Istri Kesayangan CEO Muda

Alana mengikuti kelas belajar nya dengan tidak baik dia selalu senyum senyum sendiri karna memikirkan bahwa dia akan bertemu kekasih jauh nya itu, bahkan saat jam kelas selesai alana pun tak mendengarkan hingga viola memanggil manggil nya

"woy alana lo ngapain sih bengong senyum senyum segala lagi" ucap viola

"astaga Vi kau suka sekali mengagetkan ku"

"lagian lo gue panggil ga denger"

"hehee Maaf"

"pasti lo lagi mikirin pacar lo itu kan"

"tau aja kamu vi"

"al temenin gue ke mall yuk gue mau beli sesuatu"

"aduuhh gimana yah gue kan mau ketemu devano Vi"

"bentaran doang kok, pliisss yaa"

"iya deh tapi bentar aja yah"

"oke kalo gitu kita otw ntar sklian makan siang di mall aja ya"

"iya serah kamu deh Vi"

"oh iya jadi lo bolos kerja gitu"

"astaga gue lupa belum minta izin, yaudah gue telfon asisten pribadi nya dulu yah" ucap alana hanya di angguki viola

"halo asisten han"

"ya ada apa nona alana"

"saya mau minta izin kalo hari ini saya ga masuk kerja karna ada urusan mendadak"

"baik nona"

"terima kasih asisten han"

"ya sama sama nona"

Di seberang sana saat han selesai mengangkat telpon, tiba tiba rafrendra datang untuk menanyakan sesuatu pada nya

"ada apa han"

"eh tuan, itu nona alana minta izin hari ini karna ada urusan mendadak" ucap han berhati hati

"oh baiklah" ucap frendra, han mendengar itu kaget karna tak biasanya frendra menerima alasan karyawan nya dengan jelas saat meminta cuti.

"baiklah kalo begitu saya permisi tuan" ucap han hanya di angguki frendra

(ada apa dengan boss kenapa dia dengan mudah memberi cuti alana, apa mungkin..... ah tidak mengapa aku jadi memikirkan nya dasar bodoh kau han) batin han saat keluar ruangan boss nya.

Di tempat mall yang di kunjungi alana dan violla, mereka masuk bersama makan siang dan membeli keperluan yang ingin di beli viola tadi.

Di toko tempat jual baju viola melihat lelaki mirip devano berjalan dengan seorang wanita yang sangat seksi.

"al itu bukan nya devano yah" tanya viola sambil menunjuk ke arah devano

"mana Vi" jawab alana, melihat itu alana merasa sakit hati melihat mereka sangat mesra

"dia dengan siapa yaa mesra banget gitu" tanya viola tidak ada respon dari alana

"al kita pulang yuk gue udah dapet nih apa yang mau gue beli" ucap viola karna tak tega melihat alana

"al alana lo ga apa apa kan" tanya viola

"ah iya gue ga papa kok vi, yuk kita pulang" jawab alana lirih

(dasar brengsek tuh cowo udah sakiti hati sahabat gue, lihat saja gue akan balas perbuatan lo devano willian tunggu saja nanti) batin viola

Di dalam mobil viola, alana hanya diam dengan pandangan kosong ke arah luar jendela mobil.

" al gue tau lo sakit hati tapi jangan diem gitu dong, ngmng sesuatu ke gue lupain amarah lo ke gue, gue ga papa kok" ucap viola merasa khawatir dengan sikap alana yang hanya diam

"salah gue apa vi, gue udah nunggu dia selama 2 tahun tapi ini balasan dia" ucap alana sambil meneteskan air mata nya

Viola yang melihat alana menangis dalam diam pun menepikan mobil nya

"sabar al mungkin dia buka jodoh lo kok" ucap viola menenangkan alana

"hiks.. hati gue sakit vi hiks... liat dia mesra gitu sama cewe lain hiks.."

"lo tenang al masih ada gue, lo jangan jadi wanita lemah"

"gue udah jaga hati hiks.. tapi dia hianatin gue dengan mudah nya vi hiks.."

"sabar al, sekarang lo harus membalas perbuatan dia oke, setelah ini temui dia anggap saja lo ga tau dan gak liat apa apa" ucap viola menyemangati alana

"oke vi gue bakal balas dia" ucap alana sedikit tersenyum

"nah gitu dong baru ini sahabat gue, yaudah kita pulang ya sekarang" ucap viola hanya di angguki alana