Sebuah rasa yang sudah ada sejak lama. Yang menjadikan rasa itu kini ada di dalam satu ikatan. Ikatan sah pernikahan. Namun sayang, entah apa masalahnya, kini, orang yang dulu begitu memperhatikan dirinya malah menjadi jauh dari pandangan nya. Jauh dari hatinya.
Alika Giska Anugrah, wanita cantik berusia 25 tahun, wanita yang mandiri yang sudah memiliki usaha sendiri itu harus mau di jodohkan dengan Malik, anak dari sahabat orangtuanya. Lagipun, Giska pun sudah memiliki rasa yang bisa di sebut cinta. Dari itulah, Giska sangat setuju dan mau untuk menikah dengan Malik.
Tapi, siapa sangka, Malik yang dulu selalu mengalah padanya. Kini, malah berbanding terbalik. Setelah menjadi suami dari Giska, Malik malah jadi orang yang pendiam dan bahkan tak mau menyentuh Giska.
Kira-kira, apakah alasan Malik? Sampai menjadi pria yang dingin dan tak tersentuh?! Yuk baca! 😁
Kisah anak dari Anugrah dan Keanu--> (Ketika Dua Anu Jatuh Cinta)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Mama Yuni langsung beranjak dari duduknya dan memeluk menantunya, saat Giska menapakkan kakinya di anak tangga paling bawah. Keduanya saling mendekap erat, mengeluarkan air mata. Bahkan, Anugrah dan Ibu Ranti yang duduk di sofa pun sama menitikan air mata.
Lalu, keduanya menuju sofa setelah pelukan terurai. Giska langsung di ajak duduk di sebelah mama Yuni. Namun, sebelum membawa pan tat nya terhempas di sana, menantunya itu menyempatkan diri untuk salim pada Reno.
Kini lima orang yang diantaranya adalah, Ibu Ranti, Keanu, Anugrah, Yuni, Reno dan Giska duduk di satu sofa di ruang keluarga. Siap untuk membicarakan masalah rumah tangga yang di alami Giska dan Malik.
"Bagaimana, Ren? Apa kamu sudah bertanya pada Malik, mencari tahu sebenarnya?" tanya Keanu pada sahabat yang kini jadi besannya.
Reno menggeleng, "aku bahkan nggak pengin bicara sama dia," jawabnya. Memang benar, setelah dari warung ia bahkan tidak sekalipun menemui sang putra yang ada di kamarnya.
Ibu Ranti yang ada di sana, lantas berucap, "tapi, Ren. Alangkah baiknya kamu juga mendengarkan dari sisi lainnya. Tidak hanya dari sisi Giska saja.
Anugrah mengangguk. "Bener Ren. Aku juga, nanti kalau rasa sakit hati ini sudah sedikit reda, ingin bicara berdua dengannya." ujarnya.
"Iya, nanti dari sini aku bicara sama dia." kata Reno, yang jujur saja, ia masih merasa kesal pada sang putra. Walaupun ia belum mendengar secara langsung dari Giska.
"Jadi, Gis. Tolong ceritakan pada kami, ada apa sebenarnya, sama rumah tangga kalian?" tanya Yuni yang sudah tidak sabar.
Giska menatap mereka satu-persatu, lantas mulai menyuarakan perasaan nya. "Maaf, Ma. Bukan mau menceritakan aib mas Malik, yang adalah aib aku juga. Tapi, aku nggak kuat, Ma. Selama sebulan ini, mas Malik sikap nya dingin banget sama aku. Dia hanya baik dan manis di depan orang-orang. Seminggu setelah pernikahan, bahkan aku sudah berani meminta cerai darinya, tapi sayang ... dia tidak menjawab apapun. Dan puncaknya adalah, kemarin lusa, aku sengaja buntuti mobil mas Malik, karena aku benar-benar penasaran," ucapan Giska terhenti, sakitnya hati membuat dia susah untuk bercerita kembali apa yang ia alami.
Semua mata tertuju pada Giska yang bercerita sembari bolak-balik mengusap sudut matanya dengan ujung jilbabnya. Bahkan, mama Yuni lantas memeluk menantunya itu dari samping. Rasanya ia turut merasakan sakit yang di rasakan sang menantu.
"Yang akhirnya, aku jadi tahu. Kalau mas Malik punya wanita lain. Bahkan, wanita itu tengah hamil besar, mungkin akan segera lahir." sambungnya.
"Sepulang dari tempat yang membuat hati sakit itu, aku benar-benar nggak ngerti mau ke mana. Aku pulang, tapi di sana aku merasa kalau aku sendirian, jadi, aku memutuskan untuk pulang ke sini. Pagi itu, aku langsung pergi tanpa membawa apapun, aku langsung menghubungi Pak Jaka, biar di jemput." tutur Giska sembari sesenggukan.
Pak Jaka adalah supir travel antar Provinsi. Yang kebetulan pagi itu ada keberangkatan menuju Wonosobo. Jadilah, ia pulang ke Desa.
