ia bukan orang yang mudah kita atasi!”
“Ya, aku tidak menyeret nama orang itu, tapi aku penasaran apa yang akan kamu lakukan padanya?” tanya Liam.
“Aku akan menghancurkannya, bersama seluruh keluarganya!” kata Noah menjawab pertanyaan Liam.
Liam yang mendengarnya terkekeh pelan, lalu setelahnya ia berkata, “Aku sudah tidak sabar melihat apa yang akan kamu lakukan untuk menghancurkan orang itu dan keluarganya, dan aku juga penasaran kiranya dengan apa kamu ingin menghancurkan mereka!”
Sejak tahu Noah memiliki mobil mewah dan rumah mewah, Liam merasa ada sesuatu yang disembunyikan Noah, dan itu adalah sesuatu yang sangat besar. Namun ia tidak memaksa Noah memberitahu apa yang disembunyikannya, dan justru memilih menunggu semua itu terlihat dengan sendirinya.
Noah mengakhiri panggilan telepon dengan Liam, dan setelahnya ia pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih sebelum nantinya ia makan malam bersama semua penghuni rumahnya.
Sementara itu, Kevin dan Deni yang baru saja sampai di apartemen, yang mereka sewa untuk ditempati berdua. Baru juga duduk setelah lelah berjalan-jalan, keduanya mendengar ada yang mengetuk pintu apartemen mereka.
Deni yang membukakan pintu, ia terkejut saat melihat empat orang anggota kepolisian muncul di hadapannya, dan merangsek masuk ke apartemennya. “Saudara Kevin dan Deni, kalian telah terbukti melakukan tindakan penggelapan uang perusahaan, penipuan, serta pencemaran nama baik. Atas laporan saudara Noah, kalian sekarang akan ditahan!”
“Ti-Tidak, kami tidak bersalah!” teriak Deni tidak ingin ditangkap pihak kepolisian, begitu juga dengan Kevin. Sayangnya anggota kepolisian dengan cepat mengamankan keduanya, dan menyeret mereka ke kantor polisi.
Keduanya tidak mengira hal seperti ini terjadi pada mereka, dan lagi mereka tidak menyangka Noah tahu semua kejadian yang sebenarnya, padahal seseorang berjanji menutupi semua kejadian yang sesungguhnya, dan menjamin Noah tidak akan tahu kejadian yang sesungguhnya.
...----------------...
Bersambung.