Arisha, gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah orang tuanya berpisah.
Tak disangka, takdir membawanya bertemu shean. Pria yang ditinggal istrinya setelah melahirkan putranya..
Demi biaya operasi ibunya, risha terpaksa menerima tawaran shean untuk menjadi ibu sambung dari putranya yang hanya menginginkan gadis itu..
Mampukah Risha menjalani peran Seorang ibu untuk Archie, dan menjadi istri kontrak untuk shean?...
Happy reading...
Tinggalkan jejak berupa Like komen jika suka dengan cerita ini. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Kediaman baru, impian Risha
Risha mengingat kembali poin ke 4 dikontrak perjanjian. "Aku tidak lupa shean, tenang saja.." Ujar Risha.
Shean menyeringai.
"Jika kau ingin bersamanya, tunggulah sampai kontrak kita selesai!!"
Deg
Jantung risha seakan berhenti berdetak. Risha berkali-kali meyakinkan hatinya, bahwa pernikahannya tetap akan berjalan dalam kurun waktu 2 tahun. 2 tahun risha akan menanti, dan 1 tahun hampir terlewati.
"Kau tenang saja, shean. Aku tidak suka menjalin hubungan terlarang!" Risha tersenyum masam.
Shean masih mengingat jelas, saat istrinya terlihat begitu akrab dengan pria itu. Risha bahkan berani menepuk bahu pria itu. Shean benci, apa yang menjadi miliknya menyentuh atau disentuh orang lain. Mereka bebas melakukan apapun, namun setelah tidak terikat hubungan apapun dengannya.
Entah kenapa, shean murka membayangkan Risha bersama pria lain. Rasanya tidak rela, bila suatu saat nanti ada yang menyentuh istrinya, tangan yang kadang kala digenggamnya akan digenggam pria lain. Mata indah yang hanya boleh menatapnya, ditatap pria lain. Dan kasih sayang kepada Putranya, akan diberikan keputra putri pria lain.
"Aahhhkkkk"
Shean memukul Stir kemudinya dengan kemarahan yang membara direlung dada. Entah apa penyebabnya, Shean menyangkal jika dia tidak cemburu terhadap pria itu, pria yang bersama shean.
Risha yang melamun menatap luar jendela Disampingnya langsung terlonjak kaget mendengar teriakan Suaminya. "A-ada apa shean?" Tanya risha, wajahnya takut ketika bola mata coklatnya melihat kemarahan yang tercetak jelas diwajah Shean.
Tanpa menjawab, shean langsung menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya cepat yang sempat Berjalan lambat.
..._***_...
Saat sampai dikediaman Winara, Risha begitu terkejut melihat Beberapa kardus didepan rumah dan 3 koper besar sudah berdiri menyambutnya.
Nyonya Rose begitu sedih karena hari ini terakhir Putra dan menantunya tinggal dikediaman Winara. Begitu pula deyna, Setelah Kakak iparnya pulang, gadis itu langsung memeluk risha. "Kak, nanti sering kesini ya.." Pinta Deyna melepaskan pelukannya.
Risha menyipitkan matanya. "Maksudnya, gimana sih?" Tanya Risha bingung. Tersangka utamanya adalah Shean, pria itu tidak mengatakan apapun padanya.
"Kamu tu gimana sih, shean.. Mau pindah tidak diskusi dulu sama istrimu!" Ketus tuan gibran memberi tatapan tajam keputranya.
Shean menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Niatnya mengajak Risha ketaman hiburan kan juga sekalian Memberi tahu Istrinya perihal pindah rumah, namun malah kelupaan gara-gara Melihat Risha yang mengobrol dengan pria asing, menurutnya.
"Shean sudah bilang kok, pa.. Mungkin risha lupa." Elak Shean. Pria itu mengedipkan sebelah matanya kearah istrinya yang kini menatapnya dengan pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban.
"Kamu itu ada-ada Aja.." Nyonya Rose menggeleng-gelengkan kepalanya, Putra sulungnya itu memang terkadang menyebalkan.
..._***_...
Dua hari seteleh Barang-barang shean dan risha diantar ke Kediaman baru shean. Kini risha dan shean begitu juga Archie sudah dalam perjalanan Menuju Rumah barunya. Shean sengaja menyuruh orang-orang bawahannya untuk membereskan semua barang-barangnya kerumah baru, supaya nanti dia dan risha hanya tinggal Duduk manis terima beres tanpa harus menata ini itu lagi. Shean menyewa Desain Interior terbaik untuk menata Setiap ruangan didalam rumah barunya.
1 setengah jam mereka sampai diKediaman Baru shean. Rumah Mewah dengan gaya klasik Eropa 2 lantai bewarna Putih dan emas, Pagar hitam yang menjulang tinggi, rumah itu membuat Risha Terpana dan menatap tak percaya bangunan mewah didepannya.
"Ayo masuk" Ajak shean yang mendorong Stroller putranya. Risha berjalan mengekor dibelakang Suaminya. Sepanjang perjalanan memasuki rumah, Risha Merasa sedang memasuki sebuah istana, dimana dia yang akan menjadi Ratu diistana sang Raja, Raja Shean.