"Astaghfirullah, kenapa anakku jadi kayak gitu Nu?" tanya mama Yuni pada Anugrah yang juga duduk di sebelahnya.
Anugrah menggeleng, "aku nggak tahu, Yun. Tapi, kita perlu mendengarkan dari sisi Malik juga. Dia benar istrinya atau hanya wanita simpanan saja."
"Mau istri, mau simpanan tetap saja salah, Nu! Aku paling benci sama pengkhianat!" ujar Reno penuh emosi. Dia benar-benar geram mendengar penuturan sang menantu tentang sikap sang putra.
"Dasar Malik, di kasih bidadari malah minta ib lis!" sambungnya dengan nada kesal.
Keanu menciut seketika di tempatnya, ia yang pernah hampir seperti itu hanya bisa menelan ludahnya dengan susah payah. Lalu, ia berdehem. "Sudah, jadi mau kamu seperti apa Giska?" tanyanya pada sang putri semata wayangnya itu.
Ibu Ranti yang sudah sepuh hanya bisa jadi pendengar, sesekali ia melirik putranya. Ia masih ingat betul saat dirinya dan sang suami memergoki anaknya dengan wanita lain, yang akhirnya membuat Anugrah, menantunya merasakan sakit hati. Memang tidak sampai parah, namun ia masih mengingat bagaimana sakitnya menantunya itu dulu. Sampai akhirnya, kini, cucunya juga sama-sama merasakan sakitnya di khianati.
"Aku mau pisah saja, Yah. Dari mas Malik." jawab nya setelah diam beberapa menit.
"Tapi, kamu belum mendengar penjelasan dari suamimu Nak," ucap Anugrah.
"Penjelasan apa, Bund? Aku lihat dengan mata kepala aku sendiri, mas Malik mengacak rambut perempuan itu, bahkan sama aku saja dia tidak pernah melakukanya." kata Giska dengan kesalnya.
Sang bunda selalu membela suaminya, menyuruhnya untuk mendengarkan terlebih penjelasan dari Malik. Tanpa tahu kalau hatinya sudah teramat pedih. Bayangkan saja, suami yang dingin dengan sang istri tiba-tiba dia melihat suaminya bersikap hangat bak mentari pagi pada perempuan lain yang bahkan tengah hamil.
Anugrah mengembuskan napasnya kasar. "Bicarakan nanti berdua, Ka. Bunda tetap ingin yang terbaik untuk kalian."
"Tapi, jika alasan Malik tidak bisa di benarkan. Aku tetap mendukung Giska." ujar Reno.
Semua mata melihat ke arah Reno sekarang. "Kenapa? Ada, yang tidak setuju?" tanyanya pada semua orang.
Giska tersenyum, "makasih, Pa." katanya.
"Sama-sama, Nak. Jujur saja, mendengar seperti ini saja, rasanya aku sangat malas untuk bertemu dengan Malik, apalagi bicara padanya." ujar Reno.
"Jangan seperti itu, Ren." Keanu menepuk pundak besannya itu. "Dengarkanlah, aku yakin banget sih. Kalau Malik sekarang butuh bicara sama kamu. Dia ingin menjelaskan segalanya, pasti. Dan kalau nggak bicara sama kamu, aku yakin dia semakin merasa bersalah." sambung Keanu.
"Satu lagi," ucap Keanu. "Jangan pakai emosi, sudah cukup bogem mentah dari Mika."
Kelopak mata Giska melebar, "apa, Yah?" tanyanya ingin kejelasan.
"Kamu, nggak tahu Gis?" tanya Keanu. Giska menggeleng. "Malamnya, Malik kalang kabut nyari-nyari kamu, dia minta bantuan Mika. Bahkan sampai ke Kantor Polisi. Dan setelah dari sana, barulah Malik cerita pada adiknya, sampai Mika nggak terima dan me mu kul habis-habisan suamimu. Kalau nggak percaya tanya saja Bunda. Dia sudah cerita semuanya Gis. Makanya, Bunda mu tadi bilang agar kamu mendengarkan terlebih dulu penjelasannya. Baru kamu simpulkan kembali rasa sakit dan semu perasaan kamu, termasuk rasa cintamu terhadap suamimu. Ayah sama Bunda nggak mau kamu nyesel, Nak." sambung Keanu panjang lebar.
"Kamu, juga, Ren. Yun." kata Anugrah. "Kalian dengarkan baik-baik, apa yang di katakan Malik. Jangan emosi yang di dulukan, tapi pasang telinga baik-baik. Jika menurut kalian Malik tetap salah, beritahu saja keinginan Giska padanya. Nanti, kalau Giska sudah siap, aku yakin dia pasti mau ngobrol sama Malik." Anugrah melihat anaknya yang duduk di sebelah Yuni.
Giska mengangguk. 'Jadi, apa alasanmu sebenarnya Mas?' tanyanya dalam hati. Jujur saja ia begitu penasaran. Tapi, untuk bertemu dia juga masih enggan.
giska boleh nampak effort kamu tu untuk selesaikan masalah
nolong orang justru menyusahkan diri sendiri dan menyakiti keluarga.... hedeeee