"Devan, ini aku bawain makanan loh buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."
Pyarr!!!
Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.
"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"
"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo! Dan lo perlu inget kalau gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"
Gadis cantik yang dijuluki primadona sekolah ini seharusnya gampang mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna sampai ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan dan Kalaluna kesal. Tapi, ternyata ada seorang cowok yang tertarik dengan Kalaluna dan membuat hidup Kalaluna berubah saat mengenalnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Setelah kejadian di pinggir lapangan tadi, kini semua orang semakin percaya dan yakin kalau Kalaluna memang pacar Kaivan, ketua geng yang disegani di sekolah ini bahkan diluar sekolah pun sama. Kalaluna yang sekarang ternyata bukan Kalaluna yang dulu, yang dulu selalu merendahkan dirinya dan pasrah saja saat di tolak atau dihina oleh Devan sang ketua OSIS, sekarang sudah berubah dan menjadi Kalaluna yang berani.
Banyak yang menebak jika Kalaluna sudah muak dengan kebodohannya sendiri karena cinta dengan Devan tanpa mendapat balasan dan malah mendapat hinaan selama satu tahun lamanya. Akhirnya Kalaluna bangkit dan dengan Kaivan yang ada disisinya, membuat Kalaluna semakin yakin kalau dirinya tak bisa terus-terusan menjadi orang yang lemah.
“Sumpah ya, gue tuh tadi puas banget liat si empret itu pingsan kena bola basket hahaha...”
“Hahaha bener banget, lo hebat banget Lun bisa tepat sasaran gitu kena kepalanya mpret, tapi lebih bagus kalo kena mukanya yang ada dua itu ngga sih hahaha...”
Kalaluna tersenyum tipis mendengar ucapan kedua temannya yang ada dibelakangnya, istirahat kedua ini Kalaluna dan kedua temannya pergi ke kantin untuk sekedar membeli minuman karena suasana yang panas dan mereka butuh yang seger-seger.
“Santai dulu, masih banyak waktu dan nanti kalau dia bikin ulah sama gue, gue bakal balas dia lebih parah dengan apa yang dia lakuin ke gue. Salah sendiri cari masalah sama gue.” Kalaluna duduk di kursi yang langsung kosong, padahal tadi ada beberapa adik kelas yang duduk disini namun melihat Kalaluna datang langsung memutuskan untuk meng kosong i kursi ini.
“Tapi sama Devan, lo udah beneran selesai sama dia?”tanya Tiffany.
Kalaluna menganggukkan kepalanya, “Udah lah. Lagipula sekarang gue udah punya cowok dan cowok gue lebih segalanya dari si ketos nyebelin itu. Pokoknya besok gue mau ke curug yang ada di pedalaman terus mau mandi suci disana, untuk membersihkan kenapa bisa gue dulu sesuka itu sama Devan dan bisa jadi cewek bego.”
Tiffany dan Maurin saling pandang, lalu sedetik kemudian kedua cewek itu terbahak keras mendengar ucapan Kalaluna yang menurutnya sangat konyol sekali.
“Hahahaha ... mandi di curug? Hahahaha ... bukannya bisa bersihin pikiran malah lo bisa kesurupan.”
“Hahaha iya bangett.”
Kalaluna berdecak kesal lalu cemberut karena ditertawai oleh kedua sahabatnya, padahal kan dirinya mengatakan yang sejujurnya kalau ingin membersihkan otak dari kegilaan saat dulu menyukai Devan sampai membuatnya menjadi cewek bego.
“Kenapa cemberut hm?”tiba-tiba saja Kaivan sudah ada disamping Kalaluna, cowok tampan itu duduk sangat dekat dan tangannya sudah merangkul pundak Kalaluna seraya mengelus lembut pipinya.
Tak sendiri, karena ada keempat temannya juga ikut ke kantin juga bersama Kaivan dan duduk begitu saja. Galen memilih duduk disamping Kaivan, Kenzo duduk disamping Kalaluna, sedangkan Rasya duduk disamping Tiffany dan Cakra duduk disamping Maurin. Tiffany dan Maurin mengerutkan keningnya heran karena ada kedua cowok yang sok kenal sudah duduk disampingnya.
