"Aku tidak suka perempuan pembangkang "
"Kalau kau tidak suka perempuan pembangkang seperti ku maka lepaskan aku sialan, aku pun tidak mau ada di sini aku tidak mau bersama kalian apalagi aku tidak mau menjadi istri kedua ataupun pembuat anak untuk kalian berdua, lepaskan aku, aku pun tak sudi tinggal di sini"
"Bermimpilah karena semua itu tidak akan pernah terjadi kau sudah aku beli maka seluruh hidupmu ada di tanganku kau mati ataupun hidup ada di tanganku, jika aku belum mengizinkanmu untuk mati maka kau tidak akan pernah mati"
"Persetanan denganmu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririn dewi88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 manusia langka
Bella langsung tersadar dia celingak celinguk namun ini masih di kamar dirinya yang dulu kamar di mana dirinya selalu disekap, lalu saat menggerakkan tangannya ternyata tangannya diborgol jadi tadi dirinya tidak meninggal padahal tadi dadanya sudah sangat sesak dan saat melihat ke arah kanan ada Adi juga yang sedang merokok di sana menyebalkan sekali laki-laki itu.
"Kenapa kau memborgol tanganku lalu kenapa aku masih hidup, aku tidak mau hidup padahal aku tadi capek-capek tidak berenang dan menenggelamkan diriku sendiri"
"Aku baru tahu ada manusia yang ingin mati, manusia langka "
"Ya aku ingin mati gara-gara kau, kalau saja aku tidak disini aku tidak akan mau mati aku akan menikmati hidupku tapi gara-gara kau, aku tidak jadi menikmati hidupku ini, huuh sangat menyebalkan sekali "
Adi langsung membuang rokok itu dan mendekati Bella lalu menindih badan Bella " kau pergi jangan menindih badanku seperti ini berat sekali, kau ini berapa kilo dadaku sakit jangan macam-macam sekarang ayo cepat turun, aku sangat sesak "
Namun Adi tidak mendengarkan kata-kata Bella selalu saja seperti itu, Adi malah mencium bibir Bella dengan brutal lalu beralih ke arah lehernya dan makin turun makin turun Bella sudah menangis karena tubuhnya sudah dilihat laki-laki lain.
Adi langsung berhenti dan menatap Bella yang masih menangis "Aku tidak suka memaksa perempuan"
Adi langsung berdiri dan membuka borgolan itu lantas dia pergi dari kamar itu dan Bella masih saja menangis sambil membenarkan pakaiannya yang sudah sudah berantakan.
**
"Zack apakah kau sudah menyelidiki siapa yang sudah menyerang ke rumah"
"Orangnya sudah pasti Tuan Sean yang menyerang kemari, dia ingin memiliki kawasan ini tuan saya sudah menyelidiki semuanya "
"Baiklah kau urus semuanya aku harus pergi bersama Bella ingat kau jaga rumah baik-baik"
"Apakah Tuan tidak membutuhkan pengawal untuk pergi nanti ke sana takutnya ada sesuatu yang terjadi, takutnya ada musuh tuan "
"Tidak usah aku bisa menghadapinya sendiri, oh ya dan jauhkan semua pistol dari jangkauan Bella ternyata dia bisa menggunakan pistol, kita jangan meremehkan perempuan itu dan satu lagi jangan ada pisau sembarangan di manapun dia bisa saja mengancam nyawa kita"
"Baik Tuan akan saya laksanakan semuanya"
"Satu lagi tolong siapkan mobil dan beritahu Sera untuk membantu Bella bersiap-siap karena kami akan berangkat sekarang"
"Baik Tuan"
Adi yang sudah selesai berbicara dengan Zack masuk ke dalam kamarnya dan membereskan barang-barangnya sendiri, terlihat pakaian istrinya sudah tak ada apakah istrinya sudah berangkat tanpa berpamitan dulu padanya, sudahlah biarkan saja ini kan dirinya yang mau, dia yang mau dirinya bersama Bella jadi sudah biarkan saja.