Beberapa pelayan yang akan membantu mengurus Kediaman baru shean kini membungkuk berjajar rapi, ada 6 orang. 2 pria penjaga keamanan luar sekaligus Pengurus diluar rumah, dan 4 wanita lagi yang mengurus dalam rumah.
Shean dan risha memasuki kamar utama dilantai atas. Didalam kamar sudah ada Ranjang kecil yang akan ditempati Sigembul. Risha menidurkan Archie dibox ranjang kecilnya.
Risha meneliti Setiap dinding dikamarnya, Ruangan yang didesain Dengan klasik. Risha Berfikir ini mimpi, namun ternyata Realita.
Rumah yang dulu diimpikannya, kini menjadi kenyataan didepan matanya. Sayangnya, bukan hasil dari kerja kerasnya, dan Ibunya begitu juga angga. Risha merindukan 2 sosok Manusia yang membuatnya berani berjuang sampai detik ini dan sejauh ini.
Malam harinya, selesai menyelesaikan makan malam. Risha keluar menuju balkon. Archie Malam ini tidur cepat, jadi risha bisa bersantai sedikit menikmati malam yang dingin seperti cuaca Dinegara yang disinggahi.
Risha berdiri dipagar balkon, tangannya menyilang memeluk tubuhnya sendiri. Bahu yang terekspos karena Gadis itu hanya memakai dres selutut yang pas ditubuhnya tanpa lengan. Risha meresapi Udara dingin yang menembus kekulit putih halusnya. Matanya terpejam dan beberapa kali menarik dan menghembuskan nafasnya.
Bintang-bintang berkelipan diatas langit dan bulan Yang melingkar sempurna diatas sana menyinari Sebagian Belahan bumi yang terkena. Risha melihat lukisan Alam semesta yang begitu indah dimatanya. Dari atas balkon, risha bisa melihat jelas bulan yang dikelilingi ribuan bintang.
Grep
Tiba-tiba tubuhnya terasa engap, shean memeluknya dari belakang. Sontak saja risha membelalakkan matanya. Perbuatan shean seperti Menyebar biji diatas tanah Yang subur. Risha takut biji itu akan bersemai dan Tumbuh melebat.
"Shean lepas.." Risha Berusaha melepaskan dekapan suaminya. Namun Pria itu tak bergeming justru semakin erat mendekapnya.
"Biarkan sebentar.." Pinta shean dengan penuh permohonan. Pria itu memejamkan matanya dan Menaruh dagunya dipundak sang istri. Shean menghirup Aroma Jasmin dari tubuh istrinya, Aroma yang menguar diindra penciumannya, begitu menenangkan hatinya yang sedang gundah.
Tangan kekar shean melingkar diperut risha. Seandainya mereka pasangan Normal dan menikah tanpa kontrak, Mungkin saat ini adalah moment romantis bagi keduanya. Risha memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya di dada Suaminya yang terbalut Piyama Warna Abu-abu.
"Kau marah padaku?" Ucap risha pelan. Kepalanya masih bersandar di dada Shean.
"Aku tidak suka kau dengan pria lain. Ingat perjanjian kita!"
Risha menghembuskan nafasnya kasar. Perjanjian lagi? Risha sadar diri, risha ingat tugasnya. Risha tidak ingin terlalu jauh memberi harapan semu pada hatinya. Toh dia dan shean belum saling mencintai.
"Bisa lepaskan aku?" Pinta risha. Pelukan shean menghancurkan hatinya.
Shean langsung melepaskan pelukannya, dan beralih berdiri disamping Istrinya. Tangannya berpegangan pada pagar balkon sembari menatap keatas langit yang indah. Risha melakukan hal yang sama, Menatap lukisan Langit diatas membuat hatinya tenang.
"Indah kan?"
"Apanya?" Jawab risha.
"Lihat atas sana.. Mereka semua menyambut malam pertama kita dirumah ini." Shean mengedipkan sebelah matanya membuat Risha Salah tingkah. Gadia itu menutup wajah shean yang menatapnya dengan Kurang ajar menggunakan kedua tangannya.
"Apa?" Shean menaikkan sebelah alisnya seteleh berhasil menahan tangan istrinya.
"Apa maksudmu?" Risha Berucap takut. Gadis itu berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman tangan suaminya. Namun tenaganya kalah.
"Lepas, shean.." Pekik risha ketika shean malah menariknya hingga kini tubuhnya begitu dekat dengan Pria itu, bahkan seperti tak ada Sekat diantara keduanya.
Shean tersenyum Penuh misterius, wajahnya begitu menggoda menatap Gadis yang nampak ketakutan itu.
"Shean lepas. Archie bangun..." Pinta risha lagi. Ah, ayolah, tubuhnya sudah panas dingin ini.
"Sayang..." Shean mendekatkan bibirnya ketelinga sang istri. Risha benar-benar merinding ketika suara itu menggetarkan Sekujur tubuhnya.
"Ayo kita lakukan..."
*
*
*
Bersambung...
Selamat membaca pengantar tidurnya guys... Malam aja, ya untuk kalian semua.
Kembang lope untuk kalian, jangan lupa Vote komen dan like juga share...Itu sangat mendukung Othor yang lagi ikutan Lomba Writer season 8.
Bantu dukungannya yaa, supaya karya receh ini bisa naik rating dan Banyak followersnya. Makasih...Bay baayyy, See you next chapter.