“Eh, gapapa kok,”jawab Kalaluna, bibirnya tertarik keatas membentuk senyuman manis yang membuatnya semakin cantik dimata Kaivan.
“Dih. Sok imut,”celetuk Kenzo.
Seketika Kalaluna langsung menoleh kesamping dan memasang wajah kesalnya, “Lo ada masalah apa sama gue hah?! Ngga di rumah, ngga disekolah kenapa lo suka bikin masalah sama gue hah?!”omel Kalaluna.
“Nothing.”
Plak.
Karena kesal dengan jawaban singkat Kenzo yang terdengar menyebalkan di telinga Kalaluna, tangannya menggeplak kepala Kenzo begitu saja.
“What?!”tanya Kenzo tak menyangka kalau akan mendapat geplakkan di kepalanya.
“Bodoamat!”ketus Kalaluna.
Kaivan tersenyum tipis lalu merangkul kekasihnya dan menyandarkan didada bidangnya, mengusap-usap lembut kepala Kalaluna supaya tak cemberut dan marah-marah.
“Dua kembaran ini ternyata emang ngga pernah akur ya,”celetuk Rasya.
“Emang haha...ternyata suka berantem,”alas Tiffany.
“Tapi kalo dirumah jarang berantem kayaknya,”ucap Cakra.
“Ya iya lah kan mereka sibuk sama dunianya masing-masing,”balas Maurin.
“Masih ngga nyangka deh gue kalau Luna kembaran sama si es batu itu,”celetuk Tiffany yang membuat Maurin dan Kalaluna tertawa.
“Ahahaha bukan es batu lagi, tapi batu karang yang cuma diem kalo diapa-apain sama ombak,”balas Kalaluna.
Kenzo diam saja, namun kedua matanya menatap tajam kearah Kalaluna, Kalaluna yang tau itu pun langsung menjulurkan lidahnya.
“Wleee ... ngga usah tatap gue gitu lo, inget ya lo sering banget pinjem uang ke gue.”ketus Kalaluna.
Kaivan juga tak menyangka kalau Kalaluna dan Kenzo ini adalah kembaran, kembar yang lahir dari rahim sama. Tapi keduannya memiliki karakter yang sangat berbeda, yang satu cerewet dan yang satu pendiam bahkan sangat diam.
“Ayo,”tiba-tiba saja Kaivan berdiri dan menyuruh Kalaluna untuk berdiri juga.
“Eh, mau kemana?”tanya Kalaluna bingung.
“Pelajaran terakhir jamkos, kita bisa pulang sekarang, mau jalan-jalan dulu kan?”tanya Kaivan yang langsung dibalas anggukkan kepala oleh Kalaluna.
“Mau donggg,”Kalaluna langsung berdiri dengan antusias, belum pernah sepulang sekolah jalan-jalan dulu dengan pacarnya dan sekarang Kaivan akan mengajaknya.
“Ayo.” Kaivan menggandeng tangan Kalaluna dan mengajaknya pergi.
“Byeee gaisss,”Kalaluna melambaikan tangannya kearah kedua sahabatnya.
Maurin dan Tiffany bingung dan heran melihat kepergian Kalaluna begitu saja, sekarang masih jam 11 dan apakah benar kalau setelah ini jam kosong?
“Eh, emang iya setelah ini jamkos?”tanya Tiffany.
“Mana ada, itu mah cuma akal-akalannya Kaivan aja biar bisa jalan sama Luna sekarang, abis istirahat ini juga kelas kita malah ada ulangan,”jawab Rasya santai.
“Heh? Yang bener lo?!”kompak Tiffany dan Maurin tak percaya.
Rasya dan Cakra menganggukkan kepalanya, “Iya lah, kalo ngga percaya tanya aja sama yang lainnya kalau sekarang ngga ada jamkos.”
“Wahh parah sihh...jadi Kaivan ajak Luna bolos.”
Terimakasih.
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...