**
Bella yang masih menangis didekati oleh Sera "apa Nona baik-baik saja"
"Aku tidak baik-baik saja Sera dadaku sakit dan laki-laki itu ingin menyentuhku kau tahu dia sudah melihat sebagian tubuhku"
"Maaf Nona tapi Tuan adalah suami Nona sekarang jadi itu sudah kewajiban nona untuk melakukan itu,"
"Iya tapi aku tidak mau memberikan itu pada laki-laki itu, dia bukan laki-laki yang aku cintai dan aku juga tidak mau nanti tiba-tiba saja dibuang, terus nanti anakku akan diambil oleh dia aku akan rugi pasangan suami istri itu yang akan senang, sedangkan aku akan menjadi janda. Aku tidak mau menjadi janda saat usiaku masih muda"
Sera hanya diam tidak bisa menjawab lagi memang benar apa kata-kata nonanya itu sangat merugikan Nona Bella, tapi mau bagaimana lagi dirinya juga tidak bisa melakukan apa-apa.
"Saya ke sini ingin membantu Nona untuk bersiap dan mengemasi beberapa pakaian nona"
"Memangnya aku mau ke mana. Aku tidak mau pergi kemana-mana. Aku ingin sendiri saja di sini dan aku tidak mau bertemu dengan laki-laki itu"
"Tapi ini perintah dari tuan, Nona akan pergi bersama Tuan"
"Pergi ke mana apakah dia akan melepaskanku"
"Saya tidak tahu Nona saya cuma diperintahkan untuk membantu Nona bersiap dan juga menyiapkan semua pakaian nona dan kebutuhan Nona yang lain"
Bella sekarang yang diam, Sera langsung membuka lemari dan memasukkan beberapa pakaian Bella dan juga tas sepatu dan yang lainnya, lalu membantu Bella juga mengganti pakaiannya "Ayo nona kita ke bawah sekarang sepertinya Tuan sudah menunggu di bawah, jangan membuatnya marah, jika Nona sayang nyawa sendiri maka Nona tidak akan membuatnya marah terus-menerus, memang nona ingin keluar dari sini, tapi setidaknya jaga sikap nona"
"Aku harus seperti apa Sera. Aku tidak bisa setenang itu aku tidak bisa menjaga sikapku saat berhadapan dengan laki-laki itu dengan laki-laki yang tidak tahu diri, dia sudah mempunyai istri tapi menikahiku juga. Kenapa harus seperti ini jalan hidupku Sera. Aku ingin bebas aku ingin seperti dulu bisa bersama teman-temanku keluargaku dan sekolah lagi, aku ini perlu belajar aku ingin lulus masa aku lulusan SMP saja saat nanti aku keluar dari rumah ini aku akan kerja apa, belum tentu kan nanti keluargaku akan menerimaku lagi dengan keadaanku yang sudah seperti ini"
"Coba nanti Nona bujuk pada Tuan Adi untuk memberikan nona sekolah privat atau ya sekolah di luar begitu siapa tahu Tuan akan mengabulkannya kalau nona mengikuti semua kata-katanya"
"Padahal aku tinggal ujian Sera setelah itu aku lulus tapi aku masa harus mengulangi dari awal lagi, itu sangat melelahkan"
"Siapa tahu Nona bisa menyusul nanti ujiannya saya yakin tuan Adi pasti akan mengizinkan non untuk sekolah asalkan Nona bisa patuh padanya"
"Baiklah akan aku coba tapi aku tidak janji, aku tidak bisa langsung patuh pada laki-laki itu sedangkan dia mau terima beresnya saja sekali-kali aku mau membantah dia"
"Tapi nona selalu membantahnya setiap hari dan oh ya nona begitu hebat saat menggunakan pistol. Aku tidak menyangka Nona bisa menembak seperti itu"
"Tentu aku bisa menembak. Aku bukan perempuan lemah Sera aku selalu belajar dan ingin selalu tahu saat papiku dulu selalu berburu aku selalu ikut dan kami selalu menembak burung-burung itu dan untung saja aku pernah belajar kan jadi aku bisa melawan mereka juga dan mungkin saja aku nanti bisa membunuh tuanmu itu"
"Nona jaga ucapanmu kau sedang ada di kandangnya"
"Masa bodoh lah Sera aku tidak peduli ayo kita ke bawah katanya kau bilang dia sedang menunggu ayo kita turun ke sana"
Bella segera bangkit sambil memegang dadanya yang masih sakit.