Kisah ini bukanlah tentang perasaan yang timbul karena adanya ketertarikan pada seseorang, melainkan tentang adanya perasaan yang diawali dari kebencian, lebih tepatnya adalah balas dendam.
Semuanya dimulai dari Devano Alian Laxbara, seorang pemimpin geng motor besar sekaligus pengendali teknologi. Dia memiliki sikap dingin, tegas, dan wajah yang nyaris sempurna. Siapa sangka, seorang Vano yang tak ingin terjerumus ke dalam percintaan kini seketika berubah saat bertemu Azzura Hasnal Alexander, gadis yang dikenal ramah dan ceria, namun ternyata menyimpan banyak rahasia dalam dirinya. Ia sengaja mendekati Vano dengan alasan balas dendam melalui pembunuh bayaran. Seiring berjalannya waktu, ia malah terlanjur jatuh cinta berkali-kali sehingga ia lupa dengan rencana balas dendamnya, yang pada akhirnya ia masuk ke dalam perangkapnya sendiri.
Vano yang curiga akhirnya mengetahui bahwa Zura, yang selama ini ia prioritaskan, ternyata ingin menghancurkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidaAlhasyim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PROLOG
25 𝙢𝙖𝙧𝙚𝙩 2014, pukul 06.00 pagi, sebuah kejadian tragis mengguncang sebuah kota besar yang biasanya aman dan damai. Dua jasad laki-laki ditemukan dengan kondisi yang sangat mengenaskan, dan bergelimangan darah di tempat kejadian. Suasana di sekitar lokasi menjadi sangat mencekam, membuat warga sekitar merasa takut dan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Disana juga terlihat dua wanita muda saling berpelukan untuk saling memberikan kekuatan satu sama lain atas pembunuhan suami mereka.
Korban pertama ditemukan dengan tusukan di bagian dada, sementara korban kedua, memiliki anggota tubuh yang tidak lengkap. Kondisi ini membuat warga sekitar semakin shock dan tidak bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi. Banyak pertanyaan yang muncul di benak mereka, seperti apa yang menyebabkan kejadian ini? Dan apa motif di balik kekerasan ini?
Warga sekitar mulai berdatangan ke lokasi kejadian, meskipun banyak dari mereka yang tidak berani melihat langsung ke tempat kejadian. Mereka hanya bisa mendengar suara-suara yang beredar di sekitar, seperti tangisan, jeritan, dan percakapan yang tidak jelas. Suasana menjadi semakin mencekam ketika dua bocah laki-laki dan perempuan, yang diidentifikasi sebagai anak dari salah satu korban, kini telah datang di tempat kejadian bersama dua wanita muda tadi.
Kedua bocah itu terlihat sangat terpukul melihat ayah mereka diperlakukan sekejam itu. Mereka menangis dan menjerit, tidak bisa memahami apa yang terjadi pada ayah mereka. Warga sekitar mencoba untuk menenangkan mereka, tetapi anak-anak itu terus menangis dan meminta ayah mereka kembali. Suasana ini sangat menyedihkan dan membuat banyak orang merasa sedih dan marah.
Pihak berwajib terus melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti untuk mencari tahu apa yang terjadi. Mereka juga mulai memeriksa latar belakang kedua korban dan mencari kemungkinan motif di balik kekerasan ini. Namun, proses penyelidikan ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Bocah perempuan yang masih berada di sana, ia sedari tadi menatap sinis ke arah bocah laki-laki yang sedang merenung di samping ibunya. Walaupun keduanya adalah teman dekat di sekolah maupun di rumah.
Bocah perempuan itu menyangka jika ayah dari bocah laki-laki itulah yang membunuh ayahnya. Sejak saat itulah timbul sebuah prasangka buruk di dalam benaknya.
Sedangkan bocah laki-laki itu, tiba-tiba ditabrak oleh seseorang pria dewasa yang sedang terburu-buru melewati kerumunan. Untung saja bocah itu tidak sampai jatuh terpental, tetapi matanya tak sengaja melihat sebuah kain hitam berukuran kecil yang jatuh dari saku orang asing tadi.
Kain hitam itu langsung ia masukkan ke dalam saku celananya. Bocah laki-laki itu amat penasaran dengan sebuah gambar dan tulisan, yang menyerupai logo di kain itu.
¤¤♡¤¤¤
𝙃𝙖𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 𝙑𝙖𝙣𝙤𝙧𝙖!
𝙋𝙚𝙧𝙠𝙚𝙣𝙖𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙪 𝙇𝙞𝙙𝙖𝘼𝙡𝙝𝙖𝙨𝙮𝙞𝙢, 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙚𝙧𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙙𝙞𝙠𝙞𝙩 𝙞𝙣𝙛𝙤𝙧𝙢𝙖𝙨𝙞 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙑𝙖𝙣𝙤𝙧𝙖.
𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙑𝙖𝙣𝙤𝙧𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙩𝙖𝙢𝙖𝙠𝙪, 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙧𝙣𝙞 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙝𝙖𝙡𝙪𝙨𝙞𝙣𝙖𝙨𝙞𝙠𝙪 𝙩𝙖𝙣𝙥𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙞𝙥𝙡𝙖𝙠 𝙠𝙖𝙧𝙮𝙖 𝙥𝙚𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨 𝙡𝙖𝙞𝙣, 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙟𝙞𝙠𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙨𝙖𝙢𝙖𝙖𝙣 𝙩𝙤𝙠𝙤𝙝, 𝙡𝙖𝙩𝙖𝙧, 𝙙𝙖𝙣 𝙖𝙡𝙪𝙧 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖, 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙢𝙖𝙖𝙛, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙢𝙪𝙧𝙣𝙞 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙞𝙠𝙞𝙧𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞.
𝘿𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙑𝙖𝙣𝙤𝙧𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙋𝙧𝙤𝙡𝙤𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙙𝙖𝙝𝙪𝙡𝙪.
𝙋𝙧𝙤𝙡𝙤𝙜 𝙞𝙣𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙟𝙖𝙙𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙠𝙪𝙣𝙘𝙞 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙖𝙧𝙩 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩𝙣𝙮𝙖, 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙨𝙚𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙨𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣 𝙩𝙖𝙝𝙪 𝙖𝙥𝙖 𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞?
𝘿𝙪𝙠𝙪𝙣𝙜 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙑𝙖𝙣𝙤𝙧𝙖 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙧𝙞𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙧𝙖𝙣, 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙙𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙧𝙩𝙞, 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙢𝙖𝙠𝙡𝙪𝙢 𝙖𝙠𝙪 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙥𝙚𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨 𝙥𝙚𝙢𝙪𝙡𝙖, 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙠𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙩𝙖𝙩𝙖 𝙠𝙚𝙥𝙚𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨𝙖𝙣, 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙩𝙪𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙥𝙤𝙧𝙩 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣-𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣.